Anda di halaman 1dari 5

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.


10/20/2011

Kebijakan ekonomi &


perdagangan internasional

Meet -5

Hariyatno
creat by HRY 03 okt 2011 1

Jenis mekanisme perhitungan


tarif :
Tarif a) tarif ad valorem
impor b) Tarif spesifik
Tarif c) Tarif campuran

Tarif Pembatasan Kouta


ekspor import
Kebijakan perdagangan
Non TArif Pembatasan ekspor
(trade policy )
sukarela

Kartel

Dumping :
Subsidi kredit ekspor a) Damping terus menerus
Kebijakan b) Diskriminasi bersifat
lain predator
Hambatan biro krasi c) Dumping sporadis

“alat utk meningkatkan


kesejahteraan nasinal negara Keutamaan produk dlm negeri
bersangkutan dalam bentuk
hambatan proses perdagangan “
Pajak pembatasan

creat by HRY 03 okt 2011 2

1
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10/20/2011

Kebijakan perdagangan (trade policy ) “alat utk meningkatkan kesejahteraan nasinal negara
bersangkutan dalam bentuk hambatan proses perdagangan “

Tarif :
1) Tarif impor “ pajak/ cukai yg dikenakan utk komoditi import yang diperdagangkan lintas batas
teretorial.
2) Tarif eksport “ pajak/ cukai yg dikenakan utk komoditi eksportyang diperdagangkan lintas batas
teretorial.
Cat : tujuan pengenaan tarif utk pedapatan negara juga sebgai alat proteksi industri yg bersifat padat
karya (s:270-271)

Jenis mekanisme perhitungan tarif :


a) tarif ad valorem “pajak yg dikenakan berdasarkan angka presentase tertentu dari nilai barang – barang yg diimpor
(mis negara memungut 25% dari nilai jual mobil yg diimpor
b) Tarif spesifik “pajak yg dikenakan sebagai beban tetap unit barang yg diimport .miss 3$ utk barnag electronik yg
diimport
c) Tarif campuran “ gabungan ari kedua tarif diatas,artinya pungutan dalam jumlah tertentu juga menambah sekian
persen lagi utk jenis nya ( s:270-271)

Non Tarif :
1) Pembatasan Kouta import “‘pembatasan secara lgs terhadap jml impor atau eksport

2) Pembatasan ekspor sukarela “negara pengimpor menghimbau negara pengekspor
utk mengurangi nilai esportnya secara suka rela,bentuknya pengaturan pemasaran
secara tertib /alasan utk melindungi negaranya utk omoditi yg sama “
3) Anti dumping (harga di bawah harga pasar) “pengawasan harga harga berlaku jika
terjadi penyelewengan harga“

creat by HRY 03 okt 2011 3

Grafik dampak keseimbangan parsial dari


PX ($) peberlakuan kuota impor S:317
DX DAN SX Masing- masing adalah kurva penawaran untuk
komoditi X disuatu negara.dalam kondisi perdagangan bebas
,harga berlaku adalah harga dunia yakni Px=1 $,jika negara
SX tersebut memberlakukan quota impor 30X(JH).maka hal itu
akan mengakibatkan kenaikan harga Px = 2$.dan konsumsi akan
5 turun menjadi 50X (GH),dimana 20X (GJ) diantara merupakan
domestik sedangkan sisanya adalah impor,jika pemerintah
melelang hak atau lisensi impor itu ke penawar tertinggi dalam
4 suatu pasar kompetitif,maka ia akan memperoleh pendapatan
tambahan sebesar 30 $ (JHNM).Adanya penambahan
pendapatan bagi pemerintah sebesar itu sama seperti yg timbul
E jika negara tersebut memberlakukan tarif impor 100 %.namun
3 G1 J1 H1 seandainya kurva penawaran bergeser dari Dx ke Dx1,maka
2.5 K pemberlakuan quota impor sebesar 30X (J1H1)tersebut akan
G J H menambah konsumsi dari 50X menjadi 55x(G1H1),dan 25X
2 (G1J1) diantaranya merupakan produksi domestik

A C M N D1 X
1
DX

0 25 55 65
10 20 30 40 50 60 70 80
P Q Quota Domesik Hak Konsumsi tarif pendapatan
Kondisi (harga ) (Sx) product lisensi impor Tertinggi ( Y )
kondisi perdagangan bebas 1 80 X 0X 0X 80 X 80 X 0%
Perdagangan dg quota 2 50 X 30 X 20 X 30 X 30 X 100% 30 X
Pergeseran Dx - D1x 2 50 X 30 X 25 X 25 X 55 X 183%
akibat pergeseran Dx - D1x 50 X 30 X 25 X 55 X -83% 20 X
Tujuan / manfaat quota impor :melindungi sektor industri domestik tertentu ,sektor pertanian ,manufaktur dan neraca pembayaran negara
tersebut (s:316)
creat by HRY 03 okt 2011 4

2
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10/20/2011

P1 Q Quota Domesik Hak Konsumsi tarif pendapatan


Kondisi (harga ) (Sx) product lisensi impor tertinggi ( Y )
kondisi perdagangan bebas 1 70 X 0X 10 X 0X 60 X 0%
Perdagangan dg quota 2 50 X 30 X 50 X 0X 20 X 67% 30 X

Dampak – dampak peberlakuan quota impor :


Pada P1 (harga dunia )=1$ jumlah konsumsi 70(AB) – 10 (AC)produk domestik sisanya 60 (CB) impor
Pemberlakuan quota impor 30x (JH),harga domestik naik menjadi px = 2 $ ,yg persis sama jika tarif impor advalorem
sebesar 100%. Bagi komoditi X di impor,alasannya pada Px = 2 $ maka tingkat permintaan utk komoditi X =50 unit
(GH),dimana 50x diantaranya (GJ) merupakan produksi domestik,sedangkan 30 x(JH)adalah total impor yg dimungkinkan
oleh adanya quota tadi,aKibat tingkat konsumsi turun menjadi 20x (BN) dan produksi domestik meningkat sebanyak 10x
(CM)berkat adanya quota impor 30x (JH).maka dg adanya quota impor menimbulkan dampak yg sama seperti yg
ditimbulkan oleh pemberlakuan tarif impor 100 $,jika pemerintah melelang lisensi impor itu kepenawar tertinggi akan
mendapat tambahan sebesar 30 $ per unit X yg diimpor yg setara luas (JHNM).artinya kuota impor 30x = tarif impor 100 %
(S:317)
Note : keburukan pembarian lisensi : harus dilakukan secara terbuka utk menghindari praktek monopoli utk meraup
keuntungan,keburukan nya adalah dg adanya pembatasan quota impor adalah barang yg diimpor terbatas sementara
barang tersebut dibutuhkan sehingga harga barang tersebut manjadi mahal semantara permintaan meningkat ,dan
keuntungan hanya bisa dinikmati oleh pemegang lisensi (rente quota )

Perbandingan antara quota impor dengan tarif impor


Pergeseran Dx ke D’x menunjukan beberapa perbedaan penting antara quota impor dg tarif impor yg
setara,yakni pemberlakuan qoa impor akan memperbesar permintaan permintaan yg akan diikuti dg
a) naiknya harga domestik & produksi domestik
b) Meningkatnya konsumsi & kuantitas impor

creat by HRY 03 okt 2011 5

Pembatasan ekspor “ pengimpor memaksa nagara lain utk membatasi nilai ekspornya secara sukarela “ bertujuan utk
melindungi sektor domestik tertentu dari kelumpuhan akibat masuk nya barang impor (espor dari negara lain )yang
masuk dinegaranya

Kartel “organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara(organisasi yg menghimpun


pemerintahnya )sepakat utk membatasi output dan mengendalikan eksport dg tujuan memasimalkan
total keuntungan,hal yg menentukan berpengaruh tidaknya sebuah kartel internasional dlm soal
tingkat output dan harga suatu komoditi :
a) Sebuah kartel internasional akan memiliki peluang yg lebih besar utk berhasil dalam menentukan
harga jika komoditi yg mereka miliki tidak ada barang penganti yg setara
b) Peluang akan menjadi lebih besar lagi bila jml produsen,negara atau phak – pihak terhimpun dlm
kartel relatif sedikit
Contoh : OPEC (ORGANIZATION OF PETROLEUM EXORTING COUNTRIES)organisasi pengexpor minyak
dunia ,IATA (INTERNATIONAL AIR TRANSPORT ASSOCIATION)perhimpunan maskapai penerbangan
terkemuka

