Anda di halaman 1dari 5

Nama : RINA KARTIKA

NPM : 2106103040072
Matkul : Reaksi Senyawa Organik

Reaksi-reaksi Senyawa Organik

Reaksi Diels-Alder merupakan reaksi yang berlangsung antara diena terkonjugasi


dengan alkena tersubstitusi. Alkena tersubstitusi umumnya dinamakan dienofil. Hasil reaksi
akan membentuk sikloheksena tersubstitusi. Reaksi Diels-Alder hanya dapat berlangsung
pada diena terkonjugasi berda dalam bentuk koformasi s-cis. Reaksi Diels-Alder melibatkan
pemutusan satu ikatan π dari diena dan juga satu ikatan ikatan π dienofil. Selain itu, reaksi ini
juga melibatkan pembentukan cincin (siklisasi) antara diena dan dienofil, sehingga
menghasilkan senyawa siklik.

Reaksi pericyclic adalah reaksi terpadu yang berlangsung melalui keadaan transisi
siklik . Reaksi perisiklik membutuhkan cahaya atau panas dan stereospesifik; yaitu, satu
stereoisomer dari reaktan membentuk stereoisomer tunggal dari produk. dua kategori reaksi
pericyclic yaitu reaksi electrocyclic dan cycloadditions.
Reaksi ini diberi nama ahli kimia jerman otto Diels dan Kurt Alder, yang bersamasama
memperoleh hadiah nobel 1950 untuk karya mereka dalam bidang ini. Dalam suatu
rekasi Diels-Alder, suatu diena dipanasi bersama-sama suatu senyawa tak jenuh kedua, yang
disebut dienofil (“pecinta diena”), dan menghasilkan suatu produk yang mengandung cincin
enam anggota

Faktor-faktor yang mempengaruhi selectivity endo atau eksoklik dalam reaksi DielsAlder
termasuk struktur diena dan dienofil, interaksi antara substituen dan gugus fungsional, serta
karakteristik orbital dan elektronik dari dienofil dan diena. Perhatikan bahwa endo dan
eksoklik selectivity tidak selalu dapat diprediksi dengan mudah dan dapat bergantung pada
kondisi reaksi dan jenis katalis yang digunakan.
Sifat endo dan eksoklik selective dalam reaksi Diels-Alder dapat mempengaruhi
stereoselektivitas produk akhir, yang berarti mengarah pada preferensi produk dengan
stereochemistry tertentu, baik cis maupun trans. Oleh karena itu, pemahaman tentang endo dan
eksoklik selectivity sangat penting dalam perancangan sintesis organik yang efisien dan
selektif.

Endo and Exo Selectivity in the Diels-Alder Reaction

Dalam reaksi Diels-Alder, endo dan eksoklik selectivity adalah dua kemungkinan orientasi
regioselektif dari dienofil terhadap diena dalam membentuk produk siklik. Pemilihan orientasi
ini tergantung pada posisi substituen pada dienofil dan diena.

1. Endo Selectivity:
Dalam reaksi Diels-Alder endo-selective, dienofil berikatan dengan posisi yang mendekati
atau berada di atas cincin yang terbentuk. Lebih tepatnya, substituen dari dienofil berorientasi
ke arah dalam cincin, mendekati pusat cincin yang terbentuk selama reaksi.
Ciri-ciri :
• Produk endo terdiri dari dua enansiomer
• Produk endo adalah produk kinetik dari reaksi Diels-Alder
• Jika mengarah ke cincin yang lebih besar, itu disebut produk endo
• Produk endo biasanya disukai karena interaksi yang menguntungkan antara orbital
gugus karbonil dan karbon, menurunkan energi keadaan transisi.
• Reaksi dilakukan pada suhu yang lebih rendah, produk endo akan menjadi produk
utama

Endo selectivity lebih disukai ketika:


• Substituen besar atau grup fungsional yang sensitif terhadap sterik menempati posisi
endo.
• Adisi endo menghasilkan ikatan intramolekul yang lebih stabil, seperti ikatan
hidrokarbon sikloheksena.
• Produk endo lebih disukai karena interaksi orbital yang menguntungkan, menghasilkan
energi keadaan transisi yang lebih rendah
2. Exo Selectivity:
Dalam reaksi Diels-Alder eksoklik selective, dienofil berikatan dengan posisi yang lebih
jauh atau berada di luar cincin yang terbentuk. Substituen dari dienofil berorientasi menjauh
dari pusat cincin yang terbentuk selama reaksi.

Ciri-ciri :
• Untuk produk ekso, jika gugus tersebut ditempatkan di sisi berlawanan dari cincin,
maka akan terbentuk campuran enansiomer dari produk exo.
• Campuran enansiomer terbentuk untuk produk exo
• Produk exo secara termodinamika lebih stabil
• Jika mengarah menjauh dari cincin, itu disebut produk exo
• Produk exo lebih stabil karena mengarah menjauhi cincin, tetapi pada suhu yang
lebih tinggi, lebih banyak molekul yang dapat mengatasi penghalang energi,
menjadikan produk endo sebagai produk utama

Exo selectivity lebih disukai ketika:


• Substituen kecil menempati posisi eksoklik.
• Adisi eksoklik menghasilkan ikatan intramolekul yang lebih stabil, seperti ikatan
hidrokarbon sikloheksana.

Reaksi Diels Alder

Reaksi Diels-Alder merupakan reaksi yang berlangsung antara diena terkonjugasi dengan
alkena tersubstitusi. Alkena tersubstitusi umumnya dinamakan dienofil. Hasil reaksi akan
membentuk sikloheksena tersubstitusi. Reaksi Diels-Alder hanya dapat berlangsung pada diena
terkonjugasi berada dalam bentuk koformasi s-cis. Reaksi Diels-Alder melibatkan pemutusan
satu ikatan π dari diena dan juga satu ikatan ikatan π dienofil. Selain itu, reaksi ini juga
melibatkan pembentukan cincin (siklisasi) antara diena dan dienofil, sehingga menghasilkan
senyawa siklik.
Reaksi pericyclic adalah reaksi terpadu yang berlangsung melalui keadaan transisi siklik .
Reaksi perisiklik membutuhkan cahaya atau panas dan stereospesifik; yaitu, satu stereoisomer
dari reaktan membentuk stereoisomer tunggal dari produk. dua kategori reaksi pericyclic yaitu
reaksi electrocyclic dan cycloadditions. Reaksi ini diberi nama ahli kimia jerman otto Diels dan
Kurt Alder, yang bersama-sama memperoleh hadiah nobel 1950 untuk karya mereka dalam bidang
ini. Dalam suatu rekasi Diels-Alder, suatu diena dipanasi bersama-sama suatu senyawa tak jenuh
kedua, yang disebut dienofil (“pecinta diena”), dan menghasilkan suatu produk yang mengandung
cincin enam anggota.

CONTOH REAKSI DIELS-ALDER


Reaksi diels alder haru ada alkena dalam bentuk terkonjugasi dan juga dienofil yang suka ke
diena-nya sehingga menghasilkan sikloheksena. Jika pada akhir tidak menghasilkan siklo
berarti reaksi tersebut bukan reaksi diels alder.
Konjugasi adalah ikatan rangkap yang terletak berselang-seling, dipisahkan hanya satu jarak
saja antara ikatan rangkap pertama dan kedua.
Ketika yang awalnya kita reaksikan itu dalam bentuk diena terkonjugasi dia pasti diakhir akan
menghasilkan senyawa alkena saja dengan dengan satu ikatan rangkap saja. Dimana ikatan
rangkap itu berpindah ke pertengahan antara alkena pertama dan alkena kedua.

REAKSI PERISIKLIK
Reaksi perisiklik adalah suatu reaksi yang terjadi oleh proses serempak melalui suatu keadaan
transisi siklik. Perkataan serempak berarti bahwa semua ikatan berubah terjadi pada waktu
yang sama bahwa semua ikatan berubah terjadi pada waktu yang sama dan tidak ada
intermediet yang terlibat. Sejumlah besar reaksi poliena terkonjugasi, disebut reaksi perisiklik
(dari peri, “di sekitar” atau “di sekeliling”), berlangsung dengan mekanisme serempak
(concerted, tahap-tunggal). Reaksi perisiklik dikarakteristikkan oleh suatu keadaan transisi
siklik yang melibatkan ikatan-ikatan pi. Energi pengaktivan untuk reaksi perisiklik disediakan
oleh energi panas (terimbas termal) atau cahaya ultraviolet (terimbas cahaya)

Stereokimia Reaksi Diels-Alder


Ketika diena dan dienofil bereaksi dalam reaksi Diels-Alder, terbentuklah sebuah senyawa
stereokimia karena kedua reaktan tersebut saling mendekat dari dua arah yang berbeda. Jenis
pendekatan ini memungkinkan awan elektron dari dua komponen tumpang tindih dan membentuk
ikatan produk yang lebih stabil. Bentuk stereokimia dari molekul produk ada 2
jenis yaitu : dienofil yang mensubstitusi berada pada posisi berlawanan dengan diena (cis) akan
menghasilkan produk adisi “endo” dan dienofil yang mensubstitusi berada pada posisi sepihak
dengan diena (trans) akan menghasilkan produk adisi “exo".

RUMUS GARIS DAN KONFORMASI

Reaksi Diels-Alder mengubah senyawaan rantai-terbuka menjadi senyawaan siklik,


penggunaan rumus garissangatlah memudahkan untuk menyatakan senyawaan rantai terbuka
dalam reaksi ini. Rumus garis ini analog langsung dengan rumus segi-banyak yang
menyatakan cincin.
Konvensi lain penggunaan istilah s-cis dan s-trans untuk menggambarkan konformasi
diena konjugasi (huruf “s” digunakan karena geometri disekitar ikatan tunggal (single)
pusatlah yang menentukan konformasi itu). Untuk senyawa rantai terbuka, rumus-rumus ini
tidaklah menyatakan isomer yang sebenarnya, melainkan konformer, karena hanya rotasi
ikatan-sigma (yang memerlukan sekitar 4 kkal/mol untuk 1,3-butadiena) saja yang diperlukan
untuk mengubah satu menjadi yang lain.

Endo dan Exo Selectivity

Ringkasan dari teks ini adalah bahwa latihan ini membahas tentang prediksi produk
dari reaksi pewarnaan senyawa siklik. Jika reaksi berjalan dengan mekanisme Diels-Alder,
maka produk utamanya akan menjadi senyawa bisiklik. Di antara produk tersebut, endo akan
menjadi produk kinetik yang disukai pada suhu rendah karena lebih banyak molekul memiliki
energi yang cukup untuk mengatasi penghalang. Selain itu, produk akhir (exo) dapat
terbentuk pada suhu yang lebih tinggi, tetapi secara termodinamika lebih tidak stabil. Selain
itu, dalam reaksi ini, stereokimia juga memungkinkan pembentukan enantiomer untuk kedua
endo dan produk keluar.

Anda mungkin juga menyukai