Disusun oleh:
Eva Wulandari 225222031
Habibah Daeng Jiah Doeni 225222011
Hanifah Kusumawardani 225222014
Laila Maulydia 225222002
Lentera Sukma Mahardika 225222009
Shofy Muzakka Anwar 225222038
Sekolah Pascasarjana
Magister Pengembangan Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
Human Resource Planning
Perencanaan sumber daya manusia (HRP) adalah kelanjutan dari proses perencanaan sistematis
dan berlanjut untuk mencapai penggunaan optimal dari aset organisasi yang paling berharga
yaitu karyawan atau sumber daya manusia yang berkualitas. Perencanaan sumber daya manusia
memastikan kecocokan terbaik antara karyawan dan pekerjaan sambil menghindari kekurangan
atau kelebihan dari tenaga kerja. Fokus dari perencanaan sumber daya manusia adalah organisasi
harus memiliki ketersediaan dan alokasi manusia untuk pekerjaan dalam jangka panjang, tidak
hanya untuk saat ini, bulan depan, ataupun tahun yang akan datang. Pendekatan yang dilakukan
dalam menganalisis perencanaan sumber daya manusia dapat mencakup beberapa pendekatan,
diantaranya:
1. Mengalihkan karyawan ke pekerjaan lain dalam organisasi;
2. Memberhentikan karyawan atau mengurangi jumlah karyawan;
3. Melatih kembali karyawan yang sudah ada;
4. Dan menambah jumlah karyawan di divisi tertentu.
Langkah yang harus dilakukan dan menjadi kunci dari proses perencanaan sumber daya manusia
adalah menganalisis pasokan tenaga kerja saat ini, meramalkan permintaan tenaga kerjam
menyeimbangkan permintaan tenaga kerja yang diproyeksikan dengan pasokan tenaga kerja, dan
mendukung tujuan organisasi. Perencanaan sumber daya manusia adalah investasi yang penting
untuk semua lini bisnis karena dapat memungkinkan perusahaan untuk tetap produktif,
menguntungkan, dan diuntungkan.
Perencanaan sumber daya manusia memungkinkan bisnis untuk mempertahankan dan
menargetkan jenis bakat yang tepat untuk dipekerjakan dengan lebih baik yaitu memiliki
softskills atau hardskills untuk mengoptimalkan fungsinya dalam sebuah perusahaan. Hal
tersebut dapat memungkinkan manajer untuk melatih dan mengembangkan keterampilan yang
dibutuhkan diantara tenaga kerja dengan lebih baik.
Sebelum organisasi melakukan perencanaan sumber daya manusia, terdapat beberapa faktor
yang harus dipertimbangkan oleh para manajer. Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan
sebagai faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar
kendali organisasi dan faktor internal adalah faktor-faktor yang spesifik dari sebuah perusahaan.
Beberapa langkah dalam proses yang terjadi pada perencanaan sumber daya manusia adalah
mengetahui dan meninjau ulang tentang rencana yang akan dilakukan oleh organisasi dalam
merencanakan perencanaan strategis sumber daya manusia. Pada faktor eksternal terdapat faktor
ekonomi dan pemerintah; evaluasi yang bersaing; dan mengubah pertimbangan tenaga kerja.
Faktor internal dalam tenaga kerja adalah tentang audit pekerjaan saat ini dan masa depan dan
kapabilitas peralatan karyawan dan organisasi.
