Anda di halaman 1dari 7

Berlangganan DeepLPro

Subscribe to DeepL Protountuk menerjemahkan


translate larger documents.
dokumen yang lebih besar. Kunjungi
Visit www.DeepL.com/pro for more information.
www.DeepL.com/pro untuk informasi lebih lanjut.

Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016

ANALISIS UJI TARIK PADA BAJA ST37 DENGAN ALAT BANTU UKUR LOAD
CELL
Haris Budiman
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka
Email: harisbudimans@yahoo.com

ABSTRAK

Salah satu cara untuk mengetahui sifat mekanik material adalah dengan pengujian tarik. Pengujian
tarik akan menampilkan kekuatan material sehingga dapat mendesain suatu konstruksi sesuai
dengan karakteristik material tersebut. Dari pengujian tarik akan didapatkan benda kerja yang putus
akibat proses penarikan, serta kurva uji tarik antara tegangan dan regangan. Kurva ini merupakan
gambaran proses pembebanan pada benda kerja dari awal penarikan hingga benda kerja patah.
Tujuan dari uji tarik ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik dari suatu logam Pada penelitian ini
dikembangkan bagaimana mengolah data yang diperoleh dari uji tarik menjadi kurva tegangan-
regangan. Data yang diperoleh berupa besarnya pembebanan, besarnya perpanjangan dan
perubahan luas penampang yang terjadi pada benda kerja. Pembebanan dan perubahan panjang
benda kerja akan diubah menjadi kurva uji tarik. Pada desain mesin uji tarik dipasang alat yang
sangat penting yaitu load cell, dengan fungsi untuk mendeteksi besarnya perubahan dimensi jarak
yang diakibatkan oleh adanya unsur gaya, sehingga menghasilkan kurva tegangan-regangan yang
akan menginformasikan seberapa besar kekuatan tarik benda yang diuji tarik.

Kata kunci: Uji Tarik, Uji Tarik, Sel Beban, Tegangan, Regangan

I. PENDAHULUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


Pengujian tarik merupakan salah satu mengetahui dan menganalisa tegangan maksimum
pengujian material yang paling banyak material pada spesimen uji berupa gaya tarik,
dilakukan di dunia industri. Karena pengujian tegangan, regangan, dan tegangan.
ini terbilang mudah dan banyak data yang bisa
diambil dari pengujian ini. Diantaranya yang
bisa didapatkan dari pengujian tarik ini adalah
kekuatan tarik (Ultimate Tensile Strenght),
kekuatan mulur (Yield Strenght atau Yield
Point), Perpanjangan (Elongation), Elastisitas
(Elasticity) dan Pengurangan luas penampang
(Reduction of Area).
Seiring dengan perkembangan teknologi, pada
saat ini mesin uji tarik dilengkapi dengan
perangkat elektronik untuk memudahkan dalam
menganalisa data yang diperoleh. Load Cell
merupakan salah satu perangkat elektronik yang
digunakan sebagai perangkat tambahan pada
mesin uji tarik. Load Cell menggunakan sistem
perangkat pengolah data. Karena bagaimanapun
juga faktor manusia sangat dominan untuk
mendapatkan hasil dari pengujian ini.
Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil
9
Kurva uji tarik dari hasil pengujian tarik
pada spesimen baja.
Batasan penelitian ini adalah pengujian
dilakukan pada spesimen baja ST-37 dan
menganalisa hasil pengujian yang diperoleh
dengan menggunakan alat ukur Load Cell.

II. DASAR TEORI


2.1 Pengujian Tarik
Salah satu hal yang dapat menyebabkan
kegagalan pada suatu elemen konstruksi
mesin adalah beban yang bekerja pada
elemen mesin tersebut melebihi kekuatan
material. Kekuatan merupakan sifat yang
dimiliki oleh setiap material. Kekuatan pada
material terbagi menjadi dua bagian, yaitu
kekuatan tarik dan kekuatan mulur.
Kekuatan material dapat diperoleh dari suatu
pengujian yang dikenal dengan uji tarik.
Dari pengujian tersebut, selain didapatkan
benda uji yang putus akibat proses
penarikan, juga dihasilkan kurva uji tarik.
Kurva ini merupakan gambaran proses
pembebanan pada spesimen kerja dari awal
penarikan hingga spesimen kerja putus.

Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil


10
Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016

Gambar 2.1 Skema peralatan yang digunakan


dalam uji tarik

Dari Gambar 2.1 dapat dilihat beberapa


komponen utama yang terdapat pada mesin uji Gambar 2.2. Empat kurva besaran/parameter yang
tarik. Komponen utama tersebut terdiri dari alat berbeda
pencatat gaya (load cell), alat pencatat
panjang Dari kurva uji tarik dapat diperoleh beberapa
material pertama sifat mekanik material. Beberapa sifat mekanik
spesimen material yang dimaksud adalah kekuatan tarik,
(ekstensometer), batang penarik (kepala bab keuletan, dan elastisitas. Contoh kurva uji tarik
yang bergerak), dan spesimen. Load cell dapat dilihat pada Gambar 2.3.
digunakan untuk mencatat besarnya
pembebanan (F) yang dialami oleh spesimen,
sedangkan ekstensometer digunakan untuk
mencatat besarnya pertambahan panjang
material (ΔL) yang terjadi pada spesimen.
Hubungan antara gaya (F) dan panjang material
(ΔL) akan diubah menjadi kurva tegangan (σ)
terhadap regangan teknik (e).

2.2 Spesimen Uji Tarik


Spesimen uji tarik memiliki bentuk dan
ukuran yang terstandardisasi, dalam kasus
tertentu diperbolehkan menggunakan bentuk
dan ukuran spesimen uji yang tidak
terstandardisasi. Bentuk dan ukuran benda uji
yang terstandarisasi juga disebut benda uji Gambar 2.3. Contoh kurva hasil uji tarik
proporsional, dan yang tidak terstandarisasi
juga disebut benda uji non proporsional. Bentuk 2.3. Pemilihan Sel Beban
penampang benda uji bisa b e r b e n t u k Load cell adalah sebuah transduser gaya
lingkaran atau persegi panjang. Ukuran benda yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi
uji yang biasanya digunakan adalah standar DP suatu material akibat adanya tegangan mekanik.
5 atau DP 10. Untuk menentukan tegangan mekanik
didasarkan pada penemuan Robert Hooke,
a. Kurva Uji Tarik bahwa hubungan antara tegangan mekanik dan
Setiap logam yang diuji tarik akan deformasi yang dihasilkan disebut regangan.
menunjukkan perilaku yang berbeda dalam Regangan ini terjadi pada lapisan kulit material
artian memiliki empat besaran/parameter yang sehingga memungkinkan untuk diukur dengan
berbeda. Perbedaan perilaku tersebut menggunakan sensor regangan atau strain gage.
ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil


11
Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016

Pengukur regangan adalah transduser pasif


yang mengubah pergeseran mekanis menjadi
resistansi perumaterial. Pengukur regangan
logam dibuat dari kawat resistansi berdiameter
kecil atau lembaran kawat tipis yang diukir.
Resistansi kawat atau lembaran logam ini
berubah dengan panjangnya jika
bahan yang menjadi tempat
"pengukur" dipasang mengalami ketegangan
atau tekanan. Resistansi material ini sebanding
dengan regangan yang diberikan dan diukur
dengan jembatan batu gandum yang digunakan
secara khusus. Sensitivitas pengukur regangan
dijelaskan oleh karakteristik yang disebut faktor
pengukur, yang didefinisikan sebagai resistansi
unit dibagi dengan panjang unit.

III. METODE PENELITIAN


Ada beberapa langkah yang harus IV. PROSES PENGUJIAN TARIK
dilakukan dalam kegiatan pengujian ini. Untuk 4.1 Persiapan untuk pengujian tarik
mempermudah dan menghasilkan perhitungan a) Chuck
yang akurat, maka dibuatlah diagram alir Chuck memiliki peran penting yang
sebagai urutan proses yang dilakukan dalam merupakan komponen mesin uji tarik
melakukan pengujian tarik. Diagram alir yang berfungsi sebagai dudukan benda
tersebut ditunjukkan sebagai berikut: kerja atau spesimen. Oleh karena itu,
sebelum melakukan pengecekan chuck
terlebih dahulu.
b) Tuas pemutar
Tuas pemutar berfungsi sebagai r o t a t
i n g atau poros penggerak, dimana
poros ini memutar roda gigi pada mesin
uji tarik yang berfungsi untuk menarik
lower chuck sehingga benda uji tertarik.
Saat benda uji tertarik disinilah terjadi
pembebanan tarik pada benda uji.
c) Sel Beban
Load Cell berfungsi sebagai pengukur
tegangan tarik atau pembebanan yang
terjadi pada spesimen. Pemasangan
Load Cell harus sejajar dengan chuck
atas dan bawah.
d) Indikator
Indikator berfungsi untuk menampilkan
beban tarik dari Load Cell dan sebagai
penghubung ke komputer.
e) Perakitan indikator ke komputer Load
cell yang telah terpasang pada indikator
sebenarnya sudah dapat dikatakan cukup,
namun agar lebih efisien maka perlu
ditambahkan memori sebagai perekam
hasil pembebanan uji tarik yang telah
telah dilakukan.
dilakukan. Dalam tugas
akhir ini

Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil


12
Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016

Akhirnya, sebuah komputer dirancang 18. Mengatur data uji ke dalam kurva uji
untuk merekam hasil uji tarik. tarik.
f) Langkah-langkah pengujian
Langkah-langkah pengujian tarik
adalah sebagai berikut:
1. Periksa mesin uji tarik. V. DISKUSI
2. ettimg atau membuat pengaturan pada Dari hasil proses pengujian tarik akan
indikator, seperti akurasi Load Cell didapatkan sifat mekanik logam dari spesimen
pada tampilan indikator. atau material yang diuji.
3. Mengkalibrasi alat ukur Load Cell 5.1 Data hasil uji tarik
terhadap indikator. 1. Spesimen Pertama Data pengujian tarik
4. Mengatur indikator, seperti unit yang pada spesimen pertama ditunjukkan
digunakan, baud rate, dan lainnya. pada tabel
5. Sambungkan kabel RS232 dari 5.1 sebagai berikut:
indikator ke komputer.
6. Pengaturan pada komputer agar Tabel 5.1 Data Pengujian Spesimen Pertama
indikator dapat dibaca.
7. Siapkan alat ukur seperti j a n g k a Nu Beba Dia. Pjng Teg. Reg.
s o r o n g atau mikrometer. mbe nTari Akhir Akhir (σ) (ε)
8. Persiapkan spesimen yang akan diuji, r dari k (F) (D )1 (L)1 Kg / mm
2
yaitu dengan mengamplas spesimen, Panci Kg mm mm
karena spesimen uji harus halus dan els
bersih. sebu
9. Ukur dimensi spesimen yang akan diuji, ah
seperti panjang dan diameter. 5 33 Tinggal Tinggal 4.95 0
10. Pasangkan spesimen pada mesin uji 10 42 2,95 12,20 6.66 2
tarik, pasangkan kedua ujungnya 15 298 2,90 12,25 44.84 3.7
dengan benar dan tegak lurus. 20 393 2,90 12,80 61.44 7
11. Menerapkan beban tarik ke spesimen 25 402 2,80 13,30 68.13 10.8
12. Penarikan atau pemberian beban tarik 30 419 2,75 13,90 73.95 15.8
dimulai dari nol, dengan penambahan 35 407 2,65 14,55 77.21 20.8
beban secara merata sehingga tidak 40 387 2,05 15,45 123.51 28.7
terjadi beban kejut. 42 323 1,80 16,30 135.83 35.4
13. Selama pengujian, akan terjadi
penambahan panjang dan pengurangan Grafik tegangan regangan spesimen pertama.
penampang hingga terjadi fraktur atau
patah.
14. Hitung berapa kali tuas pemutar Grafik
berputar dari awal pembebanan hingga
spesimen putus. Tegangan
15. Catat data hasil pengujian.
16. Untuk memudahkan pembuatan kurva -
uji tarik, direkomendasikan bahwa
setidaknya setiap lima putaran, data
Regangan
perubahan panjang, diameter, dan 200
beban tarik dicatat. 150
17. Setelah fraktur spesimen atau pengujian 100
selesai, lakukan pengukuran dimensi 50
spesimen lagi.
0
0 20 40

2. Spesimen kedua
Data pengujian tarik pada spesimen
Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil
13
kedua ditunjukkan pada tabel 5.2 Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016
sebagai berikut:

Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil


14
Jurnal J-Ensitec: Vol 03|No. 01, November 2016

Tabel 5.2 Data Pengujian Spesimen Kedua 2. Untuk penelitian lebih lanjut, perlu
dikembangkan peralatan yang
Nu Beba Dia. Akhir Teg. Reg. menghasilkan kurva uji tarik yang telah
mbe n Akhir Pj (L)1 (σ) (ε) diplotkan pada mesin uji.
Tarik (D
r dari (F) )1 Kg / m DAFTAR PUSTAKA
2
Chil Kg mm Holman, J.P., Perpindahan Kalor, Edisi Keenam,
dren Erlangga. Jakarta. 1995
berla Pertanian dan Agri-Makanan
ri Kanada Pemulihan
5 35 Tinggal Tinggal 4.95 0
panas untuk makanan dan minuman
10 44 2,90 12,25 6.66 2 Kanada
15 296 2,90 12,45 44.84 3.7 industri. 2001.
20 392 2,85 12,85 61.44 7 www.agr.gc.ca/cal/epub/5181e/5181-
25 404 2,75 13,30 68.13 10.8 0007_e.html
30 423 2,70 13,90 73.95 15.8 Considine, Douglas M. Buku Pegangan
35 410 2,60 14,50 77.21 20.8 Teknologi Energi. McGraw Hill Inc, New
40 388 2,00 15,45 123.5 28.7 York. 1977.
1 Departemen Publikasi Batubara, Pemerintah
44 326 1,75 16,25 135.8 35.4 India. Boiler berbahan bakar batubara
Stre ss grafik detik ond s3pecimen unggun terfluidisasi
reganga dari Departemen dari Batubara, India,
n Grafik disiapkan oleh Dewan
Stres - Produktivitas Nasional. Batubara - Teknik
Peningkatan Efisiensi. 1985 Elonka, Jackson
Saring M., dan Alex Higgins, Pertanyaan dan
Jawaban Ruang Ketel U a p , Ketiga
150 Edisi
100 Mesin Energi, India. Produk Mesin Energi,
Pemanas Cairan Termis: Seri
50 Flowtherm.
www.warmstream.co.in/prod-em-thermic-
0 cairan-pemanas.html
0 20 40 Gunn, D., dan Horton, R. Industrial Boilers,
Longman Scientific & Technical, New
VI. KESIMPULAN York
6.1 Kesimpulan Proyek Bus Energi India, Pembangkit dan
Beberapa hal yang dapat dirumuskan Distribusi Panas Industri. Panduan
sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah Pelatihan NIFES yang diterbitkan untuk
sebagai berikut: CECIS 10392, 1982
1. Data spesimen uji sesuai dengan Jackson, J. James, Operasi Ketel Uap.
Standar JIS Prentice-Hall Inc, New Jersey. 1980.
Asosiasi Light Rail Transit, Trams for Bath.
2. Hasil pengukuran kekuatan tarik,
perpanjangan, dan modulus elastisitas Pembangkit Listrik DC - Boiler.
dapat diplot pada kurva uji tarik www.bathtram.org/tfb/tT111.htm
regangan-ke-regangan. Dewan Batubara Nasional. Pembakaran
Batubara yang Difluidisasi. London
6.2 Saran Dewan Produktivitas Nasional. Pengoperasian
Berikut adalah beberapa saran yang Boiler yang Efisien
perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil Pincus, Leo I. Pengolahan Air Boiler Praktis.
penelitian ini: McGraw Hill Inc, New York. 1962.
1. Melakukan kalibrasi atau sertifikasi di
lembaga KAN yang berwenang

Ilmu Komputer | Teknik Industri | Teknik Mesin | Teknik Sipil


15

Anda mungkin juga menyukai