Anda di halaman 1dari 50

lOMoARcPSD|35682455

MAKALAH

STRATEGI PORTOFOLIO SAHAM

Oleh : Zainal Hakim

NPM: 238110007

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

MAGISTER AKUNTANSI
lOMoARcPSD|35682455

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah :.......................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Strategi Pasif.................................................................................................3
2.1.1 Strategi yang Dipakai Dalam Strategi Pasif............................................3
2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Portofolio Pasif..............................5
2.2 Strategi Aktif.................................................................................................6
2.2.1 Strategi yang Dipakai Dalam Strategi Aktif............................................6
2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Portofolio Aktif............................11
2.3 Perbandingan Strategi Portofolio Saham Pasif dan Aktif...........................12
2.4 Pergeseran Strategi Investasi dari Aktif ke Pasif dan Implikasinya
Terhadap Stabilitas Finansial.............................................................................12
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
lOMoARcPSD|35682455

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi yang bisa dilakukan investor dalam pembentukan portofolio


saham ada dua yang akan dibahas, yaitu : strategi pasif dan strategi aktif.. Strategi
pasif biasanya meliputi tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi
pada saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan
indeks pasar. Artinya, investor tidak secara aktif mencari informasi ataupun
melakukan jual beli saham yang bisa menghasilkan retare abnormal.' Investor
dalam hal ini hanya akan mengikuti indeks pasar. Di sisi lainnya, strategi aktif
pada dasarnya akan meliputi tindakan investor secara aktif dalam melakukan
pemilihan dan jual beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan
pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan
return abnormal. Tentunya investor harus berhati-hati dalam memilih strategi apa
yang tepat baginya, apakah strategi aktif, pasif ataupun penggabungan kedua
strategi tersebut secara bersamaan.

Strategi aktif dalam pembentukan portofolio saham pada dasarnya bisa


menggunakan dua pendekatan dalam analisis saham, yaitu pendekatan analisis
fundamental dan pendekatan analisis teknikal. Pendekatan fundamental adalah
pendekatan untuk menganalisis suatu saham dengan berdasarkan pada data-data
perusahaan seperti earning, dividen, penjualan dan lainnya. Beberapa metode
penilaian saham berdasarkan analisis fundamental sudah kita bahas dalam materi
sebelumnya. Sedangkan, analisis teknikal merupakan pendekatan untuk mencari
pola pergerakan harga saham yang bisa dipakai untuk meramalkan pergerakani
harga saham di kemudian hari.
lOMoARcPSD|35682455

1.2 Rumusan Masalah :


Adapun rumusan masalah yang dapat di dirumuskan yang kemudiain
disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa itu strategi pasif?
2. Apa itu strategi aktif?
3. Bagaimana perbandingan strategi portofolio saham aktif dan pasif
4. Pergeseran strategi investsi dari aktif ke pasif dan implikasinya terhadap
stabilitas finansial

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu strategi pasif


2. Untuk mengetahui apa itu strategi aktif
3. Untuk mengetahui perbandingan strategi portofolio saham aktif dan pasif
4. Untuk mengetahui pergeseran strategi investsi dari aktif ke pasif dan
implikasinya terhadap stabilitas finansial
lOMoARcPSD|35682455

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pasif

Dalam konsep pasar modal yang efisien dikatakan bahwa jika pasar benarbenar
efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di
atas return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam strategi pasif
dalam portofolio saham. Investor yang menggunakan strategi pasif percaya bahwa
harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai instrinsik saham
tersebut. Oleh karenya, investor tidak akan berusaha untuk secara aktif melakukan
tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return abnormal. Strategi
pasif bisa juga diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk portofolio
saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar. Dengan demikian tujuan
strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin.

2.1.1 Strategi yang Dipakai Dalam Strategi Pasif

Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi


strategi beli dan tahan (buy and hold strateygy) dan strategi mengikuti indeks
(indexing strategy). Berikut ini akan dibahas dua strategi yang biasanya dipakai
dalam strategi pasif portofolio saham :

1. Strategi Beli dan Simpan


Startegi ini pada dasarnya sama dengan strategi beli dan simpan dalam
portofolio obligasi. Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap
memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan strategi beli dan simpan
adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang terlalu
tinggi. Dalam hal ini, investor percaya bahwa return yang akan diperoleh dari
penerapan strategi ini tidak akan jauh berbeda dengan return yang diperoleh jika
investor secara aktif membeli dan menjual saham. Pada strategi ini investor
lOMoARcPSD|35682455

sangan mempertimbangankan biaya transaksi dan biaya lainnya dalam melakukan


portofolio saham.
Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor dalam komposisi yang
terdiri atas banyak saham ataupun hanya beberapa jenis saham. Meskipun
demikian, investor tetap harus melakukan pemilihan terhadap saham-saham
tertentu yang akan dimasukkan dalam portofolionya. Hal terpenting di sini adalah
bahwa komposisi tersebut akan bisa diterima sepanjang komposisi saham-saham
tersebut mampu memberikan return-return yang diharapkan investor. Jika
ternyata komposisi yang telah dibentuk mengalami perubahan kinerja, di mana
misalnya risiko dari komposisi tersebut meningkat sedangkan return yang
diharapkan tetap sama, investor tentunya perlu melakukan
penyesuaianpenyesuaian, seperti merubah komposisi awal menjadi komposisi
baru sehingga sesuai dengan preferensi investor terhadap risiko.
Pada strategi beli dan simpan ini investor tidak berarti tidak melakukan
apa-apa dan hanya sekedar membeli lalu menyimpan saham yang telah dibelinya
tersebut tapi investor juga harus melakukan tindakan rasional dalam berinvestasi.
Investor harus pintar-pintar memilih saham yang akan dimasukkan dalam
investasinya lalu melakukan penyesuaian jika diperlukan. Di samping itu, hasil
yang diperoleh dari strategi beli dan simpan ini tentunya harus diinvestasikan
kembali untuk meningkatkan kemakmuran investor.

2. Strategi Mengikuti Indeks


Strategi mengikuti indeks ini dalam praktiknya bisa digambarkan sebagao
pembelian instrumen reksa dana atau dana pensiun oleh investor. Strategi investor
seperti ini bisa dikategorikan strategi pasif. Dengan membeli instrumen reksa
dana, investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham-saham
dalam instrumen reksa dana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar.
Dengan kata lain, investor berharap akan memperoleh return yang sebanding
dengan return pasar. Membeli reksa dana juga akan memberikan keuntungan bagi
investor karena biaya transaksi, biaya pencarian informasi, dan komisi konsultasi
lOMoARcPSD|35682455

analis menjadi lebih rendah. Dalam hal ini investor hanya membeli instrumen
reksa dana, dan tinggal menunggu return dari reksa dana yang telah dibelinya.

2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Portofolio Pasif

Banyak pertentangan bahwa strategi portoflio pasif cocok untuk investor yang
tidak memiliki banyak waktu memantau saham. Di satu sisi, perdebatan lain
mengatakan bahwa strategi pasif membuat invesotr sering ketinggalan
informasiinformasi relevan di pasar saham.
Oleh karena itu, kita perlu memahami kelebihan maupun kekurangan yang ada
pada penerapan strategi portoflio saham berikut ini.

1. Kelebihan Strategi Portofolio Pasif

1) Investor tidak perlu melakukan banyak eksekusi beli jual dalam


investasi. Hal ini dapat meminimalkan bias dalam analisis dan
mengambil keputusan investasi. Karena investor tidak mudah
terpengaruh oleh isu-isu (yang menyebabkan bias) di dalam analisis
saham.

2) Investor melakukan aksi/eksekusi jika target-target investor telah


tercapai atau adanya kejadian yang menyebabkan anomali harga saham.
Anomali bisa terjadi dalam dua hal, yaitu menyebabkan harga saham
naik atau turun secara signifikan.