Employee Turnover
Turnover terjadi ketika karyawan meninggalkan organisasi dan harus digantikan dengan
karyawan yang baru. Banyak organisasi yang menemukan bahwa perputaran karyawan
merupakan masalah yang cukup mahal biayanya. Untuk eksekutif dan profesional tingkat tinggi,
biaya perputaran dapat mencapai dua kali gaji tahunan karyawan yang keluar, dan tarif sering
dikaitkan dengan ekspektasi terhadap pekerjaan eksekutif dan perubahan keterampilan yang
diperlukan. Beberapa jenis turnover yang dilakukan oleh karyawan diantaranya:
A. Involuntary Turnover
Karyawan diberhentikan karena kinerja yang buruk atau pelanggaran aturan kerja
B. Voluntary Turnover
Pegawai yang meninggalkan perusahaan karena pilihan
C. Functional Turnover
Karyawan yang dirasa kinerjanya rendah dan mengganggu meninggalkan perusahaan
D. Dysfunctional Turnover
Individu yang menjadi kunci dengan performa yang tinggi meninggalkan perusahaan di
masa kritis
E. Uncontrollable Turnover
Pegawai meninggalkan dengan alasan diluar kontrol perusahaan
F. Controllable Turnover
Pegawai meninggalkan dengan alasan yang dapat mempengaruhi pegawai
Tingkat turnover untuk suatu organisasi dapat dihitung sebagai biaya bulanan atau tahunan,
sehingga rumus yang digunakan dimana pemisahan yang bermula dari organisasi dan digunakan
secara luas:
Turnover yang sering terjadi berkisar dari 0% - 100% per tahun dan bervariasi diantara setiap
industri. Data turnover tersebut dapat dikumpulkan dan dianalisis dalam beberapa cara berbeda,
termasuk:
a. Pekerjaan dan tingkat pekerjaan
b. Departemen, unit, dan lokasi
c. Alasan untuk pergi
d. Masa jabatan
e. Karakteristik demografis
f. Pendidikan dan pelatihan
g. Pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
h. Peringkat atau tingkat kinerja
Langkah yang dapat dibuat dalam mengurangi biaya turnover adalah dengan memutuskan
bagaimana organisasi mencatat perginya pegawai dan perhitungan apa yang diperlukan untuk
mempertahankan dan mengukur tingkat perputaran. Dalam menghitung biaya perputaran
terperinci beberapa area yang dipertimbangkan adalah:
1. Biaya perpisahan;
2. Biaya lowongan;
3. Biaya penggantian;
4. Biaya pelatihan;
5. Biaya tersembunyi atau biaya yang tidak langsung.
Labor Markets
Pasar tenaga kerja adalah kumpulan pasokan eksternal dimana pemberi kerja menarik karyawan
yang akan bekerja di perusahaan pemberi kerja. Ada beberapa cara berbeda dalam
mengidentifikasi pasar tenaga kerja, salah satunya dengan pendekatan yang bermanfaat dalam
mengambil pandangan luas tentang pasar tenaga kerja dan kemudian mengerucutkan atau
mempersempit ke sumber perekrutan yang telah ditentukan.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam melihat pasar tenaga kerja adalah:
1. Populasi angkatan kerja adalah hal yang terdiri dari semua individu yang diseleksi dan
strategi perekrutan yang memungkinkan digunakan dalam hal ini. Populasi angkatan
kerja adalah komponen dan ukuran pasar tenaga kerja yang paling luas.
2. Populasi pelamar adalah bagian dari populasi angkatan kerja yang tersedira untuk
seleksi jika pendekatan perekrutan tertentu diimplementasikan. Populasi dapat dikatakan
luas atau sempit, tergantung pada pekerjaan yang diisi dan tergantung pada pendekatan
yang digunakan oleh pemberi kerja.
3. Kumpulan pelamar terdiri dari semua orang yang secara relevan akan dievaluasi untuk
diseleksi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ukuran kumpulan pelamar, termasuk
reputasi organisasi dan industri sebagai tempat bekerja, upaya penyaringan organisasi,
spesifikasi pekerjaan, dan informasi yang tersedia
Ketika tingkat pengangguran tinggi di pasar tertentu, akan mempengaruhi banyaknya orang yang
mencari dan melamar pekerjaan. Ketika tingkat pengangguran rendah maka akan mempengaruhi
banyaknya pelamar kerja. Tingkat pengangguran dapat bervariasi tergantung dengan siklus
bisnis dan menghadirkan tantangan yang sangat berbeda untuk perekrutan dalam waktu tertentu.
Pasokan jumlah pekerja di pasar tenaga kerja dapat berbeda secara substansial dan dapat
memengaruhi penempatan staff. Organisasi dapat merekrut di beberapa pasar tenaga kerja yang
berbeda, termasuk pasar khusus industri yang diminati, pendidikan dan teknis, serta letak para
pelamar kerja. Pasar tenaga kerja dapat dilihat dalam beberapa cara untuk memberi informasi
yang berguna untuk perekrutan.
Internet Recruiting
Dilakukan menggunakan platform internet seperti sosial media, web blog, video, platform
pencarian kerja, dan website untuk pencarian kerja. Kelebihan dari perekrutan menggunakan
internet adalah tentang efektifitas dan efisiensi, penghematan waktu, dan uang. Tetapi perekrutan
menggunakan internet juga memiliki kelemahan, masyarakat yang tidak dapat mengakses
internet karena kendala sosial dan ekonomi tetapi memiliki kompetensi yang mencukupi tidak
akan terdeteksi oleh perusahaan, dan banyak pekerjaan tambahan bagi staff HR dan bagian
terkait lainnya secara internal.
Selection Process
Minat dalam pekerjaan sering diekspresikan dalam pekerjaan dan proses seleksi memiliki
dimensi hubungan masyarakat yang penting. Perekrutan yang diskriminatif, wawancara yang
tidak sopan, menunggu keputusan perekrut yang terlalu lama, pertanyaan telpon yang tidak
dibalas, prosedur pengujian yang tidak tepat, dan kurangnya tanggapan terhadap tindak lanjut
pelamar akan menghasilkan kesan yang tidak baik terhadap perusahaan. Persepsi karyawan atau
calon karyawan terhadap organisasi akan dipengaruhi dengan bagaimana mereka diperlakukan.
Selection Testing
Banyak cara dan bermacam macam jenis tes yang dapat digunakan sebagai alat untuk memilih
karyawan yang memenuhi kualifikasi. Terdapat tes kemampuan yang dapat menguji kemampuan
setiap individu untuk ditunjukkan dalam cara tertentu. Tes kemampuan juga dapat mengukur
kemampuan individu dalam hal kekuatan, ketahanan, dan gerakan otot. Selain tes kemampuan,
terdapat juga tes secara kepribadian, yang merupakan keunikan disatukan dengan karakter
seseorang yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan
kerjanya. Tes kepribadian mencakup 5 unsur, diantaranya terdapat keramahan; stabilitas emosi;
ekstroversi; pengalaman yang terbuka; dan ketelitian. Setelah tes kepribadian juga terdapat
pengujian terhadap kejujuran atau integritas. Setiap perusahaan memanfaatkan perbedaan uji
untuk mengukur kejujuran dan integritas para pelamar kerjanya. Caranya menggunakan
Polygraph sebagai alat yang umum dan seringkali disebut sebagai “lie detector”.
Selection Interviewing
Seleksi wawancara pelamar kerja dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan dan untuk
mengklarifikasi informasi yang dikumpulkan selama proses seleksi. Wawancara biasanya
dilakukan pada dua tingkat: pertama, sebagai wawancara penyaringan awal untuk menentukan
apakah orang tersebut telah memenuhi kualifikasi minimum, dan kemudian, sebagai wawancara
mendalam dengan anggota staf SDM dan/atau manajer operasi untuk menentukan apakah orang
tersebut akan sesuai dengan area kerja yang ditentukan. Wawancara semestinya dapat diandalkan
dan memungkinkan pewawancara (terlepas dari keterbatasannya) memilih kemampuan pelamar
yang sama berulang kali Keandalan intra-penilai yang tinggi (dalam pewawancara yang sama)
dapat ditunjukkan, tetapi hanya keandalan antar-penilai sedang hingga rendah (di antara
pewawancara yang berbeda) yang secara umum ditampilkan. Wawancara secara terstruktur
menggunakan pertanyaan standar yang diajukan kepada para pelamar kerja yang nantinya dapat
dijadikan perbandingan dan dilakukan dengan cara yang lebih mudah. Wawancara tersebut
mencakup:
1. Biografi;
2. Perilaku;
3. Kompetensi;
4. Stuasional.
Terdapat juga wawancara yang dilakukan dengan tidak direncanakan dan tidak terstruktur sama
sekali. Teknik tersebut mungkin sesuai untuk mencari fakta atau untuk koneling dan wawancara
ini dapat dilakukan oleh manajer operasional yang memiliki sedikit pelatihan wawancara.
Wawancara kerja dapat dilakukan oleh seorang individu, oleh beberapa individu secara
berurutan, atau oleh panel atau tim. Untuk beberapa pekerjaan, seperti pekerjaan tingkat pemula
yang membutuhkan keterampilan lebih rendah, pelamar mungkin hanya diwawancarai oleh
profesional sumber daya manusia. Cara melakukan wawancara yang efektif adalah dengan
merencanakan wawancara secara spesifik, mengendalikan wawancara, dan menggunakan cara
yang efektif dalam melakukan wawancara.