Anda di halaman 1dari 9

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,

Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi


Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Nama:Bambang Tri Guno,S.Pd

SMK AL - MUBAAROK REMBANG


JL. REMBANG - BLORA KM 04
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Dra.Ubaidah,M.M
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SMK Al -Mubaarok Rembang

Menerangkan bahwa nama tersebut di bawah ini :


Nama : Bambang Tri Guno,S.Pd
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SMK Al Mubaarok Rembang

Benar-benar telah membuat Best Practice Pada mata pelajaran Produk kreatif dan
kewriausahaan ( PKK ) sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan belajar
mengajar

Rembang, 25 Juli 2022


Kepala SMK Al – Mubaarok Rembang

Dra.Ubaidah,M.M
DASAR PENBUATAN BEST PRACTICE

Kegiatan pembelajaran sangatalah diperlukan suatu perencanaan yang baik.


Kegiatan pembuatan ini supaya dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dalam
pembelajaran. Mengetahui kekurangan pembelajaran dan mencari solusi adalah cara
terbaik menjadikan pembeljaran lebih Inovasi.

Keinginan saya adalah untuk bisa memperbaiki praktik mengajar,saya bisa


mengetahui kelemahan dan kekurangan pembelajaran saya,sehingga saya bisa
mencari solusi pemecahannya supaya siswa dapat motivasi dan menghasilkan nilai
yang baik minimal KKM.
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi
Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Referensi Penulisan esai menggunakan prinsip STAR, mencakup hal-hal di bawah ini

Lokasi Kabupaten Rembang Jawa Tengah

Lingkup Pendidikan SMK AL MUBAAROK REMBANG

Tujuan yang ingin di capai MENNGANALISIS DESAIN KEMASAN


Dengan menggunakan Pendekatan (Scientific
Approach dan TPACK), Model PBL, Metode
(Small Group Discussion, Ice-Breaking dan
Presentation) dan Media Pembelajaran (video
YouTube dan PPT) Setelah mengamati video dan PPT
tentang materi Desain Kemasan, peserta didik mampu
menganalisis desain kemasan dengan benar dan tepat .
(penyelidikan kasus sederhana) secara kelompok di
depan kelas
MEMBUAT DESAIN KEMASAN
Dengan menggunakan Pendekatan (Scientific
Approach dan TPACK), Model PjBL, Metode (Small
Group Discussion, Ice-Breaking dan Presentation)
dan Media Pembelajaran (video YouTube dan PPT)

Setelah mengamati video tentang materi Desain Kemasan


yang ditunjukkan oleh guru, peserta didik mampu membuat
desain kemasan dengan benar dan tepat dan
mempresentasikan projeknya secara kelompok di depan
kelas

Penulis BAMBANG TRI GUNO

Tanggal
Kamis 18 Nopember 2022
Situasi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar a. Rendahnya hasil belajar siswa pada saat
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
dibagikan, apa yang menjadi b. Masih rendahnya diskusi/kolaborasi antar siswa
peran dan tanggung jawab anda pada proses pembelajaran Produk Kreatif dan
dalam praktik ini Kewirausahaan
c. Minat belajar siswa kurang dan sering barmain
gawai saat pembelajaran berlangsung
d. Kesulitan siswa dalam pembelajaran karena
kurangnya perhatian motivasi orang tua di rumah
e. Siswa kurang terbiasa berpikir kritis dan kreatif dan
kurang motivasi untuk mengerjakan soal HOTS
f. Kurangnya keterampilan dan motivasi siswa untuk
belajar dengan menggunakan teknologi

Praktik ini penting untuk dibagikan karena

1. Untuk menunjukkan praktik yang sudah dilaksanakan


2. Berbagi pengalaman dengan orang lain atau bapak ibu
guru yang lain terutama yang mengalami permasalahan
yang sama
3. Memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi
peserta didiknya di sekolah

Sebagai pendidik atau fasilitator pembelajaran, peran dan


tanggung jawab saya sebagai pendidik dalam praktik ini
adalah:

1. Identifikasi Masalah, penting bagi seorang pendidik


untuk mengidentifikasi masalah rendahnyanya diskusi
dan kolaborasi antar siswa dalam pembelajaran PKK
materi desain kemasan. Ini melibatkan pengamatan,
evaluasi, dan komunikasi dengan siswa untuk
memahami hambatan yang mereka alami.
2. Pengembangan Solusi, setelah mengidentifikasi
masalah, saya memiliki tanggung jawab untuk
mengembangkan solusi yang efektif. Ini mungkin
melibatkan merancang strategi pembelajaran yang lebih
menarik, relevan, dan interaktif.
3. Penerapan Praktik Terbaik, sebagai guru saya
bertanggung jawab untuk menerapkan praktik terbaik
dalam pengajaran materi desain kemasan. Ini bisa
mencakup penggunaan metode pembelajaran yang
berbeda, memanfaatkan teknologi, dan memastikan
keterlibatan aktif siswa.
4. Pengukuran dan Evaluasi, saya harus mengukur dan
mengevaluasi dampak dari praktik yang Anda terapkan.
Ini mencakup pemantauan kemajuan siswa,
pengumpulan umpan balik dari mereka, dan
mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
5. Pengembangan Kemampuan: Sebagai pendidik, saya
memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan Anda dalam hal
pendidikan dan pengajaran. Ini termasuk memahami
berbagai gaya belajar siswa dan mengeksplorasi
pendekatan inovatif dalam pengajaran.
6. Komunikasi dan Dukungan, saya harus memastikan
komunikasi yang baik dengan siswa dan memberikan
dukungan yang diperlukan. Ini termasuk menjaga
saluran komunikasi terbuka agar siswa merasa nyaman
berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi.
7. Relevansi Materi, saya perlu memastikan bahwa materi
desain kemasan dihubungkan dengan kehidupan sehari-
hari siswa dan memberikan contoh nyata yang
membuat mereka merasa terlibat dan relevan.
8. Pemantauan dan Perbaikan Berkelanjutan, saya harus
terus memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki
praktik seiring waktu. Pembelajaran adalah proses
dinamis, dan saya memiliki tanggung jawab untuk terus
meningkatkan kualitas pengajaran.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan adalah :


Apa saja yang menjadi tantangan 1. Kurangnya minat awal dan masih rendahnya diskusi
untuk mencapai tujuan tersebut?
serta kolaborasi beberapa siswa pada materi DESAIN
Siapa saja yang terlibat,
KEMASAN. Tantangan ini melibatkan mengubah
persepsi dan meningkatkan minat mereka melalui
pendekatan pembelajaran yang menarik.
2. Masih rendahnya diskusi/kolaborasi antar siswa, siswa
memiliki gaya belajar yang beragam. Tingkat diskusi
yang kurang dalam pembelajaran, termasuk dalam
konteks Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) atau
Pembelajaran Proyek Berbasis Inkuiri (PJBL), dapat
menjadi tantangan yang signifikan. Diskusi yang
kurang dapat menghambat pengembangan pemahaman
yang mendalam dan kolaborasi di antara siswa.
3. Rendahnya hasil belajar siswa dapat menjadi
permasalahan kompleks yang melibatkan berbagai
factor, antara lain :kurangnya motivasi, metode
pembelajaran yang tidak efektif, kurangnya
ketersediaan sumber daya dan perbedaan Tingkat
kemampuan siswa.
4. Tantangan siswa yang kurang terbiasa berpikir kritis
dan kreatif, serta kurang motivasi untuk mengerjakan
soal Higher Order Thinking Skills (HOTS), dapat
menjadi hambatan signifikan dalam pembelajaran,
Sediakan waktu untuk melatih keterampilan berpikir
kritis, seperti analisis, sintesis, dan evaluasi. Berikan
contoh-contoh kasus yang memerlukan pemikiran kritis
untuk memecahkan masalah.
5. Kurangnya keterampilan dan motivasi siswa untuk
belajar dengan menggunakan teknologi bisa menjadi
tantangan yang signifikan dalam era pembelajaran
digital, Berikan dukungan bimbingan individu kepada
siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan
teknologi dan sertakan tugas berbasis proyek yang
melibatkan penggunaan teknologi. Proyek-proyek ini
dapat meningkatkan motivasi siswa dan memberikan
konteks nyata untuk penggunaan teknologi.an

Pihak-pihak yang terlibat dalam mengatasi tantangan ini


meliputi:

1. Pengajar: Pengajar memiliki peran utama dalam


merancang dan memberlakukan pendekatan
pembelajaran yang efektif. Mereka bertanggung jawab
untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang
tepat.
2. Siswa: Siswa juga memiliki peran dalam meningkatkan
konsentrasi mereka dalam pembelajaran. Mereka perlu
terlibat, berkomitmen, dan berusaha untuk memahami
materi desain kemasan.
3. Sekolah: Sekolah perlu mendukung pengajar dengan
memberikan sumber daya yang dibutuhkan, memberikan
pelatihan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran
yang kondusif.