2. Kekurangan Strategi Portofolio Pasif


Strategi portofolio pasif akan memberikan return realisasi kurang lebih
sama dengan return pasar. Hal ini karena pada strategi portofolio pasif investor
memprioritaskan untuk memilih saham berdasarkan indeks harga saham tertentu.
Sehingga dengan strategi tersebut, investor juga berpotensi kehilangan
momen-momen yang bagus untuk mendapatkan abnormal return positif pada saat
terjaid kenaikan harga saham yang cukup tinggi ketika ada sentimen-sentimen
positif di pasar saham.
lOMoARcPSD|35682455

2.2 Strategi Aktif

Pada dasarnya semua investor menginginkan return yang setinggi-


tingginya dari suatu investasi yang dilakukan. Dengan demikian, investor akan
selalu mencari jalan agar memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibanding
biaya yang harus ditanggungnya. Dalam investasi portofolio saham dengan
strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh return
yang sebanding atau melebihi return pasar.
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang
melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif. Dengan
kata lain, investor akan berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi
dibandingkan return yang diperoleh sesama investor lainnya. Mereka secara
proaktif mencari informasi tambahan, meningkatkan kemampuan mereka dalam
menganalisis informasi-informasi memengaruhi kinerja saham, bahkan tidak
jarang ada yang berani membayar mahal untuk jasa konsultasi analis saham yang
terbaik. Semuanya dilakukan untuk meningkatkan return yang diharapkan
investor.

2.2.1 Strategi yang Dipakai Dalam Strategi Aktif

Berikut ini akan dibahas tiga strategi yang biasanya dipakai investor dalam
menjalankan strategi aktif portofolio saham.

1. Pemilihan Saham

Strategi ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan dan paling
rasional. Dalam hal ini, investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan
saham-saham terbaik yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat
returnrisiko yang terbaik dibanding alternatif lainnya. Pemilihan tersebut
dilakukan dengan berdasar pada analisis fundamental guna mengetahui prospek
saham tersebut di masa datang. Dalam hal ini mereka percaya bahwa tindakan
aktif yang mereka lakukan akan memberikan return yang lebih besar dibanding
lOMoARcPSD|35682455

investor lainnya yang hanya mengandalkan strategi investasinya pada strategi


pasif.
Seberapa pentingkah pemilihan saham bagi investor? Seperti pernah dibahas
dalam Bab IV sebelumnya, investor bisa melakukan diversifikasi dengan dua cara
yaitu cara random (naif), maupun dengan cara Markowitz. Artinya, investor bisa
saja memilih saham secara acak tanpa dianalisis terlebih dahulu akan tetapi
manfaat pengurangan risiko dari cara acak ini tidak akan scoptimal jika pemilihan
dilakukan dengan model Markowitz. Dengan memilih saham-saham terbaik dan
memasukkan saham tersebut dalam portofolio berarti investor akan memperoleh
manfaat pengurangan risiko dari tindakan diversifikasi saham.
Tindakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan return yang diharapkan investor.

Investor yang cerdik tentunya akan membeli saham yang nilai intrinsiknya
diatas harga pasar (undervalued) dan menjual saham-saham yang nilai
intrinsiknya di bawah harga pasar (overvalued). Tindakan investor secara aktif
memilih saham, lalu membuat keputusan menjual atau membeli saham tertentu,
diharapkan bisa memberikan manfaat bagi investor untuk memperoleh
keuntungan dari perubahan harga saham yang terjadi. Manfaat yang diperoleh
investor dari kenaikan harga saham dikemudian hari disebut juga sebagai capital
gain.
Dalam memilih saham-saham terbaik (superior), investor bisa melakakan
analisis secara individual ataupun dengan memanfaatkan jasa konsultasi analis
saham. Jika investor mempunyai akses informasi yang baik dan kemampuan yang
baik untuk menganalisis saham dan memilih saham, investor bisa melakukan
pemilihan saham secara individual. Tetapi ada kalanya investor lebih menyukai
penggunaan jasa analis saham profesional untuk memperoleh nasihat dan
rekomendasi keputusan terbaik tentang saham apa saja yang harus dipilih dan
tindakan apa yang harus dilakukan terhadap saham tersebut. Konsekuensinya
adalah investor harus mengeluarkan sejumlah biaya seperti komisi jasa konsultasi
atau biaya atas informasi tertentu. Tentu saja investor akan mengharapkan return
lOMoARcPSD|35682455

yang lebih besar sebagai kompensasi yang setimpal atas biaya yang telah
dikeluarkannya.

2. Rotasi Sektor
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada
saham-saham di dalam negeri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua
cara yaitu:

1) Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak


pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi
di kemudian hari. Hal ini dilakukan jika investor yakin bahwa suatu
saham pada sektor tertentu akan memberikan return yang lebih tinggi
dibanding return pasar.

2) Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio


saham-saham pada sektor industri yang berbeda-beda, untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai
saham perusahaan. Investor akan meningkatkan bobot portofolionya
pada saham-saham sektor industri yang berprospek cerah di masa
datang dan akan mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor
industri yang berprospek kurang baik.

Reilly dan Brown (1997), mengategorikan saham-saham per sek-tor


industri menjadi lima yaitu sebagai berikut:

1) Saham-saham sektor finansial (financial stocks excel).

2) Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (con-


sumer durables excel).

3) Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel).

4) Saham-saham sektor industri dasar (basic industries excel).

5) Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer


staples excel).
lOMoARcPSD|35682455

Dalam strategi rotasi sektor, investor biasanya membeli saham-saham pada


suatu sektor atau industri tertentu yang diperkirakan akan mengalami peningkatan
nilai melebihi return pasar. Dalam hal ini, investor melakukan tindakan antisipasi
terhadap kemangins peningkatan harga saham-saham pada sektor industri tertentu
ski dampak siklus ekonomi. Dalam gambar dibawah ini ditunjukkan rekomendasi
sektor-sektor yang bisa dijadikan pilihan investasi ses dengan siklis ekonomi yang
terjadi.

Gambar. Strategi Rotasi Sektor Sebagai Antisipasi Siklis Bisnis

Sebagai contoh, misalnya investor mempertimbangkan untuk membeli


saham-saham sektor finansial. Salah satu karakteristik saham sektor finansial
adalah kepekaannya terhadap perubahan saka bunga, dimana harga saham sektor
finansial akan berhubungan ter balik dengan tingkat bunga. Artinya, jika tingkat
bunga mengalam peningkatan, maka harga saham sektor ini justru akan turun,
Kondisi ini dalam gambaran siklis ekonomi biasanya terjadi pada perekonomi an
yang mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi seperti ini suke bunga biasanya
akan meningkat dan berakibat pada menuruna harga saham sektor finansial.
Dengan demikian investor yang cer dik akan membeli saham sektor tersebut,
karena harganya relatif rendah. Hal ini dilakukan dengan harapan jika tingkat suku
bunga sudah mulai menurun, maka perusahaan sektor finansial (misalnya bank,
lOMoARcPSD|35682455

perusahaan simpan pinjam atau perusahaan sekuritas) akan mengalami


peningkatan earning dan hal ini akan mengakibatkan harga sahamnya meningkat.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari
kemampuan investor untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan
juga kemampuan untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi. Pemahaman dan
pengetahuan yang baik tentang siklis ekonomi akan sangat membantu efektivitas
penerapan strategi ini, karena kunci strategi ini adalah bagaimana investor bisa
mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi dan mengambil manfaat
dari perubahan tersebut.

