Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL

Rancangan Pembangunan Laboratorium Klinik diKota Bengkulu

Nama Dosen Pengampuh:


Heru Laksono, M.Ph.
Tedy Febriyanto, S.ST., M.BMD.

Disusun oleh:
Bella Tiara Fitriani (P01750122008)
Fani Mira Arsita (P01750122017)
Ike Nurhasanah (P01750122027)
Nadya Huzaimah readmi Putri (P01750122037)
Salsabilla Maharani (P01750122048)
Yeken melkopin (P01750122055)

D-III teknologi laboratorium medis


Jurusan analis kesehatan
Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Tahun 2023/2024
A. PENDAHULUAN

Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,

pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium

biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-

kegiatan tersebut secara terkendali.

Laboratorium ilmiah laboratorium kimia, laboratorium

biokimia, laboratorium komputer dan laboratorium bahasa

(Wikipedia, 2007). Laboratorium yaitu suatu tempat dilakukan

kegiatan percobaan dan penelitian (Mastika dkk, 2014).

Menurut Kertiasa (2006: 1) laboratorium adalah kata latin

yang berarti tempat kerja. Berdasarkan Permendiknas No 24 Tahun

2007, ruang laboratorium adalah tempat berlangsungnya

pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

Kata laboratorium berasal dari kata laboratory, yang memiliki

beberapa pengertian yaitu:

a. Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan

eksperimen didalam sains atau melakukan pengujian dan

analisis.

b. Bangunan atau ruang yang dilengkapi peralatan untuk

melangsungkan penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran


bidang sains.

c. Tempat memproduksi bahan kimia atau obat.

d. Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah.

e. Ruang kerja seorang ilmuwan dan tempat menjalankan

eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika, biologi).

Menurut Riandi (2004: 42), didalam pembelajaran sains,

laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan

kelas. Bahkan mungkin sebaliknya, berperan utama dalam pembelajaran

sains adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan

penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display

atau pameran.

Secara umum pemeliharaan alat-alat berdasarkan pada kebersihan,

kering, serta teraturnya tempat penyimpanan alat-alat yang berukuran

panjang seperti penggaris dan pipa kaca. Petunjuk pemakaian alatpun

menjadi penting bagi alat yang masih asing bagi siswa. Perawatan secara

berkala juga penting terhadap kran gas, kran air dan juga stop kontak.

Perawatan secara berkala terhadap perlengkapan yang ada sebaiknya

dilakukan minimal enam bulan sekali.Untuk alat-alat optik seperti lensa,

filter hendaknya diperiksa secara berkala sehingga apabila ada kotoran

atau jamur dapat diketahui secepat mungkin.Untuk menghindari alat-alat


optik dari jamur, maka sebaiknya lemari atau rak tempat menyimpan

alat-alat optik diberikan lampu penerangan secukupnya.

Untuk pemeliharaan terhadap alat-alat listrik, setelah selesai dipakai

alat tersebut harus berada pada posisi off dan kemudian putuskan

hubungannya dengan jaringan arus listrik.Untuk alat-alat yang memakai

baterai, harus diganti secara berkala agar tepat dalam pengukurannya,

sedangkan percobaan dengan menggunakan arus pemeriksaan alat dan

bahan laboratorium perlu dilakukan inverentarisasi yang sistematik.

Inverentarisasi ini dapat dibuat pada suatu buku atau secara

komputasi sebagai daftar induk (Riandi, 2000: 49).Hal-hal yang umum

diperlukan pada inventarisasi mencakup:

1. Kode Alat/bahan

2. Nama alat/bahan

3. Spesifikasi alat/bahan (merek, tipe, dan pabrik pembuat alat)

4. Sumber pemberi alat dan tahun pengaduannya

5. Tahun penggunaan

6. Jumlah atau kuantitas

7. Kondisi alat, baik atau rusak

Ada berbagai usaha dalam mencegah kecelakaan yaitu:


menyediakan ember berisi air, alat pemadam kebakaran, selimut tahan

api, pelindung mata pada tempat yang mudah dicapai, tidak mengunci

pintu laboratorium pada waktu siswa mengadakan praktikum,

meletakkan bahan-bahan yan mudah terbakar pada tempat khusus,

menyimpan bahan-bahan yang termasuk racun dan berbahaya ditempat

terkunci, mengadakan latihan pemadaman kebakaran secara periodik,

menggunakan tegangan listrik yang rendah saja dalam melakukan

percobaan menggunakan arus listrik, melarang siswa bermain di dalam

atau di koridor laboratorium, tidak membuat jaringan listrik tambahan

(M. Amin, 1988: 70 dalam Suhendra, 2012: 34).

Laboratorium klinik merupakan sarana kesehatan yang

melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan

pemeriksaan dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, kondisi

kesehatan atau faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan perorangan dan

masyarakat. Pelayanan laboratorium sangat dibutuhkan untuk penegakan

diagnosis, pengobatan, serta evaluasi hasil pengobatan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa profil

adalah pandangan, lukisan, sketsa biografis, penampang, grafik atau

ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus.

Jadi profil laboratorium yang dimaksud adalah penggambaran


mengenai ruanagan laboratorium yang ditinjau dari beberapa aspek.

Karena fakta atau hal-hal penggambaran dari suatu laboratorium sangat

luas, maka akan diambil karakteristikdari aspek pengelolaan lokasi dan

ruang laboratorium, kelengkapan peralatan dan bahan laboratorium,

penyimpanan peralatan dan bahan laboratorium, perlengkapan

laboratorium, pemeliharaan peralatan laboratorium, organisasi dan

pengadministrasian laboratorium, pemanfaatan laboratorium, penyediaan

peralatan dan bahan, keselamatan kerja laboratorium serta kebersihan

ruang dan perabot laboratorium (Suhendra, 2012:15).

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna,

fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi,

bahan kimia) dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga

keberlanjutan fungsinya. Pada dasarrnya pengelolaan laboratorium

merupakan tanggung jawab bersama bagi pengelola maupun pengguna.

Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran

dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan

keselamatan kerja (Prasaditarini, 2012:4).Peningkatan pemberdayaan

sarana dan prasarana laboratorium merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan akan mempengaruhi

pula efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaannya.


B. LATAR BELAKANG

Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang

melaksanakan pelayanan pemerikasaan spesimen klinik untuk

mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk

menunjang upaya diagnosa penyakit, penyembuhan, penyakit, dan

pemulihan kesehatan. Laboratorium klinik berdasarkan jenis

pelayanannya terbagi menjadi dua yaitu laboratorium klinik umum dan

laboratorium klinik khusus (PERMENKES, 2010).

Laboratorium umum di klasifikan menjadi beberapa bagian yaitu

laboratorium umum klinik pratama, laboratorium umum klinik madya,

dan laboratorium umum klinik utama sedangkan laboratorim klinik

khusus terdiri atas laboratorium mikrobiologi, laboratorium parasitologi,

dan laboratorium patologi anatomik. Laboratorium klinik umum pratama

sebagaimana yang sudah di jelaskan di atas merupakan laboratorium yang

melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik dengan

kemampuan terbatas dengan teknik sederhana (PERMENKES, 2010).

Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan perseorangan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya


promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi –

tingginya di wilayah kerjanya.

Laboratorium daerah mempunyai tugas untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung

terwujudnya kesehatan masyarakat (PERMENKES, 2014). Sebagian

besar menyarakat lebih memilih berobat ke puskesmas dengan beberapa

alasan, misalnya puskesmas lebih dekat dengan dengan tempat tinggal,

mudah di jangkau, serta biaya lebih murah sehingga tidak membebankan

dan cocok untuk semua kalangan masyarakat.

Seiring dengan perkembangan jaman, puskesmas bahkan

kampus di lengkapi dengan fasilitas laboratorium. Laboratorium

puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang

melaksanakan pengkuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang

berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran

penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat mempengaruhi pada

kesehatan perorangan dan masyarakat (PERMENKES, 2012).

Adanya laboratorium puskesmas bertujuan agar mampu

menjawab tuntutan masyarakat terhadap pelayanan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan yang tepat, akurat, dan profesional (PERMENKES,

2012). Maka dari itu laboratorium puskesmas dapat menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan mutu


pelayanan.

Dalam pelaksanaannya suatu laboratorium klinik akan

membutuhkan pemantapan mutu yang artinya secara keseluruhan

pemantapan mutu laboratorium merupakan proses atau semua tindakan

yang di lakukan untuk memperoleh petunjuk diagnosis yang sesuai dari

hasil yang di dapatkan sehingga dapat di pakai untuk penetapannya.

