Anda di halaman 1dari 7

1.

KASUS TUBERKULOSIS PARU:

Seorang klien dirawat diruangan paru rumah sakit pemerintah. Klien dirawat
dengan keluhan Batuk berdahak, disertai darah lebih dari 3 minggu, Hasil
pemeriksaan Thorak: terdapat infiltrasi dikedua apeks paru dan terlihat adanya
efusi pleura. Diagnosa medis klien Tuberkulosis paru.

Tutor Guide:
1. Apakah yang dimaksud dengan tuberkulosis?
2. Berapa banyak kah prevalensi/insiden Tuberkulosis ditinjau dari segi
negara, jenis kelamin dan usia?
3. Apakah yang menjadi penyebab Tuberkulosis dan bagaimana cara
penularannya?
4. Apa sajakah yang menjadi kemungkinan faktor resiko terjadinya penyakit
Tuberkulosis tersebut?
5. Bagaimanakah mekanisme terjadinya penyakit Tuberkulosis hingga
menimbulkan batuk bercampur darah yang disertai sputum serta efusi
pleura?
6. Selain gejala klinis tersebut diatas, gejala klinis lain yang dapat
ditemukan pada penyakit Tuberkulosis guna menegakkan diagnosa pasti
Tuberkulosis adalah? , dan bagaimana mekanisme terjadinya gejala klinis
tersebut?
7. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan guna menegakkan
diagnosa pasti penyakit Tuberkulosis tersebut dan bagaimana hasilnya?
8. Bagaimanakah penatalaksanaan medis maupun keperawatan yang akan
dilakukan pada pasien dengan Tuberkulosis dengan komplikasi efusi
pleura?
9. Secara khusus tindakan keperawatan apa yang dapat dilakukan oleh
seorang perawat sebagai akibat tindakan medis dalam mengatasi efusi
pleura? Dan bagaimana prosedurnya tindakan tersebut?
2. KASUS GAGAL JANTUNG:

Seorang pasien laki-laki usia 65 thn, di rawat di ruang jantung dengan keluhan
sesak nafas yang timbul tiba-tiba pada malam hari saat pasien sedang istirahat,
pasien juga mengeluh sesak jika posisi tidur datar, dada rasa berdebar-debar
dan timbul keringat dingin. Tampak piting oedema pada ekstremitas bawah.
Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosa gagal jantung.

Tutor Guide:
1. Apakah yang dimaksud dengan Gagal Jantung?
2. Berapa banyak kah prevalensi/insiden Gagal Jantung ditinjau dari segi
negara, jenis kelamin dan usia.
3. Apakah yang menjadi penyebab Gagal Jantung?
4. Apa sajakah yang menjadi kemungkinan faktor resiko terjadinya penyakit
Gagal Jantung tersebut?
5. Bagaimanakah mekanisme terjadinya penyakit Gagal Jantung hingga
menimbulkan keluhan sesak napas, dada rasa berdebar-debar, keringat
dingin dan oedema ekstremitas bawah?
6. Selain gejala klinis tersebut diatas, gejala klinis lain yang dapat
ditemukan pada penyakit Gagal Jantung guna menegakkan diagnosa
pasti Gagal Jantung adalah? , dan bagaimana mekanisme terjadinya gejala
klinis tersebut?
7. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan guna menegakkan
diagnosa pasti penyakit Gagal Jantung tersebut dan bagaimana hasilnya?
8. Bagaimanakah penatalaksanaan medis maupun keperawatan yang akan
dilakukan pada pasien dengan Gagal Jantung?
9. Salah satu cara utama yang dapat dilakukan dalam menegakkan diagnosa
pasti Gagal Jantung adalah pemeriksaan diagnostik yakni EKG dan
ECHO. Namun sebelum pemeriksaan tersebut dilakukan maka tindakan
keperawatan apa yang dapat dilakukan oleh seorang perawat dalam
membantu menegakkan diagnosa pasti Gagal Jantung tersebut adalah?
Dan bagaimana prosedurnya tindakan tersebut?
3. KASUS FRAKTUR FEMUR DEXTRA:

Seorang pasien perempuan usia 28 tahun datang ke UGD sebuah rumah sakit
swasta akibat KLL dengan keluhan nyeri hebat, tampak tulang menonjol keluar
tepatnya pada 1/3 bagian distal os femur dextra, TD : 80/40mmHg, HR :
120x/mnt, RR : 24x/mnt, S: 37 0C. Diagnosa medis open Fraktur 1/3 distal os
femur dextra.