3. Strategi Momentum Harga.


Ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada
waktuwaktu tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning
ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam strategi ini investor akan mencari
momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa
memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli
saham.
Berbagai teknik untuk mencari momentum yang tepat dalam portofolio
saham bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan mem- buat peta (chart)
pergerakan harga saham selama beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan
terjadi pada harga saham tersebut di kemudian hari. Jika harga-harga saham
diperkirakan akan meningkat maka investor akan meningkatkan bobot
portofolionya pada investasi portofoliosaham. Investor akan menginvestasikan
uang yang dimilikinya pada portofolio saham karena lebih menguntungkan
dibanding alternatif lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika diperkirakan harga
saham akan menurun maka investor akan memindahkan investasinya dari
portofolio saham ke alternatif investasi lainnya.
Berbagai teknik kuantitatif yang lebih canggih dengan penggunaan
teknologi komputer sudah mulai dipergunakan untuk menentukan waktu yang
paling tepat untuk membeli atau menjual saham. Data yang telah terjadi (ex-post
data) dipakai untuk mencari pola pergerakan saham dan mencari hubungan sebab
lOMoARcPSD|35682455

akibat antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Tetapi, penggunaan


teknologi komputer ini pun sebenarnya masih mengandung kelemahan
sehubungan dengan penggunaan data-data historis. Menggunakan data-data
historis yang telah terjadi untuk meramalkan kejadian di masa datang secara
implisit menganggap bahwa yang telah terjadi di masa lalu akan sama dengan
yang akan terjadi di masa datang.
Dalam kenyataannya strategi penentuan momentum harga saham merupakan
isu yang masih kontroversial. Strategi ini memang populer digunakan oleh para
praktisi, tetapi pertanyaannya adalah seben akuratkah metode ini mampu
meramalkan apa yang akan terjadi d kemudian hari. Bagi kalangan akademisi,
fenomena seperti ini sang menarik untuk dipelajari dan sangat perlu dilakukan
penelitian empins tentang subjek ini, untuk membuktikan strategi tersebut
merupakan strategi yang layak dipakai ataukah hanya suatu kebetulan belaka.

2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Portofolio Aktif

1. Kelebihan Strategi Portofolio Aktif


Pada strategi ini , investor harus selalu update analisa-analisa berdasarkan
informasi dan data fundamental terbaru. Hal ini membuat keputusan investasi
dapat lebih sesuai dengan tren pasar saham yang berlangsung saat itu (keputusan
investasi lebih update dan relevan).
Dengan cara ini seperti ini, investor akan lebih cermat dan teliti untuk
menemukan momentum yang bagus untuk membeli atau menjual saham, sehingga
bisa memperoleh return yang maksimal.

2. Kekurangan Strategi Portofolio Aktif


Kelemahannya, Investor juga bisa berpotensi bias dalam mengambil
keputusan investasi, karena ada banyak informasi yang harus disaring dan di
update dalam analisa pribadinya. Hal ini pada akhirnya juga bisa meningkatkan
risiko dalam berinvestasi.
lOMoARcPSD|35682455

Strategi aktif juga dapat menimbulkan tingginya fee transaksi saham yang
harus dibayar investor jika diaplikasikan pada trader jangka pendek, karena
strategi aktif mengharuskan investor untuk lebih sering menganalisa dan
memantau market.

2.3 Perbandingan Strategi Portofolio Saham Pasif dan Aktif

Strategi portofolio saham pasif biasanya menghasilkan pengembalian profit


yang kira-kira sama dengan pengembalian yang dicapai pasar. Kenyataan tersebut
disebabkan karena strategi portofolio saham pasif investor
mengutamakan untuk mengambil saham sesuai pergerakan indeks tertentu.

Dengan begitu investor pun mungkin saja akan ketinggalan beberapa


momentum bagus yang berpeluang memperoleh abnormal return positif ketika
berlangsung kenaikan harga saham yang lumayan tinggi kala terjadi sentimen
positif.

Berbeda dengan strategi portofolio saham aktif, yang mana investor


biasanya lebih aktif dalam menentukan jenis saham yang dapat menghasilkan kans
return yang optimal, melebihi pengembalian saham.

2.4 Pergeseran Strategi Investasi dari Aktif ke Pasif dan Implikasinya


Terhadap Stabilitas Finansial

Pergeseran strategi investasi aktif ke investasi pasif merupakan fenomena


global, dan diperkirakan telah berlangsung selama paling tidak selama dua dekade.
Ada dua cara yang umum dilakukan oleh Manajer Investasi untuk
mengimplementasikan strategi Invetasi Pasif ini.

1. Cara pertama adalah cara replikasi penuh (full replication), Yaitu membeli
semua saham atau obligasi yang membentuk indeks rujukan, dalam
proporsi yang sama dengan bobot masing-masing saham, atau obligasi
tersebut, dalam indeks rujukan tersebut.
lOMoARcPSD|35682455

2. Cara kedua adalah membeli sebagian saja (sample) dari saham-saham


dalam indeks rujukan. Saham-saham yang dibeli adalah saham-saham
yang secara bersama-sama, pergerakan harganyay menyerupai pergerakan
harga indeks rujukan. Cara kedua ini disebut juga metode sampling.
Metode sampling ini bisanya dipilih jika indeks yang menjadi rujukan
terlalu besar, atau memiliki konstituen saham yang tidak likuid atau dukar
diperoleh.

Pergeseran strategi investasi ini paling kentara pada instrumen investasi


reksadana terbuka (open ended fund) dan reksadana bursa (exchange traded fund)
yang merupakan sarana investasi publik. Karena di Indonesia kita tidak memiliki
data yang memadai mengenai investasi reksadana konvensional (mutual fund) dan
ETF, kita akan mengambil data di Amerika Serikat sebagai pembanding.

Di Amerika Serikat, per bulan Maret 2020 persentase strategi investasi pasif
- yang merupakan gabungan dari reksadana terbuka (mutual fund) dan reksadana
bursa (ETF) -adalah 41%. Jumlah ini meningkat pesat sekali dibandingkan angka
14% pada tahun 2005 dan hanya 3% pada tahun 1995. Pergeseran strategi
investasi dari aktif ke pasif, terjadi pada semua kelas aset. Di Amerika Serikat, per
Maret 2020, reksadana ekuitas yang pasif membentuk 48% dari total AUM (asset
under management). Sementara itu, reksadana pendapatan tetap yang pasif
membentuk 30% dari AUM, di mana porsi keduanya masing-masing masih di
bawah 5% pada tahun 1995.

Pergeseran strategi investasi dari aktif ke pasif ini mempengaruhi stabilitas


financial melalui berbagai efek yang ditimbulkannya terhadap setidaknya empat
hal di bawah ini.
1. Pertama, terhadap resiko likuiditas reksadana dan resiko penjualan kembali
(redemption risk).
2. Kedua, terhadap resiko volatilitas harga pasar dari saham-saham atau
obligasi-obligasi.

3. Ketiga, terhadap resiko konsentrasi industri aset manajemen.


lOMoARcPSD|35682455

4. Keempat atau terakhir adalah terhadap resiko pergerakan berbarengan


(comovement) dari imbal hasil (return) dan likuiditas asset
A. Pengertian Investasi
1. Definisi Investasi
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di
masa datang. Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan
harapan memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun
sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu
risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil (tanah, emas, mesin atau
bangunan), maupun aset finansial (deposito, saham ataupun obligasi)
merupakan aktivitas investasi yang umumnya dilakukan. Bagi investor yang
lebih pintar dan lebih berani menanggung risiko, aktivitas investasi yang
mereka lakukan juga bisa mencakup investasi pada aset-aset finansial lainnya
yang lebih kompleks seperti warrants, option dan futures maupun ekuitas
internasional.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor
pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual
(individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors).
Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas
investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-
perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan
pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
Investasi juga mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor
(investor’s wealth). Kesejahteraan dalam konteks investasi berarti
kesejahteraan yang sifatnya moneter bukannya kesejahteraan rohaniah.
Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang
dimiliki saat ini dan nilai saat ini (present value) pendapatan di masa datang.
2. Tujuan Investasi
lOMoARcPSD|35682455

Tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang.


Tujuan investasi yang lebih luas adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa
diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini
pendapatan masa datang.
Sumber dana untuk investasi bisa berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini,
pinjaman dari pihak lain, ataupun dari tabungan. Investor yang mengurangi
konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk
ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut, jika diinvestasikan akan
memberikan harapan meningkatnya kemampuan konsumsi investor di masa
datang, yang diperoleh dari meningkatnya kesejahteraan investor tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain
adalah:
a) Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang
b) Mengurangi tekanan inflasi
c) Dorongan untuk menghemat pajak
3. Proses Investasi
Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan
investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu
harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi yang akan menjadi dasar
pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang akan dibuat.
Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan
antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan
return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah
dan linier. Di samping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus
mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.
a) Dasar Keputusan Investasi
Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat return yang diharapkan, tingkat
risiko, serta hubungan antara return dan risiko.
1. Return
lOMoARcPSD|35682455

Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.


Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut
sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang
dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity
cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam
konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan
merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang.
Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return
yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
2. Risiko
Sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang setinggi-tingginya
dari investasi yang dilakukannya. Tetapi, ada hal penting yang harus selalu
dipertimbangkan, yaitu berapa besar risiko yang harus ditanggung dari
investasi tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya fenomena
equity premium adalah adanya fakta bahwa risiko saham lebih tinggi dari
risiko obligasi. Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang
berbeda dengan return yang diharapkan.
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan

Garis vertikal dalam gambar di atas menunjukkan besarnya tingkat return


yang diharapkan dari masing-masing jenis aset, sedangkan garis horizontal
memperlihatkan risiko yang ditanggung investor. Titik RF pada gambar
lOMoARcPSD|35682455

tersebut menunjukkan tingkat return bebas risiko (risk-free rate), untuk


selanjutnya akan ditulis RF. RF dalam gambar di atas menunjukkan satu pilihan
investasi yang menawarkan tingkat return yang diharapkan sebesar RF dengan
risiko sebesar 0. Selanjutnya, obligasi pemerintah terlihat mempunyai risiko
yang cenderung rendah dan tingkat return diharapkan yang tidak terlalu
tinggi. Sedangkan di sisi lain, jika kita berinvestasi pada kontrak futures
misalnya, terlihat bahwa risiko yang harus ditanggung tergolong sebagai
risiko yang tinggi, dengan tingkat return yang diharapkan tinggi pula.
Kesimpulan yang bisa ditarik dari pola hubungan antara risiko dan return
yang diharapkan adalah bahwa risiko dan return yang diharapkan mempunyai
hubungan yang searah dan linier. Artinya, semakin tinggi risiko suatu aset,
semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan dari aset tersebut,
demikian sebaliknya.
b) Proses Keputusan Investasi
Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang
berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari
lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan
investasi yang terbaik. Tahap keputusan investasi tersebut adalah penentuan
tujuan investasi, penentuan kebijakan investasi, pemilihan strategi portofolio,
pemilihan aset, dan pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.
1. Penentuan Tujuan Investasi
Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan
investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa
berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.
2. Penentuan Kebijakan Investasi
Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi
tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan
keputusan alokasi aset (aset allocation decision).
3. Pemilihan Strategi Portofolio
Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap
sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi
lOMoARcPSD|35682455

portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi
kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan
secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik.
4. Pemilihan Aset
Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan
aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan
pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio.
Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien,
yaitu portofolio yang menawarkan return diharapkan yang tertinggi dengan
tingkat risiko tertentu atau sebaliknya menawarkan return diharapkan tertentu
dengan tingkat risiko terendah.
5. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Portofolio
Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi.
Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan
ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai
lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan
investasi yang paling optimal.
4. Tipe-tipe Investasi
Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak
langsung.
a) Investasi Langsung
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang
dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market), pasar modal (capital
market), atau pasar turunan (derivative market).
b) Investasi Tidak Langsung
Investasi tidak langsung merupakan pembelian saham dari perusahaan
investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari
perusahaan-perusahaan lain. Investasi tidak langsung dilakukan dengan
membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi.
B. Pengertian dan Instrumen Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
lOMoARcPSD|35682455

Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Dengan demikian pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar
untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari
satu tahun, seperti saham dan obligasi.
Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries).
Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang
perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Di
samping itu, pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang
efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak yang kelebihan dana
(investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang
paling optimal.
Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham)
merupakan hasil perdagangan saham-saham perusahaan yang dilakukan di
pasar perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya
menjual sekuritasnya, dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public
Offering (IPO) atau penawaran saham. Setelah sekuritas tersebut dijual
perusahaan di pasar perdana, barulah kemudian sekuritas diperjualbelikan
oleh investor di pasar sekunder atau dikenal juga dengan sebutan pasar
reguler. Transaksi yang dilakukan investor di pasar sekunder tidak akan
memberikan tambahan dana lagi bagi perusahaan yang menerbitkan sekuritas
(emiten), karena transaksi hanya terjadi antar investor, bukan dengan
perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan emiten tidak akan memperoleh
tambahan dana dari transaksi yang terjadi di pasar sekunder.
a) Pasar Perdana
Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya
kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham
di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan
informasi mengenai perusahaan secara detail disebut juga prospektus.
Prospektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi

2
lOMoARcPSD|35682455

perusahaan kepada para calon investor, sehingga dengan adanya informasi


tersebut maka investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan di masa
datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan
emiten. Berikut ini adalah proses penawaran umum di pasar perdana.

Profesional dan 1 E BAPEPAM


Lembaga Pendukung M
Pasar Modal I 3
T
E
Pasar Modal
N
4

1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu


emiten menyiapkan penawaran umum.
2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM.
3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh BAPEPAM.
4. Emiten beserta professional dan lembaga pendukung melakukan
penawaran umum di pasar perdana.
b) Pasar Sekunder
Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan
sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder
memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti
dalam pasar perdana. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk
perdagangan saham biasa, saham preferen, obligasi, waran maupun sekuritas
derivatif (opsi dan futures). Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan
di dua jenis pasar, yaitu pasar lelang (auction market) atau pasar negosiasi
(negotiated market).
1. Pasar Lelang (Auction Market)
lOMoARcPSD|35682455

Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang
melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi
antara pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang mewakili
masing-masing pihak pembeli atau penjual.
lOMoARcPSD|35682455

2. Pasar Negosiasi (Negotiated Market)


Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai
dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar lantai bursa bagi sekuritas.
2. Instrumen Pasar Modal
Beberapa sekuritas yang umumnya diperdagangkan di pasar modal antara lain
adalah saham, obligasi, reksadana dan instrument derivative. Masing-masing
sekuritas tersebut memberikan return dan risiko yang berbeda-beda.
a) Saham
Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan
yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka
investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dari kekayaan
perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban
perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer
diperjualbelikan di pasar modal.
Saham dapat dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa. Saham
preferen adalah saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan
dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan
pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan hak
kepemilikan seperti pada saham biasa.
Sedangkan saham biasa adalah sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang
saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan.
Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara (voting rights) untuk
memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dan ikut berperan dalam
pengambilan keputusan penting perusahaan dalam rapat umum pemegang
saham (RUPS).
b) Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah
tetap kepada pemiliknya. Pada saat membeli obligasi, investor sudah dapat
mengetahui dengan pasti berapa pembayaran bunga yang akan diperolehnya
secara periodik dan berapa pembayaran kembali nilai par (par value) pada
saat jatuh tempo. Oleh karena itu, investor harus berhati-hati dalam memilih
lOMoARcPSD|35682455

obligasi yang akan dibeli. Untuk itu, investor perlu memperhatikan peringkat
obligasi yang menunjukkan tingkat risiko dan kualitas obligasi dilihat dari
kinerjja perusahaan yang menerbitkannya.
c) Reksadana
Reksadana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana, untuk
digunakan sebagai modal berinvestasi baik di pasar modal maupun di pasar
uang. Perusahaan reksadana akan menghimpun dana dari investor untuk
kemudian diinvestasikan dalam bentuk portofolio yang dibentuk oleh manajer
investasi. Dengan demikian, investor dapat membentuk portofolio secara
tidak langsung melalui manajer investasi. Berikut ini adalah proses
pembentukan portofolio melalui reksadana.

Portofolio

Manajer Investasi

Investor Individu
dengan Dana
Terbatas

Reksadana dapat dibedakan menjadi dua yaitu reksadana tertutup (close


ended) dan reksadana terbuka (open ended).
1. Reksadana Tertutup (Close Ended)
Pada reksadana tertutup, setelah dana yang terhimpun mencapai jumlah
tertentu maka reksadana tersebut akan ditutup. Dengan demikian, investor
tidak dapat menarik kembali dana yang telah diinvestasikan.
2. Reksadana Terbuka (Open Ended)
lOMoARcPSD|35682455

Pada reksadana terbuka, investor dapat menginvestasikan dananya dan/atau


menarik dananya setiap saat dari reksadana tersebut selama reksadana
tersebut masih aktif.
d) Instrumen Derivatif (Opsi dan Futures)
Instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan
dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung
dari harga sekuritas lain yang ditetapkan sebagai patokan. Waran adalah opsi
yang diterbitkan oleh perusahaan untuk membeli saham dalam jumlah dan
harga yang telah ditentukan dalam jangka waktu tertentu, biasnya dalam
beberapa tahun. Right issue adalah instrumen derivatif yang berasal dari
saham. Right issue memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah
saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.
3. Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara. Hampir semua
negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan
fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi
permintaan dan penawaran modal. Peranan pasar modal pada suatu negara
tersebut antara lain:
a) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-
belikan.
b) Memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return)
yang diharapkan.
c) Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham
yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
d) Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi
dalam perkembangan suatu perekonomian.
e) Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pasar Modal
a) Supply Sekuritas
lOMoARcPSD|35682455

Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan


sekuritas di pasar modal.
b) Demand akan Sekuritas
Faktor ini berarti bahwa harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki
jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-
sekuritas yang ditawarkan.
c) Kondisi Politik dan Ekonomi
Faktor ini akhirnya akan mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang
pada akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
d) Masalah Hukum dan Peraturan
Pembeli sekuritas pada dasarnya mengandalkan diri pada informasi yang
disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang menerbitkan sekuritas.
Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan
menyesatkan menjadi mutlak diperlukan.
e) Keberadaan Lembaga yang Mengatur dan Mengawasi Pasar
Modal
Peran informasi yang dapat diandalkan kebenarannya dan cepat tersedianya
informasi menjadi sangat penting. Disamping itu transaksi harus dapat
dilakukan dengan efisien dan dapat diandalkan. Diperlukan berbagai lembaga
dan profesi yang menjamin persyaratan-persyaratan tersebut dapat dipenuhi.
C. Gambaran Umum Pasar Modal Indonesia
1. Pengertian dan Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
a) Pengertian Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal secara umum bisa diartikan sebagai pasar yang menjualbelikan
produk berupa dana yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam bentuk
kongkritnya, produk yang diperjualbelikan dipasar modal berupa lembar
surat-surat berharga di Bursa efek. Bursa efek ini artinya sebenarnya adalah
suatu sistem yang terorganisisr dengan mekanisme resmi untuk
mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas secara langsung atau melalui
wakil-wakilnya.
lOMoARcPSD|35682455

Pasar modal pada dasarnya bertujuan untuk menjembatani aliran dana dari
pihak yang memiliki dana (investor), dengan pihak perusahaan yang
memerlukan dana. Sedangkan, untuk kasus besar pasar modal Indonesia,
cakupan tujuan dan misi yang di emban pasar modal Indonesia bersifat lebih
luas, sesuai dengan idealisme bangsa Indonesia yang berusaha untuk
menjalankan perekonomian yang berasaskan kekeluargaan. Dalam
mewujudkan tujuan tersebut terdapat tiga aspek yang ingin dicapai pasar
modal Indonesia, yaitu:
1. Mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam
pemilikan saham-saham perusahaan
2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham
3. Menggairahkan masyarakat dalam mengerahkan dan
penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif
Pada dasarnya, pasar modal ini memang merupakan produk dari sistem
perekonomian kapitalis. Sedangkan dalam proses sosialisasi pasar modal di
Indonesia, bertujuan didirikannya pasar modal sudah disisipi muatan
idealisme. Pasar modal Indonesia di harapkan mampu memberikan alternatif
sumber dana eksternal yang berasal dari masyarakat (investor) bagi
perusahaan sehingga nantinya kredit sektor perbankan dapat dialihkan untuk
pembiayaan usaha industri kecil dan menengah.
b) Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Pasar modal Indonesia sudah di mulai sejak zaman pemerintahan kolonial
Belanda. Perdagangan sekuritas yang dimulai dengan pendirian Bursa di
Batavia pada tanggal 14 Desember 1912. Bursa Batavia tersebut merupakan
cabang dari Amsterdamse Effectenbuerus, dan penyelanggaranya adalah
Verreniging voor de Effectenhandel. Sekuritas yang diperjualbelikan adalah
saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di
Indonesia, obligasi yang terbitkan pemerintah Hindia Belanda serta sekuritas
Belanda lainnya. Perkembangan bursa efek yang pesat menarik pemerintah
Hindia Belanda untuk mendirikan bursa di Semarang dan Surabaya pada
tahun 1925. Semua anggota bursa adalah perusahaan-perusahaan swasta
lOMoARcPSD|35682455

Belanda. Sedangkan investornya selain orang Belanda ada juga orang-orang


Arab dan Cina.
Perang Dunia II yang terjadi sekitar tahun 1939, menyebabkan perkembangan
pasar modal terhenti. Bursa efek di Indonesia resmi ditutup pada tanggal 10
Mei 1940. Tetapi pada tanggal 23 Desember 1940 bursa efek di Jakarta
(Batavia) sempat dibuka kembali, walaupun kemudian ditutup kembali ketika
Jepang datang ke Indonesia. Selanjutnya pasar modal mulai digiatkan dengan
dibukanya kembali Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 3 Juni 1952. Pembukaan
BEI tersebut didorong dengan penerbitan obligasi oleh pemerintah Indonesia
pada tahun 1950. Aktivitas pasar modal mulai berkembang sampai dengan
tahun 1958. Kelesuan yang terjadi saat itu di sebabkan oleh banyaknya warga
Belanda yang meninggalkan Indonesia dan dilakukannya nasionalisasi
terhadap perusahaan Belanda di Indonesia. Hal ini terjadi sampai dengan
berakhirnya masa pemerintahan orde lama.
Pada masa orde baru, pengaktifan kembali pasar modal Indonesia dimulai
dengan pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan
pembukaan pasar modal pada 10 Agustus 1977. Pada awalnya tujuan
pengaktifan kembali pasar modal lebih ditekankan pada asas pemerataan,
sehingga kepemilikan saham tidak jatuh ke tangan segolongan masyarakat
tertentu saja. Faktor lambatnya perkembangan pasar modal Indonesia adalah
terlalu besarnya campur tangan pemerintah. Ditambah lagi adanya deregulasi
perbankan pada tahun 1983, menyebabkan tingkat suku bunga deposito naik,
sehingga investasi dipasar modal menjadi kurang menarik bagi masyarakat.
Selama kurun waktu 1977-1988, hanya 24 perusahaan yang melakukan emisi
saham di bursa efek dengan nilai Rp 129,4 miliar dan tiga perusahaan
melakukan emisi obligasi senilai 535,7 miliar.
Kemudian pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi seperti paket
Desember 1987, paket Oktober 1988, paket Desember 1988, dan paket
September 1977, yang bertujuan untuk mengairahkan perdagangan Bursa
Efek di Indonesia. Pada prinsipnya peraturan-peraturan tersebut merupakan
langkah-langkah penyesuaian terhadap peraturan sebelumnya untuk
lOMoARcPSD|35682455

mendorong pertumbuhan pasar modal yang sehat dan kuat. Beberapa


penyesuaian kebijaksanaan tersebut, antara lain adalah:
 Perlindungan terhadap investor dengan mewajibkan persyaratan
keterbukaan (disclosure) yang lebih baik kepada emiten
 Proses emisi sekuritas yang lebih cepat
 Upaya pengembangan pasar yang lebih likuid
 Peningkatan profesionalisme lembaga penunjang
1. Paket Kebijaksaan Desember 1987 (Pakdes 1987)
Paket kebijaksanaan Desember 1987 berisi kebijakan yang
menyederhanakan proses emisi sekuritas, membuka kesempatan yang lebih
luas bagi investor asing. Memperkenalkan adanya saham atas tunjuk serta
memberi kesempatan bagi perusahaan baru yang belum mempunyai laba
untuk mencari modal di Bursa Pararel Indonesia (BPI).
2. Paket Oktober 1988 (Pakto 88)
Paket Oktober 1988 berisi tentang penetapan pajak yang sama bagi bunga
deposito dan dividen saham sebesar 15%. Kebijakan tersebut dimaksudkan
untuk meningkatkan daya tarik investasi di pasar modal. Di samping itu,
Pakto 88 juga memuat tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
pada sektor perbankan, sehingga mendorong masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan dananya di pasar modal.
3. Paket Desember 1988 (Pakdes 88)
Paket Desember 1988 merupakan kebijakan pemerintah untuk memberi
kesempatan bagi swasta nasional untuk menyelenggarakan bursa swasta dan
menetapkan sistem company listed. Dengan adanya sistem tersebut maka
perusahaan yang telah mencatatkan sebagian sahamnya di bursa, dapat
mewujudkan seluruh saham yang di tempatkan dan disektor penuh secara
langsung tanpa melalui penjamin emisi sekuritas.
4. Paket September 1977
Paket September 1977 berisi tentang kebijakan pemerintah untuk
menghapus penentuan batas maksimum pembelian saham oleh investor asing
kecuali bagi saham-saham perbankan, guna mendorong investor asing
lOMoARcPSD|35682455

melakukan perdagangan pasar modal di Indonesia. Dengan adanya campur


tangan pemerintah melalui kebijakan pemerintah telah membuat pasar modal
Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan
seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan tujuan peningkatan
kelancaran dan efisien perdagangan, BEJ mengembangan suatu sistem
perdagangan yang dikenal dengan istilah scripless trading atau sistem
perdagangan tanpa warkat. Secara garis besar, sistem perdagangan tanpa
warkat adalah sistem perdagangan yang menyelesaikan transaksinya
dilakukan hanya dengan pemindahbukuan atau book-entry settlement.
Artinya, tidak diperlukan lagi serifikat sekuritas yang secara fisik
berpindahan tangan dari penjual ke pembeli. Seluruh sertifkat sekuritas yang
ada akan dikonversikan menjadi data elektronik dan tersimpan dalam
lembaga penyimpanan secara terpusat.
2. Organisasi Pasar Modal Indonesia
Struktur pasar modal Indonesia diatur oleh Undang-Undang No. 8 tahun 1995
tentang pasar modal. Di dalam Undang-UUndang tersebut dijelaskan bahwa
kebijakan di pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Sedangkan
pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari dilaksanakan oleh
BAPEPAM. Berikut ini adalah struktur pasar modal Indonesia.
lOMoARcPSD|35682455

a) Bursa Efek
Perusahaan sekuritas bergabung bersama membentuk bursa efek. Organisasi
tersebut mengatur dirinya sendiri dengan mengeluarkan berbagai peraturan
serta memastikan bahwa anggotanya berperilaku sedemikian rupa sehingga
memberikan persepsi positif tentang pasar modal terhadap masyarakat. Bursa
diharapkan dapat menciptakan kondisi yang dapat mendorong peranan
perusahan sekuritas yang pada akhirnya akan menarik minat investor secara
aman, tertib dan murah di pasar modal.
b) Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP)
Peran LKP adalah melaksanakan kliring dan menjamin penyelesaian
transaksi. LPK menjamin penyelesaian transaksi di bursa efek dengan
bertindak sebagai counter party dari anggota bursa yang melakukan transaksi.
Jaminan tersebut dapat berupa dana, sekuritas dan jaminan Bank Kustodian
untuk menyelesaikan jaminan tertentu. Jika anggota bursa efek gagal
menyelesaikan transaksi maka LKP akan membeli atau menjual sekuritas
dengan menggunakan prinsip pembayaran dan penyerahan seketika atau
sering dikenal dengan istilah cash and carry.
lOMoARcPSD|35682455

c) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)


LPP merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan kolektif yang aman
dan efisien kepada Bank Kustodian, LKP, perusahaan sekuritas, serta
pemodal institusional. Jasa yang diberikan harus memenuhi standar
internasional dan memberikan keamanan yang maksimal bagi pengguna LPP.
d) Perusahaan Efek
Perusahaan efek meliputi:
1. Penjamin emisi
2. Perantara perdagangan efek
3. Manajer investasi
e) Lembaga Penunjang
Lembaga penunjang meliputi:
1. Biro administrasi efek
2. Bank Kustodian
3. Wali amanat
4. Penasihat Investasi
5. Pemeringkat efek
e) Profesi Penunjang
Profesi penunjang meliputi:
1. Akuntan
2. Konsultan hukum
3. Penilai notaris
f) Pemodal
Pemodal yang terdiri dari pemodal domestik dan asing, merupakan pihak
yang mempunyai dana yang siap diinvestasikan pada pasar modal. Peran
dalam hal ini pasar modal perlu pembenahan-pembenahan agar dapat menarik
semakin banyak pemodal yang berinvestasi di pasar modal, sehingga akan
semakin menggairahkan perdagangan di bursa.
g) Emiten
Emiten terdiri dari perusahaan publik dan reksadana. Emiten merupakan
pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada masyarakat luas
lOMoARcPSD|35682455

melalui pasar modal. Emiten berperan dalam pengembangan pasar modal


melalui keterbukaann informasi, peningkatan likuidasi sekuritas, pemantauan
harga sekuritas dan menjaga hubungan baik dengan pemodal.
3. Proses Go Public
Go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang dilakukan emiten
untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur
undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Beberapa keuntungan bagi
perusahaan yang melakukan go public, yaitu:
lOMoARcPSD|35682455

a) Diversifikasi
Dengan melakukan go public, maka pemilik perusahaan akan membagi
kepemilikan perusahaan kepada masyarakat yang berminat untuk membeli
saham perusahaan tersebut, sehingga pemilik perusahaan telah membagi
risiko yang harus di tanggung jika dia menjadi pemilik tunggal perusahaan.
b) Meningkatkan Likuiditas
Saham yang tidak ditawarkan untuk umum akan sulit di perjualbelikan.
Kesulitan tersebut tidak akan terjadi pada perusahaan yang go public.
c) Sebagai Salah Satu Sarana untuk Meningkatkan Modal
Perusahaan
Perusahaan yang tidak go public akan kesulitan jika ingin menambah dana
perusahaan melalui penjualan saham baru.
d) Penentuan Nilai Perusahaan
Perusahaan yang go public bisa menentukan cara jelas seberapa nilai
perusahaan dengan melihat besarnya harga saha perusahaan tersebut di pasar.
Proses go public di BEJ dapat digambarkan seperti berikut ini.
lOMoARcPSD|35682455

Dari gambar di atas, terlihat bahwa proses go public bisa dikelompokkan


menjadi tiga, yaitu proses sebelum emisi, pada saat emisi, dan sesudah emisi.
Sebelum melakukan emisi perusahaan melakukan persiapan-persiapan intern
dalam rangka go public. Hal-hal yang perlu disiapkan adalah:
a) Penetapan rencana pencarian dana melaui go public oleh manajemen
perusahaan.
b) Meminta persetujuan kepada pemegang saham dan melakukan
perubahan anggaran dasar pada saat Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
lOMoARcPSD|35682455

c) Perusahaan mencari penjamin emisi, profesi penunjan dan lembaga


penunjang untuk membantu menyiapkan kelengkapan dokumen.
d) Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
e) Kontrak pendahuluan dengan bursa efek.
f) Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi.
g) Menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM, sekaligus
melakukan ekspos terbatas di BAPEPAM.
Setelah itu BAPEPAM melakukan proses pengajuan pernyataan pendaftaran
yang telah diajukan oleh emiten. BAPEPAM memberikan tanggapan terhadap
kelengkapan dokumen, kecukupan dan kejelasan informasi serta aspek
keterbukaan dari sisi hukum, akuntansi, keuangan, dan manajemen. Sebelum
dikeluarkan pernyataan bahwa pendaftaran tersebut efektif, BAPEPAM akan
memberikan komentar tertulis dalam jangka watu 45 hari.
Setelah melakukan persiapan tersebut, maka emiten siap melakukan emisi
yang meliputi emisi di pasar perdana dan pasar reguler. Pada pasar perdana,
sekuritas ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin sekuritas melalui para
agen penjualan yang ditunjuk. Saat itu juga dilakukan penjatahan saham
kepada pemodal oleh sindikasi penjamin emisi dan emiten. Penjatahan saham
adalah pengalokasian sekuritas pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah
sekuritas yang tersedia. Selanjutnya sekuritas tersebut dapat diperdagangkan
di pasar reguler dengan terlebih dahulu mencatatkan sekuritas tersebut di
bursa.
Sesudah melakukan emisi, emiten diwajibkan untuk menyampaikan laporan
secara rutin dan laporan lain menyangkut kejadian pentin yang terjadi kepada
BAPEPAM di BEJ. Laporan tersebut akan secepatnya dipublikasikan oleh
bursa kepada masyarakat pemodal melalui pengumuman di lantai bursa dan
melalui papan informasi. Informasi ini nantinya akan berguna bagi pemodal
untuk mengetahui kinerja dari perusahaan.
4. Sekuritas yang Diperdagangkan di BEJ dan Mekanisme
Perdagangannya
lOMoARcPSD|35682455