Kegiatan mutu laboratorium tersebut meliputi kegiatan pemantapan mutu

eksternal dan pemantapan mutu internal. Pemantapan Mutu Eksternal

adalah kegiatan yang di selenggarakan secara periodik oleh pihak lain di

luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai

penampilan

Pelayanan Laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,

pencegahan,dan pengobatan, serta pemulihan kesehatan.

Laboratorium sebagai penyelenggara kesehatan sangat tergantung

pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur yang sangat penting dan

kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi

lingkungan dan kebutuhan kesehatan ,


Dengan demikian laboratorium kehilangan kemandirian motivasi dan

inisiatif pengembangan dan menunjukkankesehatan , termasuk perbaikan

mutu kesehatan yang merupakan salah satu tujuan kesehatan nasional.

Laboratorium kesehatan yang bermutu menunjukkan pada derajat

atau tingkat keunggulan suatu kesehatan dalam memadukan berbagai input

seperti bahan dan alat penelitian, sarana kesehatan,

suasana laboratorium yang kondusif, lingkungan yang nyaman dan

dukungan administrasi, sehingga terjadi interaksi pelayanan yang baik.

Untuk melangkah ke arah itu dengan melihat kondisi sarana prasarana yang

ada mustahil bisa tercapai masih jauh dari kemungkinan.

Apabila dikaitkan dengan tuntutan program kesehatan atau

rumahsakit yang menginginkan masyarakat sadar akan pentingnya

kesehatan dan sekrining penyakit dari gejala- gejala yang di rasakan dan

mendapat kepastian diagnosa agar bisa membatasi ataupun dapat

mengobati lebih dini agar trcapainya kesehatan masyarakat yang baik,

menginginkan mutu kesehatan yang meningkat sementara kemampuan dan

keberadaaan laboratorium sangat jarang di masyarakat sehingga untuk

menjawab diagnosa itu sangat memprihatinkan.


Atas dasar itulah kami mengajukan Permohonan Bantuan Pengadaan

Peralatan laboratorium mengingat kesehatan masyarakat. Tujuannya adalah

untuk menunjang sarana kesehatanan yang lengkap.

suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu(PERMENKES,

2010). Laboratorium wajib mengikuti program pemantapan mutu

eksternal untuk melihat akurasi dan presisi pada laboratorium tersebut,

namun masih banyak laboratorium yang belum melakukan pemantapan

mutu eksternal sehingga akurasi dan presisi dalam jaminan mutu suatu

laboratorium masih menjadi perhatian.

Akurasi merupakan ketepatan dalam mengukur dengan tepat sesuai

nilai yang benar. Sedangkan presisi adalah kemampuan untuk

memberikan hasil yang sama pada setiap pengulangan pemeriksaan

(PERMENKES, 2010). Dalam mengikuti program pemantapan mutu

eksternal dapat di lakukan dengan menggunakan beberapa parameter

contohnya kolesterol dan trigliserida, kedua parameter ini sering

digunakan masyarakat pada saat melakukan medical check up karena

tingginya penyakit yang dapat menyebabkan kematian di negara Indonesia

yang berhubungan dengan parameter pemeriksaan kolesterol dan

trigliserida misalnya stroke dan faal jantung (Suharto, 2015)

Kolesterol sendiri merupakan salah satu komponen lemak. Lemak

adalah salah satu zat gizi yang sangat diperlukan tubuh di samping zat gizi
lainnya, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kolesterol

diperlukan untuk membangun dinding-dinding sel di dalam tubuh. Selain

itu, kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon

steroid. Apabila kolesterol dalam tubuh berlebihan, maka kolesterol

tersebut akan tertimbun pada dinding pembuluh darah. Kondisi inilah

yang menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung dan stroke (Bull, 2007).

Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak di

dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energi. Ketika tubuh

membutuhkan energi maka enzim lipase dalam sel lemak dan gliserol dan

melepasnya ke dalam pembulu dara. Sel – sel yang membutuhkan

komponen tersebut akan membakarnya maka komponen tersebut akan

menghasilkan energi, karbondioksida (CO2) dan air (H2O) (Guyton,

1997).

