STIH PAIN
KATA PENGANTAR
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Maya Sri Novita.
SH., MH selaku dosen studi Pengantar Hukum Indonesia. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Olehkarena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Hadi Firmansyah
NIM : 232401074
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3Tujuan Penulis
BAB II PEMBAHASAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
dari wilayah-wilayah jauh di Asia Tenggara. VOC didirikan sebagai jawaban
terhadap tantangan ini dan untuk mengamankan monopoli perdagangan rempah-
rempah di wilayah tersebut. VOC didirikan pada tahun 1602 oleh pemerintah
Belanda dengan tujuan menguasai dan memperdagangkan rempah-rempah yang
berlimpah di wilayah Asia Tenggara, khususnya di wilayah Indonesia modern.
Pada saat itu, rempah-rempah seperti cengkeh, kayu manis, dan lada sangat
berharga dan menjadi komoditas yang sangat dicari di pasar Eropa. VOC
didukung oleh investasi pemerintah Belanda dan memiliki monopoli de facto
dalam menjalankan perdagangan rempah-rempah untuk disejumlah wilayah
tersebut.2
2
https://fahum.umsu.ac.id/voc-sejarah-latar-belakang-dan-tujuan
4
a. Apa pengertian dari Sejarahmenurut Tata Hukum Indonesia?
b. Apa tujuan dari Pendirian VOC?
c. Bagaimana keadaan hukum padasaatsetelahkemerdekaan?
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.1 Definisi SejarahTata Hukum Indonesia
6
Indonesia. Akan tetapi,untuk melihat sejarah pembentukan hukum di
Indonesia,terlebih dahulu perlu memahami kondisi geografis dan etnisatau
bangsa Indonesia sebelum merdeka. Selain itu pada saat Indonesia merdeka,
sedang berkembang pandangan/ teori/ Aliran pemberlakuan hukum, paling tidak
terdapat 3 aliran besar, yaitu legisme, Freie Rechtslehredan Rechtsvinding Ketiga
aliran ini dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap pembentukan dan
perkembangan hukumdi Indonesia.Sebagai berikut
1. Aliran legisme adalah aliran hukum yang menganggap bahwa undang-undang
adalah satu-satunya sumber hukum. Sedangkan peradilan hanya menerapkan
undang-undang. Dalam aliran ini, hakim hanya sebagai corong undang-
undang. Dengan demikian, tidak ada hukum di luar undang-undang.4
2. Aliran freirechtsbewengung adalah aliran penemuan hukum yang bebas,
artinya hakim dalam menemukan hukum tidak terikat secara kaku pada
undang-undang, namun berdasarkan asas kepatutan.5
Tata hukum suatu Negara adalah tata hukum yang ditetapkan atau
disahkan oleh Negara itu. Jadi tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang
ditetapkan oleh pemerintah Negara Indonesia. Tata hukum Indonesia juga terdiri
atas aturan – aturan hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa, dan aturan –
aturan itu antara satu dan lainya saling berhubungan dan saling menentukan.
Aturan – aturan hukum yang berlaku di Indonesia berkembang secara dinamis
sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan kebutuhan masyarakat.
4
Aliran legisme mempunyai pandangan hukum terbentuk olehperundang-undangan, di
luar undang-undang tidak ada hukum
5
Aliran Freie Rechtslehre berpandangan bahwa hukum hanya terbentukmelalui
peradilan atau rechtsspraak. Undang-undang dan sumber hukum lainnyahanya sebagai sarana
pembantu dalam menemukan hukum pada kasus-kasuskonkrit di peradilan.
6
https://ditjenpp.kemenkumham.go.id
7
Oleh karenanya suatu aturan yang sudah tidak memenuhi kebutuhan masyarakat
perlu diganti dengan yang baru. Perkembangan masyarakat tentu diikuti
perkembangan aturan – aturan yang mengatur pergaulan hidup sehingga tata
hukum pun selalu berubah – ubah, begitu pula tata hukum Indonesia. Suatu tata
hukum yang selalu berubah – ubah mengikuti perkembangan masyarakat ditempat
mana tata hokum itu berlaku untuk memenuhi perasaan keadilan berdasarkan
kesadaran hukum masyarakat, disebut tata hukum yang mempunya istruktur
terbuka.7 Demikian halnya tata hukum Indonesia saling berhubungan dan saling
menentukan, sebagaimana disinggung dimuka, dapat dibuktikan dengan contoh
sebagai berikut:
Hukum pidana saling berhubungan dengan hokum acara pidana dan saling
menentukan satu sama lain, karena hokum pidana tidak akan dapat diterapkan
tanpa adanya hokum acara pidana. Sebaliknya jika tidak ada hukum pidana,
hukum acara pidana tidak akan berfungsi.
Hukum keluarga berhubungan dan saling menentukan dengan hokum waris.
Agar harta kekayaan yang ditinggalkan oleh seorang yang meninggal dunia
dapat dibagikan kepada para ahli warisnya perlu dibuat peraturannya. Siapa
ahli warisnya, berapa bagiannya, dan apa kewajibannya ditentukan oleh
hokum waris.
7
HasimPurba ( PengantarImuHukum Indonesia ) Diktat USU – 2007
8
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-tata-hukum-indonesia-lengkap-
dengan-fungsinyapukul 11.17wibtanggal 30/11/2023
8
Beberapa fungsi tata hukum bagi sebuah negara yang penting untuk diketahui
adalah sebagai berikut.
bangsa Indonesia memiliki sejarah bangsa yang luhur dan tak ternilai
harganya. Sejak zaman tandu di kepulauan Nusantara ini telah ada kehidupan
manusia dalam perkembangan sejarah manusia. Akan tetapi pencatatan kejadian –
kejadian penting terhadap kehidupan bangsa Indonesia di masa lalu baru ada sejak
memasuki abad 1 dan ini pun diketahui setelah ada penelitian – penelitian dari
peninggalan – peninggalan sejarah yang bersifat arkeologis yang ditemukan.9
9
https://vioxcyanantaputra.wordpress.com/2016/10/12/sejarah-hukum-indonesia
9
pergaulan hidup masyarakat saat itu masih dilakukan pada wilayah – wilayah
kelompok social masing – masing yang tersebar di seluruh kepulauan Nusantara
Fenomena, seperti itu yang terjadi pada masa kekuasaaan raja – raja di Nusantara
yang memimpin krelompok – kelompok social masyarakat yang tersebar
diseluruh Nusantara, antara lain :
10
Hindia Timur Belanda ( bahasaBelanda: Verenig de Oostin dische Compagnie
atau VOC ). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan
aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602.
Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta. Hukum Barat (Belanda)
masuk ke Indonesia seiring dengan gerakan kolonialisme. Dengan dalih
memperluas wilayah perdagangan, maksud semula untuk berdagang berubah
menjadi menjajah. Agar maksud ini lancar, Pemerintah Hindia Belanda memberi
wewenang penuh kepada perusahaan perdagangan Belanda, VOC (Vereenigde
Oost-Indische Compagnie) untuk mendirikan benteng-benteng pertahanan dan
mengadakan perjanjian dengan raja-raja di Indonesia.10
Kedatangan pedagang-pedagang Belanda (VOC) di Indonesia membawa
suasana penjajahan.Hukum yang berlaku pada waktu itu adalah sistem hukum
Belanda. Pada mulanya hanya berlaku bagi orang Eropa saja, tetapi dengan
berbagai peraturan dan upaya, akhirnya dinyatakan berlaku bagi bangsa Asia,
termasuk Indonesia yang menundukkan diri pada hukum Barat secara sukarela
atau karena ada perbuatan hukum yang berkenaan dengan keuangan dan
perdagangan. Hukum Belanda yang diberlakukan oleh VOC pada waktu itu antara
lain hukum tatanegara, perdata dan pidana.Kodifikasi hukum pidana itu oleh
pemerintah Belanda dikandung maksud untuk menyapu bersih dan menghapuskan
hukum adat, sehingga hanya berlaku hukum pidana asing yang didatangkan untuk
penduduk negara jajahan.
