Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

STASE KEPERAWATAN DASAR

DISUSUN OLEH :
SYARMILA NASELDI S. Kep

NIM. 202314903001

Preseptor Akademik Preseptor Klinik


Ns. Sri Muharni, M.Kep Ns. Nuri Agustiningsih, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS AWAL BROS
TA GANJIL 2023/2024
LAPORAN PENDAHULUAN

Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi

A. Definisi
Oksigenasi merupakan proses penambahan O2 ke dalam system (kimia atau
fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Pemberian O2 Nasal kanul merupakan
pemberian oksigen melalui hidung dengan kanula ganda. Oksigenasi adalah
memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21 % pada tekanan 1 atmosfir
sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh. Oksigenasi juga dapat
diartikan sebagai kegiatan memasukkan zat asam (O2) ke dalam paru dengan alat
khusus.

B. Anatomi dan Fisiologi


1. Anatomi Sistem Pernafasan
Organ-organ Pernafasan Terdiri dari
a. Nasal Cavity
Merupakan saluran udara yang didalamnya terdapat bulu yang berguna
untuk menyaring udara,debu dan kotoran yang masuk ke dalam hidung.
b. Pharynk.
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan
makanan. Terdapat di bawah dasar tengkorak dibrlakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher,yang menghubungkan pharynk dengan
organ lainnya. Ke atas berhubungan dengan rongga hidung dengan perantara
koana. Ke depan berhubungan dengan rongga mulut, ke bawah dengan lubang
larynx dan ke belakang lubang esophagus.
c. Larynx.
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk
suara,terletak didepan pharynx sampai ktinggian vertebrata servikalis dan
masukan ke dalam trachea
d. Trachea
Merupakan bagian lanjutan dari Larynx terbentuk oleh 16 sampai 20
cincin yang terdiri dari lubang-lubang rawan yang berbentuk seperti kuku
kuda atau huruf C. Panjang trachea 9-11 cm dan dibelakang terdiri dari
jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos
e. Paru-paru kanan
Merupakan sebuah alat tubuh sebagian besar terdiri dari gelembung
gelembung hawa/alveoli. Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus (belah paru-
paru) Lobus destra superior, Lobus Media, Lobus Inferior. Tiap Lobus terdiri
dari belah-belah yang bernuama Segment. Paru-paru kanan mempunyai 10
segment yaitu 5 segment pada lobus superior, 2 segment pada lobus medialis,
dan 3 segment pada lobus inferior.
f. Merupakan sebuah alat tubuh sebagian besar terdiri dari gelembung-
gelembung hawa/alveoli. Paru-paru kiri erdiri dari pulmo Sinistra, Lobus
Superior dan Lobus Inferior. Tiap lobus terdiri dari belah-belah yang bernama
segment yaitu 5 segment lobus superior, dan 5 segment pada lobus inferior.
g. Bronchus.
Merupakan lanjutan dari Trachea, mempunyai struktur serrupa dengan
trachea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama. Bronchus itu berjalan kebawah
dan ke samping arah tumpuk paru-paru. Bronchus kanan lebih pendek dan
lebih besar dari pada Bronchus kiri, terdiri dari 6-8 cincin, mempunyai tiga
cabang. Bronchus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari pada bronchus
kanan,terdiri dari 9-12 cincin, mempunyai dua abang.
h. Bronchiole.
Merupakan Bronchus cabang-cabang. Pada Bronchiole tak terdapat
cincin lagi dan pada ujung Bronchiole terdapat gelembung paru/hawa alveoli.

2. Fisiologi pernafasan Paru-paru


Menurut Setiadi, 2007 Paru-paru terdiri dari beberapa lobus:
a. Paru-paru kanan terdiri dari Lobus ats,tengah,bawah.
b. Paru-paru kiri terdiri dari lobus atas dan bawah.

Udara dialirkan ke setiap lobus melalui bronkus utama, perbedaan antara


paru kanan dan kiri dalam ukuran saluran udaranya. Bronkhus kiri lebih sempit
dan berjalan dengan membentuk sudut dri kiri trakhea yang lebih tajam
menjadikan saat penghisapan sekret dari kiri lebih sulit.
Pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksterna,oksigen diambil
melalui mulut dan hidung pada waktu bernafas. Oksigen masuk melalui trakhea
sampai ke alveoli berhubungan dengan darah kapiler pulmonar, alveoli
memisahkan oksigen dari darah, oksigen menembus membran, diambil oleh sel
darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung dipompakan ke seluruh tubuh.
Ada empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmonar:

- Ventilasi pulmoner, gerakan pernafasan yang menukar darah dalam alveoli


dengan udara luar
- Arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh
karbon dioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru
- Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang tepat
yang bisa dicapai untuk semua bagian
- Difusi gas yang menembus membran alveoli dan kapiler karbon dioksida lebih
mudah berdifusi dari pada oksigen. Besarnya daya muat udara paru-paru 4.500
mL sampai 5000 mL (4,5 s/d 5 liter) udara yang di proses dalam paru-paru
(inspirasi dan ekspirasi)

Gambar 1. Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan


C. Indikasi Tindakan yang Dilakukan
Menurut Standar Keperawatan ICU Depkes RI (2005) dan Andarmoyo (2012),
indikasi terapi oksigen adalah :
1. Pasien hipoksia.
2. Oksigenasi kurang sedangkan paru normal.
3. Oksigenasi cukup sedangkan paru tidak normal.
4. Oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan sirkulasi tidak normal.
5. Pasien yang membutuhkan pemberian oksigen konsentrasi tinggi.
6. Pasien dengan tekanan partial karbondioksida ( PaCO2 ) rendah.
D. Kontraindikasi Tindakan yang Dilakukan
Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan napas
yang tersumbat, baik akibat trauma hidung, penggunaan tampon hidung, atau akibat
infeksi/inflamasi.

E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan oksigenasi diantaranya adalah:
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola napas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Resiko Defisit Nutrisi
5. Intoleransi Aktivitas

F. Tujuan Tindakan Perawatan yang Diambil


1. Untuk mempertahankan oksigen yang adekuat pada jaringan
2. Untuk menurunkan kerja paru-paru
3. Untuk menurunkan kerja jantung Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh
ditentukan oleh sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi

G. Referensi

Saranani, Muhaimin, Dian Yuniar Syanti Rahayu, Ketrin. [2019]. Management


Casus: Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Pada Pasien Tuberculosis Paru. Jurnal
penelitian. 11(1).
Jannah, Selviana Rodzotul, Atiek Murhayati. [2021]. Asuhan Keperawatan Pasien
Asma dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi.

Saini, Sukma. [2019]. Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Pada


Pasien Asma Bronkhial di RSUD Haji Makassar. Jurnal Media Keperawatan. 10(1).

Anda mungkin juga menyukai