Untuk melakukan penetapan mutu eksternal juga dibutuhkan bahan

baku berupa bahan kontrol, biasanya menggunakan jenis bahan kontrol

yang di beli dalam bentuk instan dan siap pakai. Tetapi karena terbatasnya

biaya yang di gunakan untuk mengikuti program pemantapan mutu

eksternal dan kurangnya pengetahuan membuat laboratorium umum klinik

pratama belum mengikuti kegiatan tersebut. Dari penjelasan latar

belakang di atas diadakanlah kegiatan pemantapan mutu eksternal

parameter pemeriksaan kolesterol dan trigliserida di laboratorium wilayah


Bengkulu.

DENAH LOKASI PEMBANGUNAN


Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu merupakan Institusi

Pendidikan Tinggi Kesehatan milik Kementerian Kesehatan RI yang secara

akademik dibina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Kamu akan dididik untuk menjadi menjadi SDM kesehatan yang

professional untuk jenjang diploma III dan IV di Provinsi Bengkulu,

Quipperian. Kampus ini mengusung sistem akademik dengan pembelajaran

teori sebesar 40%, praktikum dan klinik sebesar 60%. Jadi kamu tidak

hanya belajar di lingkungan kampus saja, tetapi juga melakukan kegiatan

proses pembelajaran di lahan praktik, baik di pelayanan institusi (Rumah

Sakit, Puskesmas, Pustu, dan Pelayanan Kesehatan Swasta) dan juga

pengabdian masyarakat.

Kegiatan ini dibagi dalam 3 tahap, antara lain: bimbingan penuh,

bimbingan sewaktu, dan mandiri, dengan metode perseptorship-

menthorship.
DESAIN BANGUNAN
C. DASAR PEMIKIRAN

1. kesehatan sebagai suatu faktor utama dan investasi berharga yang

pelaksanaannya didasarkan pada sebuah paradigma baru yang biasa dikenal

dengan paradigma sehat,yakni paradigma kesehatan yang mengutamakan

upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 memuat ketentuan yang

menyatakan bahwa bidang kesehatan sepenuhnya diserahkan kepada

daerah masing-masing yang setiap daerah diberi kewenangan untuk

mengelola dan menyelenggarakan seluruh aspek kesehatan.

3. Peraturan PemerintahNomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang

pembagian urusan antara Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah

kabupaten/kota. Berdasarkan hal tersebut,

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan perlu

disesuaikan dengan semangat otonomi daerah. Oleh karena itu, perlu

dibentuk kebijakan umum kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh semua

pihak dan sekaligus dapat menjawab tantangan era globalisasi dan dengan

semakin kompleksnya permasalahan kesehatan .

5. Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan

pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi

klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, atologi anatomi dan atau


bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan

terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

364/MENKES/SK/III/2003).

D. TUJUAN

1. Tujuan dari Penyusunan Profil Laboratorium Klinik Kesehatan ini

adalah :

a. Mengenalkan arti pentingnya pemeriksaan laboratorium Kesehatan

pada masyarakat,

b. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.

c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas

d. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas

e. Agar Peran serta masyarakat, swasta, lintas sektor, Organisasi Profesi,

dan asosiasi semakin meningkat.

2. Tujuan dilakukannya pemeriksaan laboratorium adalah :

a. Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes ke penyakit tertentu

misalnya dengan urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang


berarti ikterus, maka tes selanjutnya adalah untuk melihat gangguan faal

hati.

b. Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis misalnya anemia, malaria,

tbc, DM.

c. Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis

B, HIV.

d. Memasukkan/mengeluarkan dari diagnosis diferensial misalnya pasien

dengan panas; tifoid, malaria, dengue hemorrhagic fever (DHF).

e. Menentukan beratnya penyakit, misalnya hepatitis, infeksi saluran

kemih

f. Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis: tbc paru, sirosis

hati.

g. Menyaring penyakit dalam seleksi calon donor darah.

h. Membantu menentukan rawat inap, misalnya observasi tifoid, observasi

leukemia.

i. Membantu dalam menentukan terapi atau pengelolaan dan

pengendalian penyakit, misalnya leukemia, diabetes

j. Membantu ketepatan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.

k. Memonitor terapi, misalnya tes widal pada tifoid.

l. Menghindari kesalahan terapi dan pemborosan obat setelah ditemukan

diagnosis
m. Membantu mengikuti perjalanan penyakit, misalnya diabetes, hepatitis.

n. Memprediksi atau menentukan ramalan (prognosis) penyakit, misalnya

dislipidemia dengan penyakit jantung, kanker dengan kematian.

o. Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila

hasil pemeriksaan laboratorium kembali normal.

p. Membantu dalam bidang kedokteran kehakiman, misalnya tes untuk

membuktikan perkosaan.

q. Mengetahui status kesehatan umum (general check up)

E. VISI MISI, STRATEGI DAN SASARAN

Visi

Menjadi laboratorium klinik pilihan yang dipercaya karena kualitas

pemeriksaan dan pelayanan yang baik.

Misi

Memberikan layanan laboratorium klinik yang bermutu tinggi, profesional

kepada pelanggan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

Strategi

Untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, dilaksankan

strategi sebagai berikut :

· Sosialisasi Program pelayanan laboratorium kesehatan


· Mengupayakan dukungan dari pihak berwenang/komitmen politik

· Mempersiapkan sumber daya laboratorium kesehatan

· Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan mutu sumber daya

manusia laboratorium kesehatan

· Mengembangkan manajemen professional

· Mengembangkan sistem informasi pelayanan laboratorium kesehatan

Strategi Pemasaran

· Melalui promosi dari mulut ke mulut

· Sepanduk

· Brosur

Sasaran

Terlaksananya pelayanan Laboratorium untuk menunjang kesehatan

masyarakat secara keseluruhan baik di Kota/Kabupaten Bengkulu maupun

daerah di sekitarnya.

F. PROGRAM PELAYANAN LABORATORIUM

1. Tempat Pelayanan
Tempat pelayanan yang digunakan adalah bangunan milik sendiri yang

terletak di Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Tempat pelayanan ini strategis

dan mudah dijangkau karena berada di pusat kota.

2. Jenis Pelayanan pemeriksaan laboratorium :


No Jenis Pemeriksaan Harga

Pemeriksaan

1. HEMATOLOGI

Golongan Darah ABO + Rhesus 20.000

Hematokrit 18.000

Hemoglobin 18.000

Jumlah Eritrosit 18.000

Jumlah Leukosit 18.000

Jumlah Trombosit 18.000

LED 15.000

Paket Darah Rutin (Hb, Ht, Leukosit, Eritrosit, 25.000

Trombosit)

Darah lengkap 60.000

2. KIMIA KLINIK

Glukosa Darah Puasa 16.000

Glukosa Darah Sewaktu 16.000

Glukosa Darah 2 jam pp 16.000

LIPID

Kolesterol total 30.000

Kolesterol HDL 30.000

Kolesterol LDL 30.000

Trigliserida 30.000

PAKET LIPID 120.000

SGOT 20.000

SGPT 20.000

ALP 25.000

Asam Urat 30.000

Ureum 22.000
3. Waktu Pelayanan

Pelayanan dilakukan setiap Senin s/d Sabtu dimulai dari pukul 08.00-20.00

WIB.

. Tenaga Kerja

a. 4 tenaga petugas pelayanan (analis)

Tugas : petuas pemeriksa laboratorium

b. 1 orang Administrasi (S1 ekonomi)

Tugas : Mengurus masalah administrasi klinik

c. 1 Keamanan/security (SMA)

Tugas : mengurus masalah keamanan klinik anak

d. 1 orang cleaning service (SMA)

Tugas : bersih – bersih

Masing-masing dari tenaga kami bersertifikat dan memiliki asuransi tenaga

kerja.
Perizinan

Usaha kami memiliki perizinan sebagai berikut :

a. SITU ( Surat Izin Tempat Usaha) yang dikeluarkan oleh Pemkab

Majalengka dengan No : 600/1689/780.B/BPPTSP-M/I/2015.

b. Surat Keterangan pendirian laboratorium Klinik Surat Keterangan

pendirian dikeluarkan oleh Dinkes.

c. Memiliki Akta Notaris

d. Memiki NPWP

G. JUMLAH ANGGARAN BANTUAN YANG DIHARAPKAN

Biaya yang dibutuhkan program pembangunan laboratorium Berkah

Sentosa Medical sejumlah,Rp 130.000.000 jumlah anggaran bantuan yang

kami harapkan Rp. 45.000.000,- demikian perincian Anggaran

sebagaiberikut :
Biaya dasar

No Jenis bahan dan barang Uraian Total

2 Meubelair dan renovasi Meja, kursi,tempat Rp. 5.000.000

kecil tidur Rp. 1.000.000

Penataan halaman

3 Peningkatan mutu Pelatihan mutu Rp. 3.000.000

pelayanan pelayanan Rp. 2.500.000

4 Administrasi Alat tulis Rp. 500.000

komputer Rp. 3.000.000

5 Setrategi pemasaran brosur Rp..100.000

spanduk Rp. 500.000

6 Biaya perizinan Rp. 6.000.000

7 Bangunan Rp.60.000.000

TOTAL

RP. 81.600.000
Biaya peralatan

N Nama Model/ Merek No.Registra Satua HJSA Rp Sole

o Peralatan Tipe si n agen

1 Test Gula Ascensia Bayer AKL 1 Unit 1,400,000 PT.

Darah Elite Diagnostic 1010130350 BARI

s 2 TO

2 Urine Clinitek Bayer AKL 1 Unit 5,000,000 PT.

Analyzer 500 Diagnostic 1010240046 BARI

s 3 TO

4 BTA Advia 60 Bayer AKL 1 Unit 5,000,000 PT.

Diagnostic 2020530036 BARI

s 7 TO

5 Hematolog Advia 120 Bayer AKL 1 Unit 15,000,00 PT.

y Analyzer Diagnostic 2020530036 0 BARI

s 5 TO

6 Photomete RA 50 Bayer AKL 1 Unit 5,000,000 PT.

r Diagnostic 1010130350 BARI

s 3 TO
7 Clinical Analyzer Bayer AKL 1 Unit 5,000,000 PT.

Chemistry Express Diagnostic 1010230142 BARI

Plus s 3 TO

8 Blood Gas Rapidlab Bayer AKL 1 Unit 10,000,00 PT.

248 Diagnostic 2010230372 0 BARI

s 5 TO

Total 47.400.000

Peralatan habis pakai

no Nama barang Biaya

2 Akuades Rp 100.000

3 Renger A Rp 200.000

4 Renger B Rp 200.000
5 Larutan kelorin Rp 100.000

6 Asam asetat Rp 100.000

7 HCl Rp 100.000

TotalTOTAL Rp 1.000.000

Sumber pemasukan

 Mengajukan pemohonan dana ke dinas setempat dengan cara

mengajukan proposal pendirian laboratorium Rp 45.000.000

 Dana pribadi Rp 86.000.000

Dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan

pelayanan laboratorium adalah sebagai berikut :

Modal Awal

Biaya dasar Rp 81.600.000

Peralatan Rp. 47.400.000

Peralatan habis pakai Rp 1.000.000 +

Total Rp 130.000.000

H. MANAJEMEN KLINIK

Aspek manajemen dan struktur organisasi klinik sebagai berikut :


Kepengurusan

Tugas Pokok Kepengurusan :

1. Direktur

Mengawasi semua kegiatan pekerjaan yang berhubungan dengan

perusahaan.

2. Wakil Direktur

Menggantikan pekerjaan Direktur apabila Direktur berhalangan.

3. Manajer

Mengawasi kegiatan perkantoran.

4. Bendahara

Mengurusi kegiatan keuangan perusahaan.

5. Sekretaris

Menyiapkan data-data yang diperlukan oleh Direktur.

6. Administrasi

Mengurusi semua kegiatan surat-menyurat perusahaan.

7. Kepala Bagian Pengadaan & Perlengkapan

Mengadakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang di butuhkan oleh

perusahaan.

8. Staf Anggota

Membantu dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan


I. PENUTUP

Demikian Proposal ini dibuat, dengan harapan dapat dijadikan bahan

pertimbangan. Kami yakin bapak dapat mempertimbangkan dan

mengabulkan permohonan ini yang juga merupakan keinginan dan harapan

masyarakat di wilayah Kecamatan Majalengka khususnya dan di

Kabupaten Majalengka pada umumnya.

Akhirnya kepada Allah SWT jugalah segala keinginan kita serahkan

karena atas Kehendak-Nya segala sesuatu bisa terwujud. Amiiin.

Anda mungkin juga menyukai