10
https://fahum.umsu.ac.id/voc-sejarah-latar-belakang
11
menggunakan konstitusi sementara (UUDS 1950), dan keempat masa Indonesia
kembali kepada UUD 1945.
Pada 9 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Medan dengan dipimpin oleh Ted
Kelly. Hal itu diikuti oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration), yang
menurunkan pasukannya di bawah pimpinan Westerling untuk mengambil alih
pemerintahan. Melihat kondisi ini, para pejuang Indonesia segera membentuk
Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Akibatnya, pada 13 Oktober 1945, terjadilah
perlawanan rakyat terhadap Sekutu di Medan, Sumatera Utara, yang kemudian
dikenal sebagai peristiwa Pertempuran Medan Area.
2. Bandung Lautan Api
12
setelahnya, yakni pada 27 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum agar
rakyat Indonesia segera pergi dari area Bandung Utara, tetapi ditolak. Di sisi lain,
pejuang Indonesia juga bingung untuk ikut perintah yang berbeda dari Jakarta dan
Yogyakarta. Pasalnya, Pemerintah RI dari Jakarta menginstruksikan agar mereka
tidak pergi dari Bandung. Sementara itu, Markas Komando di Yogyakarta
memerintahkan agar Bandung dikosongkan. Pada akhirnya, rakyat menuruti
perintah dari Yogyakarta. Namun, sebelum meninggalkan Bandung pada 23-24
Maret 1946, para pejuang menyerbu pos-pos Sekutu dan membumihanguskan
Bandung.
3. Pertempuran Lima Hari Semarang
13
4. Pertempuran Ambarawa
5. Pertempuran Surabaya
14
Tanggal 1 Maret 1949 pagi hari, terjadi serangan besar-besaran yang dilakukan di
seluruh wilayah Divisi III/GM III, Yogyakarta. Dalam serangan ini, Indonesia
sempat menaklukkan Belanda. Namun, setelah tentara Belanda dari Magelang
berhasil menerobos masuk ke Yogyakarta, serangan balik pun dilakukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa Sejarah
Tata Hukum di Indonesia adalah Sejarah hukum berhubungan erat dengan
perkembangan peradaban dan diatur dalam konteks sejarah sosial yang lebih
luas. Di Indonesia banyak sejaraah yang ditinggalkan pada saat masa
penjajahan dan melekat sampai saat ini untuk.Norma – norma hukum yang
diterbitkan pada hakikatnya untuk menjadi pedoma dalam kehidupan bersama
atau bermasyarakat
B. Saran
1. Sejarah Hukum di Indonesia harus lebih diperhatikan karena dengan adanya
sejarah masyarakat lebih menghormati hukum yang berjalan saat ini.
2. Masyarakat juga harus lebih menaati adanya hukum , maka akan lebih baik
negeri ini jika masyarakat melaksanakan larangan-larangan yang ada pada
taathukum.
3. Para petinggi hukum lebih memberikan edukasi ataupun pembinaan kepada
warga negara.
4. Penegakan hukum di Indonesia harus memberikan rasa keadilan kepada
seluruh masyarakat dan pelaku tindak pidana mengenai penjatuhan
hukuman tanpa memandang derajat seseorang dan lainnya.
Daftar Pustaka
16
2. Harefa, Safaruddin. 2019. “Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana
Di Indonesia Melalui Hukum Pidana Positif Dan Hukum pidana Islam”
dalam UBELAJ Volume 4 Number 1 (hlm. 35-41). Bukittinggi :
Fakultas Hukum Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi.
17