Aksi Langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi


tantangan tersebut:
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi 1. Menggunaan Metode Pembelajaran Interaktif:
tantangan tersebut/ strategi apa Menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan
yang digunakan/ bagaimana siswa secara aktif. Ini bisa mencakup diskusi kelompok,
prosesnya, siapa saja yang studi kasus, ice breaking, dan simulasi. Melibatkan siswa
terlibat / Apa saja sumber
secara langsung dapat membantu meningkatkan
daya/materi yang diperlukan
untuk melaksanakan streategi
tersebut konsentrasi
- Penjelasan materi
Pada tahap ini guru mengajak peserta pendidik
mengajak peserta didik untuk menyimak power point
dan memahami video tentang materi Desain Kemasan,
kemudian diberikan pertanyaan mengenai video
tersebut. Di langkah ini peserta didik sudah diajak
untuk berpikir kritis. Setelah itu guru akan
memberikan penjelasan singkat tentang materi yang
dipelajari.
- Pembagian LKPD
Pada tahap ini peserta didik di bagi ke dalam beberapa
kelompok heterogen, untuk mengerjakan studi kasus
dari guru
- Kerja Sama

Peserta didik diminta berdiskusi di dalam kelompok


terkait dengan soal studi kasus tentang dan pembuatan
projek Desain Kemasan
- Presentasi
Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan jawabannya dan kelompok lain
memberi tanggapan
- Evaluasi
Peserta didik dan pendidik bersama-sama memberikan
dan mengevaluasi dari presentasi kelompok tersebut.
2. Pada diskusi di dalam kelompok untuk mencari
jawaban yang di ajukan guru masih ada siswa yang
kurang aktif dalam kegiatan diskusi, hal itu
disebabkan karna sebagian peserta didik tidak
mengerti dengan materinya. sebaiknya saya harus
lebih intens lagi dalam membimbing siswa yang
belum memahami tugas yang akan dilakukan, agar
siswa yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat
berperan aktif dikelompoknya.
3. Pada kelompok yang menyelesaikan LKPD tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Sebaiknya
saya membimbing kembali peserta didik agar dapat
membuat pembagian tugas diskusi sehingga dapat
memudahkan mereka menyelesaikan dengan tepat
waktu.
Refleksi dan Dampak 1. Dampak dari pemebelajaran dengan menggunakan media
berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk
Bagaimana dampak dari aksi aktifitas video, pembelajaran yang ditayangkan dengan
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya bantuan powerpoint dapat membuat peserta didik lebih
efektif? Atau tidak efektif? semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti
Mengapa? Bagaimana respon proses pembelajaran dan dari hasil evaluasi tersebut
orang lain terkait dengan diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai
strategi yang dilakukan, Apa diatas KKTP (Kriteria Ketuntasan Tujuan Pembelajaran)
yang menjadi faktor 2. Metode Problem Based Learning dan Projek Based
keberhasilan atau Learning telah membantu siswa untuk lebih memahami
ketidakberhasilan dari strategi
yang dilakukan? Apa materi Desain Kemasan, seperti Fungsi kemasan, jenis
pembelajaran dari kemasan dan desain kemasan .Dampak: Peningkatan
keseluruhan proses tersebut pemahaman ini akan memberikan manfaat jangka
panjang kepada siswa dalam karier mereka, baik sebagai
pemilik bisnis atau individu yang berinteraksi dengan
Desain Kemasan.

Dalam proses pembelajaran berlangsung, dengan


menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan
sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat dan kepala
sekolah memberikan respon positif diantaranya sebagai
berikut :

1. Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses


pembelajaran, karna mereka dapat terlibat langsung dan
kegiatanya menarik.

2. Dari teman sejawat: secara keseluruhan sudah dapat


mengkondisikan kelas dan terarah, peserta didik dapat
terlibat aktif dan kegiatannya menyenangkan sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan
data yaitu dari jumlah keseluruhan peserta didik kelasXI
SMK AL - Mubaarok Rembang 21 orang, 21 orang
peserta didik sudah tuntas dan memperoleh nilai di
atas KKM dengan persentase ketuntasan 100%.
Sedangkan yang nilainya tidak mencapai KKM adalah 0
orang peserta didik dengan persentase 0 %. Oleh karena
itu, dengan Model pembelajaran Prolem Based Learning
menggunakan pemecahan studi dan model pembelajaran
Projek Based Learning yang berbasis Projek akan
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Faktor
keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh
penguasaan guru terhadap model pembelajran, media
pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan rencana
pembelajaran yang telah dibuat. Pembelajaran yang bisa
diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan
guru tentunya dapat menjadikan guru lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih dan mengembangkan model
model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai