Anda di halaman 1dari 13

HARGA KESEIMBANGAN

Dosen Pengampu:
Eko Wahyu Nugrahadi,Drs,M.Si.,Dr
Munzir Phonna, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh: Kel 2

JuitaTheresia Gultom
Sinur Elisabet Simbolon
Margeretha Harianti Harahap
Gaby Hikari Naibaho
Rasmi Purba

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
September 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun ucapkan terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih
lagi Maha Baik yang telah memberikan nikmat, karunia, dan kemudahan kepada penyusun
dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa kendala sedikit pun.
Makalah ini membahas tentang Harga Keseimbangan yang akan dibahas dan dirangkum dari
berbagai sumber.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
namun penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semua kritik dan saran
yang bersifat membangun bagi penulis sangat penulis terima dengan senang hati sebagai
tolak ukur untuk penyusunan karya tulis berikutnya.

Medan, 22 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 4
C. TUJUAN 4
D. MANFAAT 4
BAB II PEMBAHASAN
I. KONSEP DASAR KESEIMBANGAN 6
II. TEORI PENAWARAN & PERMINTAAN 8
III. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI HARGA KESEIMBANGAN 10
IV. BEBERAPA KASUS PERUBAHAN KESEIMBANGAN 11
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 12
B. DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Harga keseimbangan (harga pasar) dapat diartikan harga yang terjadi setelah ada
keseimbangan antara permintaan dan penawaran, atau harga yang ditunjukkan oleh
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Berdasarkan pengertian harga keseimbangan
secara sederhana, pembentukan harga keseimbangan berawal dari interaksi antara penjual dan
pembeli dalam bentuk tawar-menawar harga.

Dari proses tawar-menawar ini, kemudian tercapai kesepakatan yang melahirkan


harga keseimbangan. Jika didasarkan pada pengertian harga keseimbangan yang lebih dalam,
pembentukan harga keseimbangan bermula dari interaksi pertemuan antara pihak permintaan
yang datang dari pembeli dengan pihak penawaran yang datang dari penjual. Pertemuan
tersebut akan melahirkan satu kesepakatan di antara keduanya dalam hal harga maupun jumlah
barang. Harga keseimbangan terbentuk dari pertemuan antara permintaan dan penawaran. Pada
harga keseimbangan jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan.

B. Rumusan Masalah

1) Mengetahui apa itu harga keseimbangan, dan harga barang


2) Bagaimana pembentukan harga keseimbangan?
3) Bagaimana terbentuknya harga keseimbangan?

C. Tujuan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini ialah sebagai salah satu cara pemenuhan tugas mata
kuliah pengantar akuntansi yang diselenggarakan di Program Studi Ekonomi Mikro Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan untuk memaparkan hasil diskusi kami tentang Kelompok
kerja dan Komunikasi dalam organisasi yang diharapkan dapat bermanfaat dengan baik kepada
penyusun maupun terhadap pembaca makalah ini.

D. Manfaat

Secara umum, penulisan makalah ini memiliki manfaat kepada pembaca mengenai
persamaan dasar akuntansi yang dirangkum dari berbagai sumber untuk menambah
pengetahuan pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN

I. Konsep Dasar Keseimbangan

A. Pengertian Harga Keseimbangan

Dalam kegiatan transaksi di pasar, biasanya antara penjual dan pembeli terjadi tawar-
menawar harga sehingga tercapai suatu kesepakatan. Harga yang disepakati bersama antara
penjual dan pembeli pada dasarnya merupakan titik temu antara harga yang dikehendaki
penjual dan pembeli. Titik temu harga dianggap sebagai titik keseimbangan antara harga
penjual dan harga pembeli dan disebut harga keseimbangan (equilibrium). Dengan kata lain,
harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli, atau harga yang
terjadi setelah ada keseimbangan antara harga penjual dan harga pembeli.

Menurut ilmu ekonomi, interaksi antara penjual dan pembeli yang melahirkan transaksi
jual beli disebut pasar. Oleh karena itu, harga yang terjadi atas kesepakatan penjual yang
mewakili sisi penawaran dan pembeli yang mewakili sisi permintaan itu dapat disebut harga
pasar. Dengan kata lain, harga keseimbangan sama dengan harga pasar.

Jadi, harga keseimbangan (harga pasar) dapat diartikan harga yang terjadi setelah ada
keseimbangan antara permintaan dan penawaran, atau harga yang ditunjukkan oleh
keseimbangan antara permintaan dan penawaran.

B. Peran Harga Dalam Ekonomi

Harga adalah penentuan nilai uang-barang dan harga barang. Dengan adanya suatu
harga, maka masyarakat dapat menjual suatu barang yang mereka miliki dengan harga
yang umum dan dapat diterima. Peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga
dan meningkatkan posisi di pasar. Peranan harga bagi perekonomian secara makro,
konsumen, dan perusahaan adalah:

a. Bagi Perekonomian.
Harga produk memengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba. Harga
merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian, karena harga
berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah,
modal, dan kewirausahaan. Tingkat upah yang tinggi menarik tenaga kerja,
tingkat bunga yang tinggi menjadi daya tarik bagi investasi modal, dan
seterusnya.
b. Bagi Konsumen.
Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap
faktor harga (menjadikan harga sebagai satu-satunya pertimbangan membeli
produk) dan ada pula yang tidak. Mayoritas konsumen agak sensitif terhadap
harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain seperti (citra merek, lokasi
toko, layanan, nilai (value) dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap
kualitas produk seringkali dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus, harga
yang mahal dianggap mencerminkan kualitas tinggi, product. terutama dalam
kategori specially product.

C. Hubungan Antara Penawaran, dan Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pasar pada tingkat


harga,pendapatan, dan waktu tertentu. Penawaran adalah jumlah barang yang
ditawarkanprodusen ke konsumen pada suatu waktu dan harga tertentu. Fungsi
permintaan menunjukkan korelasi jumlah barang yang dimintakonsumen dengan
harga barang.Sesuai teori ekonomi dalam hukum permintaan, bahwa “harga naik maka
jumlah barangyang diminta turun, dan jika harga turun maka jumlah barang yang diminta
naik”.

Fungsipenawaran menunjukkan hubungan antara jumlah barang yangditawarkan


produsendengan harga barang. Dalam teori ekonomi hjukum penawaran dikatakan,
“jika harganaik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, dan jika harga turn
maka jumlahbarang yang ditawarkan turun” (Emas & Dadang, 2018)Fungsi permintaan
dan penawaaran dipengaruhi oleh harga barang yang tinggi,pendapatan masyarakat
yang rendah,harga barang yang sesuai harapan konsumen, adanyabarang lain yang
saling berhubunga, dan harga barang pada waktu yang akan datingdiharapkan tidak
naik (Emas & Dadang, 2018)

Keseimbangan PasarKeseimbangan harga pasar dapat tercapai jika kuantitas


penawaran sama dengankuantitas permintaan, atau harga penawaran sama dengan
harga permintaan. Sehingga keseimbangan pasar terjadi akibat kesepakatan antara
produsen dankonsumen di pasar.Harga keseimbangan akan terjadi ketika permintaan
bertemu dengan penawaran.Menurut(Rahayu, Febrianty, Rozaini, & Mardalena,
2017), keseimbangan harga adalah hargaketika produsen dan konsumen sama-sama
tidak ingin mengubah jumlah barang yangdijual atau dibeli. Jika harga berada
dibawah harga keseimbangan maka telah terjadikelebihan permintaan (excess
demand), akibat permintaan meningkat dan penawaranmenurun. Sebaliknya, jika
harga berada diatas harga keseimbangan, maka terjadikelebihan penawaran (excess
supply), akibat peningkatan jumlah barang yang ditawarkanyang berdampak pada
penurunan permintaan (Purnama, 2017).
II. Teori Penawaran, dan Permintaan

1) Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Penawaran Barang Dan Jasa.


Penawaran barang dan jasa dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan non-
ekonomi. Berikut beberapa faktor utama yang mempengaruhi penawaran:

 Harga: Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu


barang atau jasa, semakin banyak akan ditawarkan. Ini dikenal sebagai
hubungan positif antara harga dan jumlah penawaran.
 Biaya Produksi: Biaya produksi, termasuk bahan baku, tenaga kerja, dan modal,
memengaruhi sejauh mana produsen dapat menawarkan barang atau jasa.
Semakin tinggi biaya produksi, semakin sedikit yang akan ditawarkan.
 Teknologi: Kemajuan dalam teknologi produksi dapat meningkatkan efisiensi
dan mengurangi biaya produksi, yang dapat mendorong peningkatan penawaran
barang dan jasa.
 Perubahan dalam Faktor-faktor Produksi: Perubahan dalam ketersediaan tenaga
kerja, bahan baku, atau modal dapat memengaruhi penawaran. Misalnya, jika
ada peningkatan dalam pasokan bahan baku, penawaran barang yang
menggunakan bahan tersebut dapat meningkat.
 Tujuan Perusahaan: Strategi perusahaan dan tujuan bisnis juga dapat
memengaruhi penawaran. Sebuah perusahaan mungkin memilih untuk
mengurangi atau meningkatkan produksi berdasarkan strategi pemasaran atau
keuntungan yang diharapkan.
 Regulasi Pemerintah: Kebijakan pemerintah seperti pajak, subsidi, atau regulasi
lingkungan dapat memengaruhi biaya produksi dan, akibatnya, penawaran
barang dan jasa.
 Perubahan Demografi: Perubahan dalam populasi dan struktur demografis dapat
memengaruhi permintaan barang dan jasa, yang pada gilirannya dapat
memengaruhi penawaran.
 Kondisi Ekonomi: Kondisi makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi,
inflasi, dan suku bunga dapat memengaruhi keputusan produsen untuk
menawarkan barang dan jasa.
 Perubahan Selera Konsumen: Perubahan dalam selera dan preferensi konsumen
dapat memengaruhi permintaan, yang akan berdampak pada penawaran barang
dan jasa.
2) Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Barang dan Jasa.
Jumlah permintaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai
berikut:
 Harga Barang Itu Sendiri
Apabila harga suatu barang semakin murah, maka jumlah permintaan terhadap
barang tersebut akan bertambah. Hal ini berlaku juga sebaliknya. Jika harga
suatu barang semakin mahal, maka jumlah permintaan terhadap barang tersebut
akan berkurang.

 Harga Barang Lain yang Terkait


Untuk harga barang lain yang terkait, dibedakan berdasarkan barang substitusi
dan barang komplementer:

 Barang Substitusi
Apabila harga barang substitusinya (pengganti) turun, maka permintaan
akan barang tersebut akan berkurang. Tentunya karena harga barang
substitusinya terasa lebih murah dibandingkan harga barang tersebut.
Namun, apabila harga barang substitusinya naik, maka permintaan
barang tersebut akan meningkat. Berarti hubungan antara harga barang
substitusi dan jumlah permintaan barangnya berbanding
lurus atau positif.
 Barang Komplementer
Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan
barang tersebut akan naik. Sebaliknya, jika harga barang
komplementernya naik, maka permintaan akan barang tersebut
akan turun. Berarti hubungan antara harga barang komplementer dan
jumlah permintaan barangnya berbanding terbalik atau negatif.

 Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli
konsumen. Semakin tinggi tingkat pendapatan, maka
semakin meningkat permintaan terhadap barang tersebut. Contohnya, Caca
mendatangi bazar baju murah di suatu pasar malam. Pada bazar tersebut, Caca
memutuskan hanya membeli satu baju seharga Rp80.000, karena Caca hanya
memiliki penghasilan Rp500.000/bulan. Berbeda dengan Ahmad yang
memutuskan membeli dua baju pada bazar tersebut karena penghasilannya
adalah Rp1.000.000/bulan.
 Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika
selera masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap
barang itu pun akan meningkat. Contohnya, celana cutbray sedang menjadi tren
saat ini, akibatnya jumlah permintaan model celana cutbray cenderung
meningkat.
 Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, maka
semakin tinggi permintaan suatu barang untuk harga tertentu.
 Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik di masa
mendatang, maka kita akan berpikir untuk membeli barang
itu sekarang daripada nanti setelah harganya naik. Hal ini akan mendorong
orang lain untuk membeli lebih banyak pula pada masa kini, guna menghemat
uang belanja di masa mendatang.
III. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Harga Keseimbangan

a) Faktor-faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan internal:

 Permintaan dan Penawaran Domestik: Tingkat permintaan dan penawaran di


dalam negeri untuk suatu produk atau jasa akan memengaruhi harga internal.
Permintaan yang tinggi dan penawaran yang rendah dapat mendorong harga
naik.

 Biaya Produksi: Biaya yang terkait dengan produksi barang atau jasa juga
merupakan faktor penting. Biaya produksi yang lebih rendah dapat
menghasilkan harga produk yang lebih rendah.

 Regulasi Pemerintah: Kebijakan dan regulasi pemerintah seperti pajak, subsidi,


dan regulasi harga dapat memengaruhi harga internal. Misalnya, subsidi energi
dapat menekan harga energi dalam negeri.

 Tingkat Inflasi: Inflasi dapat memengaruhi harga internal secara keseluruhan.


Jika inflasi tinggi, maka harga-harga cenderung naik.

b) Faktor-faktor yang mempengaruhi harga keseimbangan eksternal:

 Nilai Tukar Mata Uang: Kurs mata uang dapat mempengaruhi harga ekspor dan
impor. Nilai tukar yang lebih rendah dari mata uang nasional dapat
meningkatkan daya saing ekspor.

 Permintaan dan Penawaran Internasional: Permintaan global dan penawaran


produk atau jasa di pasar internasional akan memengaruhi harga eksternal.
Permintaan yang tinggi dari luar negeri dapat meningkatkan harga ekspor.

 Tarif dan Hambatan Perdagangan: Tarif, kuota impor, dan hambatan


perdagangan lainnya dapat memengaruhi harga produk impor dan ekspor.

 Harga Komoditas: Harga komoditas dunia, seperti minyak, logam, dan


makanan, dapat berdampak besar pada harga eksternal jika ekonomi sebuah
negara sangat tergantung pada perdagangan komoditas.

 Perubahan Teknologi: Perubahan dalam teknologi produksi dan distribusi dapat


memengaruhi biaya produksi dan harga produk di pasar internasional.

Semua faktor ini bersama-sama berkontribusi untuk membentuk harga keseimbangan


internal dan eksternal dalam suatu perekonomian.
IV. Bebeberapa Kasus Perubahan keseimbangan.

Perubahan-perubahan faktor-faktor lain di luar harga, yang mempengaruhi permintaan


atau jumlah barang yang ditava penawaran, akan menyebabkan perubahan
keseimbangan. Terdapat empat kemungkinan perubahan/pergeseran kurva permintaan
dan penawaran, yaitu:
i. Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan)
ii. Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri)
iii. Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan)
iv. Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri)

Masing-masing perubahan yang dinyatakan di atas dapat (i) berubah secara tersendiri
(yaitu hanya salah satu perubahan dari keempat kemungkinan itu yang berlaku), atau
(ii) permint dan penawaran berubah secara serentak. Dalam kasus (i) contohnya adalah:
permintaan saja a penawaran saja yang bertambah. Dalam kasus (ii) contohnya adalah:
permintaan dan penawane bertambah secara serentak. Di bawah ini diterangkan akibat
dari masing-masing corak perubah tersebut terhadap keseimbangan.

PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN

Untuk melihat bagaimana tiap-tiap perubahan permintaan atau penawaran akan


mempengaruhi keadaan keseimbangan, dalam Gambar 1.1 ditunjukkan dua macam
perubahan berikut:
 Pergeseran kurva permintaan ke sebelah kanan.
 Pergeseran kurva penawaran ke sebelah kanan.

Efek Pertambahan Permintaan

Pergeseran kurva permintaan ke kanan, yaitu dari DD menjadi D1D2, menggambarkan


berlakunya pertambahan permintaan yaitu seperti ditunjukkan dalam grafik (i).
Perubahan ini menyebab kan keadaan keseimbangan pindah dari E menjadi E1
Perpindahan ini menunjukkan bahwa kenaikan permintaan menyebabkan harga naik
dari P ke P1 dan barang yang diperjualbelikan bertambah dari Q ke Q1

(i)

(ii)
Gambar 1.1
Efek Pertambahan Penawaran

Dalam grafik (ii) ditunjukkan kurva penawaran bergeser dari SS menjadi S1S1 dan perubahan
ini berarti penawaran telah bertambah. Kenaikan penawaran ini menyebabkan keadaan
keseimbangan berubah dari E ke E2. Berarti harga turun dari P menjadi P, dan jumlah yang
diperjualbelikan bertambah dari Q menjadi Q1.

PERUBAHAN SERENTAK PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ada beberapa kemungkinan perubahan serentak permintaan dan penawaran yang dapat
berlaku. Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama, yaitu sama-sama mengalami kenaikan
atau sama- sama menurun. Tetapi mungkin pula ia berlaku ke arah yang bertentangan, yaitu
misalnya permintaan turun tetapi penawaran bertambah atau permintaan bertambah tetapi
penawaran turun. Tiap-tiap perubahan tersebut akan menimbulkan efek yang berbeda kepada
perubahan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan.

Sebagai contoh dalam menganalisis perubahan serentak permintaan dan penawaran akan
dimisalkan permintaan dan penawaran mengalami pertambahan. Akibat pertambahan ini
terhadap harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terdapat beberapa faktor yang menentukan permintaan masyarakat ke atas sesuatu barang
Faktor yang terpenting adalah tingkat harga barang tersebut. Teori permintaan menerangkan
sifat hubungan antara tingkat harga dengan kuantitas yang diminta. Hukum permintaan
mengatakan: semakin rendah harga sesuatu barang, semakin banyak kuantitas barang yang
diminta. Berdasarkan kepada hukum permintaan ini secara grafik dapat digambarkan kurva
permintaan.

Di samping tingkat harga, permintaan ke atas sesuatu barang ditentukan pula oleh beberapa
faktor lain. Yang terpenting di antaranya adalah: harga barang lain, pendapatan para pembeli,
distribusi pendapatan, cita rasa masyarakat, jumlah penduduk dan ekspektasi tentang keadaan
di masa depan. Perubahan ke atas faktor-faktor ini akan menggeser kurva penawaran ke kanan
atau ke kiri. Pergeseran itu berarti, pada setiap tingkat harga kuantitas barang yang diminta
masyarakat telah mengalami perubahan.

Di samping harga, juga terdapat beberapa faktor lain yang akan menentukan kuantitas barang
yang akan ditawarkan. Faktornya yang terpenting adalah: harga barang lain, biaya untuk
memperoleh faktor produksi dan input lain, tujuan perusahaan dan tingkat teknologi yang
digunakan. Pada setiap tingkat harga, apabila faktor-faktor ini mengalami perubahan, maka
kuantitas yang ditawarkan akan berubah. Perubahan berbagai faktor lain ini akan menggeser
kurva penawaran.

B. Daftar Pustaka

Ekonomi dan Akuntansi; Membina Kompentensi Ekonomi//Eeg Ahman dan Epi


Indriani//PT.Grafindo Media Pratama.

IPA TERPADU; JULID 2B//Sri Pujiastuti, Dkk//Esis//

Alam S.,(2016).Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

https://www.ruangguru.com/

Anda mungkin juga menyukai