Tutor Guide:
1. Apakah yang dimaksud dengan Fraktur?
2. Berapa banyak kah prevalensi/insiden Fraktur ditinjau dari segi negara,
jenis kelamin dan usia.
3. Apakah yang menjadi penyebab Fraktur?
4. Bagaimanakah mekanisme terjadinya Fraktur hingga menimbulkan
keluhan nyeri hebat dan tampak tulang menonjol keluar?
5. Selain gejala klinis tersebut diatas, gejala klinis lain yang dapat
ditemukan pada Fraktur dalam menegakkan diagnosa pasti Fraktur
adalah? , dan bagaimana mekanisme terjadinya gejala klinis tersebut?
6. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan guna menegakkan
diagnosa pasti Fraktur tersebut dan bagaimana hasilnya?
7. Bagaimanakah penatalaksanaan medis maupun keperawatan yang akan
dilakukan pada pasien dengan Fraktur?
8. Komplikasi yang dapat terjadi akibat fraktur dapat dibagi menjadi 2
bagian utama yaitu komplikasi segera dan komplikasi lambat, sebutkan
apa saja yang termasuk kedalam komplikasi segera maupun lambat dan
bagaimana mekanisme terjadinya komplikasi tersebut?
9. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat fraktur adalah terjadi
atropi, untuk mengatasi hal tersebut tindakan keperawatan apa yang dapat
dilakukan oleh seorang perawat untuk mengatasinya? Dan bagaimana
prosedurnya tindakan tersebut?
4. KASUS CEREBRO VASCULAR DISEASE (CVD):

Seorang pasien perempuan usia 58 tahun masuk sebuah rumah sakit swasta di
Jakarta selatan dengan keluhan parese (kelemahan) pada tangan kanan,
paralisis (kelumpuhan) pada kaki kiri, mulut mencong, nyeri kepala, dan sempat
mengalami hilang kesadaran sekitar 18 jam, orang tua pasien tersebut
meninggal karena terserang CVD. Diagnosa medis: Cerebro Vascular Disease
(CVD).

Tutor Guide:
1. Apakah yang dimaksud dengan Cerebro Vascular Disease (CVD)?
2. Berapa banyak kah prevalensi/insiden Cerebro Vascular Disease (CVD)
ditinjau dari segi negara, jenis kelamin dan usia.
3. Apakah yang menjadi penyebab Cerebro Vascular Disease (CVD)?
4. Bagaimanakah mekanisme terjadinya Cerebro Vascular Disease (CVD)
hingga menimbulkan keluhan parese (kelemahan) pada tangan kanan,
paralisis (kelumpuhan) pada kaki kiri, mulut mencong, dan nyeri kepala?
5. Selain gejala klinis tersebut diatas, gejala klinis lain yang dapat
ditemukan pada Cerebro Vascular Disease (CVD) dalam menegakkan
diagnosa pasti Cerebro Vascular Disease (CVD) adalah? dan bagaimana
mekanisme terjadinya gejala klinis tersebut?
6. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan guna menegakkan
diagnosa pasti Cerebro Vascular Disease (CVD) tersebut dan bagaimana
hasilnya?
7. Bagaimanakah penatalaksanaan medis maupun keperawatan yang akan
dilakukan pada pasien dengan Cerebro Vascular Disease (CVD)?
8. Cerebro Vascular Disease (CVD) dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa bagian antara lain adalah? bagaimana membedakan klasifikasi
tersebut ditinjau dari gejala maupun hasil pemeriksaan diagnostik?
9. Salah satu cara utama yang dapat dilakukan dalam menegakkan diagnosa
pasti Cerebro Vascular Disease (CVD) adalah pemeriksaan diagnostik
yakni CT Scan/MRI. Namun sebelum pemeriksaan tersebut dilakukan
maka tindakan keperawatan apa yang dapat dilakukan oleh seorang
perawat dalam membantu menegakkan diagnosa pasti Cerebro Vascular
Disease (CVD) tersebut adalah? Dan bagaimana prosedurnya tindakan
tersebut?
5. KASUS GAGAL GINJAL:

Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun masuk ke sebuah rumah Pemerintah di


Jakarta Timur dengan keluhan oedema pada wajah, tangan dan pergelangan
kaki, sesak napas, TD: 180 / 100 mmHg, HR : 100 kali / menit, S: 36.7 0C , RR :
34 kali / menit. Diagnosa Medis: Gagal Ginjal

Tutor Guide:
1. Apakah yang dimaksud dengan Gagal Ginjal?
2. Berapa banyak kah prevalensi/insiden Gagal Ginjal ditinjau dari segi
negara, jenis kelamin dan usia.
3. Apakah yang menjadi penyebab Gagal Ginjal?
4. Bagaimanakah mekanisme terjadinya Gagal Ginjal hingga menimbulkan
keluhan pada wajah, tangan dan pergelangan kaki serta sesak napas?
5. Selain gejala klinis tersebut diatas, gejala klinis lain yang dapat
ditemukan pada Gagal Ginjal dalam menegakkan diagnosa pasti Gagal
Ginjal adalah? dan bagaimana mekanisme terjadinya gejala klinis
tersebut?
6. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan guna menegakkan
diagnosa pasti Gagal Ginjal tersebut dan bagaimana hasilnya?
7. Bagaimanakah penatalaksanaan medis maupun keperawatan yang akan
dilakukan pada pasien dengan Gagal Ginjal?
8. Gagal Ginjal dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian antara lain
adalah? bagaimana membedakan klasifikasi tersebut ditinjau dari gejala
maupun hasil pemeriksaan diagnostik?
9. Salah satu gejala utama dari gejala Gagal Ginjal adalah terjadinya
oedema, untuk mengatasi hal tersebut tindakan keperawatan apa yang
dapat dilakukan oleh seorang perawat untuk mengatasi oedema tersebut?
Dan bagaimana prosedurnya tindakan tersebut?
6. KASUS SIROSIS HEPATIS:

Seorang pasien perempuan usia 45 Tahun masuk ruang IGD sebuah rumah
sakit swasta di Jakarta Timur dengan keluhan perut membesar (asites), terdapat
warna kuning dikulit dan mata ( ikterik). Diagnosa medis: Sirosis Hepatis

Tutor Guide:
1. Apakah yang dimaksud dengan Sirosis Hepatis?
2. Berapa banyak kah prevalensi/insiden Sirosis Hepatis ditinjau dari segi
negara, jenis kelamin dan usia.
3. Apakah yang menjadi penyebab Sirosis Hepatis?
4. Apa sajakah yang menjadi kemungkinan faktor resiko terjadinya penyakit
Sirosis Hepatis tersebut?
5. Bagaimanakah mekanisme terjadinya Sirosis Hepatis hingga
menimbulkan keluhan perut membesar (asites), terdapat warna kuning
dikulit dan mata (ikterik)?
6. Selain gejala klinis tersebut diatas, gejala klinis lain yang dapat
ditemukan pada Sirosis Hepatis guna menegakkan diagnosa pasti Sirosis
Hepatis adalah? dan bagaimana mekanisme terjadinya gejala klinis
tersebut?
7. Apa sajakah pemeriksaan diagnostik yang dibutuhkan guna menegakkan
diagnosa pasti Sirosis Hepatis tersebut dan bagaimana hasilnya?
8. Bagaimanakah penatalaksanaan medis maupun keperawatan yang akan
dilakukan pada pasien dengan Sirosis Hepatis?
9. Salah satu cara utama yang dapat dilakukan dalam menegakkan diagnosa
pasti Sirosis Hepatis adalah pemeriksaan diagnostik yakni USG. Namun
sebelum pemeriksaan tersebut dilakukan maka tindakan keperawatan apa
yang dapat dilakukan oleh seorang perawat dalam membantu
menegakkan diagnosa pasti Sirosis Hepatis tersebut adalah? Dan
bagaimana prosedurnya tindakan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai