Anda di halaman 1dari 7

Analisa Kualitas Selebgram Endorser dan Pengaruh Sikap, Minat

Beli Audience Terhadap Brand Zanana Chips "Owner of CV Zanana


Indonesia"

Moh Fahmi Alif

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura

Jl. Raya Telang, Perumahan Telang Inda, Telang, Kec. Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa
Timur 69162

E-mail mohfahmialif09@gmail.com

PENDAHULUAN

Makanan olahan pisang merupakan salah satu komoditas andalan dalam mendatangkan
Sember income. Jika di tinjau dari segi produksi pisang, Indonesia menempati posisi ke-7
sebagai produsen di dunia. Seperti yang telah di ketahui persaingan bisnis terutama pada
industri olahan pisang sudah semakin ketat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kompetitor
yang semakin bermunculan dan saling menawarkan keunikan, keanekaragaman jenis dan
nilai lebih kepada konsumen baik dari segi produk, layanan, dan sebagainya. Tingginya minat
masyarakat terutama masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi pisang ternyata menarik
perhatian sejumlah perusahaan untuk menciptakan produk innovatif berbahan dasar pisang.
Salah satunya adalah perusahaan Zanana Chips, perusahaan yang baru saja meluncurkan
produksinya yakni kripik pisang aneka rasa dengan nama perusahaan " Owner of CV Zanana
Indonesia"

Dalam hal differensiasi produk Zanana Chips ini mengemas produk yang merupakan
perpaduan dari jenis pisang kepok dan ambon, dengan dua keunikan karakter yang berbeda.
Perusahaan sendiri sangat memperhatikan setiap tahapan dalam membuat ktipik, mulai dari
proses pemilihan pisang, pemetikannya, ketepatan dalam temperatur suhu, dan perhitungan
dilakukan seara detail dan tepat. sehingga konsumen dapat mengetahui cita rasa kripik pisang
tersebut dan secara langsung maupun tidak keberadaan merek tersebut dikenal dengan baik
yang pada akhirnya merek tersebut akan melekat di benak konsumen (Suhandang, 2008).
Untuk membangun sebuah merek/brand tidak terjadi begitu saja secara cepat, melainkan
memerlukan waktu untuk membangun suatu merek sehingga bisa dikenal dan di terima
dengan baik oleh konsumen. Salah satu cara Zanana Chips ini dalam menyampaikan
informasi tentang merek dari suatu produk adalah melalui iklan khusunya endorser Instagram.
Iklan yang menarik adalah iklan yang memiliki daya tarik, yaitu iklan yang memiliki
kemampuan untuk menarik perhatian pasar. Daya tarik iklan atau power of impression dari
suatu iklan adalah seberapa besar iklan mampu memukau atau menarik perhatian
pemirsanya, selain itu periklanan menyebutkan bahwa periklanan adalah suatuproses
komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan, yang
membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya (Suhandang,2008;pp.13).
Salah satu cara iklan suatu merek dapat dikenal cepat adalah dengan penggunaan endoser
yang kredibel. Kredibilitas endoser berpengaruh terhadap proses decoding suatu pesan. Jadi
periklanan disini dimaksudkan untuk menanamkan kesadaran akan suatu merek,
membangun citra positive merek (brand image), dan mendorong konsumen untuk melakukan
tidakan pembelian (brand attitude).

Pertama Tama Gazan mencoba Kurang lebih 1 bulan setelah mencoba-coba, Gazan selaku
owner menemukan formula bumbu coklat pertamanya. Untuk lebih meyakinkan dirinya, ia
mulai memproduksi keripik pisang coklat dan dikemas dengan plastik biasa. Ia berniat menjual
produknya itu dengan harga murah Rp 10.000 untuk mendapatkan feedback dari pasar yang
akan membuat cita rasa keripik pisangnya sempurna.

Selama lebih dari 2 bulan, Gazan menggunakan strategi harga murah, gratis ongkos kirim,
dan tanpa minimum order dengan tujuan agar banyak orang yang berani mencoba dan
memberinya masukan untuk menyempurnakan produknya. Hujan dan panasnya terik
matahari tak membuatnya lelah untuk mengantar produknya ke tangan konsumen.l

Setelah yakin produknya unggul dari segi konten dengan persentase repeat purchase sebesar
90% (artinya, 90% yang mencoba Zanana Chips pertama kali melakukan pembelian ulang
lagi dan lagi karena cita rasanya yang ngangenin) Gazan selanjutnya memikirkan strategi
untuk mempercantik konteks (kemasan) agar membuat siapa saja yang melihatnya tertarik
untuk membeli Zanana Chips. Gazan mulai meriset dan mendesain kemasan yang akan ia
gunakan untuk produknya Zanana Chips. Berbagai alternatif logo dan kemasanpun Ia
dapatkan dari bantuan teman-temannya. Penelitian terdahulu membandingkan bahwa
dampak pengiklanan dengan atau tanpa selebgram/ celebrity ditemukan dengan adanya
keberadaan mereka tersebut mempunyai nilai positif tersendiri bagi suatu merek.

DEVINISI

Manajemen pemasaran pada dasarnya merupakan suatu kegiatan penyusunan dan


penerapan terhadap rencana-rencana di suatu perusahaan. Dalam membuat perencanaan
sangat dibutuhkan keahlian untuk menentukan strategi dan perencanaan yang tepat. Peran
manajemen pemasaran disuatu perusahaan sangat penting. Diantaranya, mempersiapkan
suatu produk yang lebih inovatif dan menyeleksi pangsa pasar yang sesuai dengan yang
diharapkan oleh perusahaan serta mempromosikan produk baru tersebut pada calon pembeli.

Manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:5), Manajemen Pemasaran


merupakan suatu seni dan ilmu di dalam pasar sasaran untuk menarik, menjaga, juga
meningkatkan konsumen dengan menciptakan, mengkomunikasikan dan menghantarkan
kualitas konsumen yang unggul.

Menurut Tjiptono (2011:2), Manajemen pemasaran adalah suatu teknik yang secara
keseluruhan merupakan kegiatan bisnis yang dipersiapkan untuk menyusun, menentukan
harga, serta menyalurkan suatu produk, jasa dan ide yang bisa memenuhi kebutuhan pasar
sasarannya sehingga tercapai tujuan perusahaan tersebut.

Pengertian Manajemen Pemasaran menurut Assauri (2013:12), Manajemen pemasaran


merupakan suatu aktivitas penjabaran, persiapan, pelaksanaan, dan penerapan suatu
rencana yang dilakukan demi menciptakan, menyusun, dan menjaga keuntungan dari
pertukaran dengan tujuan pasar untuk mencapai misi di perusahaan dalam jangka panjang.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan


suatu keterampilan atau seni untuk menentukan pasar sasarannya, dengan cara menyusun,
menentukan harga, dan menyalurkan suatu produk terhadap pasar sasaran untuk mencapai
tujuan di dalam organisasi atau perusahaan dalam jangka waktu panjang.

KONSEP TOPIK

A. Pengertian Celebrity (selebgram) Endorser

Dalam konsep pemasaran terdapat suatu hal yang harus diperhatikan oleh pemasar yaitu
komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran ini menjadi penting karena dalam pemasaran,
tidak hanya fokus kepada produk yang akan dihasilkan, namun bagaimana cara kita
mengkomunikasikannya secara baik agar dapat diterima oleh konsumen. Salah satu media
komunikasi pemasaran yang sangat pupoler dan sering digunakan saat ini adalah iklan. Iklan
digunakan karena tergolong fleksibel, iklan bisa ditemui di televisi, radio, koran, majalah,
sampai situs internet. Nah yang dilakukan saat ini oleh Gazan selaku owner Zanana Chips ia
menggunakan iklan endorser melalui Instagram. Namun iklan harus dirancang sedemikian
rupa untuk menarik perhatian konsumen. Sudah menjadi tugas pemasar untuk merancang
iklan ini sekreatif mungkin. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan brand endorser.

Brand endorser merupakan pihak yang digunakan perusahaan untuk mengiklankan


produknya. Brand endorser ini bisa berasal dari tokoh biasa atau tokoh terkenal (selebriti)
dalam iklan Instagram biasa disebut selebgram. Brand endorser disini biasanya berperan
sebagai opinion leader dimana tugasnya adalah memberikan informasi kepada orang lain dan
berusaha mempengaruhinya. Celebrity (selebgram) Endorser sendiri menurut Shimp
(2010 .p,329) adalah seorang aktor atau artis, entertainer atau atlet yang mana dikenal atau
diketahui umum atas keberhasilannya dibidangnya masing-masing untuk mendukung sebuah
produk yang diiklan. Menurut Sutisna (2009 .p,329) penggunaan opinion leader cukup efektif
dalam membangun perasaan kesamaan bagi konsumen. Biasanya endorser yang sering
digunakan perusahaan adalah berasal dari selebriti. Karena pesan yang dihantarkan oleh
sumber yang menarik atau tokoh terkenal akan dapat menarik lebih banyak perhatian (Kotler
& Keller, 2009 .p,132).

B. Pengertian Iklan

Kata Iklan sendiri berasal dari bahasa yunani yang artinya kurang lebih adalah “ menggiring
orang pada gagasan” (Durianto,2003). Sedangkan definisi iklan secara modern mengatakan
bahwa “iklan dibayar sebagai komunikasi persuasif yang menggunakan massa nonpersonal
media serta sebagai bentuk lain dari komunikasi interaktif-untuk menjangkau khalayak luas
dan untuk menghubungkan sponsor yang diidentifikasi dengan target audiens “ (Wells,
Burnett & Moriaty, 2006,pp.5). Iklan sendiri dimaksudkan untuk memotivasi pembeli yang
potensial dan mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa untuk mempengaruhi
pendapat public. Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau
jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran
(Kotler,2010). Definisi lain dari periklanan menyebutkan bahwa periklanan adalah suatu
proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan, yang
membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya (Suhandang,2008,pp.13)

Dari beberapa definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan sendiri merupakan pesan
yang disampaikan oleh komunikator, iklan sendiri bertujuan untuk memberikan informasi,
membujuk, dan mempengaruhi khalayak dan bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan.
Ada dua sudut pandang tujuan periklanan, yaitu sudut pandang perusahaan dan konsumen.
Dari sudut pandang perusahaan tujuan periklanan (Darmadi Durianto,2010), antara lain :

- Menyadarkan audience dan memberik informasi tentang suatu barang atau jasa.

- Menimbulkan dalam diri audience suatu perasaan suka akan suatu produk barang, jasa,
ataupun ide yang disajikan dengan memberikan prefensi.
- Meyakinkan audience akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan
karenanya menggerakan untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang
dianjurkan.

C. Purchase Intention
Purchase Intention merupakan kecenderungan konsumen untuk membelisuatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael,2008,Pp.41). Sedangkan menurut
Schiffman dan Kanuk (2000) dalam Wang (2012, pp.3) “didefinisikan bahwa niat beli sebagai
perilaku transaksi konsumen yang cenderung menunjukkan setelah mengevaluasi produk,
dan reaksi konsumen diadopsi untuk produk untuk mengukur kemungkinan pembelian
konsumen” yang artinya definisi lainnya mengatakan bahwa minat beli adalah transaksi
konsumen cenderung menunjukkan perilaku setelah mengevaluasi produk dan mengadopsi
reaksi konsumen terhadap produk untuk mengukur kemungkinan pembelian konsumen.
Purchase Intention didefinisikan sebagai minat beli konsumen sebagai kecenderungan
konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat konsumen melakukan pembelian (Mehta,2008,pp.41)

Menurut Spears and Singh(dalam Rodriquez,2008,pp.85) mengatakan seorang individu


berencana untuk melakukan upaya membeli sebuah merek. Minat beli merupakan
kecenderungan dari masing-masing konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil
tindakan yang berhubungan dengan prilaku pembelian yang diukur dengan tingkat
kemungkinan konsumen melakukan pembelian terhadap produk (Karim,et al, 2009, pp.89).
Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana-
rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang
dibutuhkan konsumen pada periode tertentu (Karim,et al, 2009, pp.90) selain itu juga minat
beli merupakan suatu pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana
pembelian produk dengan merek tertentu.

