Penetapan kadarnya: Timbang saksama lebih kurang 400 mg zat, larutkan dalam campuran 100 Ml air dan 25 ml asam sulfat 2 N, tambahkan 3 ml indicator kanji LP. Titrasi segera dengan iodium 0,1 N LV hingga berwarna biru-violet yang stabil. Lakukan penetapan balnko. Hitung persentase asam askorbat, C6H8O6 dalam zat dengan rumus: ( Vs−Vb ) N x F 100 W Vs adalah volume titran dalam ml yang digunakan untuk titrasi zat; Vb adalah volume titran dalam ml yang digunakan untuk titrasi blangko; N adalah normalitas titran dalam mEq per ml; F adalah factor ekivalen (88,06 mg per mEq) dan W adalah bobot zat dalam mg. 2. Titrasi Kompleksometri Kalsium Kalsium Kecuali dinyatakan lain dalam masingmasing monografi, gunakan Metode I. Metode I Encerkan larutan uji dengan air hingga 300 mL, tambahkan 6 mL natrium hidroksida 10 N dan lebih kurang 15 mL asam kalkon karboksilat campur P dan titrasi dengan dinatrium edetat 0,1 M LV hingga warna berubah dari ungu menjadi biru tua. Tiap mL dinatrium edetat 0,1 M setara dengan 4,008 mg Ca Metode II Larutkan sejumlah zat uji dalam beberapa mL air, asamkan bila perlu, encerkan dengan air hingga lebih kurang 50 mL. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05 M LV hingga mendekati titik akhir yang diharapkan, tambahkan 4 mL natrium hidroksida 10 N dan 100 mg kalkon campur P dan lanjutkan titrasi hingga warna berubah dari merah muda menjadi biru. Tiap mL dinatrium edetat 0,05 M setara dengan 2,004 mg Ca 3. Titrasi Nitrimetri dengan obat Sulfonimide Prosedur Timbang saksama lebih kurang 500 mg sulfonamida atau sejumlah yang tertera pada monografi dan masukkan ke dalam gelas piala yang sesuai. Tambahkan 20 mL asam hidroklorida P dan 50 mL air, aduk hingga larut, dinginkan hingga suhu lebih kurang 15º dan titrasi perlahan dengan natrium nitrit 0,1 M LV yang sebelumnya telah dibakukan terhadap Sulfanilamida BPFI. Tetapkan titik akhir secara elektrometrik, menggunakan elektrode yang sesuai (platina-kalomel atau platina-platina). Tempatkan ujung buret di bawah permukaan larutan untuk menghindari oksidasi oleh udara terhadap natrium nitrit dan aduk larutan perlahan menggunakan pengaduk magnetik, tanpa menimbulkan putaran udara di bawah permukaan, dan pertahankan suhu pada lebih kurang 15º. Titrasi dapat dilakukan secara manual atau menggunakan titrator automatik. Pada titrasi secara manual, tambahkan titran hingga 1 mL mendekati titik akhir, kemudian tambahkan setiap kali 0,1 mL titran dengan selang waktu tidak kurang dari 1 menit (jarum alat menyimpang dan kembali mendekati posisi semula hingga titik akhir tercapai).