Nama : Melati NIM/Kelas : 216223054/PGSD-2B Mata Kuliah : Etika Profesi Keguruan Dosen Pengampu : Nunu Nurfirdaus, M.Pd
HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
N MASALAH TEORI HASIL O
1 Kurangnya Menurut Peraturan Beberapa solusi yang dapat
persiapan perangkat Pemerintah Republik ditempuh untuk mengatasi pembelajaran. Indonesia No. 74 Tahun 2006, masalah tersebut. Pertama, tugas guru professional mengadakan workshop guru adalah menyusun perangkat untuk menyusun perangkat persiapan pembelajaran, yang persiapan pembelajaran, meliputi kegiatan menyusun terutama untuk membimbing silabus, menyusun Rencana guru yang belum memiliki Pelaksanaan Pembelajaran kecakapan untuk menyusun (RPP), menyusun modul perangkat persiapan pembelajaran dan menyusun pembelajaran. Kedua, media pembelajaran. memberikan reward Walaupun tugas tersebut (penghargaan) kepada guru yang telah menyusun adalah tugas mulia seorang perangkat persiapan guru yang dijamin oleh pembelajaran secara lengkap undang-undang, pada dalam satu semester. Ketiga, praktiknya masih banyak memberikan sanksi administrative kepada guru dijumpai keganjilan, yaitu yang belum/tidak menyusun belum semua guru persiapan pembelajaran, melaksanakannya dengan setelah diberi batasan waktu baik. Guru belum yang cukup. Keempat, melakukan supervisi dan melaksanakan penyusunan pendampingan kepada Guru persiapan pembelajaran dalam menyusun perangkat secara tertib, belum pembelajaran. Pada menyusun perangkat kesempatan ini penulis ingin mencoba menerapkan penilaian pembelajaran, guru alternative yang keempat, belum melaksanakan analisis yaitu meningkatkan hasil penilaian, guru belum kompetensi guru dengan melaksanakan program menyelenggarakan supervisi akademik dan perbaikan (remidi) dan bimbingan/pendampingan. pengkayaan, dst. Dengan supervisi, diharapkan para guru dapat dipantau, dievaluasi dan ditindaklanjuti aktivitasnya dalam menyusun perangkat persiapan pembelajaran 2 Kurang pemahaman Menurut Boliti (2014:13), Untuk mengatasi masalah siswa dalam proses sebagian besar siswa kelas IV tersebut, guru sebaiknya pembelajaran kurang pemahaman dalam mempertimbangkan dalam membaca teks bacaan yang memilih strategi berisi beberapa paragraf. Hal pembelajaran. Seorang guru, ini dibuktikan dari hasil tes disamping harus menguasai awal yang diperoleh siswa materi pelajaran yang akan masih sangat rendah. diajarkan juga harus mampu Ketuntasan klasikal yang mengarahkan siswa dalam diperoleh dari analisis tes belajar. Salah satu strategi awal adalah 35% atau hanya 7 yang dapat digunakan yaitu siswa yang nilainya mencapai dengan menggunakan latihan 70 (nilai KKM Bahasa terbimbing. Kelebihan Indonesia) dan daya serap menggunakan metode latihan klasikal hanya 59%. Tentunya terbimbing adalah: (a) dapat nilai tersebut belum mencapai digunakan untuk nilai KKM yang ditetapkan mengembangkan aktivitas, yaitu 80% untuk persentase kreativitas, tanggung jawab, klasikal dan 70% untuk dan disiplin peserta didik persentase daya serap dalam kegiatan klasikal. Selain rendahnya pembelajaran, (b) dapat kemampuan siswa merangsang daya pikir menyelesaikan soal bacaan, peserta didik, karena mereka permasalahan yang ditemukan dituntut untuk melatih dalam proses pembelajaran kemampuan-kemampuan membaca yaitu: (1) untuk yang dimilikinya secara membaca satu paragraf masih optimal, dan (c) metode membutuhkan waktu yang latihan terbimbing digunakan cukup lama, dan (2) ada dalam proses pembelajaran beberapa siswa yang kurang akan menciptakan kondisi memperhatikan tanda baca siswa yang aktif. Selain dengan tepat, sehingga bacaan untuk menanamkan yang dibaca terkesan kurang kebiasaan, metode latihan bermakna. terbimbing ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara untuk mengulangi bahan yang telah dikaji. 3 Prestasi siswa Menurut Kurniawati Untuk mengatasi hal itu, menurun (2020:83), penggunaan diperlukan peran orang tua gadget dapat berpengaruh dan guru untuk mengawasi terhadap prestasi siswa. Dapat dan membatasi waktu yang kita lihat pengaruhnya dengan tepat pada penggunaan nilai rata-rata sebesar 56%. gadget. Orang tua dan guru Siswa yang sering dapat memberikan gadget menggunakan gadget akan kepada siswa sesuai mengalami kecanduan, siswa kebutuhan siswa misalnya kecanduan pada aplikasi yang saat siswa mengalami ada pada gadget dari game, kesulitan saat belajar atau jejaring sosial, internet dan kurang paham terhadap aplikasi lainnya yang materi yang dipelajari maka seringsiswa gunakan. Dalam siswa dapat memanfaatkan hal ini siswa akan mengalami gadget untuk mencari penurunan tingkat prestasinya informasi yang mengedukasi.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional