Laporan Makalah Sumatif Akhir Semester (SAS) Sosiologi Dan Geografi
Laporan Makalah Sumatif Akhir Semester (SAS) Sosiologi Dan Geografi
Kelompok 3 kelas:10-4
Anggota:
Jhian azarya
Tujuan____________________________________________________________________________2
Latar belakang____________________________________________________________________3
Bab ll
lingkup hidrosfer__________________________________________________________________
lingkup atmosfer__________________________________________________________________
Penanggulangan:
lingkup hidrosfer__________________________________________________________________
Lingkup atmosfer_________________________________________________________________
lingkup antromosfer______________________________________________________________
Bab lll
Kesimpulan______________________________________________________________________
Saran____________________________________________________________________________
kata pengantar
Kami ucapkan puji syukur serta nikmat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
yang melimpah sehingga kami bisa menyelesaikan kegiatan pengerjaan laporan
makalah Sumatif Akhir Semester (SAS) Sosiologi dan Geografi dengan baik dan dapat
bermanfaat untuk kita semua serta Masyarakat.
Bab l
Pendahuluan
Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi,menganalisis dan menguji hasil pembelajaran
tentang Sosiologi dan Geografi secara bersamaan,serta dapat menberikan solusi dalam
suatu permasalahan yang berkaitan dengan sosial maupun geografis untuk kehidupan
masyarakat serta makhluk hidup..
Latar belakang
Kegiatan Sumatif Akhir Semester(SAS) merupakan kegiatan penilaian akhir untuk para
siswa dengan cara yang berbeda dengan sebelum nya,yaitu dengan cara berkelompok
dan mengerjakan tugas yang diberikan serta mempresentasikannya.Pada SAS
pembelajaran Sosiologi dan Geografi,siswa diberikan tugas oleh guru mata pelajaran
untuk membuat kelompok serta diberikan tugas untuk mencari fenomena Geosfer
berupa hidros,atmosfer dan antromosfer(partikuralisme kelompok dan kriminalitas) dan
mencari cara penanggulangannya,para siswa pun boleh mencari sumber informasi dan
penanggulan yang ada di internet untuk membantu penyelesaian tugas yang diberikan
untuk siswa.
Bab ll
Lingkup hidrosfer
Sebagai daerah dengan julukan ”Kota Seribu Sungai”, Banjarmasin seakan melupakan
jati dirinya sebagai kota sungai yang berkelanjutan. Sungai-sungai yang dulunya
berfungsi sebagai jalan air sebagian sudah diuruk, tertutup bangunan, dan mengalami
pendangkalan. Banjir besar pada awal 2021 memperlihatkan rapuhnya ketahanan kota
ini terhadap bencana.Pada saat banjir 2021, Pemerintah Kota Banjarmasin mencatat
ada 152 titik banjir di Banjarmasin. Sebarannya di Banjarmasin Timur (107 titik),
Banjarmasin Utara (28 titik), dan Banjarmasin Selatan (17 titik). Total ada 31.357
keluarga atau 101.601 jiwa terdampak, sekitar 14 persen dari jumlah penduduk kota
Penanggulangan
Berdasarkan hasil kajian risiko bencana dari di kota ini ada empat langkah
dilakukan.Langkah pertama, kata Thamrin, mengembalikan fungsi sungai sebagaimana
mestinya dan menjaga sungai yang ada di Kota Banjarmasin, termasuk drainase,
dengan melakukan revitalisasi dan normalisasi sungai.Kemudian langkah kedua, ujar
Thamrin, pengelolaan sampah yang baik juga perlu dilakukan agar tidak ada lagi
kebiasaan membuang sampah sembarangan ke sungai. Karenanya, lanjut dia, dari dinas
terkait, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, perlu menyosialisasikan
larangan itu secara optimal di tengah masyarakat, khususnya yang berada di pinggiran
sungai. "Karena kita lihat kebanyakan sungai itu tertutup dan tersumbat sampah hingga
itu harus kita tuntaskan," ucap Thamrin.Selanjutnya, kata dia, langkah ketiga untuk
bangunan rumah di pinggir sungai harus berbentuk rumah panggung. Tidak hanya
bermanfaat untukmelestarikan kearifan lokal, tapi juga bertujuan agar ada serapan di
bawahnya.Maka dari itu, kata dia, untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) perlu
pengawasan lebih ketat lagi oleh dinas terkait. Di samping dari kesadaran masyarakat
itu sendiri. "Kemarin kami sampaikan dengan Satpol PP di forum lintas gabungan
supaya pengawasan ditingkatkan. Kalau perlu beri sanksi saja yang tidak memenuhi
IMB itu," ucapnya.Langkah keempat, pihaknya juga sudah menyampaikan ke Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Banjarmasin agar tidak merekomendasikan
pembangunan perumahan di bantaran sungai, karena memang daerah tersebut sangat
rawan akan terjadinya bencana banjir rob."Itu hasil mapping kami di kajian risiko
bencana dan memang sudah ada di aturan terkait larangan membangun rumah di
kawasan bantaran sungai," tandasnya
Lingkup atmosfer
penanggulangan:
Setelah sempat kabur usai merampok toko emas, petugas gabungan dari Polresta
Banjarmasin bersama Unit Resmob Polda Kalsel, akhirnya menangkap 2 orang
perampok yang diduga menggasak dua kilogram emas dari toko emas di Pasar
Sudimampir, Banjarmasin.Keduanya terpaksa harus dilumpukan dengan timah panas
pada salah satu kakinya, lantaran mencoba melawan saat akan ditangkap.Kedua
tersangka, Rizki (31) alias Angking dan Rahmatullah (29) alias Atung, ditangkap saat
bersembunyi di kawasan Simpang Tiga Nusa Indah, Kecamatan Bati-bati Kabupaten
Tanah Laut, pada Kamis (18/5/2023) kemarin
Penanggulangan:
Pihak toko dapat lebih memperketat sistem keamanan serta selalu memperhatikan dan
memeriksa semua kesalahan yg lalai agar dapat menghindari kesalahan yg sama.dan
terus mengawasi berbagai tindakan yang mencurigakan.
Bab lll
Penutup
Kesimpulan