Anda di halaman 1dari 33

KIMIA ORGANIK

REAKSI SIKLOADISI

1. Rd. Abdurrahman A1C117015


2. Hanna Salwa Putri A1C117045
3. Putri Milenia Hutabarat A1C117057
4. Agnes Monika Situmorang A1C117059
5. Yuyun Ernawati A1C117063

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PEMBAHASAN
01 Bab 1
Pengertian Sikloadisi dan stereokimia reaksi diels-alder

Bab 2
02 Rumus garis konformasi dan Contoh reaksi Diels-Alder
dan Reaksi Diena Terkonjugasi Dengan Alkena

03 Bab 3
Reaksi diels-alders terkonjugasi dengan alkena

04 Bab 4
Reaksi Sikloaldisi 2+2 dan 4+2
BAB 1
PENGERTIAN SIKLOADISI DAN RUMUS GARIS DAN
KONFORMASI
Pengertian Reaksi Sikloadisi


Insert the title of your subtitle Here

Reaksi sikloadisi adalah suatu reaksi pada dua molekul tak


jenuh yang mengalami suatu rekasi adisi untuk menghasil

produk siklik

Your Text Here


Contents
Stereokimia Diels-Alder

Ketika diena dan dienofil bereaksi dalam reaksi Diels-Alder, terbentuklah sebuah senyawa stereokimia karen
a kedua reaktan tersebut saling mendekat dari dua arah yang berbeda. Jenis pendekatan ini memungkinkan a
wan elektron dari dua komponen tumpang tindih dan membentuk ikatan produk yang lebih stabil. Bentuk ster
eokimia dari molekul produk ada 2 jenis yaitu : dienofil yang mensubstitusi berada pada posisi berlawanan de
ngan diena (cis) akan menghasilkan produk adisi “endo” dan dienofil yang mensubstitusi berada pada posisi
sepihak dengan diena (trans) akan menghasilkan produk adisi “exo".
Pengertian Reaksi Sikloadisi

“ Yang termasuk reaksi sikloadisi adalah rekasi diels-alder



butadiena ena

Your Text Here


Contents
Rumus Garis dan Konformasi

“ Karena reaksi Diels-Alder mnegubah senyawaan rantai-terbuka menjadi senyawaan


siklik, penggunaan rumus garis sangatlah memudahkan untuk menyatakan
senyawaan rantai terbuka dalam reaksi ini. rumus garis ini analog langsung dengan

rumus segi-banyak yang menyatakan cincin.
Rumus Garis dan Konformasi

Konvensi lain penggunaan istilah s-cis dan s-trans untuk


menggambarkan konformasi diena konjugas (huruf “s” di
gunakan karena geometri disekitar ikatan tunggal single
pusatlah
02 yang menentukan konformasi
05 itu). Untuk senya
wa rantai terbuka, rumus-rumus ini tidaklah menyataka
n isomer yang sebenarnya, melainkan konformer, karena
hanya rotasi ikatan-sigma saja yang diperlukan untuk m
engubah satu menjadi yang lain.
Rumus Garis dan Konformasi

02 05

Bila fungsi diena merupakan bagian dari suatu sistem si


klik, maka struktur s-cis dan s-trans menyatakan senyaw
a yang berlainan; pengubahan satu menjadi yang lain tak
dapat terjadi tanpa metahkan ikatan-ikatan.
Rumus Garis dan Konformasi

02 05
Dalam reaksi Diels-Alder, diena harus memiliki konform
asi s-cis , bukan s-trans. Dalam beberapa struktur (ex: 1,3
-butadiena), konformer s-cis dan s-trans mudah diubah d
ari satu menjadi yang lain. Dalam sistem diena lain, isom
er s-trans tak dapat bereaksi.
BAB 2
Contoh reaksi Diels-Alder dan Reaksi Diena
Terkonjugasi Dengan Alkena
Contoh Reaksi Diels-Alder

Dengan menggunakan perlambangan rumus-garis, reaksi


Diels-Alder yang tercantum dapat ditunjukkan sebagai :

