Anda di halaman 1dari 3

Immunoglobin

Pada manusia dikenal 5 kelas immunoglobulin. Tiap kelas mempunyai perbedaan sifat fisik, tetapi
pada semua kelas terdapat tempat ikattan antigen spesifik dan aktivitas biologi berlainan. Struktur
dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai rantai H (rantai berat) dengan berat molekul 55.000 dan rantai L (rantai
ringan) dengan berat molekul 22.000. tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai
H dan rantai L. Kedua rantai ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedmikian rupa sehingga
membentuk struktur yang simetris. Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan
daerah simetris rangkaian asam amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian rantai H
atau rantai L, yang terdiri dari hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain.

Pengertian Imunoglobulin

Immunoglobulin atau antibodi adalah sekelompok glikoprotein yang terdapat dalam cairan tubuh
pada hampir semua mamalia. Immunoglobulin termasuk ke dalam kelompok glikoprotein yang
mempunyai sturktur dasar yang sama, terdiri dari 83-96% polipeptida dan 4-18% karbohidrat.
Komponen polipeptida membawa sifat biologi molekul terserbut. Molekul antibodi membpunyai dua
fungsi yaitu mengikat antigen secara spesifik dan memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan
histamin dari sel mast. Pada manusia di kenal 5 kelas immunoglobulin. Tiap kelas mempunyai
perbedaan sifat fisik, tetapi pada semua kelas terdapat tempat ikatan antigen spesifik dan aktivitas
biologi berlainan.

Molekul antibodi mempunyai 5 fungsi, yaitu : (1) Meningkatkan antigen secara spesifik, (2)
Memulai reaksi fiksasi komplemen serta pelepasan histamin dari sel masti, (3) Membantu imunitas
melawan beberapa agen infeksi yang disebarkan melalui darah seperti bakteri, virus, parasit dan
beberapa jamur, (4) Memberi aktivitas antibodi dalam karena gamaglobulin mengandung sebagian
besar antibodi jaringan serum/cairan, (5) Mengikat dan menghancurkan antigen, namun demikian
pengikatan antigen tersebut kurang memberikan dampak yang nyata kalau tidak disetai fungsi
efektor sekunder. Fungsi efektor sekunder yang penting adalah memacu aktivasi komplemen, di
samping itu merangsang pelepasan histamin oleh basofil atau mastosit dalam reaksi hipersensitivitas
tipe segera.

Struktur Immunoglobulin
Struktur dasar imunoglobulin terdiri atas 2 macam rantai polipeptida yang tersusun dari rangkaian
asam amino yang dikenal sebagai : (1) rantai H (rantai berat) dengan molekul 55.000, (2) rantai L
(rantai ringan) dengan berat molekul 22.000.

Tiap rantai dasar imunoglobulin (satu unit) terdiri dari 2 rantai H dan 2 rantai L. Kedua rantai
ini diikat oleh suatu ikatan disulfida sedemikian rupa sehingga membentuk stuktur yang simetris.
Yang menarik dari susunan imunoglobulin ini adalah penyusunan daerah simetris rangkaian asam
amino yang dikenal sebagai daerah domain, yaitu bagian rantai H atau rantai L, yang terdiri dari
hampir 110 asam amino yang diapit oleh ikatan disulfid interchain, sedangkan ikatan antara 2 rantai
dihubungkan oleh ikatan disulfid interchain. Rantai L mempunyai 2 tipe yaitu kappa dan lambda,
sedangkan rantai H terdiri dari 5 kelas, yaitu rantai G (γ), rantai A (α), rantai M (µ), rantai E (ɛ), dan
rantai D (δ). Setiap rantai mempunyai jumlah domain berbeda. Rantai pendek L mempunyai 2
domain, sedang rantai G, A dan D masing-masing 4 domain, dan rantai M dan E masing-masing 5
domain.

Rantai dasar immunoglobulin dapat dipecah menjadi beberapa fargmen. Enzim papain
memecah rantai menjadi 3 bagian, yaitu 2 fragmen yang terdiri dari bagian H dan rantai L. Fragmen
ini mempunyai susunan asam amino yang bervariasi sesuai dengan variabilitas antigen. Fab memiliki
satu tempat pengikatan antigen (antigen binding site) yang menentukan spesifisitas
immunoglobulin. Fragmen lain disebut dengan Fc yang hanya mengandung bagian rantai H saja dan
mempunyai susunan asam amino yang tetap. Fragmen Fc tidak dapat mengikat antigen tetapi
memiliki sifat antigenik dan menentukan aktivitas immunoglobulin yang bersangkutan, misallnya
kemampuan fiksasi dengan komplemen, terikat pada permukaan sel makrofag, dan yang menempel
pada sel mast dan basofil mengakibatkan degranulasi sel mast dan basofil, dan kemampuan
menembus plasenta.

Enzim pepsin memecah unit dasar imunoglobulin tersebut pada gugusan karboksil terminal
sampai bagian sebelum ikatan disulfida (interchain) dengan akibat kehilangan sebagian besar
susunan asam amino yang menentukan sfiat antigenik determinan, namun demikian masih tetap
mempunyai sifat antigenik. Fragmen Fab yang tersisa menjadi satu rangkaian fargmen yang dikenal
sebagai F(ab2) yang mempunyai 2 tempat pengikatan antigen.

Variabilitas Antibodi

Immunoglobulin merupakan kumpulan dari protein yang sangat heterogen. Heterogenitas ini
disebabkan oleh susunan asam amino yang berbeda satu dengan yang lain, yang akan
mengakibatkan perbedaan struktur molekul. Hal ini selanjutnya menimbulkan variabilitas dalam
determinan antigenik Ig.

Keragaman antibodi tergantung pada : (1) segmen gen V, D, dan j multiple, (2) hubungan
kombinasi misalnya hubungan tiap segmen V, D dan J, (3) kombinasi acak rantai L dan H yang
berbeda, (4) mutasi somatik, (5) keragaman junctional yang dihasilkan oleh [enggabungan yang
tepat selama penyusunan kembali dan mengakibatkan perubahan atau penghilangan asam amino
dalam regio hipervariabel, (6) keragaman intersional, yaitu enzim deoksinukleotidil transferase ujung
menyisipkan kelompok kecil nukleotida pada persilangan (junctional) V-D dan D-J (keragaman regio
N). Variabilitas antibodi dapat digolongkan berdasarkan :

a. Variasi isotip. Pada manusia terdapat 9 isotop H chain fungsional. Sesuai dengan sub kelas
immunoglobulin. Pada orang normal dapat dijumpai 5 kelas immunoglobulin yaitu Ig A, Ig D,
Ig E, Ig G, dan Ig M. Tetapi dalam satu kelas dapat dijumpai

Anda mungkin juga menyukai