Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

NamaMahasiswa : BERNADETA LUAQ

NomorIndukMahasiswa/NIM : 825644093

Kode/NamaMataKuliah : PDGK4405/MATERI DAN PEMBELAJARAN IPS SD

Kode/NamaUPBJJ : 50/SAMARINDA

MasaUjian : 2023/2024Ganjil(2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITASTERBUKA
1. Konsep waktu dalam sejarah adalah cara untuk memahami dan menjelaskan peristiwa-
peristiwa masa lalu yang berhubungan dengan manusia dan lingkungannya. Ada beberapa
hal penting yang berkaitan dengan konsep waktu dalam sejarah, antara lain:
o Waktu adalah ukuran perubahan yang terjadi dalam alam dan masyarakat. Waktu dapat
diukur dengan menggunakan satuan-satuan seperti detik, menit, jam, hari, bulan, tahun,
abad, dan milenium.
o Waktu adalah dimensi yang memungkinkan kita untuk mengurutkan peristiwa-peristiwa
secara kronologis, yaitu dari yang terjadi lebih dahulu hingga yang terjadi
belakangan. Urutan kronologis ini membantu kita untuk mengetahui sebab-akibat dan
keterkaitan antara peristiwa-peristiwa.
o Waktu adalah perspektif yang mempengaruhi cara kita melihat dan menafsirkan peristiwa-
peristiwa masa lalu. Waktu dapat dibedakan menjadi waktu objektif, yaitu waktu yang
berlaku secara umum dan sama bagi semua orang, dan waktu subjektif, yaitu waktu yang
berbeda-beda bagi setiap individu atau kelompok sesuai dengan pengalaman, nilai, dan
kepentingan mereka.
o Waktu adalah sumber yang berharga dan terbatas yang harus digunakan secara bijak dan
efektif. Waktu dapat digunakan untuk belajar dari masa lalu, hidup di masa kini, dan
merencanakan masa depan. Waktu juga dapat digunakan untuk menghargai dan
melestarikan warisan sejarah yang merupakan bagian dari identitas dan kebudayaan kita.
2. Unsur sejarah adalah elemen-elemen yang membentuk dan menyusun suatu peristiwa
sejarah. Ada tiga unsur sejarah yang sangat penting dalam cerita tentang Perang
Diponegoro, yaitu:
o Tokoh sejarah, yaitu orang-orang yang berperan aktif dalam peristiwa sejarah, baik sebagai
pelaku, saksi, maupun korban. Tokoh sejarah dalam Perang Diponegoro antara lain adalah
Pangeran Diponegoro, Jenderal Hendrik Merkus de Kock, Sultan Hamengkubuwono III, dan
Raden Saleh.
o Latar belakang sejarah, yaitu kondisi-kondisi yang menjadi penyebab atau pendorong
terjadinya peristiwa sejarah. Latar belakang sejarah dalam Perang Diponegoro antara lain
adalah kebijakan-kebijakan Belanda yang merugikan rakyat Jawa, seperti sistem tanam
paksa, pajak tanah, dan pengambilalihan tanah keraton.
o Dampak sejarah, yaitu akibat-akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa sejarah, baik secara
langsung maupun tidak langsung, jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak sejarah
dalam Perang Diponegoro antara lain adalah banyaknya korban jiwa dan kerusakan
lingkungan, perubahan struktur politik dan sosial di Jawa, dan munculnya kesadaran
nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia.
3. Tindakan sosial adalah perilaku manusia yang dilakukan dengan mempertimbangkan
makna dan tujuan yang ditujukan kepada orang lain atau kelompok lain. Ada empat ciri-ciri
tindakan sosial, yaitu:
o Bersifat subjektif, yaitu tindakan sosial didasarkan pada pemikiran, perasaan, dan
kehendak individu atau kelompok yang melakukan tindakan tersebut.
o Bersifat interaktif, yaitu tindakan sosial melibatkan hubungan timbal balik antara individu
atau kelompok yang melakukan tindakan dengan individu atau kelompok yang menjadi
sasaran tindakan tersebut.
o Bersifat dinamis, yaitu tindakan sosial dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi oleh individu atau kelompok yang melakukan tindakan tersebut.
o Bersifat normatif, yaitu tindakan sosial dipengaruhi oleh nilai-nilai, norma-norma, dan
aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat tempat individu atau kelompok yang
melakukan tindakan tersebut berada.

Dari kejadian yang dialami oleh Pak Karjo, bagian yang merupakan ciri-ciri dari tindakan
sosial adalah:
- Beliau berdiri di pintu gerbang sekolah dan menyambut kehadiran murid-muridnya.
Tindakan ini bersifat subjektif, karena didasarkan pada perasaan bahagia dan kehendak
untuk menyapa murid-muridnya.
- Beliau tersenyum ramah kepada murid-muridnya, sebaliknya murid-murid tersenyum
bahagia. Tindakan ini bersifat interaktif, karena melibatkan hubungan timbal balik antara
Pak Karjo dan murid-muridnya yang saling memberikan ekspresi wajah positif.
- Beliau sangat bahagia melihat murid-muridnya yang tersenyum dan kelihatan bahagia
ketika bertemu dengannya. Tindakan ini bersifat dinamis, karena dapat berubah-ubah
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh Pak Karjo dan murid-muridnya setiap
hari.
- Beliau hadir di sekolah tepat pukul 06.00. Tindakan ini bersifat normatif, karena
dipengaruhi oleh nilai-nilai, norma-norma, dan aturan-aturan yang berlaku di sekolah,
seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan profesionalisme.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu maupun
kelompok, atau kelompok dengan kelompok . Interaksi sosial terwujud dalam aksi dan
reaksi. Ada beberapa hal yang mendasari terjadinya interaksi sosial, yaitu:

1) Kontak sosial. Ini adalah syarat utama terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial adalah
pertemuan antara dua orang atau lebih yang memungkinkan terjadinya
komunikasi. Kontak sosial bisa bersifat langsung (seperti tatap muka, sentuhan, atau suara)
atau tidak langsung (seperti surat, telepon, atau media sosial) .
2) Komunikasi. Ini adalah syarat kedua terjadinya interaksi sosial. Komunikasi adalah proses
penyampaian pesan atau informasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam interaksi
sosial. Komunikasi bisa bersifat verbal (seperti bahasa lisan atau tulisan) atau nonverbal
(seperti ekspresi wajah, gerak tubuh, atau simbol) .
3) Motivasi. Ini adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan interaksi
sosial. Motivasi bisa bersifat intrinsik (seperti keinginan, minat, atau kebutuhan) atau
ekstrinsik (seperti imbalan, hukuman, atau tekanan).
4) Norma. Ini adalah faktor yang mengatur dan mengendalikan interaksi sosial. Norma adalah
aturan atau pedoman yang berlaku dalam masyarakat yang harus dipatuhi oleh anggota-
anggotanya. Norma bisa bersifat formal (seperti hukum, peraturan, atau kontrak) atau
informal (seperti adat, kebiasaan, atau etika) .

Dalam cerita di atas, ada beberapa bagian yang merupakan contoh dari terjadinya interaksi
sosial, yaitu:

 Ketika Irma mendapatkan IP semester yang bagus, orang tuanya selalu mengucapkan
selamat dan memeluknya. Ini adalah contoh dari kontak sosial langsung dan komunikasi
verbal dan nonverbal antara Irma dan orang tuanya.
 Cara berpakaian dan potongan rambut Irma yang sangat mirip dengan Syahrini idolanya.
Ini adalah contoh dari kontak sosial tidak langsung dan komunikasi nonverbal antara Irma
dan Syahrini melalui media sosial atau televisi.
 Irma sangat rajin dan pekerja keras sama dengan ayahnya yang bekerja sebagai guru. Ini
adalah contoh dari motivasi intrinsik Irma untuk melakukan interaksi sosial dengan
ayahnya yang menjadi panutannya.
 Irma sangat mengagumi sosok Cak Nun, setiap hari dia selalu mendengarkan ceramahnya.
Ini adalah contoh dari norma informal Irma yang mengikuti ajaran Cak Nun sebagai salah
satu sumber nilai dan moral dalam hidupnya

5. Nilai guna barang adalah manfaat yang diperoleh dari barang tersebut oleh konsumen . Ada
beberapa tindakan yang dapat dilakukan Pak Eka untuk menciptakan atau menambah nilai
guna barang yang berada di tokonya, antara lain:

 Mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Contohnya, Pak Eka memasak nasi bungkus
dari beras, telur, sayuran, dan daging yang dijual di tokonya. Hal ini dapat meningkatkan
nilai guna barang karena konsumen lebih mudah mengonsumsi barang jadi daripada bahan
mentah.
 Membuat variasi produk dari barang yang sama. Contohnya, Pak Eka menjual juice dari
buah-buahan yang dijual di tokonya. Hal ini dapat meningkatkan nilai guna barang karena
konsumen dapat memilih produk sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka.
 Menyediakan layanan tambahan yang berkaitan dengan barang yang dijual. Contohnya, Pak
Eka memberikan kemasan yang menarik, diskon, atau bonus untuk pembelian barang
tertentu. Hal ini dapat meningkatkan nilai guna barang karena konsumen merasa lebih
puas dan diuntungkan dengan layanan tersebut.
 Menyesuaikan barang dengan waktu dan tempat yang tepat. Contohnya, Pak Eka berjualan
nasi bungkus saat ada kegiatan di lapangan depan tokonya. Hal ini dapat meningkatkan
nilai guna barang karena konsumen lebih membutuhkan barang tersebut pada saat dan
tempat tersebut.

6. Faktor produksi adalah semua hal yang dipakai perusahaan untuk membuat atau
menciptakan produk dan jasa . Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan suatu
produksi dalam suatu perusahaan, antara lain:

 Tenaga kerja. Tenaga kerja adalah sumber daya manusia yang terlibat dalam proses
produksi. Tenaga kerja yang berkualitas, terampil, dan produktif dapat meningkatkan
efisiensi dan kualitas produksi perusahaan.
 Modal. Modal adalah alat-alat produksi yang digunakan untuk mengolah bahan baku
menjadi barang jadi. Modal yang memadai, modern, dan terawat dapat meningkatkan
kapasitas dan kemampuan produksi perusahaan.
 Sumber daya alam. Sumber daya alam adalah bahan baku yang berasal dari alam yang
digunakan untuk produksi. Sumber daya alam yang melimpah, mudah diakses, dan terjaga
kelestariannya dapat menjamin ketersediaan dan kualitas bahan baku untuk produksi
perusahaan.
 Kewirausahaan. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengelola dan
mengembangkan usaha dengan mengambil risiko dan mencari peluang. Kewirausahaan
yang tinggi, kreatif, dan inovatif dapat meningkatkan daya saing dan keuntungan produksi
perusahaan.
 Informasi. Informasi adalah data atau pengetahuan yang berkaitan dengan produksi.
Informasi yang akurat, relevan, dan terbaru dapat membantu perusahaan dalam membuat
keputusan, merencanakan strategi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar

Anda mungkin juga menyukai