Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PROBLEMATIKA SEPUTAR SISTEM EVALUASI GURU

Oleh: Berliana Zaneta Najwa

Abstark
Guru merupakan suatu kebutuhan yang mutlak dan harus dipenuhi oleh manusia,
karena dengan guru manusia akan mendapatkan berbagai bekal hidup untuk mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat. Guru juga dapat diartikan
sebagai proses transfer nilai-nilai dari guru atau orang tua kepada anak-anak agar menjadi
dewasa dalam segala hal. Guru pada dasarnya merupakan suatu upaya yang bertujuan
mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan pada peserta didik dalam mempersiapkan anak
untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Namun, realita yang terjadi
bahwasannya dalam proses pelaksanaan evaluasi guru tidak jarang memiliki berbagai tahapan
dan problem-problem baik dari segi definisi, proses pembelajaran serta hasil evaluasi itu
sendiri.
Keyword: Analisis, problematika, sistem, evaluasi, guru
I. Pendahuluan tatanan masyarakat ideal yang di cita-

Secara kodrat, manusia diciptakan citakan Islam (L, 2019).

memiliki kesamaan yaitu memiliki hak Dalam proses berlangsungnya

untuk memperoleh ilmu guna pendidikan atau kegiatan belajar

meningkatkan pengetahuan serta mengajar, seorang guru dituntut untuk

keterampilan. Guru bagi manusia selalu melakukan evaluasi, karena

merupakan suatu hal yang sangat evaluasi merupakan suatu proses yang

fundamental karena dengan adanya berkelanjutan yang mendasari

guru akan tercipta manusia yang keseluruhan kegiatan pembelajaran

berkualitas, berintelektual, berkarakter, yang baik. Evaluasi pembelajaran

dan terhindar dari kebodohan. bertujuan untuk mengetahui sampai

Sebaliknya, manusia tanpa guru akan sejauh mana efisiensi proses

terbatas pengetahuannya dan sulit untuk pembelajaran yang dilaksanakan dan

berkembang. Guru dikatakan juga efektifitas pencapaian tujuan

sebagai sarana atau instrument bagi pembelajaran yang telah ditetapkan.

upaya membentuk dan mewujudkan


Namun, senada dengan hal tersebut lain, karena semuanya telah sesuai,

realita yang terjadi justru sebaliknya. saling tergantung dan saling

Beberapa guru ada yang tidak membutuhkan untuk mencapai tujuan

menghiraukan tentang evaluasi guru, yang tertentu pula.

padahal setiap guru wajib Pada sebuah evaluasi guru juga

melaksanakan evaluasi dan harus memiliki sistem. Sistem sangat

paham dengan tujuan dan manfaat dari diperlukan dalam melakukan evaluasi

evaluasi atau penilaian guru tersebut. guru. Karena, dengan adanya sistem

Hal ini menjadi cikal bakal terjadinya evaluasi dalam proses belajar mengajar

problematika dalam sistem evaluasi khususnya adalah guna meningkatkan

guru. pertumbuhan dan kemajuan peserta

II. Pembahasan didik agar sesuai dengan tujuan-tujuan

A. Pengertian Sistem Evaluasi Guru atau nilai-nilai yang telah ditetapkan di

Kata sistem menurut arti kata dalam kurikulum.

adalah kesatuan atau kumpulan dari Secara sistemik, evaluasi

elemen-elemen atau komponen- pembelajaran diarahkan pada

komponen atau subsistem-subsistem komponen- komponen sistem

yang saling berinteraksi untuk pembelajaran yang mencakup

mencapai tujuan tertentu. Dimana setiap komponen raw input, yakni perilaku

elemen atau komponen tersebut awal (entry behavior) siswa, komponen

memiliki fungsi dan cara kerja masing- input instrumental yakni kemampuan

masing tapi tetap dalam satu kesatuan profesional guru atau tenaga keguru,

fungsi atau kerja (Falah, 2019). Fungsi komponen kurikulum (program studi,

dan interaksi pada setiap elemen metode, media), komponen

komponen bertolak belakang satu sama administrative (alat, waktu, dana),


komponen proses yaitu komponen pencapaian tujuan-tujuan kurikuler

prosedur pelaksanaan pembelajaran dan setelah menempuh proses pembelajaran

komponen output yaitu hasil dalam jangka waktu yang telah

pembelajaran yang menjadi acuan atas ditentukan. b) Mengukur dan menilai

ketercapaian tujuan pembelajaran. sampai di manakah efektifitas mengajar

B. Tujuan Evaluasi Guru dan metode-metode mengajar yang

Sebuah evaluasi yang baik telah diterapkan atau dilaksanakan oleh

pasti pada hakikatnya pasti memiliki guru, serta kegiatan belajar yang

tujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dilaksanakan oleh peserta didik (Riadi,

oleh guru dengan tujuan untuk 2017).