Dumping “ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh dibawah pasaran atau penjualan sutau komoditi keluar negeri
dengan harga yg jauh lebih murah dibandingkan harga jual domestiknya “,dumping terdiri dari :
a) Damping terus menerus (banting harga ) “perusahaan domestik dg hak monopoli menual barang dg harga tinggi
dipasaran domestik tetapi menual dg harga dibawah harga domestik tk pasar internasional dg tujuan agar bisa
masuk dalam persaingan internasional
b) Diskriminasi harga yg bersifat predator “penjualan komoditi dibawah harga/lebih murah ketimbang harga
domestiknya hanya bersifat sementara “.bertujuan utk mengusir produk pesaing dari negaranya,jika pesaing sdh
engkang maka mereka akan kembali keharga normal
c) Dumping sporadis “penjualan suatu komoditi sedikit lebih murah dibanding dijual keluar negeri dibanding harga
domestik (diwaktu tertentu )”.bertujuan utk mengatasi surplus tanpa harus menurunkan harga domestik(tk
menindas dan mematikan produk pesaing)
creat by HRY 03 okt 2011 6

3
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10/20/2011

P Q subsidi konsumsi di kerugian subsidi kerugian


Kondisi (harga ) sendiri ekspor konsumen negara negara
kondisi perdagangan bebas 3,5 35 X - 20 X 15 X Rp - Rp - Rp -
Subsisi ekspor 4 40 X 0,50 10 X 30 X Rp 7,50 Rp 15,00 Rp (18,75)

Dalam kondisi perdagangan bebas harga yg berlaku adalah Px=3.50 $ .dalam kondisi
tersebut negara 2 yg merupakan sebuah negara kecil akan memproduksi produk X
sebanyak 35 unit (A1C1) ,sebagian diantaranya yakni sebanyak 20unit akan
dikonsumsi sendiri (A1B1),sedangkan 15 unit sisanya diekspor (B1C1),namun
setelah permintaan negara 2 memberikan subsidi ekspor sebesar 0.50 $ utk setiap
komoditi X yg diekspor,maka Px meningkat menjadi 4 $ perunit bagi para produsen
dan konsumen domestik.Sementara itu harga yg dihadapi oleh produsen diluar
negeri tdk berubah.Berdasarkan tingkat harga baru Px=4$.tersebut para produsen di PX ($)
negara 2 akan meningkatkan produksi komoditi produk X hingga 40 unit Grafik dampak keseimbangan parsial
(G1J1).Sementara para konsumen menghadapi harga lebih mahal akan menurunkan dari pemberian subsidi ekspor S:332
konsumsinya menjadi 10 unit (G1H1),sehingga jml komoditi x yg diekspor jg
meningkat jadi 30 unit (H1J1).kondisi ini mengakibatkan kerugian bagi konsumen
5
domestik sebesar 7.5$ (luas bidang a1 + b1 ),sedangan para produsen memperoleh SX
keuntungan tambahan sebesar 18.75 $ (luas bidang a1+b1+c1)disamping itu H1 J1
pemerintah yg memberikan subsidi akan memikul kerugian sebesar 15 $ (B1+C1+D1 4 G1
) a1 b1 c1
3.5 d1
A1 N1 B 1 C1
Kebijakan lain dlm perdagangan internasional : 3
1) Subsidi kredit ekspor “pinjaman yg disubsidi kepada pihak pembeli/ eksportir
E
melalui lembaga ex-im/keringanan pajak utk eksportir
2) Hambatan birokrasi “pembatasan impor tanpa pengumuman secara formal 2
(adanya sk pemerintah tetang prosedr baru impor )
3) Kebijakan pengutamaan produk – produk dalam negeri “mengutamakan
pemakaian produk dlm negeri harga jauh lebih mahal utk konsumsi
pemerintah / industri yg dibiayai pemerintah
1
4) Pajak pembatasan “pajak tak lsg yg dibebankan kepada para pengekspor “ DX
X
creat by HRY 03 okt 2011 35
10 20 30 40 50 60 7

P P Q subsidi konsumsi di kerugian keuntungan kerugian


Kondisi (normal ) (berlaku) produksi sendiri ekspor konsumen produsen negara

kondisi perdagangan bebas 3,5 3 35 X - 20 X 15 X

Subsisi ekspor 3,5 4 40 X 0,50 10 X 30 X 7,50 18,75 (18,75)

Biaya ditanggung 2 negara 3,75 (3,75)