Sekuritas-sekuritas yang diperdagangkan di BEI adalah saham biasa, saham


preferen, obligasi, obligasi konversi, right issue, waran dan reksadana.
a) Saham Preferen
Saham preferen merupakan sekuritas yang juga mempunyai karakteristik
obligasi disamping memiliki karakteristik saham biasa. Saham preferen
dikatakan memiliki karakteristik obligasi karena sekuritas ini memberikan
tingkat pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi. Sedangkan
karakteristik sahamnya adalah bahwa jika emitmen mengalami kerugian
maka pemegang saham preferen mungkin tidak bisa menerima pembayaran
dividen dalam waktu yang sudah ditetapkan sebelumnya (mungkin ditunda).
b) Obligasi
Obligasi merupakan sekuritas yang sudah cukup lama dikenal oleh pasar
modal Indonesia, meskipun perkembangannya masih relatif lamban jika
dibandingkan dengan perkembangkan saham.
c) Obligasi Konversi
Obligasi konversi merupakan obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham
biasa. Karakteristik obligasi konversi tidak jauh berbeda dengan obligasi
biasa yang memberikan kupon tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai
par.
d) Right Issue
Right issue biasanya diterjemahkan sebagai bukti right, yaitu sekuritas yang
merupakan produk turunan dari saham. Bukti right adalah hak bagi pemodal
untuk membeli saham baru jika perusahaan emitmen menerbitkan
menerbitkan saham baru.
e) Waran
Waran merupakan hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga
yang sudah ditentukan. Waran merupakan produk yang ditunjukan untuk
menambah daya tarik obligasi atau saham yang disertainya.
f) Reksadana
lOMoARcPSD|35682455

Reksadana merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya


menitipkan uang kepada pengelola reksadana untuk digunakan sebagai modal
berinvestasi di pasar uang atau pasar modal.
g) Saham Biasa
Saham biasa merupakan sekuritas yang paling dikenal masyarakat dan paling
banyak digunakan oleh emiten dalam mencari dana. Oleh karena itu pada
bagian selanjutnya akan lebih banyak dibahas mengenai proses perdagangan
saham dibandingkan dengan perdagangan sekuritas-sekuritas lain.

1. Teori Portofolio Markowitz


Strategi diversivikasi Markowitz berusaha mengabungkan antara aktiva-
aktiva dalam portofolio dengan pengembalian yang memiliki korelasi positif kurang
sempurna, dengantujuan mengurangi risiko portofolio (varians) tanpa mengurangi
pengembalian. Diversifikasi Morkowitz berbea dari diversifikasi naif dan lebih
efektif karena dibersifikasi ini berusaha memperthankan pengembalian yang ada dan
mengurangi risiko melalui analisis kovarians antara pengembalian aktiva. Investor
yang akan menanamkan dananya dalam format portofolio dapat mengunakan Model
Markowitz guna membantu memilih saham-saham yang layak untuk diinvestasikan.
Seleksi portofolio Markowitz (1952) didasarkan pada asumsi bahwa keputusan
investasi hanya bergantung pada ekspektasi nilaidan varians dari total return
portofolio.(Natalia et al., 2012)

2. Expected Return (Return Yang Diharapkan)


Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi.
Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi
merupakan return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan. Return investasi di
masa datang adalah return harapan.
Return investasi hanya bisa diperkirakan melalui pengestimasian. Disamping
mengestimasi return harapan dari suatu sekuritas, kita juga perlu menghitung berapa
besarnya resiko yang terkait dengan investasi pada sekuritas bersangkutan. Risiko
lOMoARcPSD|35682455

sebagai sisi lain dari return menunjukan kemungkinan penyimpangan antara return
harapan dari return aktual yang diperoleh.
Dalam konteks manajemen investasi, return dapat dibedakan menjadi
expected return (return harapan) dan realized return (return aktual atau yang terjadi).
Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang.
Sedangkan return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh pada masa
lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya, adakalanya terjadi perbedaan antara
return yang diharapkan dengan return aktual. Perbedaan inilah yang merupakan
risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor.(Pada et al., 2018)

Penentuan portofolio yang optimal dengan mengunakan model markowitz ada


beberapa langkah yang dilakukan sebagai berikut: (Natalia et al., 2012)

a. Menghitung Return (tingkat keuntungan) tiap perusahaan. Menurut Hartono


Persamaan yang digunakan adalah dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Rit = Return pada waktu yang diharapkan

Pt-1 = Harga saham pada awal periode

Pt = Harga saham pada akhir periode

D1 = Deviden yang dibagikan

b. Menghitung Expected Return (nilai yang diharapkan) saham tiap perusahaan.


Menurut Hartono perhitungan dapat dilakukandengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
lOMoARcPSD|35682455

Return ekspektasi merupakan nilai yang menggambarkan bagaimana


keadaan harga saham setiap minggunya yang dapat diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh return kemudian dibagi dengan periode penelitian.

Hasil perhitungan return rata-rata dapat disajikan dalam tabel 4 sebagai


berikut:

Berdasarkan perhitungan return realisasi masing-masing saham, dapat


dilihat bahwa return tertinggi dimiliki oleh saham dari PT. Tiga Pilar
Sejahtera Food Tbk. (AISA) yaitu sebesar 0,0192. Return ini menunjukkan
bahwa setiap minggunya selama tahun 2012, rata-rata return dari saham
AISA sebesar 0,0192. Saham dengan return terendah dimiliki oleh PT.
IndoFood Sukses Makmur, Tbkk. (INDF) yaitu sebear 0,0049. Return ini
menunjukkan bahwa setiap minggunyanya selama tahun 2012, rata-rata return
dari saham INDF sebesar 0,0049.

c. Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) investasi tiap perusahaan.


Ukuran penyebaran ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh
kemungkinan nilai yang akan kita peroleh menyimpang dari nilai yang
diharapkan. Menurut Husnan perhitungan dapat dilakukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut: (Natalia et al., 2012)
lOMoARcPSD|35682455

Berdasarkan perhitungan resiko masing-masing saham, dapat dilihat


bahwa resiko tertinggi dimiliki oleh saham dari PT. Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk (AISA) yaitu sebesar 0,0696. Saham dengan resiko terendah dimiliki oleh
PT. Sekar Laut Tbk. (SKLT) yaitu sebear 0,0258.

d. Menghitung Kovarian antara dua buah saham dalam portofolio. Rumus yang
digunakan untuk menghitung kovarian adalah sebagai berikut: (Natalia et al.,
2012)
lOMoARcPSD|35682455

Return tertinggi dimiliki oleh saham dari PT. Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk (AISA) yaitu sebesar 0,0192 dan resiko tertinggi dimiliki oleh
saham dari PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yaitu sebesar 0,0696
sedangkan return terendah dimiliki oleh PT. IndoFood Sukses Makmur, Tbk
(INDF) yaitu sebesar 0,0049 dan resiko terendah dimiliki oleh PT. Sekar Laut
Tbk. (SKLT) yaitu sebear 0,0258.

e. Menghitung Koefisien Korelasi harga saham antar perusahaan. Besar


kecilnya koefisien korelasi akan berpengaruh terhadap risiko portofolio.
Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi adalah sebagai berikut:
(Natalia et al., 2012)
lOMoARcPSD|35682455

Saham SKLT menyumbang proporsi dana tertinggi dibandingkan


lainnya hal ini karena saham SKLT mempunyai nilai σi yang relatif rendah
dibanding lainnya. AISA memiliki σi yang relatif tinggi, sehingga besarnya
proporsi dana pada AISA adalah yang paling rendah jika dibandingkan
dengan saham lainnya.

f. Menghitung Expected Return (tingkatmkeuntungan yang diharapkan) dari


portofolio. Tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected return) dari
portofolio menurut Husnan (2003: 56), dapat dihitung menggunakan
persamaan sebagai berikut:(Natalia et al., 2012)

A. Mengukur Risk Portofolio Dengan Menggunakan Model Markowitz


1. Risiko Portofolio
Risiko Portofolio adalah varian sekuritas-sekuritas yang membentuk suatu
portofolio. Markowitz mengajarkan bahwa dengan menggabungkan beberapa saham
tunggal dalam satu portofolio merupakan cara untuk meminimalisi tingkat risiko
lOMoARcPSD|35682455

hasil suatu investasi. Risiko yang dapat didiversifikasi (diversifiable risk) disebut
juga sebagai risiko yang tidak sistematis, risiko perusahaan, risiko unik, atau risiko
spesifik. Risiko yang yang dapat didiversifikasi merupakan risiko saham yang dapat
dihilangkan atau diminimalisir dengan melakukan pembentukan portofolio.
Sedangkan, risiko yang tidak dapat didiversifikasikan (nondiversiable risk) disebut
sebagai risiko sitematis, risiko umum, atau risiko pasar. Risiko yang tidak dapat
didiversifikasi timbul karena terjadinya keadaan-keadaan yang terjadi diluar
perusahaan. Contohnya seperti inflasi, resesi, dan lain-lain. Sebagai seorang investor,
dalam melakukan investasi harus dilakukan perhitungan terhadap tingkat risiko yang
akan ditanggung dalam investasi tersebut. Ukuran yang perlu digunakan untuk
mengetahui suatu tingkat risiko adalah ukuran penyebaran distribusi atau disebut
juga sebagai standar deviasi.

Tujuan dilakukannya ukuran penyeberan ini adalah untuk mengetahui selisih


antara nilai yang mungkin diperoleh menyimpang dengan nilai yang
diekspektasikan. (Pada et al., 2018)

Langkah selanjutnya setelah diketahui nilai return portofolio adalah


menghitung risiko portofolio. Risiko portofolio bukan merupakan rata-rata
tertimbang dari risiko masing-masing saham pembentuk portofolio. Risiko portofolio
dapat lebih kecil dari risiko setiap saham. Risiko portofolio dapat dihitung dengan
rumus kemudian dimaskuan dalam program excel untuk kemudian diolah(Natalia et
al., 2012)

2. Menghitung Risiko
Untuk Menghitung Risiko (varians dan standar deviasi) dari portofolio.
Varians dan standar deviasi dari portofolio dapat dihitung dari persamaan sebagai
berikut :
lOMoARcPSD|35682455

Perhitungan return portofolio dan risiko portofolio di atas menunjukan bahwa


portofolio yang terbentuk merupakan portofolio yang memberikan return tertentu
pada tingkat risiko yang paling rendah. Return portofolio yang diberikan sebesar
0,00948atau 0,948% adalah tingkat pengembalian yang terdapat dalam range return
masing-masing saham yang membentuk portofolio. Untuk risiko portofolio sebesar
0,01292atau 1,292% untuk masing-masing saham.

B. Menentukan Portofolio Efisien

(Wiskey, 2013) Portofolio- portofolio efisien berada di efficient set.


Portofolio- portofolio efisien merupakan portofolio- portofolio yang baik , tetapi
bukan yang terbaik. Hanya ada satu portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal.
Portofolio optimal berada di portofolio –portofolio efisien. Portofolio optimal
merupakan bagian dari portofolio- portofolio efisien. Suatu portofolio optimal juga
sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu portofolio efisien belum
tentu portofolio optimal.
Dengan menggunakan konsep orang yang rasional (rational people),
portofolio- portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang rasional didefinisikan
sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan memilih kurang.
Sebagai orang yang rasiional, dengan kondisi kerja yang sama, jika anda diminta
lOMoARcPSD|35682455

memilih mendapatkan gaji Rp 3juta atau Rp 2juta perbulan, maka anda akan memilih
gaji yang lebih besar, yaitu Rp 3 juta perbulan. Dengan resiko yang sama, jika anda
memasukkan uang di bank dalam bentuk tabungan, maka anda akan memilih yang
member bunga 10% dibandingkan dengan yang member bunga 6% satahunnya. Jika
anda memilih tabungan dengan bunga yang lebih rendah, sangat dipastikan bahwa
anda adalah orang yang tidak rasional.
Portofolio efisien (efficient portofolio) dapat didefinisikan sebagai portofolio
yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan resiko yang tertentu atau
memberikan resiko yang terkecil dengan return ekspektasi yang tertentu. Portofolio
yang efisien ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu
dan kemudian meminimumkan resikonya atau menentukan tingkat resiko yang
tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional
akan memilih portofolio efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk
dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau resiko
portofolio.
Portofolio efisien adalah kumpulan portofolio yang mungkin dibentuk dari
kombinasi aset-aset penyusun portofolio yang memberikan nilai risiko minimum
pada tingkat pengembalian tertentu atau memberikan keuntungan maksimum pada
tingkat risiko tertentu. Portofolio efisien belum dapat memberikan panduan kepada
investor untuk mengalokasikan dananya pada asset sekuritas karena semua portofolio
dalam efficient frontier pada dasarnya merupakan portofolio yang layak dipilih, akan
tetapi ada satu portofolio yang paling optimal bagi investor.
Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk
portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinan porofolio yang dapat
dibentuk dari kombinasi n-aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau
attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan
portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh
investor. Akan tetapi investor yang rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak
efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan porofolio yang efisien. Kumpulan
(set) dari portofolio yang efisien ini disebut dengan efficient set atau efficient
frontier.
lOMoARcPSD|35682455

Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi antara lain :

1. Korelasi Positif Sempurna : Dua buah aktiva A dan B, yaitu = +1


2. Tidak Ada Korelasi Antara Sekuritas : Dua Aktiva A dan B, yaitu = 0
3. Korelasi Negatif Sempurna : Dua Buah Aktiva A dan B, yaitu = -1
lOMoARcPSD|35682455

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diketahui bahwa Strategi pasif bisa juga diartikan
sebagai tindakan investor dalam membentuk portofolio saham yang merupakan
replikasi kinerja indeks pasar. Dengan demikian tujuan strategi pasif adalah untuk
mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin. Adapula strategi portolio saham
aktif dimana tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang
melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif. Telah
dijelaskan pula terdapat strategi yang dipakai dalam strategi pasif dan aktif.
Dimana kalau dalam strategi pasif itu ada dua strategi yang dipakai yaitu strategi
beli dan simpan serta strategi mengikuti indeks. Sedangkan dalam startegi aktif
ada tiga strategi yang dipakai yaitu pemilihan saham, rotasi sektor dan strategi
momentum harga.

DAFTAR PUSTAKA
lOMoARcPSD|35682455

Accurate.id. 2022. “Portofolio Saham : Pengertian, Tipe, dan Cara


Membangunnya”, https://accurate.id/ekonomi-keuangan/portofoliosaham/,
diakses pada 2 Desember 2022 pukul 15.35.

SahamGain.com. 2020. “Strategi Portofolio Aktif dan Pasif”,


https://www.sahamgain.com/2020/03/startegi-portofolio-aktif-danpasif.html?
m=1, diakses pada 2 Desember 2022 pukul 23.59.

Seotiono, Kusumaningtuti S. 2016. Pasar Modal. Jakarta : Otoritas Jasa


Keuangan.

Tandelilin, Eduadrus. 2017. Pasar Modal Manajemen Investasi dan Portofolio.


Yogyakarta : PT. Kanisius

Anda mungkin juga menyukai