Pneumonia 1
Pneumonia 1
Bimbingan DM Paru
RSUD Kab. Kediri
DEFINISI
Peradangan akut pada parenkim
paru yang didapat di masyarakat,
disebabkan oleh mikroorganisme
(bakteri, virus, jamur, parasite,
protozoa), bukan disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis
ANAMNESA
Batuk
Perubahan karakteristik sputum/
purulent
Demam
Nyeri dada
Sesak napas
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
Suhu tubuh ≥ 380C (aksila)/ Riwayat
demam
Frekuensi napas meningkat
Pemeriksaan paru
Nyeri di dada
Dapat ditemukan tanda-tanda
konsolidasi
KRITERIA DIAGNOSA
Pada foto toraks terdapat infiltrat / air bronchogram
ditambah dengan beberapa gejala di bawah ini:
Batuk
Perubahan karakteristik sputum/ purulen
Suhu tubuh ≥380C (aksila)/ Riwayat demam
Nyeri dada
Sesak
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda-
tanda konsolidasi, suara napas bronkial atau ronki
Leukosit ≥ 10.000 atau < 4.500
DIAGNOSIS BANDING
Tumor paru
Tuberculosis paru
Mikosis/ jamur paru
Efusi pleura (bila lesi terletak di
lobus bawah paru)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
UMUM
> Foto thoraks PA dan lateral
> Laboratorium rutin darah
> Jumlah Leukosit ≥ 10.000 atau < 4.500
> Pada hitung jenis terdapat dominasi sel leukosit PMN
> Sputum mikroorganisme dan uji kepekaan aerob, anaerob, dan atipik
> C-reactive protein
> Prokalsitonin (PCT)
> Hemostasia (pada keadaan berat)
> Tes fungsi hati dan ginjal (dalam keadaan berat)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KHUSUS
1. Pemeriksaan biakan mikroorganisme dan uji kepekaan dari:
Darah
Aspirat transtrakea
Aspirat transtorakal
Bilasan bronkus
2. Analisis gas darah
3. CT scan toraks dengan kontras
4. Bronkoskopi
TERAPI
A. Terapi Medikamentosa
B. Terapi Non-medikamentosa
C. Terapi Khusus
A. TERAPI MEDIKAMENTOSA
Rawat Jalan > Pasien yang sebelumnya sehat atau tanpa riwayat pemakaian antibiotik 3 bulan sebelumnya
Golongan beta laktam atau beta laktam ditambah anti beta laktamase
ATAU
Makrolid baru (klaritromisin, azitromisin)
> Pasien dengan komorbid atau mempunyai riwayat pemakaian antibiotik 3 bulan sebelumnya
Florokuinolon respirasi (levofloxacin 750mg, moksifloxacin)
ATAU
Golongan beta laktam ditambah anti beta laktamase
ATAU
Beta laktam ditambah makrolid
Rawat inap non ICU Florokuinolon respirasi (levofloxacin 750mg, moksifloxacin)
ATAU
Beta laktam ditambah makrolid
Ruang rawat intensif Tidak ada faktor resiko infeksi pseudomonas:
Beta laktam (sefotaksim, seftriakson, atau ampisilin sulbaktam) ditambah makrolid baru atau
florokuinolon respirasi intravena
Pertimbangan khusus Bila ada faktor risiko infeksi pseudomonas:
Anti pneumokokal, anti pseudomonas beta laktam (piperacilin-tazobaktam, sefepime, imipenem atau
meropenem) ditambah levofloxacin 750mg
ATAU
Beta laktam seperti tersebut di atas ditambah aminoglikosida dan azitromisin
ATAU
Beta laktam seperti tersebut di atas ditambah aminoglikosida dan antipneumokokal florokuinolon
(untuk pasien yang alergi penisilin, beta laktam diganti dengan aztreonam)
Pemberian obat simtomatik antara lain antipiretik, mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, dan lain-lain
Terapi oksigen (nasal kanul, simple mask, NRM, RM, NIV, ETT dan ventilasi mekanik) sesuai derajat
kebutuhan pasien