Daniel Frianton - 238110006 - Uts - Analisis Investasi Dan Teori Portofolio - 2023
Daniel Frianton - 238110006 - Uts - Analisis Investasi Dan Teori Portofolio - 2023
Daniel Frianton
238110006
1. Setiap kegiatan ekonomi dalam skala kecil, sedang dan besar tidak terlepas dari yang
namanya risiko demikian halnya dengan kegiatan investasi, investor perlu melakukan
analisis tentang return dan risiko sebelum melakukan investasi ke sebuah perusahaan?
Jelaskan mulai dari pengertian Investasi, Portofolio sampai mengerucut kepada
Return dan Risiko!
2. Secara teoretik konsep portofolio sangat penting dalam sebuah investasi, namun
demikian dalam praktiknya banyak manajemen investasi yang menghiraukan konsep
tersebut. Berikan statement akademis dan nonakademis terkait hal tersebut, dan
jelaskan kelebihan dan kekurangan teori dan praktik konsep tersebut!
3. Mengapa dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal harus melakukan
analisis portofolio?
4. Untuk melakukan kegiatan investasi dibutuhkan kemampuan manajerial dalam
menyusun dan membuat portofolio yang baik dan sesuai dengan kondisi pasar.
Jelaskan tahapan dalam membuat portofolio investasi yang baik dan berkesuaian
sehingga mampu memasuki pasar dengan baik?
5. Mengapa investor harus melakukan analisis portofolio investasi sebelum berinvestasi?
6. Portofolio yang efektif dan efisien membutuhkan kecermatan dari tim manajemen
sebuah entitas bisnis atau institusi perusahaan. Jika anda dipercaya menjadi Top
Manajemen dalam kegiatan tersebut bagaimana cara menentukan apakah suatu
portofolio sudah efisien atau belum?
7. Mengapa investor perlu melakukan evaluasi terhadap portofolio investasi setelah
investasi berjalan?
8. Kapan suatu portofolio investasi dapat dikatakan optimal?
9. Apa yang anda pahami dari teori Harry M. Markowitz? Jelaskan dan beri
perbandingan dengan metode lainnya!
10. Berikan gambaran umum, Sistematika, pendekatan teori dan ulasan hasil analisis
sederhana jika anda harus menulis artikel ilmiah terkait dengan Analisis Investasi dan
Portofolio!
Jawab:
1. Investasi
Investasi adalah tindakan atau proses mengalokasikan sejumlah sumber daya, seperti uang,
waktu, atau usaha, ke dalam suatu aset atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan
di masa depan. Tujuan utama dari investasi adalah untuk menghasilkan imbal hasil atau
pendapatan yang lebih besar dari jumlah sumber daya yang diinvestasikan. Investasi dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk aset, termasuk saham, obligasi, real estat, mata uang,
komoditas, perusahaan startup, dan banyak lagi.
Investasi merupakan strategi yang umum digunakan untuk membangun kekayaan jangka
panjang, merencanakan masa pensiun, atau mencapai tujuan keuangan lainnya. Namun,
penting untuk diingat bahwa semua investasi melibatkan risiko, dan hasilnya tidak selalu
dapat dijamin.
Tujuan investasi bervariasi tergantung pada kebutuhan, tujuan keuangan, dan preferensi
setiap individu.
Berikut adalah beberapa tujuan umum dari melakukan investasi:
Banyak orang berinvestasi dengan tujuan meningkatkan modal atau nilai investasi
mereka dari waktu ke waktu. Mereka berharap bahwa nilai aset yang mereka miliki
akan meningkat seiring berjalannya waktu, sehingga mereka dapat menjualnya di
masa depan dengan harga yang lebih tinggi.
2. Pendapatan Pasif
Investasi juga dapat dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pasif, yang berasal
dari pembayaran bunga, dividen, atau sewa. Contoh investasi yang menghasilkan
pendapatan pasif termasuk obligasi, saham dividen tinggi, real estat sewa, atau bisnis
yang dijalankan oleh pihak lain.
3. Pensiun
Investasi dapat digunakan untuk merencanakan biaya pendidikan anak di masa depan.
Dengan memulai investasi sejak dini, orangtua dapat membangun dana yang cukup
untuk biaya pendidikan anak mereka ketika tiba saatnya.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum di ekonomi. Investasi
dapat membantu melawan efek negatif inflasi dengan memungkinkan nilai aset
tumbuh seiring waktu.
Beberapa investasi, seperti obligasi atau asuransi, dapat digunakan untuk mengurangi
risiko keuangan yang mungkin timbul dari peristiwa tak terduga, seperti kehilangan
pekerjaan atau kesehatan yang buruk.
Investasi bisa menjadi cara efektif untuk mengelola dan melestarikan harta warisan
yang akan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Jenis-Jenis Investasi
Terdapat berbagai jenis investasi yang dapat Anda pertimbangkan, masing-masing memiliki
karakteristik dan risiko yang berbeda. Berikut adalah beberapa jenis investasi secara singkat:
1. Saham
Saham adalah kepemilikan dalam suatu perusahaan. Investor yang membeli saham
memiliki hak atas potensi keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen.
Namun, saham juga bisa mengalami fluktuasi harga yang signifikan.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan.
Pembeli obligasi memberikan pinjaman kepada penerbit (pemerintah atau perusahaan)
dan menerima bunga reguler serta pembayaran pokok saat jatuh tempo.
3. Reksa Dana
Reksa dana adalah pool dana yang dikelola oleh manajer investasi. Dana dari berbagai
investor digabungkan untuk diinvestasikan dalam portofolio yang beragam, seperti
saham, obligasi, atau instrumen lainnya.
4. Real Estat
Investasi dalam real estat mencakup kepemilikan properti fisik seperti tanah, rumah,
apartemen, atau komersial. Keuntungan dapat diperoleh dari apresiasi nilai properti
dan pendapatan sewa.
5. Komoditas
Komoditas adalah barang mentah atau bahan baku, seperti minyak, emas, gandum,
atau logam industri. Investasi dalam komoditas dapat dilakukan melalui kontrak
berjangka atau reksa dana komoditas.
7. Bisnis Startup
Portofolio
Portofolio terdiri dari dua kata yaitu “porto” yang berasal dari kata “report” yang berarti
“laporan” dan “folio” yang berarti “lengkap” atau “lengkap”. Secara keseluruhan, portofolio
adalah kumpulan dokumen dari individu, kelompok, organisasi, lembaga, perusahaan dan
sejenisnya yang berisi semua pekerjaan yang dilakukan secara terorganisir dengan rapi.
Secara umum pengertian portofolio secara sederhana adalah kumpulan dokumen seseorang,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan dan sejenisnya, yang tujuannya adalah untuk
mendokumentasikan kemajuan proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Makna dari pengertian ini dapat berubah sesuai bidang. Dalam bidang politik misalnya, dapat
dijelaskan bahwa departemen merupakan tugas para menteri dan kepala departemen dari
badan-badan pemerintahan dan merupakan tumpuan pemerintahan.
Sementara dalam seni adalah sesuatu yang lain, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan
karya terbaik seorang seniman, yang sengaja disimpan untuk keperluan pameran.
Dalam hal investasi dan saham, portofolio adalah kumpulan investasi. Sedangkan dari segi
keuangan, menurut J.Fred Weston, portofolio adalah kombinasi atau gabungan dari aset-aset,
yaitu investasi pada sekuritas keuangan seperti deposito, properti, real estate, dan lain-lain.
Fungsi Portofolio
Jika dilihat dari pengertian apa itu portofolio tadi, sebenarnya bisa dikatakan bahwa fungsi
portofolio mungkin tergantung dari bidangnya masing-masing. Misalnya, fungsi portofolio di
bidang investasi mungkin sedikit berbeda dengan fungsi yang ada dalam bidang pendidikan.
Meskipun begitu, secara umum fungsi portofolio bisa dijelaskan sebagai berikut.
Return
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.
Return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu:
1. Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodik dari suatu investasi.
2. Capital gain (loss), komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan)
harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat hutang jangka panjang),
yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor.
Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (ex
post data). Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected
return) dan risiko di masa datang (conditioning expected return)
Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda
dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang diharapkan
merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data).
Return Yang Dipersyaratkan (Required Return)
Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang
dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko.
Risiko
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima dengan
return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin
besar risiko investasi tersebut.
Beberapa sumber risiko yang mempengaruhi risiko investasi:
1. risiko suku bunga, 5. risiko finansial,
2. risiko pasar, 6. risiko likuiditas,
3. risiko inflasi, 7. risiko nilai tukar mata uang,
4. risiko bisnis, 8. risiko negara (country risk)
Risiko sistematis atau risiko pasar, yaitu risiko yang berkaitan dengan perubahan yang
terjadi di pasar secara keseluruhan. Beberapa penulis menyebut sebagai risiko umum
(general risk), sebagai risiko yang tidak dapat didiversifikasi.
Risiko tidak sistematis atau risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang
tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih
terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Risiko
perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi aset dalam suatu
portofolio.
1. Asumsi Pasar Efisien: Teori portofolio sering kali berasumsi tentang pasar yang
efisien, sementara di dunia nyata, pasar sering kali tidak sepenuhnya efisien dan
terpengaruh oleh perilaku manusia.
2. Kompleksitas Implementasi: Pembentukan dan pengelolaan portofolio yang sesuai
dengan teori seringkali kompleks, dan tidak semua investor memiliki pengetahuan
atau sumber daya untuk mengimplementasikannya dengan benar.
Dalam konteks ini, sebaiknya investor dan manajer investasi berusaha mencapai
keseimbangan yang sesuai antara teori dan praktik konsep portofolio untuk memaksimalkan
hasil investasi mereka.
4. Membuat portofolio investasi yang baik dan sesuai dengan kondisi pasar memerlukan
langkah-langkah sistematis dan perencanaan yang matang. Berikut adalah tahapan
dalam membuat portofolio investasi yang baik:
5. Diversifikasi Aset:
o Terapkan prinsip diversifikasi untuk mengurangi risiko. Pilih kombinasi aset
yang beragam, termasuk saham, obligasi, properti, dan mungkin instrumen
investasi alternatif, sesuai dengan tujuan dan profil risiko Anda.
Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, dapat membuat portofolio investasi yang baik, sesuai
dengan tujuan dan kondisi pasar, sehingga memungkinkan Anda memasuki pasar dengan
pendekatan yang terukur dan strategis
6. Menentukan apakah suatu portofolio sudah efisien atau tidak melibatkan evaluasi
berbagai faktor yang mencakup tujuan investasi, risiko, kinerja, dan diversifikasi.
Sebagai seorang top manajemen yang bertanggung jawab atas portofolio, berikut
beberapa langkah yang dapat Anda ambil:
3. Evaluasi Kinerja:
o Tinjau kinerja masing-masing aset dalam portofolio secara berkala.
o Gunakan metrik seperti tingkat pengembalian, rasio Sharpe, dan benchmark
untuk menilai kinerja relatif.
4. Optimalkan Diversifikasi:
o Pastikan bahwa portofolio mencakup berbagai kelas aset untuk mengurangi
ketergantungan pada satu jenis investasi.
o Pertimbangkan diversifikasi geografis dan sektoral.
5. Monitor Biaya:
o Tinjau biaya transaksi, biaya manajemen, dan biaya lainnya yang terkait
dengan portofolio.
o Pastikan bahwa biaya tidak melebihi manfaat yang diharapkan.
Melakukan evaluasi berkala terhadap faktor-faktor ini dapat membantu memastikan bahwa
portofolio tetap efisien dan sesuai dengan tujuan investasi perusahaan.
9. Teori Harry M. Markowitz, yang dikenal sebagai Teori Portofolio Modern (Modern
Portfolio Theory atau MPT), merupakan konsep dasar dalam ilmu keuangan yang
diperkenalkan oleh Markowitz melalui artikelnya pada tahun 1952 dan bukunya yang
berjudul "Portfolio Selection" pada tahun 1959. Teori ini merancang pendekatan
sistematis untuk membangun portofolio investasi yang optimal dengan meminimalkan
risiko tertentu atau memberikan tingkat return tertentu.
1. Diversifikasi:
o Markowitz menekankan pentingnya diversifikasi untuk mengurangi risiko
dalam portofolio. Menurutnya, investor dapat mencapai tingkat return yang
diinginkan dengan mengalokasikan aset mereka secara efisien di antara
berbagai kelas aset yang berkorelasi rendah.