 Dx & Ds (permintaan & penawaran) negara 2.dalam kondisi perdagangan bebas negara2 berpijak pada harga dunia komoditi X
= 3.5 $ /unit.berdasarkan harga tsb negara 2 akan memproduksi komoditi X sebesar 35 unit (A’C’),sebagian dikonsumsi sendiri
sebnayak 20 unit (A’B’).sedangkan sisanya 15x( B’C’)akan diekspor,jadi bila tingkat harga berlaku lebih besar 3 $ perunit (titik
E).negara 2 akan menjadi pengekspor bukan pengimpor
Jika negara 2 negara kecil memberi subsidi 0.5 $ perunit komoditi X yg diekspor (subsidi ad valorem sebesar 16.7 %)maka
harga dihadapi oleh produsen domestik menjadi naik Px = 4 $.harga itu lah yg harus dipikul konsumen negara 2 utk menikmati
produk x,dg harga baru negara 2 akan meningkatkan produksi menjadi 40X (G’J’)harga tinggi memicu penurunan domestik
produk X menjadi 10x (G’H’),sedangkan ekpor meningkat menjadi 30x(H’J’).dg demikian kenaikan harga menguntungkan
produsen domestik tetapi merugikan konsumen negara 2secara
creat by HRYkeseluruhan
03 okt 2011 (negara memikul biaya subsidi )
Secara spesifik kerugian dialami oleh konsumen domestik dinegara 2 mencapai 7.5 $ ( bidang a’ + b’ ).sedangkan keuntungan
yg dinikmati oleh produsen domestik bertambah sebanyak 18.75 $ (bidang a’ + b’ + c’).pemerintah negara 2 merugi krn memikul
subsidi sebesar 15 $ (bidang b’ + c’ + d’).perhatkan idang d’ bukan merupakan bagian keuntungan bagi produsen tetapi
melambangkan pertambahan biaya produksi domestik sehubungan dg semakin banyaknya jumlah unit X diproduksi negara
2.secara keseluruhan,negara 2 harus memikul biaya proteksi /biaya bobot mati akibat pemberian subsidi ekspor,adapun biaya
proteksi yg harus dipikul mencapai 3.75 $ ( bidang B’H’N’=b’=2.50 $ dan C’J’M’= d’=1.25 $ )
Keuntungan dinikmati produsen lebih kecil dari total kerugian yg dialami konsumen domestik (biaya proteksi & biaya bobot
mati sebesar 3.75 $ ) dan megapa negara 2 memberikan proteksi..jawabannya karena ada motif politik padahal jelas – jelas
merugikan negara..alasan kuat dan klasik biasanya utk memicu ekspor atau mempromosikan hasil negara 2 (biasanya yg diekpor
dari negara lain cenderung produk tehnologi tinggi dg adanya hal ini produk tersebut bermanfaat utk masa yg akan datang

creat by HRY 03 okt 2011 8

4
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software
http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
10/20/2011

Ekonomi politik proteksionisme,kebijakan industri dan kebijakan perdagangan strategis

Argumen ekstrim pro proteksi


 argumen tenaga kerja murah “bahwa pemberlakuan hambatan – hambatan perdagangan merupakan suatu hal yg wajar dan diperlukan
guna melindungi tenaga kerja domestik dari persaingan impor yg menggunakan tenaga kerja murah
Argumen ketenaga kerjaan “(employment argument ) yang pada intinya mengatakan bahwa proteksi perlu diberikan demi mengurangi
pengangguran domestik “
Argumen neraca pembayaran (balance of payment argument ) yg menyatakan proteksi itu perlu dilakukan demi mengatasi defisit neraca
pembayaran suatu negara (kelebihan penerimaan luar negeri dari penerimaan luar negeri )
Kesimpulan “produk impor diganti produk domestik terjadi penghematan devisa dan terciptanya lapangan kerja baru

Argumen industri bayi “protekasi diberikan kepada industri yg masih bayi dan baru tumbuh agar dapat masuk dan bertahan dalam
persaingan “

Kebijakan perdagangan strategis (strategic trade policy )


‘mendukung pemberlakuan tarif yag merupakan jalan tengah utk memadukan kekuatan perdagangan bebas deangan
daya tarik proteksionisme “

Contoh organisasi perdagangan dunia :


GATT (general agreement on tariff and trade ) tujuan mempromosikan hubungan perdagangan internasional yg lebih bebas melalui
rangkaian negosiasi / perundingan perdagangan multilateral
ITO (internasional trade organization ) tujuan mengatur keseluruhan hubungan dagang anatar negara
WTO (word trade organization ) tujuan tidak hanya mengawasi perdagangan dalam produk – produk industri namun juga
mangontrolperdagangan komoditi pertanian dan jasa,serta memiliki mekanisme baku dalam menyelesaikan perselisihan dagang dg cara
pengambilan suara (harsu memiliki ¾ suara anggotanya )
EFTA (Eurepean free trade association )tujuan memberikan angootanya merumuskan kebijakan perdagangan nasional terhadap negara
negara diluar anggota
NAFTA (North america free trade agreement ) tujuan membebaakan arus barang dan jasa utk kawasan amerika utara

creat by HRY 03 okt 2011 9

Anda mungkin juga menyukai