Anda di halaman 1dari 5

Tugas Akuntansi UMKM

Nama : Ronna Fitriah


NIM : 22804241077
Kelas : C22

“UMKM Toko AURARA Fashion”

Soal

Kasus 1
Informasi keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi pengelolaan sebuah UMKM.
Namun, banyak UMKM yang enggan menggunakan informasi keuangan sebagai bahan
pengambilan keputusan dengan berbagai alasan. Terdapat pernyataan "Banyak UMKM dapat
berjalan normal tanpa dukungan informasi keuangan yang memadai". Bagaimana pendapat Anda
mengenai pernyataan tersebut? Apakah Anda setuju atau tidak? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab:
Ibu Nofrina:
Dengan berjalannya pengelolaan UMKM tanpa adanya dukungan informasi keuangan yang
memadai akan menyebabkan inaccuracy dalam mengambil keputusan. Tanpa pemahaman yang
memadai tentang keuangan, UMKM mungkin akan kesulitan untuk mengidentifikasi peluang
pertumbuhan atau masalah keuangan potensial. Akan berbeda, saat kita membangun suatu
UMKM menggunakan informasi keuangan. Dimana usaha UMKM akan mempu mengetahui
situasi keuangan mereka dengan siap tanggap dalam menghadapi persaingan dan dapat
menanggapi perubahan pasar dengan lebih cepat serta efektif. Dengan menggunakan informasi
keuangan, usaha UMKM juga akan memperoleh kemudahan akses dalam pembiayaan. Karena
banyaknya lembaga keuangan dan investor membutuhkan laporan keuangan yang baik sebelum
memberikan suatu pinjaman atau investasi. Dengan begini suatu usaha UMKM akan lebih
mudah dalam mengakses sumber pembiayaan.

Walapun banyak UMKM yang berada di Indonesia tanpa menggunakan dukungan informasi
keuangan tetap berjalan normal, namun pada kenyataan nya UMKM di Indonesia mencatat
terdapat 64.2 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah. Dimana 63.966.369 unit atau 99.62%
kontribusi dari total usaha mikro dengan omzet maksimal Rp. 2 miliar/ tahun. Sedangkan dalam
usaha besar hanya sebanyak 5.550 unit atau 0.01% kontribusi dengan omzet lebih dari Rp. 50
miliar/ tahun. Dimana dapat dibuktikan bahwa dari data tersebut banyaknya UMKM usaha mikro
lebih dominan dari pada usaha besar. Dengan demikian, diharapkan kedepannya UMKM di
Indonesia dapat mengembangkan tingkatan usaha nya dari mikro ke kecil, kecil ke menengah,
menengah ke besar secara berkala. Untuk memajukan UMKM Indonesia yang lebih baik lagi.
Contoh negara Jepang yang mempunyai perhatian besar terhadap UMKM. Buktinya pada tahun
2009, Jepang mempunyai 4,2 juta bisnis kecil. Lalu, 99,7 persen dari seluruh usaha di Jepang
merupakan usaha mikro kceil juga menengah. UMKM di Jepang dapat menyerap tenaga kerja.
UMKM di Jepang pada tahun tersebut dapat menyerap sejumlah 66% dari jumlah keseluruhan
tenaga kerja di Jepang. Setiap UMKM seluruh dunia mempunyai indicator berbeda. UMKM di
Jepang mempunyai indicator tinggi apabila dibandingkan dengan Indonesia. Di negeri sakura ni
sebuah usaha yang disebut UMKM mempunyai pekerja maksimal 50 orang. dengan jumalh
modal kerja sejumlah 50 juta Yen.
Ruang lingkup UMKM yang bergerak pada bidang jasa meliputi modal maksimal sejumlah 50
juta Yen. Adapun pekerjanya maksimal 100 orang. Usaha yang bergerak pada sector ritel juga
dikelompokkan UMKM dengan modal kerja 50 juta Yen. Sementara itu pekerjanya maksimal
100 orang. Pada sector industry maksimal 300 juta Yen modal dan 300 orang pekerja, ternyata
termasuk ke dalam indikator UMKM. Nah, salah satu cara untuk meningkatkan keuangan yang
telah saya jelaskan diatas.

Kasus 2
UMKM merupakan salah satu sektor yang tidak terlalu terpengaruh dengan adanya krisis global.
Dapat dikatakan, saat krisis global banyak UMKM yang tetap bertahan dan menjalankan
usahanya. Namun, di sisi lain, ditinjau dari sisi perkembangan atau kemajuan, UMKM dapat
dikatakan sulit untuk berkembang. Menurut Anda, faktor-faktor apa saja yang menghambat
kemajuan UMKM di Indonesia? Solusi apa yang Anda tawarkan untuk mengatasi hambatan
tersebut? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab:
Ibu Nofrina: Memang benar adanya, jika UMKM tidak terlalu berpengaruh dengan adanya krisis
global. Ini disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang saya ketahui:
1. Adanya sifat flexibility and adaptability.
Sebab UMKM cenderung lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
pasar dengan cepat. Mereka bisa lebih mudah mengubah model bisnis, produk, atau
strategi operasional sesuai dengan kebutuhan pasar yang berubah.
2. Local orientation.
Sebagian besar UMKM beoperasi di tingkat lokal atau regional. Sehingga ketergantungan
yang lebih kecil pada rantai pasokan global membuat mereka kurang rentan terhadap
gangguan yang mungkin terjadi di tingkat internasional. Disini para UMKM justru
mendapatkan keuntungan ketika terjadi krisis global, sebab adanya pergantian konsumen
terhadap produk lokal.
3. Pendanaan yang lebih kecil.
Meskipun dapat menjadi tantangan, skala yang lebih kecil dapat menjadi kelebihan dalam
megelola biaya operasional dengan biaya yang cenderung rendah atau lebih tahan
terhadap tekanan ekonomi.
UMKM di Indonesia cenderung sulit untuk berkembang dikarenakan adanya masalah keuangan
yang tak tersusun dengan benar.

Kasus 3
Penurunan nilai tukar rupiah menimbulkan dampak negatif di berbagai sektor, tidak terkecuali
sektor UMKM. UMKM menghadapi dua tantangan besar. Pertama, UMKM harus siap
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan penurunan nilai tukar rupiah. Menurut
Anda, apa dampak negatif yang dapat mempengaruhi UMKM? Bagaimana cara mengatasi
dampak negatif tersebut? Apa yang perlu dilakukan UMKM untuk sebagai upaya meningkatkan
nilai tukar rupiah? Jelaskan jawaban Anda!
Jawab:
Ibu Nofrina: Jadi menurut saya ada beberapa hal yang akan membantu Indonesia dapat
meningkatkan nilai tukar rupiah.
Berikut penjelasan dari hasil wawancara dengan Ibu Nofrina:
 Menghambat daya saing dari produk-produk UMKM karena masyarakat Indonesia memiliki
tingkat perekonomian yang lemah. Dimana tingkat daya saing harga produk UMKM
meningkat, dan ceteris paribus ekspor UMKM meningkat, namun persentase kenaikannya
tergantung pada elastisitas harga dalam dolar AS atau mata uang asing lainnya dari negara
pengimpor (misalnya Jepang Yen, Cina Yuan dan mata uang Eropa Euro) permintaan di
negara tujuan. Dengan mengacu pada lemahnya kurs rupiah, investor-investor akan menjual
obligasi dan SUN yang telah mereka beli.
 Harga barang impor akan mengalami kenaikan, sehingga masyarakat akan cenderung
beralih ke barang-barang lokal yang harganya relatif lebih murah. Saat terjadi pelemahan
nilai tukar rupiah adalah peningkatan ekspor terhadap barang-barang yang berorientasi
ekspor.`
 Penurunan suku bunga membuat nilai tukar rupiah tertekan terhadap dolar Amerika Serikat
(AS). Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar juga memengaruhi UMKM, terutama
UMKM yang menggunakan bahan baku impor, cadangan devisa yang juga akan menurun.
Tentunya kita akan mengalami penurunan pendapatan karena ketimpangan neraca
perdagangan di atas.
Lain-lain:
 Harga Produk Ekspor. Nilai tukar rupiah yang lemah dapat memberikan keuntungan bagi
ekspor Indonesia. Ketika rupiah melemah terhadap mata uang asing, produk ekspor
Indonesia akan menjadi lebih murah bagi pembeli internasional. Ini dapat meningkatkan
permintaan untuk produk Indonesia di pasar internasional.
 Perekonomian Terbuka. Dalam perdagangan internasional, mata uang berperan sebagai alat
tukar, dan nilai tukar mata uang akan memengaruhi harga barang dan layanan yang
diperdagangkan.
 Ketidakpastian Biaya Produksi. Ketidakstabilan nilai tukar membuat sulit bagi perusahaan
untuk merencanakan biaya produksi. Harga bahan baku yang berfluktuasi dapat
mengganggu perencanaan bisnis jangka panjang.
 Tekanan Inflasi. Devaluasi tiba-tiba rupiah dapat menyebabkan tekanan inflasi. Harga
barang-barang impor naik secara signifikan, yang dapat mempengaruhi daya beli
masyarakat.
 Kerugian untuk Peminjam Asing. Perusahaan yang memiliki utang dalam mata uang asing
mungkin mengalami kerugian besar jika rupiah melemah. Hal ini karena jumlah utang
mereka akan meningkat dalam rupiah.
 Diversifikasi Pasar. Untuk mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi nilai tukar,
perusahaan dapat mencoba mendiversifikasi pasar mereka. Ini berarti mencari peluang
ekspor ke berbagai negara, sehingga tidak terlalu bergantung pada pasar tunggal.
 Kontrak Forward. Kontrak forward adalah alat yang digunakan untuk mengunci nilai tukar
mata uang di masa depan. Ini dapat membantu perusahaan menghindari kerugian akibat
fluktuasi nilai tukar yang tidak diinginkan.
 Manajemen Risiko Mata Uang. Perusahaan dapat mengadopsi praktik manajemen risiko
mata uang yang cermat. Ini termasuk penggunaan instrumen derivatif untuk melindungi diri
dari perubahan yang tidak menguntungkan dalam nilai tukar.
Kenaikan nilai tukar mata uang dalam negeri disebut apresiasi atas mata uang asing, dimana
mata uang asing lebih murah sehingga nilai mata uang dalam negeri meningkat.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai