Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN

“Organisasi Pemasaran”
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu:
Dr. Arizal N, S.E., M.M.

Disusun Oleh: Kelompok 3

Luxsana Ati Novelia Friska Zai (2261201253)


Maria Kristina (2261201056)
Shilvi Triana (2261201052)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2023
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penulis
ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan innayah-Nya kepada kita sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang ‘‘Organisasi Pemasaran”.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan,
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki
makalah ini.

Penulis berharap semoga makalah tentang “Organisasi Pemasaran” ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi kepada pembaca.

Pekanbaru, 2 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

PRAKATA .................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Organisasi dan Organisasi Pemasaran ................................................... 6
2.2 Peranan Organisasi Pemasaran dalam Pencapaian Tujuan Organisasi ................... 11
2.3 Struktur Organisasi Pemasaran ................................................................................ 12
2.4 Konsep Konsep Pedoman Organisasi Pemasaran .................................................... 15
2.5 Identifikasi Masalah dalam Pengorganisasian Pemasaran ....................................... 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 19
3.2 Saran ........................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Definisi umum dari organisasi bisnis adalah suatu identitas ekonomi yang
diselenggarakan dengan tujuan bersifat ekonomis dan sosial. Tercapainya tujuan ekonomi
dan sosial dari kegiatan bisnis, secara ideal perlu didukungan oleh semua pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Berjasa dalam meraih keuntungan bisnis secara
layak hal ini muncul dengan alasan bahwa keuntungan yang diperoleh bisnis, secara logis
disebabkan karena jasa pihak lain terkait dengan kata lain, pencapaian tujuan bisnis
terwujud karena telah didukung oleh sumber daya manusia.
Oleh karena itu, keuntungan yang diperoleh dari aktivitas berorganisasi dalam bisnis
selayaknya dipergunakan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan maksud yang
lebih luas dan komperhensif bagi kseluruhan pihak yang terkait, baik yang bersifat
ekonomi maupun sosial. Baik yang terkait dengan Sang Pencipta sebagai pemilik sumber
daya maupun kepada pihak-pihak yang memanfaatkan hasil bisnis.
Untuk mengatur kegitan-kegiatan dengan baik, manajer harus menentukan komposisi
struktur organisasinya. Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu
sama dengan perusahaan lainnya. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan,
pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung
jawab pada direktur perusahaan.
Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokan kedalam dua
sub-bagian yaitu, sub-bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, serta
sub-bagian penjualan umum.
Belakangan ini, di dalam dunia usaha terdapat perkembangan keadaan dan
penyempurnaan organisasi pemasaran sebagai akibat diterimanya konsep pemasaran oleh
banyak perusahaan. Seperti kita ketahui, konsep pemasaran menekankan pada kepentingan
konsumen untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka panjang. Usaha perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen direfleksikan dengan mengadakan
penyempurnaan organisasi pemasaran. Penyempurnaan ini meliputi usaha: 1) pemusatan
tanggung jawab untuk fungsi pemasaran yang mencakup penjualan, advertensi, dan
pelayanan kepada konsumen di bawah satu orang penjabat atau pimpinan pemasaran; 2)
peningkatan dan perluasan kegiatan riset pemasaran; dan 3) perubahan seluruh fungsi yang
tercakup, yang semula hanya penjualan kini menjadi pemasaran.
Banyak perusahaan besar di Indonesia telah mulai menerima dan menerapkan konsep
pemasaran di perusahaannya. Dari uraian ini kita dapat melihat bahwa dalam setiap
perusahaan perlu adanya organisasi pemasaran sebagai wadah kegiatan dan sarana atau
alat untuk pelaksanaan kegiatan di bidang pemasaran yang tidak terlepas dengan
manajemen pemasaran. Perlunya organisasi pemasaran ini dikaitkan pula dengan adanya
fungsi pemasaran dalam suatu perusahaan sebagai salah satu fungsi yang penting di
samping fungsi lainnya, seperti produksi dan keuangan.
Karena latar belakang inilah akhirnya penulis berkeinginan untuk mengambil tema
dalam makalah yang akan penulis susun, dengan judul Organisasi Pemasaran.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, penulis membatasi pembahasan dengan mengambil pokok


permasalahan yaitu mengenai organisasi pemasaran.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Bagaimana peranan organisasi pemasaran dalam pencapaian tujuan organisasi?
2. Bagaimana contoh struktur organisasi pemasaran?
3. Bagaimana identifikasi masalah dalam pengorganisasian pemasaran?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui apa saja peran organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan
organisasi
2. Untuk mengetahui struktu pada organisasi pemasaran
3. Mampu menganalisis masalah dalam organisasi pemasaran

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Organisasi dan Organisasi Pemasaran


2.1.1 Pengertian Organisasi

Istilah organisasi berasaal dari kata organon dalm bahasa Yunani berarti alat,
definisinya telah banyak dikemukakan orang. Walaupun pada dasarnya definisi-
definisi tersebut tidak mengandung perbedaan prinsip, namun kiranya perlu juga
dikemukakan beberaapa pendapat para ahli sebagai bahan perbandingan.
1. Chester I. Barnard, (1938) dalam bukunya The Executive Functions,
mengemukakan bahwa, “Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang
ataau lebih”. (I define organization as a system of cooperatives of two or more
persons).
2. Edwin B. Flippo, “Orgnisasi adalah sistem hubungan antara sumber daya (among
resources) yang memungkinkan pencapaian sasaran”.
3. James D.Mooney berpendapat bahwa, “Organization is the form of every human
association for the attainment of common purpose”, organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama.
4. Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa,” Organisaasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disususn dalam kelompok, yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama”. ( Organization is a collection of people,
arranged into groups,working together to achieve some common objectives).
(Organization are system of relating resources that will make possible the
accomplishment of specified ends or goals). (1976: 57).
Dari definisi-definisi tersebut disimpulkan bahwa dalam setiap organisasi terdapat
tiga unsur dasar yaitu orang-orang (sekumpulan orang), kerjasama, serta tujuan yang
akan dicapai.
2.1.2 Pengertian Pemasaran

Dalam pengertian sempit, pemasaran adalah proses (hanya) menjual dan


mengiklankan. Sedangkan dalam arti luas, pemasaran (marketing) adalah kegiatan
manusia yang ditunjukan untuk memuaskan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants)
melalui pertukaran. Djaslim S (2003) mengemukakan, pemasaran adalah suatu sistem
total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi, mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
maanusia dan sosial atau memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan pemasaran secara formal
sebagai, suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola
hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya. Kotler dan Armstrong (2009) mendefinisikan pemasaran sebagai
suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses yang menciptakan komunikasi untuk
disampaikan kepada pelanggan dan untuk mengelola kerelasian pelanggan untuk
mencapai benefit bagi organisasi (stakeholder).
Definisi sosial dari pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa inti dari pemasaran (marketing) adalah
mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.

2.1.3 Pengertian Organisasi Pemasaran

Organisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih
dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk mencapai tujuan di bidang
pemasaran. Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran sebagai
organisai yang memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan secara efektif
mampu mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan dan sumber daya ke
semua bagian organisasi dalam rangka memberikan kepuasan maksimal kepada
konsumennya.
kita perlu meninjau aspek organisasi pemasaran. Dengan mengetahui
aspek organisasi pemasaran kita dapat memahami apa organisasi pemasaran
itu sebenarnya. Organisasi pemasaran merupakan pola hubungan kerja antara
dua orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggungjawaban untuk
mencapai tujuan di bidang pemasaran.

Menurut Peter Drucker mendefinisikan organisasi pemasaran sebagai


organisasi yang memahami kebutuhan dan keinginan para pembeli, dan
secara efektif mampu mengkombinasikan serta mengarahkan keterampilan
dan sumber daya ke semua bagian organisasi dalam rangka memberikan
kepuasan maksimal kepada konsumennya.

Ada empat alasan utama perlunya suatu perusahaan menyusun


organisasi pemasaran, yaitu:

1. Untuk membedakan tugas dengan tugas lainnya di bidang pemasaran,


sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari individu yang ada
menspesialisasi usaha-usaha atau dirinya. Kegiatan yang dapat
dispesialisasikan di dalam bidang pemasaran adalah kegiatan promosi dan
advertensi, kegiatan operasi penjualan, dan kegiatan penelitian dan
pengembangan pemasaran.
2. Untuk memberikan kemungkinan dilakukannya koordinasi atas tugas- tugas
atau usaha-usaha dan tenaga-tenaga yang ada sehingga kegiatan yang
dilaksanakan dapat efektif

3. Untuk menentukan atau memberikan batasan tanggung jawab dan wewenang


yang dibutuhkan oleh tenaga-tenaga yang ada dalam melaksanakan tugas-
tugasnya. Deskripsi yang lengkap dari suatu jabatan mencakup pernyataan
mengenai tanggung jawab dari seorang manajer yang mempunyai tanggung
jawab untuk itu.

4. Sebagai sarana atau alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan


strategi pemasaran yang menyeluruh. Sebenarnya organisasi pemasaran
dapat berupa pendorong maupun pembatas bagi penentuan strategi
pemasaran dari suatu perusahaan.

Belakangan ini, di dalam dunia usaha terdapat perkembangan keadaan


dan penyempurnaan organisasi pemasaran sebagai akibat diterimanya
konsep pemasaran oleh banyak perusahaan. Seperti kita ketahui, konsep
pemasaran menekankan pada kepentingan konsumen untuk mencapai tujuan
yang bersifat jangka panjang. Usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen direfleksikan dengan mengadakan penyempurnaan
organisasi pemasaran.

Dari uraian ini kita dapat melihat bahwa dalam setiap perusahaan
perlu adanya organisasi pemasaran sebagai wadah kegiatan dan sarana atau
alat untuk pelaksanaan kegiatan di bidang pemasaran yang tidak terlepas
dengan manajemen pemasaran. Perlunya organisasi pemasaran ini dikaitkan
pula dengan adanya fungsi pemasaran dalam suatu perusahaan sebagai
salah satu fungsi yang penting di samping fungsi lainnya, seperti
produksi dan keuangan.

Peranan Organisasi Pemasaran dalam pencapaian Tujuan Pemasaran


Pimpinan di bidang pemasaran sering gagal menilai atau kurang menghargai
sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi yang baik. Hal ini terutama
karena telah sedemikian lamanya penjabat atau pimpinan tersebut
berkecimpung dalam pelaksanaan kegiatan atau operasi pemasaran.

Akibatnya beberapa pimpinan hanya menekankan pada pelaksanaan


operasi kegiatan pencapaian target di bidang pemasaran dengan sarana
organisasi yang asal ada dan umumnya kurang efisien. Walaupun
demikian, tidak berarti tidak ada pimpinan di bidang pemasaran yang telah
bekerja secara efektif dan efisien dengan menggunakan sarana organisasi
pemasaran yang baik atau sehat. Di samping itu, perlu pula disadari
bahwa usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran tidak mungkin hanya
dilakukan sendiri oleh satu orang.

Oleh karena itu, usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran dilakukan


oleh sekelompok orang harus diorganisasi dan dikoordinasi sehingga dapat
diharapkan tercapainya tujuan dan sasaran dalam bidang pemasaran.
Sedangkan tujuan pemasaran dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari
tujuan perusahaan secara keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan secara
umum adalah agar perusahaan dapat hidup, berkembang, dan bersaing.

Hal ini pula yang menjadi landasan bagi tujuan di bidang pemasaran
dari perusahaan tersebut. Dengan demikian organisasi pemasaran sebenarnya
ditujukan untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Pembentukan
organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan sebenarnya ditujukan untuk
dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran ditujukan untuk dapat
dilaksanakannya kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien, sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai.

Kegiatan pemasatran yang efektif dan efisien membutuhkan cara


pengorganisasian yang baik dan tepat, terutama dengan pengaturan
pembagian tugas, wewenang, dan dan tanggung jawab yang jelas dan tegas
antara penjabat- penjabat dan para pelaksana atau petugas di bidang
pemasaran. Di samping itu juga perlu diatur hubungan kerja penjabat-
penjabat atau pimpinan-pimpinan yang ada dan didasarkan atas system serta
prosedur kerja yang efisien.

Perlu diketahui bahwa pembentukan organisasi pemasaran sangat


penting dalam rangka konsep pemasaran yang terpadu (integrated marketing),
agar pelaksanaannya dapat dikoordinasikan terarah pencapaian tujuan
pemasaran. Pemasaran yang terpadu berkaitan pada dua hal, yaitu:

1. Marketing mix yaitu usaha-usaha untuk mengintegrasikan


peralatan pemasaran (marketing tools) yang terdiri dari unsure-unsur yang
kita kenal sebagai 4P.

2. Organisasi pemasaran dan perusahaan untuk perpaduan usaha-


usaha dari bagian-bagian yang ada di pemasaran dan di perusahaan,
walaupun kemungkinan terdapat konflik. Bila terdapat konflik, maka hal ini
hendaknya diperkecil dengan usaha-usaha koordinasi.

Ada beberapa persyaratan yang perlu ada agar diperoleh


organisasi pemasaran yang baik. Persyaratan tersebut antara lain adalah:

1. Jangkauan pengendalian (span of control), yaitu kemampuan


seorang atasan mengendalikan bawahannya. Span of control ini
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan atasan dan bawahan, tingkat atau level
dari manajemen tersebut, ruang lingkup dan jenis pekerjaan, rutin tidaknya
pekerjaan yang ada serta pengalaman dari atasan dan bawahan.

2. Koordinasi, yaitu kesatuan pengarahan dan kesatuan perintah


sehingga kegiatan yang dilakukan dapat selaras dan terarah untuk
pencapaian tujuan. Koordinasi ini dapat diharapkan bila terdapat tujuan
policy dan prosedur kerja, perencanaan, ketentuan atau peraturan serta saling
kerja sama (mutual adjusment).

3. Kesepadanan wewenang dan tanggung jawab setiap penjabat


dalam pemasaran mempunyai tugas dan tanggung jawab. Untuk
melaksanakan tugas dan pertanggungjawaban tersebut, penjabat hendaklah
diberikan wewenang yang sepadan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Hendaklah dijaga jangan sampai terjadi tanggug jawab yang dimintakan dari
seorang penjabat lebih besar dari wewenang yang dibeikan kepadanya.

4. Kelengkapan (complementary), yaitu semua kegiatan yang


perlu ada dalam bidang pemasaran hendaklah terrcakup. Tidak ada suatu
kegiatan yang harus ada, tidak tercakup dalam jabatan-jabatan yang disusun
dalam organisasi pemasaran itu, sehingga semua kegiatan yang perlu jelas
siapa penanggung jawab pelaksanaannya.

5. Tidak terdapat tumpang tindih atau duplikasi (overlapping)


tugas dan tanggung jawab. Adanya hal ini dalam organisasi dapat
menimbulkan kekaburan tugas dan tanggung jawab. Kekaburan tugas dapat
menimbulkan penggeseran atau pengalihan pertanggungjawaban.

6.Internal control, yaitu terciptanya sistem saling mengawasi


dengan memisahkan antara yang melaksanakan dan yang mengotorisasi serta
yang membukukan.

7. Kelanggengan (contuinity) organisasi, yaitu usaha untuk


menjaga agar organisasi yang disusun tidak untuk periode tertentu dalam
jangka pendek tetapi suatu masa yang lebih panjang dan dapat
dipertahankan.

2.2 Peranan Organisasi Pemasaran dalam Pencapaian Tujuan Organisasi

Pimpinan di bidang pemasaran sering gagal menilai atau kurang menghargai


sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi yang baik. Hal ini terutama karena
telah sedemikian lamanya penjabat atau pimpinan tersebut berkecimpung dalam
pelaksanaan kegiatan atau operasi pemasaran. Akibatnya beberapa pimpinan hanya
menekankan pada pelaksanaan operasi kegiatan pencapaian target di bidang
pemasaran dengan sarana organisasi yang asal ada dan umumnya kurang efisien.
Walaupun demikian, tidak berarti tidak ada pimpinan di bidang pemasaran yang
telah bekerja secara efektif dan efisien dengan menggunakan sarana organisasi
pemasaran yang baik atau sehat.
Di samping itu, perlu pula disadari bahwa usaha pelaksanaan kegiatan pemasaran
tidak mungkin hanya dilakukan sendiri oleh satu orang. Oleh karena itu, usaha
pelaksanaan kegiatan pemasaran dilakukan oleh sekelompok orang yang harus
diorganisasi dan dikoordinasi sehingga dapat diharapkan tercapainya tujuan dan
sasaran dalam bidang pemasaran.
Sedangkan tujuan pemasaran dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Adapun tujuan perusahaan secara umum adalah agar
perusahaan dapat hidup (survive), berkembang, dan bersaing. Hal ini pula yang
menjadi landasan bagi tujuan di bidang pemasaran dari perusahaan tersebut. Dengan
demikian organisasi pemasaran sebenarnya ditujukan untuk menunjang pencapaian
tujuan perusahaan.
Pembentukan organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan sebenarnya ditujukan
untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien, sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai. Kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien
membutuhkan cara pengorganisasian yang baik dan tepat, terutama dengan
pengaturan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas serta tegas
antara penjabat-penjabat dan para pelaksana atau petugas di bidang pemasaran. Di
samping itu juga perlu diatur hubungan kerja penjabat-penjabat atau pimpinan-

2.3 Struktur Organisasi Pemasaran

Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukan


bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
dikoordinasi, serta menunjukan adanya spesialisasi pekerjaan-pekerjaan dalam suatu
perusahaan. Berikut ini adalah contoh dari struktur organisasi dalam pemasaran:
General Manager

Manajer Manajer Manajer Manajer


Keuangan Produksi Pemasaran SDM

Manajer Manajer Manajer


Manajer Manajer
Administrasi Riset Produk
Promosi Penjualan
Pemasaran Pemasaran Baru

Gambar 1.1

a. General Manager

Manajer umum (general manager) adalah manajer yang memiliki tanggung


jawab seluruh bagian atau fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi.
Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang
mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Tugas dan wewenang
manajer umum yaitu:
1) Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan
perusahaan baik jangka panjang maupun jangka pendek;
2) Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam
perusahaan;
3) Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan
dengan kebijakan perusahaan;
4) Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
5) Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, dan strategi
antara pimpinan dan staf;
6) Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat
dikerjakan oleh bawahan secara jelas.
b. Manajer Pemasaran

Seorang manajer pemasaran (marketing manager) tidak hanya melihat


kepada masa sekarang tetapi juga masa depan. Begitu pula dengan rencana
pemasaran yang akan dibuat oleh seorang manajer pemasaran. Seorang manajer
perusahaan harus dapat melihat kesempatan atau peluang pemasaran yang ada,
mmerumuskannya menjadi sebuah program pemasaran dan menjalankannya.
Tugas dan tanggung jawab dari seorang Manager Penjualan atau Marketing
Manager adalah:
1) Bertanggung jawab terhadap manajer umum;
2) Menetapkan tujuan dan sasaran jalannya operasional perusahaan dan
strategi penjualan kepada konsumen;
3) Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi
penjualan terhadap konsumen atau pelanggan;
4) Menganalisis laporan yang dibuat oleh bawahannya;
5) Mengoptimalkan kerja staf dan administrasi di bawah wewenangnya
untuk mencapai tujuan perusahaan;
6) Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan penjualan;
7) Manajer pemasaran bertanggungjawab terhadap perolehan hasil penjualan
dan penggunaan dana promosi;
8) Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh
karyawan dibagian pemasaran.