KETERKAITAN KONSEP

Selebrity (selebgram ) endoser yang terpilih diharap dapat menyelaraskan citra diri dengan
citra produk. Ada banyak faktor yang menentukan sukses tidaknya sebuah produk, namun
penggunaan selebritis/konten memang bisa menjadi salah satu faktor terutama yang sifatnya
sebagai endoser atau pendorong agar konsumen mau membeli suatu produk. Penggunaan
selebritis sebagai bintang iklan bertujuan untuk memperoleh perhatian dari masyarakat luas
yang pada akhirnya dapat mendatangkan tanggapan yang positif. Banyak masyarakat yang
menganggap bahwa selebritis menjadi seorang panutan dalam menggunakan produk yang
sangat dikagumi. Penelitian terdahulu membandingkan bahwa dampak pengiklanan dengan
atau tanpa selebritis ditemukan dengan adanya keberadaan selebritis tersebut mempunyai
nilai positif tersendiri bagi suatu merek.

Menindak lanjuti upaya Zanana Chips dalam meningkatkan pemasaran serta citra mereknya
dan lebih memperkenalkan mereknya kepada khalayak luas, maka dilakukan penelitian
berdasarkan subyektif penulis dan dilihat dari kredibilitas penggunaan brand endorser dan
kredibilitas perusahaan terhadap sikap yang diciptakan melalui strategi komunikasi
perusahaan seperti iklan televisi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari analisa kredibilitas/ kekuatan selebrity (selebgram) endorser yang
telah dijabarkan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan selebriti (selebgram) endorser yang di lakukan Zanana Chips dapat dikatakan
efektif, dengan meninjau dari beberapa aspek berdasarkan sikap konsumen terhadap iklan,
kredibilitas selebriti endorser. Namun terdapat perbedaan jika ditinjau dari masing-masing
variabel sebagai berikut :

Purchase Intention
Variabel ini memberikan pengaruh yang kuat bagi kedua variabel lainnya, karena meskipun
beberapa selebrity (selebgram) dapat dikenali masyarakat sebagai artis yang populer
dikalangan masyarakat akan tetapi terdapat perbedaan pasar yang di tetapkan Zanana Chips
Masing-masing dari beberapa selebrity (selebgram) tersebut ditunjukan untuk pasar yang
berbeda-beda sesuai dengan tingkatan usia dan jenis kelamin.

2. Penempatan selebrity (selebgram) endorser pada iklan Zanana Chips memberikan


pengaruh baik terhadap realitas iklan dan merk pada konsumen Zanana Chips, karena
dengan kemunculan selebrity (selebgram) endorser tersebut dapat memberikan gambaran
atau pemikiran yang relevan dengan dunia nyata atau keseharian mereka, sehingga penonton
dapat ikut merasakan suasana yang ada didalam iklan. Dalam bagian ini juga masih sangat
berkaitan dengan variabel selebrity endorser dan juga sikap konsumen terhadap suatu merek
dan iklan, dimana penempatan selebritis yang tepat dapat mempengaruhi sikap konsumen
terhadap merek dan iklan, dan juga kehadiran produk tersebut ikut memberikan efek positif
berupa antusiasme penonton saat menyaksikan iklan tersebut dan menimbulkan minat beli
pada penonton tersebut.

3. Kesimpulan lain yang dapat diambil penulis dalam penelitian kali ini adalah, adanya
pengaruh yang berasal dari latar belakang pengetahuan penonton terhadap kredibilitas
selebriti endorser.
DAFTAR PUSTAKA

Constantine The Philosopher University In Nitra, Faculty Of Arts, Department Of


Journalism, B. Slančíkovej 1, 949 74 Nitra, Slovak Republic. 2016. Legislative Definition Of
Advertisement In Slovakia And Its Ethical Aspects.

Irfan Ardiansah, Anastasya Maharani, (2018). Optimalisasi Instagram Sebagai Media


Marketing: Potret Penggunaan Instagram

Lollen Regina Santoso 1; Edwin Japarianto 1*. Pengaruh Relationship Marketing


Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan Koran Kompas Di Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra Vol. 3, No. 1, (2015) 1-11

Rafika, Noer. (2014). Analisis Pengaruh Penggunaan Jasa Event Organizer Dan Sales
Promotion Girl Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Apache. Jurnal Unisla. 12(3), 1-6.

Rafikah, N. (2014). Sales Promotion Girl Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal


Unisla, 12(3), 1–6.

Raharti, M. (2001). Manajemen Penjualan Dan Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Wahyu Nurul Faroh. Analisa Pengaruh Harga, Promosi, Dan Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian. Kreatif | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 4,
No.2, April 2017

Anda mungkin juga menyukai