3. Frontier Efisiensi:
o Markowitz memperkenalkan konsep "frontier efisiensi," yang merupakan
kurva yang menunjukkan kombinasi optimal antara risiko dan return yang
dapat dicapai melalui berbagai alokasi aset. Portofolio yang berada di "frontier
efisiensi" dianggap optimal, karena tidak ada portofolio lain yang dapat
memberikan tingkat return yang sama dengan tingkat risiko yang lebih rendah.
2. Analisis Teknikal:
o Analisis teknikal berfokus pada pergerakan harga historis dan pola grafik
untuk meramalkan arah pasar. Berbeda dengan MPT yang memperhitungkan
risiko dan return secara matematis, analisis teknikal lebih bersifat grafis dan
bersifat prediktif.
3. Analisis Fundamental:
o Analisis fundamental menilai nilai intrinsik suatu aset atau perusahaan dengan
menganalisis faktor-faktor seperti pendapatan, laba, dan pertumbuhan.
Meskipun analisis fundamental dan MPT tidak saling eksklusif, MPT lebih
fokus pada alokasi aset di tingkat portofolio.
4. Behavioral Finance:
o Behavioral finance mengeksplorasi bagaimana psikologi investor
mempengaruhi keputusan keuangan mereka. Teori ini mengakui bahwa
perilaku irasional dan emosional dapat memengaruhi pengambilan keputusan,
sedangkan MPT bersifat lebih rasional dan matematis.
Penting untuk diingat bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing, dan pilihan tergantung pada preferensi, tujuan, dan gaya investasi individu. Beberapa
investor mungkin lebih suka pendekatan yang lebih matematis seperti MPT, sementara yang
lain mungkin cenderung menggunakan analisis teknikal atau analisis fundamental
10. 1. Gambaran Umum: Artikel ini membahas konsep dan aplikasi Analisis Investasi dan
Portofolio dalam konteks pengelolaan keuangan. Fokus utama adalah memberikan
pemahaman yang mendalam tentang teori dan praktik di balik pembentukan dan pengelolaan
portofolio investasi yang optimal.
2. Sistematika Artikel:
Pendahuluan:
o Pengantar mengenai pentingnya analisis investasi dan pembentukan portofolio
dalam pengelolaan keuangan.
o Pernyataan tujuan penelitian dan relevansinya dalam konteks pasar keuangan.
Metode Analisis:
o Penjelasan sistematis mengenai metode-metode yang digunakan dalam
analisis investasi, termasuk analisis fundamental, analisis teknikal, dan analisis
kinerja historis.
o Demonstrasi cara mengintegrasikan konsep-konsep teoritis dalam analisis
praktis.
Pendekatan Praktis:
o Studi kasus untuk mengilustrasikan bagaimana teori diterapkan dalam
pengelolaan portofolio sehari-hari.
o Pembahasan penggunaan model matematis atau perangkat lunak khusus untuk
mendukung pengambilan keputusan investasi.
Analisis Hasil:
o Ulasan hasil dari analisis portofolio, termasuk evaluasi kinerja portofolio
terhadap benchmark dan penyesuaian yang mungkin diperlukan.
o Pemaparan mengenai perbandingan hasil dengan tujuan investasi awal dan
perubahan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
4. Ulasan Hasil Analisis Sederhana: Dengan menerapkan metode analisis portofolio yang
terkait dengan MPT, hasil analisis sederhana menunjukkan bahwa portofolio dengan alokasi
aset yang cermat dapat mencapai tingkat return yang diinginkan dengan tingkat risiko yang
dapat diterima. Diversifikasi efektif dan pemahaman mendalam terhadap profil risiko
investor berkontribusi pada hasil yang optimal. Analisis terhadap kinerja historis dan evaluasi
terhadap faktor-faktor pasar juga membantu dalam menyesuaikan portofolio untuk
meningkatkan kinerja masa depan.
Kesimpulan: Artikel ini menyoroti pentingnya analisis investasi dan portofolio dalam
mencapai tujuan keuangan. Dengan menggabungkan konsep teoritis dan pendekatan praktis,
investor dapat membangun dan mengelola portofolio yang optimal untuk memenuhi
kebutuhan dan tujuan finansial mereka.