02 05
Contoh Reaksi Diels-Alder

Dienofil biasanya mengandung ketidakjenuhan lain(dalam contoh


di atas: gugus-gugus aldehid), yang tidak ikut serta secara langsu
ng dalam reaksi adisi. Namun gugus fungsi ini meningkatkan rea
ktivitas ikatan rangkap (reaksi lokal) karbon-karbon dari dienofil,
02
dengan cara menarik elektron. (karbob05 dalam C=O mengemban m
uatan parsial positif).
Contoh Reaksi Diels-Alder

Berikut ini beberapa contoh tipe diena dan dienofil yang digunaka
n dalam reaksi Diels-Alder. Dari contoh-contoh ini akan nampak s
erbagunanya reaksi ini dalam sintesis senyawa siklik yang menga
ndung cincin sikloheksena:
02 05
Contoh Reaksi Diels-Alder

02 05
Reaksi Diena Terkonjugasi dengan
Alkena1
Reaksi Diels Alder merupakan reaksi sikloadisi yang bergantung p
ada suhu dan mekanismenya melibatkan tumpang tindih antara o
rbital sigma dan orbital pi. Reaksi ini terjadi antara molekul deng
an dua ikatan rangkap dua terkonjugasi (diena) dan molekul deng
an satu ikatan rangkap dua (dienofil) serta menghasilkan dua ikat
02 05
an karbon-karbon yang baru dan satu molekul sikoheksana yang t
idak jenuh dalam satu langkah.

Reaksi Diels - Alder


Reaksi Diels-Alder adalah proses perisiklik, yang terjadi pada satu
langkah dengan pendistribusian kembali elektron ikatan secara m
elingkar (siklik). Dua ikatan reaktan yang sederhana bersatu mela
lui keadaan transisi siklik dan dua ikatan karbon baru terbentuk
02 05 Diels-Alder, dua karb
pada saat yang sama. Pada keadaan transisi
on alkena dan karbon 1,4 pada diena terhibridisasi ulang dari sp2
menjadi sp3 untuk membentuk dua ikatan tungggal baru, sehingg
a karbon 2,3 pada diena terhibridisasi sp2 membentuk ikatan rang
kap baru pada produk sikloheksena
Perubahan hibridisasi pada reaksi Diels – Alder

02 05
Contoh Reaksi Diels-Alder
Reaksi Diels – Alder disebut juga sikloadisi (4 + 2) karena cincin te
rbentuk oleh interaksi 4 elektron π pada diena dan 2 elektron π pa
da alkena atau alkuna. Dalam reaksi Diels – Alder, diena adalah g
ugus yang kaya elektron, sedang dienofil (diene – lover) adalah gug
us yang miskin elektron.
02 05

Mekanisme reaksi Diels – Alder


Reaksi Diels – Alder akan terjadi lebih cepat jika dienofil mempun
yai gugus substituen penarik elektron, karena substituen penarik
elektron ini menyebabkan ikatan rangkap dua atau tiga dari diano
fil menjadi terpolarisasi positif. Berikut adalah gambar potensial e
lektrostatik yang menunjukkan C ikatan rangkap berkurang kene
02
gatifannya 05
akibat substituen penarik elektron.
Contoh dienofil yang sering digunakan dalam rea
ksi Diels – Alder :
Saat diena berbentu
k siklik, maka produ
k bisiklik akan diper
oleh dalam reaksi Di
02 05 els-Alder. Faktanya,
reaksi ini adalah sal
ah satu cara terbaik
untuk membuat seny
awa bisiklik.
Reaksi sikloadisi (2+2)

Sikloadisi etilena atau dua alkena se


derhana apa saja disebut sikloadisi [
2 + 2 ] karena disini terlibat dua elect
ron pi + dua elektron pi. Reaksi siklo
02 tipe ini mudah terjadi dengan a 05
adisi
danya cahaya dengan panjang gelom
bang yang sesuai, tetapi tidak mudah
terjadi bila campuran reaksi itu dipa
naskan. Contoh
Sikloadisi etilena yang menghasilkan siklobutana. Etilena mempu
nyai dua orbital molekul π: π1 dan π2*. Dalam keadaan dasar, π1
merupakan orbital bonding dan HOMO, sedangkan π2* adalah orb
ital antibonding dan LUMO

02 05
Dalam suatu reaksi sikloadisi, HOMO dari molekul p
ertama harus bertumpang tindih dengan LUMO dari
molekul kedua.Bersamaan dengan menyatunya orbit
al
02π, orbital-orbital ini juga mengalami
05 hibridisasi m
enghasilkan ikatan sigma sp3 yang baru.
Aturan Orbital Simetri Untuk Sikloadisi [2+2]
• Terimbas termal
Bila etilena dipanaskan, electron π nya tidak dipromosikan, tetapi tetap dal
am keadaan dasar, π1.Dalam keadaan imbasan termal fase- fase orbital tid
ak dapat berikatan sehingga reaksi ini kerap disebut reaksi terlarang simet
ri (symmetry forbidden reaction).
Suatu reaksi terlarang simetri dapat terjadi
pada beberapa keadaan, namun energi peng
aktifan yang dibutuhkan sangat tinggi diban
02 05 reaksi yang lain. Namun, jik
dingkan reaksi-
a etilena disinari dengan cahaya ultraviolet,
maka sebuah electron pi dipromosikan dari
orbital π1 ke π2*, tetapi tidak semua. Selanj
utnya akan diperoleh campuran molekul etil
ena tereksitasi dan keadaan dasar.
• Terimbas cahaya
Bila etilena disinari dengan cahaya ultraviolet maka orbital pi akan te
rbentuk dari orbital π1 ke π2* dalam beberapa tetapi tidak semua dari mole
kul. Jika diamati homo suatu molekul tereksitasi (π2*) dan lumo.

Reaksi semacam ini mempunyai energi pengativan yang relatif rendah, dan
disebut terizinkan-simetri (symmetry-allowed). Meskipun sikloetilena berlan
gsung dengan rendemen rendah, sikloadisi [ 2+2 ] yang terimbas cahaya me
mpunyai terapan sintetik.
02 05
BAB 4
Reaksi Sikloaldisi 2+2 dan 4+2
Reaksi Sikloadisi (4+2)

Reaksi Diels-alders merupakan sikloadisi [4 + 2] yang paling dikenal.


Reaksi Diels – Alders memerlukan panas bukan cahaya ultraviolet.

02 05
Kedua pereaksi dalam reaksi Diels-adler digolo
ngkan sebagai Diena dan dienofil.reaksi Diels-
Adler tidak berlangsung melalui zat antara ber
02 05
sifat ion, namun diena dan dienofilnya mempen
garuhi laju reaksi.
Berikut akan dibandingkan interaksi homo-lumo untuk keadaan dasar (reaksi terim
bas-termal) dan interaksi untuk keadaan eksitasi (reaksi terimbas-cahaya). Berdas
arkan pengamatan dan eksperimen akan dijumpai bahwa antraksi-antraksi homo-l
umo dari terimbas-termal bersifat terizinkan-simetri dan antraksi dari reaksi terimb
as-cahaya bersifat telarang-simetri.
Sistem [ 4+2 ] sederhana: sikloadisi 1,3-butadiena (diena-nya) dan etilena (di
enofil-nya). Dalam reaksi terimbas-termal, dapat dibayangkan bahwa electron pi “
mengalir” dari homo (π2) dari diena ke lumo (π2*) dari dienofil. Reaksi ini bersifat t
erizinkan-semitri.
02 05
Bila suatu diena tereksitesi oleh cahaya, homo-nya akan menjadi orbital π3
* dan orbital molekul ini tidak dapat bertumpang-tindih dengan lumo dari die

nofil. Karena itu siklisasi [4+2] terimbas-cahaya bersifat telarang-semitri.

02 05
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai