Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH :

KELAS 2 C

KELOMPOK 3

1. Adila Amelia Putri


2. Amanda Rahmayanti
3. Helmia Putri
4. Sinar Hati Laoli

Dosen Pengampu :

Ns.Sry Yanti,M.kep.,Sp,.Kep.M.B

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI PEKANBARU

T.A.2023/2024
Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien
Seorang laki-laki berusia 57 tahun, 2 bulan SMRS pasien merasa gatal-gatal pada
punggung kaki kanan dan digaruk, sehingga timbul luka. Pasien mengeluh
frekuensi BAK malam hari sering, banyak makan (+), berat badan menurun
dirasakan mulai pertengahan tahun 2007. Sebulan sbelum masuk RS, kaki pasien
bengkak, bernanah, bau luka di kaki makin besar dan dalam. Pasien hanya
merawatnya dengan menggunakan rivanol dan ditutup perban, tetapi luka tidak
membaik. Sehari setelah dirawat di RS, pasien merasa sangat terpukul karena
dokter mengatakan bahwa dirinya menderita Diabetes Melitus, pasien
membayangkan betapa sulitnya mengatur makanan tiap hari, kontrol rutin ke RS
dan minum obat rutin. Pasien juga sangat khawatir karena tetangga pasien ada
yang menderita DM dan luka di kaki akhirnya diamputasi. Selama dirawat di RS,
pasien mengkonsumsi biji mahoni 3x sehari yang dibawakan oleh salah satu
saudaranya yang menjenguknya. Menurut saudaranya tersebut, mahoni adalah
obat herbal untuk DM. Namun karena takut dengan dokter, pasien tidak
menceritakan hal ini. Pengkajian hari ke 3 perawatan didapatkan: pasien tampak
murung, agak pucat, BB = 60kg, TB = 170cm, TTV: 140/90mmHg, N: 90x/menit,
RR 22x/mnt, T: 38c, Pengkajian kaki: bengkak, kemerahan, teraba hangat, ukuran
luka 5x3x2 cm, nyeri (+) skala 2 (1-5) keluhan baal dikedua kaki (+), ABI =
0,9.2,5 mg/dl, Hb 7,8 g/dl, Leukosit 12.900/mm. Perawat merasa pasien belum
siap mengetahui kondisinya sehingga memiih untuk tidak memberitahukan
kondisi yang sebenarnya ke pasien agar kondisi pasien tidak semakin tertekan.
2. Riwayat kesehatan sebelumnya
Berat badan menurun sudah dirasakan mulai pertengahan 2007,
3. Riwayat kesehatan sekarang
SMRS pasien merasa gatal-gatal pada punggung kaki kanan dan digaruk, sehingga
timbul luka. Pasien mengeluh frekuensi BAK malam hari sering, kaki pasien
bengkak, bernanah, bau luka di kaki makin besar dan dalam. Dokter mengatakan
bahwa dirinya menderita Diabetes melitus. Pengkajian hari ke 3 perawatan
didapatkan: pasien tampak murung, agak pucat. , Pengkajian kaki: bengkak,
kemerahan, teraba hangat, ukuran luka 5x3x2 cm, nyeri (+) skala 2 (1-5) keluhan
baal dikedua kaki (+), ABI = 0,9.2,5 mg/dl, Hb 7,8 g/dl, Leukosit 12.900/mm
4. Diagnosa Medis
Sehari setelah dirawat di RS, pasien merasa sangat terpukul karena dokter
mengatakan bahwa dirinya menderita Diabetes Melitus.
5. Pemeriksaan Fisik
Umum :
 Didiagnosa DM
 Pemeriksaan TTV
o TD: 140/90mmHg
o N: 90x/mnt
o BB: 60/kg
o RR: 22x/mnt
o T: 38c

B. Diagnosa Keperawatan
Ada beberapa diagnosa yang bisa ditegakkan sesuai kasus yang terjadi, diantaranya
yaitu:
1) Resiko defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
2) Resiko gangguan integritas kulit/jaringan b.d penurunan mobilitas
3) Diare b.d penyebab fisiologis

C. Intervensi Keperawatan

NO SDKI SLKI SIKI


1 Resiko defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan Tindakan
ketidakmampuan pemeriksaan selama Observasi
mengabsorbsi nutrien d.d 1x24 jam maka status 1. Identifikasi
DO : nutrisi ekspetasi status nutrisi
o berat badan menurun Membaik dengan 2. Identifikasi
o agak puvat kriteria hasil : status
DS: 1. verbalisasi makanan yang
o banyak makan keinginan disukai
o frekuensi BAK malam untuk 3. Monitor
hari sering meningkatkan asupan
Terapi : nonfarmakologis nutrisi makanan
(terapi menelan) Meningkat Terapeutik
2. Berat badan 1. Lakukan oral
(IMT) hygiene
Membaik sebelum
3. Frekuensi makan
Makan 2. Sajikan
Membaik makanan
secara menarik
3. Berikan
suplemen
makanan
Edukasi
1. Anjurkan
posisi
duduk,jika
perlu
2. Ajarkan dit
yang di
programkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi
sebelum
makan( mis.
Preda
nyeri,antiemeti
k)
2. Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah kalori
dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan

2 Resiko gangguan integritas Setelah dilakukan Tindakan


kulit/jaringan b.d penurunan pemeriksaan selama Observasi
mobilitas d.d 1x24 jam maka 1. Identifikasi
DO : Integritas kulit dan penyebab
o Kaki bengkak, jaringan ekspetasi gangguan
bernanah, bau dan Meningkat dengan integritas kulit
luka makin lebar kriteria hasil : Terapeutik
o ukuran luka 5x3x2 1. Elastisitas 1. Ubah posisi
o skala nyeri 2 Meningkat tiap 2 jam
o di diagnosa diabetes 2. Keruskan tirah baring
melitus jaringan 2. Bersihkan
DS: Menurun perineal
o pasien merasa gatal- 3. Nyeri Menurun dengan air
gatal pada punggug 4. Suhu kuit hangat
kaki dan digaruk membaik Edukasi
terapi : penggunaan 1. Anjurkan
pelembab( lotion,serum) minum air
yang cukup
2. Anjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
3 Diare b.d penyebab fisiologis Setelah dilakukan Tindakan
d.d pemeriksaan selama Kolaborasi :
DO : 1x24 jam maka 1. Identifikasi
o Defekasi lebih dari Eliminasi fekal penyebab
3x24 jam ekspetasi Membaik diare
o Feses lembek dan cair dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi
DO : 1. Kontrol pemberian
o - pengeluaran makanan
Terapi :Berikan oralit atau feses Terapeutik :
ringer laktat Meningkat 1. Berikan
2. Keluhan melalui cairan
defekasi lama oral
dan sulit 2. Anjurkan
Meningkat melalui jalur
3. Konsistensi intravena
feses Membaik Edukasi :
1. Anjurkan
makan dengan
porsi kecil dan
secara merata

D. Implementasi
Implementasi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Teli,2018).
Implementasi merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik, tahap pelaksanaan dimulai untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karna itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk
memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan klien. Tujuan dari
pelaksanaan adalah untuk membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan,pencegahan,penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping (Teli,2018).
E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam perencanaan, membandingkan hasil tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan menilai
efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan dan
pelaksanaan (Teli,2018).
MCP TEORI

KA :

1. Gatal pada kaki


2. BAK sering pada malam
hari
3. Didiagnosis diabetes
melitus

Resiko gangguan integritas


Resiko defisit nutrisi b.d kulit/jaringan b.d penurunan mobilitas
ketidakmampuan mengabsorbsi d.d
nutrien d.d DO :
DO : o Kaki bengkak, bernanah, bau
o berat badan menurun dan luka makin lebar
o agak puvat o ukuran luka 5x3x2
o skala nyeri 2
DS: o di diagnosa diabetes melitus
o banyak makan DS:
o frekuensi BAK malam hari
sering o pasien merasa gatal-gatal pada
punggug kaki dan digaruk
Terapi : nonfarmakologis (terapi
menelan) terapi : penggunaan
pelembab( lotion,serum)

Diare b.d penyebab fisiologis d.d

DO :

o Defekasi lebih dari 3x24


jam
o Feses lembek dan cair

DO :

o -
Terapi :Berikan oralit atau ringer
laktat

Anda mungkin juga menyukai