Disusun Oleh:
LAMONGAN
2023
i
KATA PENGANTAR
Makalah ini yang berjudul “memahami dalil dan sumber ilmu fiqih” ini disusun
guna untuk memenuhi tugas Bapak Ach.Nur Hamid Awwaludin,S.Pd.M.Pd dari
mata pelajaran STUDI FIQIH.Tak lupa ucapan terimkasih kami ucapkan kepada
semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah kami dapat terselesaikan
dengan baik. Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna baik dalam segi bahasa, penyusunan, maupun pengetikannya, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran untuk kami terkait makalah ini agar kami bisa
menyusun makalah lebih baik lagi.
Wassalamu`alaikum Wr. Wb
Lamongan,24oktober 2023
Hormat Kami,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN. iv
A. Latar Belakang iv
B. Rumusan Masalah. iv
C. Tujuan Masalah iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Kedudukan dalil dalam hukum islam
B. Sumber hukum ilmu fiqih
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.latar belakang
Sumber hukum dalam agama islam yang paling pokok dalam menetapkan hukum dan memecah
masalah dalam mencari suatu jawaban adalah al quran dan al hadis. Sebagai sumber utama dalam
menetapkan hukum, alquran memberikan tuntunan bagi manusia mengenai apa apa yang
seharusnya ia perbuat dan ia tinggalkan dalam kehidupan kesehariannya. Sedangkan hadis
merupakan sumber hukum yang kedua setelah al quran, berfungsi sebagai penjelas bagi ungkapan
ungkapan al quran mujmal,Mutlak amm dan sebagainya.
B.Rumusan masalah
C.Tujuan masalah
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Qur'an seperti yang telah kita ketahui bersama merupakan kitab yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada kita
melalui bentuk mushaf secara berangsur-angsur. Al-Qur'an adalah sumber
pertama dan utama dalam ilmu hukum Islam (fiqih). Ia juga merupakan
hujjah yang termat sangat agung antara kita dan Tuhan kita.
Al-Qur'an merupakan tali yang kokoh dapat menjadikan hidup kita selamat
apabila berpegang teguh padanya. Ia juga merupakan ikatan yang teramat
sangat kuat (al 'urwah al-wutsqo) yang tidak akan putus, sebagaimana
Firman-Nya:
۟تركتُ۟ فيكم أمرين لن تضلوا ما تمسكتم بهما؛ كتاب هللا وسنة۟ نبيه
"Kutinggalkan kalian dua perkara, yang mana kalian tidak akan tersesat
selagi madih berpegang teguh padanya: yaitu Al-Qur'an dan hadits".
v
ajaran Islam yang disebutkan secara global dalam Al-Quran. Bisa dikatakan
bahwa kebutuhan Al-Quran terhadap hadits sebenarnya jauh lebih besar
ketimbang kebutuhan hadits terhadap Al-Quran. Kendati demikian, seorang
Muslim tidak dibenarkan untuk mengambil salah satu dan membuang yang
lainnya karena keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.
Untuk mengeluarkan hukum Islam, pertama kali para ulama harus
menelitinya di dalam Al-Quran. Kemudian setelah itu, baru mencari bandingan
dan penjelasannya di dalam hadits-hadits Nabi karena pada dasarnya tidak
satupun ayat yang ada dalam Al-Quran kecuali dijelaskan oleh hadits-hadits
Nabi. Dengan sinergi beberapa ayat dan hadits tersebut, seorang ulama bisa
memutuskan hukum-hukum agama sesuai dengan persoalan yang dihadapi,
tentunya dengan dukungan ilmu dan perangkat pengetahuan yang mumpuni
terhadap kedua sumber tersebut.
Al-Qur’an۟adalah۟kitab۟Allah۟yang۟diturunkan۟kepada۟Nabi۟Muhammad۟
SAW. Sedangkan hubungan al-Qur'an dengan ushul fiqih sangat erat
dalam menentukan dasar untuk menentukan hukum Islam (Dalil utama
fiqih). Selain Al-Qur’an۟sebagai۟sumber۟hukum۟Islam,۟juga۟terdapat۟hadits,۟
ijma, dan juga qiyas.
1.Al-Qur'an
Al-Qur’an۟adalah۟kalam۟Allah۟yang۟diturunkan۟kepada۟Muhammad۟dalam۟
bahasa Arab yang berisi khitab Allah dan berfungsi sebagai pedoman bagi
umat Islam. Fungsi Al-Qur’an۟adalah۟sebagai۟petunjuk۟bagi۟umat۟manusia.۟
Menurut۟Ali۟Syari’ati,۟petunjuk۟yang۟terkandung dalam Al-Qur’an۟berupa۟
tiga hal.
Kedua, petunjuk yang terdapat dalam ringkasan sejarah manusia baik para
raja, orang orang suci, nabi, kaum, dan sebagainya.
vi
Ketiga, petunjuk yang berupa mukjizat, yaitu kekuatan yang berbeda
dengan apa yang dipelajari. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an۟yang۟mempunyai۟
kekuatan lain, atau difugsikan lain oleh umat Islam.
2.Hadits
Hadits adalah peraturan sahabat tentang Rasulullah baik mengenai
perkataan, perbuatan, maupun taqrirnya. Dalam penggunaannya sebagai
sumber ijtihad, para ulama cenderung menganggap Al-Qur’an۟sebagai۟satu۟
kesatuan dan hadits sebagai satu kesatuan. Ayat mana saja boleh
ditafsirkan dengan hadits mana saja tanpa memperhatikan unsur waktu
dan keterkaitan antara keduanya.
3. Ijma
vii
Ijma berarti 'kesepakatan' atau konsensus dan ketetapan hati untuk
melakukan sesuatu. Mayoritas ulama mendefinisikan ijma sebagai
kesepakatan seluruh mujtahid pada suatu masa terhadap suatu hukum
syara’۟setelah۟wafatnya۟Rasulullah.۟Fungsi۟ijmak۟antara۟lain:
a. Mengeliminir kesalahan-kesalahan dalam berijtihad, yang mungkin saja
terjadi jika ijtihad dilakukan secara individual saja.
b. Menyatukan pendapat-pendapat yang berbeda melalui kesepakatan
yang dicapai, dan
c. Menjamin penafsiran yang tepat atas Al-Qur’an۟dan۟keotentikan۟hadis.
4. Qiyas
Qiyas adalah menganalogikan suatu masalah yang belum ada ketetapan
hukumnya (nash/dalil) dengan masalah yang sudah ada ketetapan
hukumnya۟karena۟adanya۟persamaan۟‘illat.۟Menganalogikan۟diartikan۟
sebagai mempersamakan dua persoalan hukum sekaligus status hukum di
antara keduanya. Dalam pelaksanaanya, qiyas harus memenuhi rukun-
rukun sebagai berikut:
a. Ashl (Maqis alaih): yaitu masalah yang sudah ada ketetapan hukumnya
atau sudah ada nashnya, baik dari Al-Qur’an۟maupun۟hadits.
b. Furu’ (Maqis): yaitu masalah yang sedang dicari ketetapan hukumnya.
c. Hukm Ashl: yaitu hukum masalah yang sudah ditetapkan oleh nash.
d. Illat: yaitu sifat yang terdapat dalam ashl, dengan syarat: sifatnya nyata
dan dapat dicapai dengan indera, konkrit tidak berubah, dan sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai.
viii
BAB III
PENUTUP
A.kesimpulan
ix
DAFTAR PUSTAKA
https://nu.or.id/ilmu-hadits/posisi-hadits-dalam-hukum-islam-
RrwHahttps://jateng.nu.or.id/opini/al-qur-an-sumber-pertama-dan-utama-syariat-
islam-micm1
https://jateng.nu.or.id/opini/sumber-hukum-islam-yang-disepakati-para-ulama-EkKtN