Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Stepfanus Natanael

NIM : 2211511097
PRODI : S1 Pariwisata
HARI/TANGGAL : Rabu, 04 Oktober 2023
MATA KULIAH : Manajemen Krisis
DOSEN PENGAMPU : Putri Kusuma Sanjiwani, SH., M.H.

MENCARI SPEECH ACT

“BAGAIMANA CARA MENANGANI TERJADINYA ISU-ISU KRISIS


KEPARIWISATAAN SECARA SUDUT PANDANG GENERAL”

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara dan salah satu negara
dengan penduduk terbesar Nomer 4 di dunia setelah China, India dan Amerika serikat, dimana
saat ini Indonesia memiliki penduduk di angka 275 Juta Jiwa yang hidup dan tersebar di 3 zona
waktu dan Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat banyak, mulai dari Bahasa,
Suku, Ras, Agama, tidak terluput Objek Daya Tarik Wisatanya yang eksotis dan tersebar di
seluruh pelosok Indonesia, Ini adalah sebuah tantangan bagi negara seperti Indonesia dalam
mengurus Pariwisatanya, karena banyaknya destinasi yang belum ter-urus dengan baik dan
belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah, karena anggarannya yang masih terlalu sedikit
dan geografis Indonesia yang wilayahnya sangat luas dengan dibatasi Laut, dimana daratan dan
lautannya berbanding 3:2, sehingga negara Indonesia bisa disebut juga sebagai Negara Maritim
karena memiliki Sumber Daya Laut yang sangat melimpah serta Destinasi Laut yang banyak
dan Eksotis terutama di Wilayah Timur.

Menurut Saya pribadi, pemerintah perlu merancangankan Tindakan-tindakan treatment


bagi kepariwisataan Nasional, terutama dalam mengatasi Krisis Pariwisata saat ini, contoh
krisis kepariwisataan Indonesia saat ini adalah :

1. Adaptasi Pariwisata setelah era pandemic

2. Polusi Jakarta

3. Turis yang ugal-ugalan di Jalanan Bali

4. Kurangnya Perhatian Pemerintah Terhadap Destinasi Wisata, Dst.

1
Beberapa Tindakan Perlu diambil oleh pemerintah, baik pemerintah pusat ataupun
berkaloborasi dengan pemerintah Daerah yang membawahi destinasi-destinasi pariwisata yang
ada di masing-masing wilayah, dimana Tindakan yang dapat dilakukan, antara lain:

Untuk mengatasi krisis pariwisata di Indonesia, diperlukan serangkaian tindakan strategis.


Berikut beberapa langkah yang dapat diambil, misalnya :

1. Peningkatan Keamanan dan Kebersihan di ODTW (Objek Daya Tarik WIsata) : Dengan
Menjaga keamanan dan kebersihan di destinasi wisata tindakan ini sudah termasuk
dalam bentuk pengawasan ketat terutama terhadap tindak kejahatan, serta turut menjaga
lingkungan dan kebersihan tempat-tempat wisata.
2. Promosi dan Pemasaran Produk Wisata : Perlu adanya penggunaan strategi pemasaran
yang efektif untuk menarik lebih banyak wisatawan. Dengan mengkampanyekan
kegiatan promosi yang kuat dan berfokus pada daya tarik unik di Indonesia.
3. Kolaborasi dengan Sektor Swasta: Perlu adanya kolaborasi dengan pihak swasta dalam
membantu pemulihan sektor pariwisata dan juga dapat membantu mendapatkan sumber
daya tambahan dan dukungan finansial.
4. Pendidikan dan Pelatihan bagi staf/pegawai destinasi: Meningkatkan kualitas layanan
di sektor pariwisata melalui pelatihan dan pendidikan bagi tenaga kerja di sektor
pariwisata.
5. Diversifikasi Wisata: Pemerataan distribusi wisatawan yang berguna sebagai
pemerataan ekonomi bagi UMKM di setiap destinasi, hal ini dilakukan diluar zona
wisata populer yang dapat dikunjungi wisatawan, sehingga tidak berfokus di tempat
populer saja.
6. Perbaikan Infrastruktur Penunjang Kegiatan Pariwisata/Deestinasi Wisata: Di
perlukannya Investasi dalam infrastruktur seperti jalan, bandara, dan transportasi umum
untuk memudahkan akses wisatawan ke berbagai destinasi.
7. Konservasi Budaya dan Alam: Menjaga keberlanjutan alam dan budaya Indonesia
dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip konservasi dalam pengembangan pariwisata.
8. Penanganan Krisis: Mempersiapkan rencana darurat dan manajemen krisis yang efektif
untuk menghadapi situasi darurat seperti pandemi atau bencana alam.
9. Partisipasi Masyarakat Lokal: Melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan
keputusan terkait pariwisata dan memastikan mereka mendapatkan manfaat dari
industri ini.

2
10. Pembukaan Hubungan Internasional: Setelah era pandemi mulai terkendali, pembukaan
kembali perjalanan internasional dengan protokol keamanan yang ketat dapat dilakukan
guna membantu memulihkan kegiatan ekonomi pariwisata Indonesia.

Mengatasi masalah krisis kepariwisataan Indonesia diperlukan kerja sama antara


pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Tindakan yang diambil harus mempertimbangkan
berbagai faktor, termasuk keamanan, kebersihan, dan keberlanjutan untuk mendukung
pemulihan industri pariwisata Indonesia.

Hal Ini juga selaras dengan ”PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2019 TENTANG MANAJEMEN KRISIS
KEPARIWISATAAN”, didalam Bab III Pasal 7 tertulis tentang Aspek-Aspek yang perlu
diperhatikan dalam Kesiapsiagaan dan Mitigasi yang berfungsi sebagai upaya pengelolaan
krisis yang dilakukan pada kondisi normal sebelum krisis terjadi, yang mencangkup, hal-hal
berikut :

a) Sumber daya manusia;


b) Sistem pengelolaan Krisis Kepariwisataan
c) Kapabilitas
d) Jaringan antarpemangku kepentingan
e) Data
f) Pendanaan
g) Perlengkapan dan peralatan
h) Dokumentasi
i) Pengarsipan.

Anda mungkin juga menyukai