memperoleh keberhasilan dalam proses C. Problematika dalam Sistem

pembelajaran peserta didik, serta Evaluasi Guru

berperan dalam memberikan masukan Setelah keberhasilan dalam

sekiranya hal-hal yang dirasa kurang tujuan pengajaran terlampaui, kemudian

selama proses belajar mengajar. Selain guru dapat mengetahui apakah selama

itu, evaluasi juga bertujuan untuk proses belajar mengajar yang dilakukan

mengetahui bahan pelajaran yang cukup efektif dan memberikan hasil

disamoaikan oleh guru apakah sudah yang baik serta memuaskan atau

dikuasai ataukah belum oleh peserta sebaliknya. Jadi, dalam hal ini jelas

didik. seorang guru hendaknya mampu dan

Secara umum, evaluasi bertujuan terampil dalam melakukan penilaian

untuk: a) Memperoleh data pembuktian terhadap peserta didiknya. Memang,

yang akan menjadi petunjuk sampai di menjadi seorang guru merupakan

mana tingkat kemampuan dan tingkat pekerjaan yang sangat profesional,

keberhasilan peserta didik dalam apalagi profesi guru setiap hari


menangani peserta didik dengan Oleh karena itu, tidak heran jika

karakteristik yang berbeda-beda. saat ini banyak terjadi permasalahan

atau problematika yang di rasakan oleh

guru, salah satunya adalah kegagalan

dalam melakukan evaluasi pendidikan.

Seperti guru enggan melaksanakan

evaluasi di akhir pelajaran dengan

alasan keterbatasan waktu. Ada juga

guru yang berpendapat, bahwa

penilaian di akhir pelajaran tidak

mutlak dengan tes tertulis. Bisa juga

dengan tes lisan atau tanya jawab.

Kegiatan dirasakan lebih praktis bagi

guru, karena guru tidak perlu bersusah

payah mengoreksi hasil evaluasi anak.

Tetapi kegiatan ini mempunyai

kelemahan yaitu anak yang suka gugup

walaupun ia mengetahui jawaban dari

soal tersebut, ia tidak bisa menjawab

dengan tepat karena rasa gugupnya itu.

Dan kelemahan lain tes lisan terlalu

banyak memakan waktu danguru harus

punya banyak persediaan soal (Riadi,

2017).
Melihat problematika yang berbelit-belit yang menyebabkan

terjadi seperti kasus di atas, dapat anak menjadi bingung dan sukar

disimpulkan bahwa seorang guru harus mencerna apa yang disampaikan

benar-benar paham dengan tujuan dan oleh guru tersebut. Tentu saja di

manfaat dari evaluasi atau penilaian akhir pelajaran mereka bingung

tersebut. Jangan menjadi guru yang menjawab pertanyaan atau tidak

acuh tak acuh maksudnya, yang penting mampu mengerjakan tugas yang

masuk kelas, mengajar, mau diberikan. Dan akhirnya nilai

melaksanakan evaluasi di akhir yang diperoleh jauh dari apa yang

pelajaran atau tidak itu urusannya. diharapkan.

Karena, jika seorang guru bersikap 2. Guru tidak menggunakan media

seperti itu berarti ia tidak kompeten alat peraga dalam mengajar,

dalam menjalankan profesinya sebagai kemudian memaksa anak untuk

guru. berpikir verbal sehingga membuat

Dari beberapa uraian terkait anak sulit dalam memahami

problematika seorang guru dalam pelajaran dan otomatis dalam

melakukan evaluasi pendidikan, tidak evaluasi di akhir pelajaran nilai

lepas dari beberapa faktor yang menjadi anak menjadi jatuh.

sumber terjadinya hal tersebut 3. Guru selalu mengutamakan

diantaranya; pencapaian target kurikulum.

1. Guru kurang menguasai materi Guru jarang memperhatikan atau

pelajaran, sehingga dalam menganalisis berapa persen daya

menyampaikan materi pelajaran serap anak terhadap materi

kepada peserta didik kalimatnya pelajaran tersebut.

sering terputus-putus ataupun


Oleh karena itu, melihat tak acuh, hanya mengajar, masuk
faktor-faktor penyebab terjadinya kelas tanpa melakukan evaluasi
berbagai problematika atau pembelajaran. Padahal sebuah
kegagalan pada sebuah evaluasi evaluasi pendidikan itu merupakan
pendidikan, guru sebagai sang kegiatan yang sangat penting
motivator dan sebagai penilai hasil dilakukan pada saat proses belajar
belajar pada peserta didiknya, mengajar.
diharapkan terus menerus Berikut beberapa faktor sebab yang
mengontrol, mengevaluasi, menjadi sumber terjadinya kegagalan
mengikuti hasil belajar yang telah guru dalam melakukan evaluasi
dicapai oleh peserta didik secara pendidikan:
teratur. Umpan balik ini 1. Guru kurang menguasai
akandijadikan titik tolak untuk pelajaran.
memperbaiki danmeningkatkan 2. Guru tidak menggunakan
proses belajar mengajar selanjutnya. media alat peraga dalam
Dengan demikian proses belajar mengajar.
mengajar akan terus dapat 3. Guru selalu mengutamakan
ditingkatkan untukmemperoleh hasil pencapaian target kurikulum.
yang optimal.

III. Kesimpulan
Pada hakikatnya setiap guru
diwajibkan harus bisa memahami
sebuah tujuan dan manfaat dalam
sebuah evaluasi pendidikan. Akan
tetapi, realita yang ada justru ada
beberapa guru yang bersikap acuh
DAFTAR PUSTAKA
Falah, N. (2019). Definisi Sistem.
L, I. (2019). Evaluasi dalam Proses Pembelajaran. Aadara, Vol.9.
Riadi, A. (2017). Problematika Sistem Evaluasi Pendidikan. Kopertais, Vol.15.

Anda mungkin juga menyukai