c. Manajer Administrasi Pemasaran

Manajemen administratif merupakan cabang manajemen yang berkaitan


dengan pelayanan-pelayanan untuk memperoleh, mencatat, dan menganalis
keterangan, untuk merencanakan dan untuk melakukan komunikasi yang
dengan upaya itu pimpinan suatu perusahaan melindungi harta benda,
memajukan urusan-urusan, dan mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Pergantian istilah manajemen kantor menjadi manajemen administratif
tidak hanya berubah dari segi istilahnya saja, tetapi juga berubah dari sisi
peranan, kedudukan, dan lingkupan bidang kerja fungsi tersebut. Manajemen
perkantoran kini tidak lagi sekedar mencatat keteragan, tetapi juga memikul
tugas-tugas antara lain melakukan analisis dan membuat rencana. Orang yang
melakukan tugas tersebut dilakukan oleh administrative manager (manajer
administratif).
Menurut George Terry, sebutan administrative manager memperoleh
penerimaan luas untuk menggantikan office manager karena lebih tepat
melukiskan tugas pengelolaan informasi. Kini seorang manajer administratif
bukan lagi sekedar pimpinan para juru tulis dalam kantor, melainkan seorang
pejabat yang memiliki kedudukan dari pimpinan organisasi, dan kedudukannya
sejajar dengan pejabat lainnya seperti manajer produksi atau manajer keuagan.
d. Manajer Promosi

Bertanggung jawab atas kegiatan promosi dan mengkoordinasikan kegiatan


promosi dan pemasaran untuk mendukung kegiatan promosi produk perusahaan
secara nasional. Manajer promosi (promotion manager) memiliki tanggung
jawab yaitu:
1) Menyiapkan bahan atau materi promosi sesuai kebutuhan promosi suatu
produk secara menyeluruh;
2) Menganalisa spesifikasi setiap produk untuk dapat menemukan spesifikasi
dan keunikan setiap produk yang akan digunakan sebagai materi promosi;
3) Mengkoordinasikan, memonitor dan menganalisa strategi marketing
secara nasional setiap jangka waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan;
4) Menyusun usulan strategi penjualan secara nasional melalui hasil analisa
pasar dan kesiapan promosi;
5) Mengarahkan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang diikuti
sebagai sarana promosi perusahaan;
6) Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target
promosi.

e. Manajer Penjualan

Dipimpin oleh seorang asisten manajer penjualan yang beranggung


jawablangsung kepada manajer pemasaran dan membawahi sub divisi order
penjualan dan pengiriman. Tugas dan wewenang manajer penjualan adalah
sebagai berikut:
1) Mengkoordinir ppenjualan agar dapat memenuhi target;
2) Menyususn rencana penjualan;
3) Mengikuti dan menganalisa penjualan pemasaran;
4) Menganalisa laporan penjualan dan mengadakan evaluasi;
5) Memberikan saran atau gagasan dalam upaya peningkatan kegiatan
penjualaannya;
6) Memberikan kebijakan-kebijakan atas rencana penjualan.

f. Manajer Riset Pemasaran

Manajemen riset pemasaran bertanggung jawab langsung terhadap manajer


pemasaran. Yang memmiliki tugas dan wewenang untuk melakukan riset
pemasaran. Riset pemasaran sendiri merupakan kegiatan penelitian di bidang
pemasaran yang dilakukan secara sistematis dimulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan
interpretasi hasil penelitian. Kesemuanya itu ditunjukan untuk masukan bagi
pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan
keputusan untuk pemecahan masalah.
g. Manajer Produk Baru

Tugas dan wewenang manajer produk baru:


1) Memberikan saran dan nasehat serta penilaian terhadap kinerja
bawahannya;
2) Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan pelanggaran bawahan;
3) Meminta nasehat, petunjuk dan bimbingan dari atasnya;
4) Membuat inovasi baru dalam pengerjaan produksi;;
5) Memberikan masukan kepada perusahaan terkait dengan departemennya;
6) Melakukan koordinasi dengan departemen lain yang terkait dengan
departemennya.

2.4 Konsep-Konsep Pedoman Organisasi Dalam Pemasaran

Kegiatan pemasaran hendaknya dilakukan dibawah filososi yang telah


dipikirkan secara matang tentang pemasaran yang efisien, efektif dan
bertanggung jawab sosial. Ada empat konsep bersaing yang dijadikan
pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran yaitu:

1. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis.
Konsep produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan
yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produk
yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara besar-besaran.

2. Konsep Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen cenderung memilih sebuah
produk dengan fitur-fitur yang paling bermutu, dan inovatif. Manajer yang
memilih konsep ini cenderung menciptakan produk yang superior dan
meningkatkannya sepanjang waktu. Yang perlu diwaspadai dari konsep ini
adalah seringkali manajer yang menggunakan konsep ini cenderung
terperangkap pada persepsi bahwa sebuah produk akan berhasil hanya bila
produk itu berharga, didistribusikan, diiklankan, dan dijual secara memadai.

3. Konsep Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dan bisnis jika di
tinggalkan biasanya akan cukup banyak membeli produk-produk sebuah
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan
dan promosi yang agresif. Konsep penjualan dipraktikkan paling agresif
pada barang-barang yang tidak dicari, barang-barang yang biasanya tidak
dipikirkan oleh pembeli untuk dibeli, seperti asuransi, ensiklopedia, dan
tempat pemakaman.

Kebanyakan perusahaan mempraktikkan konsep penjualan ketika


mereka memiliki kapasitas berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa
yang mereka buat, dan bukan membuat apa yang diinginkan pasar. Akan
tetapi, pemasaran yang berbasis pada penjualan agresif membawa
resiko yang tinggi. Konsep ini berpandangan bahwa pelanggan yang di
bujuk untuk membeli sebuah produk, akan menyukainya, dan jika mereka
tidak suka, mereka tidak akan mengembalikannya, atau menjelek-
jelekkannya, dan mengadu kepada organisasi konsumen dan tidak menutup
kemungkinan bahwa konsumen akan membelinya lagi.

4. Konsep Pemasaran

Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan


perusahaan adalah perusahaan tersebut harus lebih efektif dibandingkan
para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

Konsep pemasaran itu terdiri dari empat pilar yaitu:

a. Pasar Sasaran
Sebuah perusahaan akan berhasil secara gemilang jika mereka secara
cermat memilih pasar sasarannya dan mempersiapkan program-program
pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tersebut.

b. Kebutuhan Pelanggan

Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu


sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak mereka
sadari. Untuk itu dapat dibedakan lima jenis kebutuhan yaitu: kebutuhan
yang dinyatakan, kebutuhan riil, kebutuhan yang tidak dinyatakan,
kebutuhan kesenangan, dan kebutuhan rahasia.

c. Pemasaran Terpadu

Pemasaran terpadu dapat terjadi pada dua level. Pertama, berbagai


fungsi pemasaran (meliputi tenaga penjualan, periklanan, pelayanan
pelanggan, manajemen produk, dan riset pemasaran) harus bekerjasama.
Semua fungsi pemasaran itu harus dikoordinasi berdasarkan sudut pandang
pelanggan. Kedua, pemasaran harus pula bekerjasama dengan departemen lain
di luar pemasaran.

d. Kemampuan Menghasilkan Laba

Tujuan terakhir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi


mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan utama
adalah laba, dalam kasus perusahaan publik dan nirlaba, tujuan utama adalah
bertahan hidup dan menarik cukup dana untuk melakukan pekerjaan yang
bermanfaat. Meski demikian perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan
meraup laba saja. Melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari
penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan
menghasilkan uang karena memenuhi kebutuhan pelanggan lebih baik
dibandingkan pesaingnya dan kebanyakan perusahaan tidak menganut
konsep pemasaran sebelum dipaksa keadaan seperti: penurunan penjualan,
pertumbuhan yang lambat, perubahan pola pembelian, peningkatan
persaingan dan peningkatan pengeluaran pemasaran.

2.5 Identifikasi Masalah dalam Pengorganisasian Pemasaran

Pengorganisasian merupakan proses kegiatan penyususnan struktur organisasi


sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Hasil dari
pengorganisasian ini kemudian akan menghasilkan struktur organisasi, yang
menunjukan sebuah pembagian kerja.
Masalah dalam pengorganisasian pemasaran yang biasanya muncul adalah
ketidaktepatan pembagian kerja yang mengakibatkan tidak sinkronnya antara jabatan
yang diemban atau diberikan dengan kemampuan orang yng menjalankan tugas. The
right man in the right place, yaitu orang yang tepat berada di tempat yang benar atau
tepat pula.
Jika hal ini salah atau terjadinya salah menempatkan orang maka untuk mencapai
tujuan perusahaan pun akan sulit. Ketika seorang manajer umum salah memilih
seorang manajer pemasaran yang dituntut harus bisa memimpin, merencanakan
pemasaran, ataupun menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan wewenang yang ada,
kemudian tidak bisa melakukan hal tersebut maka bisa dipastikan kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut akan mengalami banyak hambatan.
Sehingga tidak bisa mencapai tujuan perusahaan. Misalnya salah satu tujuan
perusahaan adalah perusahaan bisa survive, lalu logikanya bagaimana mungkin seuatu
perusahaan bisa survive apabila kegiatan pemasaran yang menjadi fokus utama atau
kegiatan utama perusahaannya saja tidak bisa menjalankan kegiatan pemasarannya
dengan benar.
Ataupun ketika seorang manajer pemasaran yang tidak bisa menempatkan
seseorang dalam divisi atau bawahan manajer pemasaran seperti manajer promosi
atau penjualan maka hal ini akan berimbas kepada proses penjualan maupun promosi
itu sendiri. Yang pada akhirnya semua itu akan secara langsung berimbas pada
perusahaan.
Untuk mencegah hal tersebut perusahaan bisa melakukan proses seleksi atau tahap
pemilihan orang-orang yang akan menempati posisi tertentu, terutama posisi penting
dalam perusahaan. Karena tidak sembarang orang bisa menjalankan atau memimpin
sebuah perusahaan atau bidang tertentu dalam perusahaan, sebab tugas-tugas pimpinan
perusahaan itu memiliki tugas dan tanggungjawab yang sangat berat.
Misalnya seleksi ini bisa berupa test tertulis, psiko test, dan test keterampilan,
diamana serangkaian test tersebut akan menunjukan apakah seseorang itu layak untuk
dijadikan pimpinan atau menempati suatu posisi penting dalam perusahaan. Bisa
dikatakan bahwa untuk menempati atau menempatkan seseorang dalam posisi penting di
perusahaan maka haruslah dipilih orang yang memang benar-benar ahli di dalam
bidangnya.

BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari berbagai pembahasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya, penulis
dapat menyimpulkan bahwa:
1. Peran organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan organisasi pemasaran yaitu suatu
perusahaan sebenarnya ditujukan untuk dapat melaksanakan kegiatan pemasaran
secara efektif dan efisien, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai;
2. Struktur organisasi pemasaran dimulai dari manajer pemasaran yang bertanggung
jawab secara langsung kepada general manager dan membawahi manajer administrasi
pemasaran, manajer promosi, manajer penjualan, manajer riset pemasaran, dan
manajer produk baru;
3. Identifikasi masalah dalam pengorganisasian pemasaran adalah masalah bagaimana
pembagian kerja dapat dilakukan secara tepat agar posisi yang dijalankan oleh
seseorang tidak mengganggu atau menghambat kegiatan perusahaan sehingga
pencapaian tujuan perusahaan dapaat dicapai.

3.2 Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:
1. Tujuan organisasi atau perusahaan dapat dicapai maka perlu melibatkan peran
organisasi pemasaran didalamnya, sehingga untuk bisa menuju hal tersebut organisasi
pemasaran harus melaksanakan kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien;
2. Agar di dalam suatu perusahaan bisa terdapat pembagian kerja dan spesialisasi
pekerjaan maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi, selain itu struktur
organisasi juga bisa dimanfaatkan untuk memperjelas dan mempertegas suatu tugas
dan wewenang yang diemban daalam suatu divisi;
3. Masalah dalam pengorganisasian pemasaran bisa dicegah dengan melakukan
serangkaian tes atau seleksi kepada setiap individu yang akan menempati posisi atau
jabatan tertentu dalam suatu perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Nana, H. (2015). Manajemen Strategi Pemasaraan. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Abdullah, Thamrin. Tantri, Francis. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Anoraga, Andji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Assauri, Sofjan. 2010 Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.


Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Jakarta: Erlangga.
Hayati, Yayat, D. (2008) Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin, Lane. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi 13.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. dan Keller, Kevin, Lane. (2009). Manajemen Pemasaran Jilid 2 Edisi 13.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai