Permenaker No. 38 Tahun 2016 - Tentang PTP
Permenaker No. 38 Tahun 2016 - Tentang PTP
PASAL 1
Pengawasan perburuhan diadakan guna :
1) mengawasi berlakunya Undang undang dan peraturan-peraturan
perburuhan pada khususnya;
2) mengumpulkan bahan-bahan keterangan tentang soal-soal hubungan
kerja dan keadaan perburuhan dalam arti yang seluas-luasnya guna
membuat Undang-undang dan peraturan-peraturan perburuhan;
3) menjalankan pekerjaan lain-lainya yang diserahkan kepadanya
dengan Undang-undang atau peraturan-peraturan lainnya;
UNDANG UNDANG NO. 01 TAHUN 1970
Tentang Keselamatan Kerja
PASAL 18
Undang-undang ini disebut “UNDANG - UNDANG KESELAMATAN
KERJA” dan mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaja setiap orang dapat mengetahuinja, memerintahkan
pengundangan Undang-undang ini dengan penempatannja dalam
Lembaran Negara Republik Indonesia Ruang Lingkup di segala
tempat Kerja
PASAL 2 AYAT (2) HURUF A,B, J
A. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat
perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran, atau peledakan.
B. dibuat, diolah, dipakai dipergunakan, di-perdagangkan, diangkut
atau disimpan, bahan atau barang yang; dapat meledak, mudah
terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan insfeksi, bersuhu
tinggi;
J. dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara atau suhu yang tinggi
atau rendah;
PASAL 3 AYAT (1) HURUF A,-K
PEMASANGAN PEMAKAIAN
PERENCANAAN PEMBUATAN PEREDARAN
DLL PENGANGKUTAN
PENGESAHAN PENGESAHAN
GAMBAR GAMBAR
RENCANA RENCANA
DIREKTUR
DOKTER
PENGAWAS AHLI K3 P2K3
PERUSAHAAN
POLI PRSHAN
DISNAKER LUAR NAKER PERUSAHAAN
JASA KESEHATAN
- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
PASAL 9
a. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
b. Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
c. Melakukan pembinaan
pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
peningkatan K3
pemberian P3K
Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
PASAL 5 (1)
Pegawai pengawas dan ahli keselamatan
kerja ditugaskan menjalankan pengawasan
langsung terhadap ditaatinya undang
undang ini dan membantu pelaksanaanya
a. Operator kelas II
Mengoperasikan TANUR sesuai dengan jenis dan kapasitas
lebih kecil dari 50 TON.
b. Operator kelas I
Mengoperasikan penggerak mula sesuai dengan jenis dan
kapasitas sama atau lebih dari 50 ton.
Mengawasi dan membimbing kegiatan operator Kelas II.
LISENSI K3
Berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
untuk jangka waktu yang sama
Memiliki sertifikat kompetensi
Hanya berlaku selama operator atau teknisi k3 bidang PTP yang
bersangkutan bekerja di perusahaan yang mengajukan permohonan
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PASAL 130
(1) Pemeriksaan merupakan kegiatan mengamati, menghitung,
mengukur, membandingkan dan menganalisis Pesawat Tenaga dan
Produksi untuk memastikan terpenuhinya ketentuan peraturan
perundangan dan standar
(2) Pengujian merupakan kegiatan yang dilakukan dalam pemeriksaan
dan semua tindakan pengetesan kemampuan perasi, bahan dan
kontruksi Pesawat Tenaga dan Produksi untuk memastikan
terpenuhinya ketentuan peraturan perundangan dan standar
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PASAL 133
(1) Pemeriksaan berkala dilakukan secara berkala paling lama 1 (satu)
tahun sekali.
(2) Pengujian berkala dilakukan secara berkala paling lama 5 (lima) tahun
sekali.
Pasal 137
Melalui permohonan
Pengawasan dilaksanakan oleh Pembuatan dan pemasangan harus Kewenangan Direktur untuk
pegawai pengawas dan ahli K3 (Psl. dilaksanakan oleh perusahaan yang ditunjuk mengadakan perubahan teknis (Psl.
145) (Psl. 141) 140)
POTENSI PENYEBAB KECELAKAAN PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI :
Faktor peralatan
Faktor manusia
Faktor manajemen
PENGENDALIAN KECELAKAN PTP SECARA TEHNIS:
Perencanaan
Pembuatan
Perakitan/pemasangan/peredaran
Pemakaian
Reparasi/modifikasi
PENGENDALIAN KECELAKAAN PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
DENGAN PEMBINAAN DAN PENGUJIAN LISENSI K3 SDM