Anda di halaman 1dari 34

1.

KONSEP DASAR KEBUTUHAN MANUSIA


Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yg dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis,yang bertujuan
untuk mempertahankan kehidupan dan Kesehatan
POINNYA:
1. Konsep dasar kebutuhan pemenuhan kebutuhan aktivitas
Manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dpenuhi secara
memuaskan proses homeostasis,baik fisiologis maupun psikologis. Adapun
kebutuhan merupakan suatu hal yg sangat penting un menjaga homeostasis
dan kehidupan itu sendiri,Abraham maslow membagi kebutuhan dasar
manusia menjadi 5 tinkatan.
A. Kebutuhan fisiologis (fisiologis needs)
Kebutuhan fisiologis memiliki prioritas Tertinggi dlm hierarki maslow
umurnya, seseorang akan lebih dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya di
bandingkan kebutuhan lain.kebutuhan ini meliputi:
➢ kebutuhan oksigen dan pertukaran gas
➢ kebutuhan cairan dan elektrolit
➢ kebutuhan makanan
➢ kebutuhan eliminasi dan aivi
➢ kebutuhan istirahat dan tidur
➢ kebutuhan aktivitas
➢ kebutuhan kesehatan' temperatur tubuh
➢ kebutuhan seksual
B. Kebutuhan dan keselamatan dan rasa aman (safety and security needs)
Kebutuhan keselamatan dan rasa aman yg d maksud adalah aman dan
berbagai aspek,baik fisiologis maupun psikologis.
1. kebutuhan perlindungan diri dari udara dingin,panas, kecelakaan dan
infeksi
2. bebas dari rasa takut dan kecemasan
3. bebas dari rasa terancam karena pengalaman yg baru
C. Kebutuhan rasa cinta, memiliki,dan dimiliki (love and belonging needs)
1.kebutuhan dan menerima kasih Sayang
2.perasaan di Miliki dan hubungan yg berarti dgn org lain
3.kehangatan
4.persahabatan
5.di akui dalam keluarga,kelompok,serta linkungan sosial
D. Kebutuhan harga diri (self-esteem needs)
Ada dua macam kebutuhan akan harga diri.:
1. Pertama adalah kebutuhan akan kekuatan,penguasaan,
kompetensi,percaya diri,dari kemandirian
2. kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari org lain, status,
kebenaran, dominasi, kebanggaan, dianggap penting,dan apresiasi dari
orang lain
E. Kebutuhan aktivitas diri (neea for self actuali zation)
1. dapat mengenal diri sendiri dgn baik
2. belajar memenuhi kebutuhan diri sendiri
3. tdk emosional
4. mempunyai edukasi yg tinggi
5. kreatif
6. .mempunyai kepercayaan diri yang tinggi dan sebagainya

F. konsep kebutuhan aktivitas


Pengertian kebutuhan aktivitas:
Kemampuan beraktivitas (misalnya:berdiri, bekerja,makan) merupakan
kebutuhan dasar yg mutlak diharapkan oleh setiap manusia, tubuh akan menjadi
sehat,sistem pernafasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi dgn baik,dan
metobalisme tubuh dapat optimal dgn beraktivitas.
kordinasi aktivitas fisik
Kordinasi aktifitas fisik melibatkan fungsi sistem mukulukestal dan sistem
saraf (neuto moakuler)
1. sistem mukulukestal
Komponen sistem mukulukestal melibatkan
tulang,otot,tendon,ligamen,kartolagi dan sendi
➢ tulang
➢ otot
➢ tendon
➢ ligamen
➢ kargilago
➢ swndi
2.sistem persarafan
3.faktor yg mempengaruhi aktivitas fisik:
➢ tinkat perkembangan tubuh
➢ kesehatan fisik
➢ keadaan nutrisi
➢ kelemahan Neuro moskuler dan skeral
➢ pekerjaan

2. konsep kebutuhan aktivitas


A. Body aligament (postur tubuh
1. Definisi: Postur tubuh merupakan susunan geometris dari
bagian" tubuh yg berhubungan dgn tubuh lain bagian yg d
pelajari dari postur tubuh adalah
persendian,tendon,ligamen,dan otot,apabila ke empat bagian
tersebut digunakan dgn bnr dan terjadi keseimbangan,maka
dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal,seperti dalam posisi
duduk,berdiri dan berbaring yg benar
2. manfaat body aligament
Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dgn
baik, mengurangi jumlah energi yg
digunakan,mempertahankan keseimbangan, mengurangi
kecelakaan,memperluas ekspansi paru,dan meningkatkan
sirkulasi renal dan gastrointestinal
➢ prinsip body aligament
➢ teknik body mengangkat
➢ teknik mengubah posisi
➢ teknik memindahkan

B. Body mekanik
1.Definisi
2.prinsip"body mekanik
Prinsip"yg digunakan dalam mekanik tubuh dalam sbgi berikut
➢ gravitasi
➢ keseimbangan
➢ berat
3.pergerakan dasar dalam mekanika tubuh
➢ gerakan (ambulating)
➢ menahan ( squating)
➢ menarik (puliling)
➢ mengankat (lifang)
➢ memutar (pivoting)
4.faktor yg mempengaruhi body mekanik
➢ status kesehatan
➢ tensi
➢ emosi
➢ situasi dan kebiasaan
➢ gaya hidup
➢ Fpengetahuan
5.akibat body mekanik yg buruk
6.pengaturan posisi
3. KONSEP DAN KEMENUHAN KEBUTUHAN POSISI
➢ posisi Fowler/semi Fowler,Posisi setengah duduk
Tujuan
A. untuk mempertahankan keamanan
B. memfasilitasi fungsi pernapasan pasien

Cara pelaksanaanya:

➢ Jelaskan pada pasien mengenai prosedur


➢ dudukan pasien
➢ berikan sandaran pada tempat tidur pasien (Fowler:90,semi Fowler:30-
45 derajat)
➢ anjukan pasien un/ berbaring Serengan duduk
➢ posisi SIM
Posisi miring ke kanan/kiri

Tujuan

A. memberikan kenyamanan
B. memeberikan obat(supostoria)melalui anus

Cara pelaksanaannya:

➢ jelaskan pada pasien mengenai prosedur


➢ pasien berbaring,di kirimkan ke kiri dgn posisi badan setengah
telunkup,lutut kaki kiri lurus dan paha kanan di tekuk di arahkan ke
dada tangan kiri di belakang punggung Dengan tangan kiri di belakang
punggung dan tangan kanan di Bing kepala

4. KONSEP DAN PEMENUHAN MEKANIK TUBUH


A. Mekanik tubuh

MEKANIK tubuh adalah istilah yg di gunakan dalam menjelaskan


penggunaan tubuh yg aman, efisien,dan terkoordinasi untuk menggerakkan objek
dan melakukan aktifitas hidup sehari-hari Mekanika tubuh merupakan usaha
kordinasi dari moskulukestal dan sistem saraf un/mempertahankan keseimbangan
dgn tepati pada dasarnya, mekanika tubuh adalah cara mengunakan tubuh adalah
cara mengunakan tubuh secara efisien,yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga,
berkordinasi serta beraktivitas.Mekanika tubuh (body mekanika) adalah
penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai dgn fungsinya.melakukan
aktivitas dan posisi yg benar akan meningkatkan kesehatan setiap aktivitas yg di
lakukan perawat harus memperhatikan body mekanik yg benar seperti kegiatan
mengangkat atau memindahkan pasien

1. Tujuan mekanik tubuh


2. prinsip mekanika tubuh

pergerakan dasar dalam mekanika tubuh:

A. gerakan (ambulating)
B. menahan (squating)
C. menarikb. (puliling)
D. mengankat (ufting)
E. memutar. (Pivoting)

5.faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh :

1. status kesehatan
2. nutrisi
3. emosi
4. suituasi dan kebiasaan
5. gaya hidup
6. pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi mekanika tubuh dan pergerakan


adalah

1. tinkat perkembangan tubuh


2. Kesehatan fisik
3. keadaan nutrisi
4. emosi
5. kelemahan neurosmukuler dan sketal
6. pekerjaan

5. KONSEP DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ANGULASI


ANGULASI yaitu fragmen tulang bergerak miring atau ANGULASI
jika tidak d koreksia akan menyebabkan tidak di koreksia akan
menyebabkan deformitas,rotasi yaitu satu fragmen munkin memuatan
dari sumbu longitudinal,lengan fraktul dapat terpisah atau
kemungkinan tumpang tindih karena spasme otot yang menyebabkan
pemendekan tulang
2 CARA MELAKUKAN PENANGANAN SAMPAH DAN PEMROSESAN
ALAT BEKAS PAKAI

Penangan Sampah Dapat Dilakukan Dengan Cara :

a. Membuat tempat sampah sesuai jenisnya,


sampah organik dan anorganik,
b. mengganti alas plastik sampah menjadi koran
atau kardus untuk mengurangi komsumsi
sampah plastik,
c. manfaatkan sampah organik menjadi pupuk
kompos.
A. Pemrosesan Alat Bekas Pakai
Ditujukan untuk mengurangi resiko penularan penyakit melalui peralatan yang
kotor,sarung tangan,dan peralatan lainnya,Berikut ini penjelasan langkah-langkah
pemrosesan alat yaitu :
1. DekontaminasI
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani
peralatan,perlengkapan,sarung tangan dan benda-benda lainnya yang
terkontaminasi.segera setelah digunakan,masukkan benda-benda yang telah
terkontaminasi ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.ini akan dengan cepat
mematikan virus hepatisis B dan HIV.pastikan bahwa benda-benda yang
terkontaminasi telah terendam seluruhnya dalam larutan klorin.
2. Pencucian dan Pembilasan
Langkah Ini Efektif untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pada peralatan yang
terkontaminasi dan juga untuk menghilangkan kotoran pada peralatan.tidak ada
prosedur sterililasasi atau DTT yang efektif tanpa mencuci dan membilasnya terlebih
dahulu.
prinsip dalam melakukan pencucian adalah :
a. saat mencuci peralatan medis gunakan sabun
yang dapat membersihkan alat dari bahan
organik seperti darah ataupun cairan tubuh
lainnya.
b. mencuci alat dengan sabun sangat efektif
membersihkan protein,minyak dan lemak
yang ada pada peralatan medis.
c. hindari penggunaan pembersih yang dapat
mengakibatkan goresan pada peralatan.goresan
tersebut memudahkan terjadinya korosi dan
tempat berkembang mikroorganisme.
d. saat melakukan pencucian dan pembilasan
alat,petugas menggunakan sarung tangan
tangga sebagai alat perlindungan.bila perlu
dilengkapi dengan penggunaan apron dan
pelindung mata.
e. peralatan yang bergerigi atau bersekrup saat
dibersihkan sebaiknya disikat dengan sikat yang
lembut agar lebih maksimal.
f. mencuci dengan bersih bagian dalam dan bagian
luar sarung tangan bedah.

3. Desinfeksi Tingkat Tinggi


DTT adalah proses yang menghancurkan semua mikroorganisme kecuali beberapa
endospora bakteri.beberapa cara melakukan DTT seperti dengan cara
direbus,dikukus(uap panas) atau direndam dalam larutan kimia.
➢ DTT Merebus
melakukan DTT pada peralatan dengan merebus sangat efektif dan praktis.alat
yang di rebus dengan air selama 20 menit dapat membunuh semua bakteri
vegetatif,virus,jamur,tetapi tidak semua bakteri endospora.
➢ DTT Mengukus
DTT dengan cara mengukus lebih sering digunakan untuk memproses sarung
tangan,namun metode ini bisa juga untuk peralatan.panci digunakan untuk mengukus
adalah panci 3 susun.
➢ DTT dengan Bahan Kimia

DTT dengan zat kimia lebih sering menggunakan larutan klorin


0,1%,glutaraldehid,formal dehida,dan peroksida Sebagai desinfektan.larutan
klorin yang paling umum digunakan HBV,HCV Dan HIV/AIDS,serta murah dan
mudah diperoleh.instrumen direndam dalam larutan klorin 0,1% yang dicampur
dengan air matang selama 20 menit.untuk menghindari korosi pada
peralatan,setelah direndam harus dibilas dengan air DTT.

4. Sterilisasi
Sterilisasi digunakan pada peralatan medis,sarung tangan,ataupun peralatan lain yang
bersentuhan langsung dengan darah atau jaringan steril.metode sterilisasi antara lain
dengan menggunakan uap bertekanan tinggi(autoclave),pemanasan
kering(oven),bahkan kimiawi,dan dengan cara radiasi.dalam pelaksanaan sterilisasi
harus dipastikan bahwa setiap langkah telah dilakukan dengan benar dan tepat
sehingga hasil akhir sterilisasi dapat dicapai.

B. Alat Instrumen Dalam Praktik Rumah Sakit Dan Kebidanan


➢ instrumen yaitu sesuatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah seseorang melakukan
tugas atau mencapai tujuan secara efektif dan
efisien.
➢ instrumen dalam praktik kebidanan adalah
seperangkat alat yang digunakan dalam
melaksanakan praktik tindakan kebidanan.

Fungsi Instrumen :

Dalam memberikan pelayanan kebidanan instrumen dapat berfungsi :

a. sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan.


b. sebagai alat yang proteksi atau pelindung.
c. sebagai alat proteksi atau pelindung.

Dalam Atau Perawatan Instrumen


Dalam pengelolaan instrumen harus diperhatikan penyimpanan dan pemusnahannya:

➢ tensimeter
berfungsi untuk mengukur tekanan darah.
➢ stetoskop
berfungsi untuk mendengar bunyi yang terdapat
dalam organ tubuh manusia.
➢ timbangan
alat menimbang bayi untuk mengetahui berat
badan pada bayi.
➢ pengukuran panjang bayi dan tinggi badan ibu.
➢ termometer
berfungsi untuk mengukur suhu badan.
➢ tabung oksigen dan regulator
berfungsi sebagai pengatur seberapa benyak
oksigen yang dikeluarkan dari tabung atau tangki
penyimpanan regulator oksigen mengatur
volume oksigen yang keluar dari tabung
oksigen sebelum disulurkan ke pasien.
➢ masker resusitasi

fungsi memberikan penghalang antara


penyelamat dan pasien,untuk mencegah tranfer
air liur dan cairan tubuh lainnya seperti muntah
dan darah.
➢ lampu atau sorot
berfungsi sebagai sumber cahaya dan
menjadi alat yang umum untuk pemeriksaan
tersebut dikarenakan cahaya yang dihasilkan
dari penlight dapat dipakai untuk melihat
titik pupil mata dan mengecek pemeriksaan
di daerah gelap(rongga mulut,telinga,dll).
➢ sarung tangan karet untuk mencuci alat
berfungsi melindungi tenaga kesehatan droplet,
yang bertujuan untuk mencegah infeksi
➢ •reflek hamer
berfungsi memeriksa reflex tendon,refleks
bagian terpenting dari sistem neurologic
untuk mendeteksi adanya ketidaknormalan pada
sistem saraf pusat atau sistem saraf peripheral.
➢ alat pemekriksaan Hb sahli Hb digital
berfungsi mengetahui kadar hemoglobin yang
terkandung di dalam sel darah merah
(erythrocytes).
batas kadar hemoglobin normal bagi laki-laki
dewasa adalah 13,5-18,0 gr/dl,perempuan
adalah 12-16 gr/dl dan wanita hamil 11-13 gr/dl.
➢ set pemeriksaan urine(pemeriksaan protein
urine)
berfungsi mendeteksi zat berbahaya dalam
tubuh,menegakkan diagnosis penyakit,
memantau perkembangan penyakit,memastikan
kehamilan,pemeriksaan rutin.
➢ pita pengukur(metlyn)
berfungsi mengukur TFU,metlin dapat digunakan
juga untuk mengukur lingkar lengan atas pada
ibu hamil untuk menentukan ibu hamil
kekurangan energi kronis atau tidak.
➢ apron atau celemek
berfungsi mencegah pakalan atau tubuh
terkenal noda.
➢ masker
berfungsi mencegah penularan atau penyebaran
penyakit.
➢ pengaman mata atau kacamata google
berfungsi melindungi mata dari bahaya tertentu
seperti debu,logam cair,kabut,uap,asap,bahan
kimia,cairan asam,atau radiasi optik yang dapat
menyebabkan iritasi atau kerusakan fisik.
➢ gergaji obat
berfungsi untuk memotong obat bentuk tablet.
➢ bengkok
berfungsi wadah untuk menyimpan atau
meletakkan peralatan,umumnya peralatan
pembedahan yang memerlukan banyak
instrumen.
➢ gunting verban
berfungsi untuk menggunting perban/plester.
➢ Tiang infus/standar infus
berfungsi menempatkan cairan infuse yang
terhubung dengan pasien.
3 PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil
pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Pemeriksaan fisik dan rekam medis akan
membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.

Biasanya, pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan
berakhir pada anggota gerak, yaitu kaki. Pemeriksaan secara sistematis tersebut disebut
teknik head to toe. Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi,
perkusi, dan auskultasi, beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti tes neurologi.

Dengan petunjuk yang didapat selama pemeriksaan riwayat dan fisik, ahli medis dapat
menyususn sebuah diagnosis banding, yakni sebuah daftar penyebab yang mungkin
menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan dilakukan untuk meyakinkan penyebab
tersebut. Sebuah pemeriksaan yang lengkap akan terdiri diri penilaian kondisi pasien
secara umum dan sistem organ yang spesifik. Dalam praktiknya, tanda vital atau
pemeriksaan suhu, denyut dan tekanan darah selalu dilakukan pertama kali.

1. Kesadaran
kesadaran merupakan suatu kondisi saat seseorang memberikan respons yang
sesuai terhadap lingkungan dan orang sekitar. Kesadaran ditandai dengan mengertinya
seseorang terhadap tempat dia berada, siapa dirinya, di mana dia tinggal, dan waktu saat
itu.

Hal yang paling utama adalah kesadaran seseorang terhadap tempat, waktu, dan orang di
sekitarnya. Saat kesadaran mengalami penurunan, kemampuan orang tersebut untuk
merespon lingkungan sekitar pun akan berkurang, sehingga ia sulit mengenali dirinya
sendiri, orang lain, tempat, dan waktu pada saat itu.

Penurunan kesadaran berbeda dengan pingsan yang hanya berlangsung sementara dan
kembali sadar penuh setelahnya. Penurunan kesadaran dapat menetap untuk waktu yang
lebih lama.
Tingkat kesadaran seseorang yang abnormal menggambarkan keadaan ketika seseorang
mengalami penurunan fungsi kognitif atau tidak responsif terhadap rangsangan. Sebagian
besar kondisi medis yang serius atau bahkan mengancam jiwa dapat merusak otak dan
memengaruhi tingkat kesadaran pengidap.

Sering terjadi tingkat kesadaran yang berubah-ubah bisa memperburuk dengan cepat dari
satu tahap ke tahap berikutnya. Akibatnya, seseorang membutuhkan diagnosis yang tepat
waktu serta perawatan yang cepat. Beberapa tahapan berikut yang akan dilalui sampai
seseorang mengalami penurunan kesadaran hingga tak sadarkan diri:

➢ Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat


menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
➢ Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
➢ Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak,
berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berkhayal.
➢ Somnolen (letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat,
mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
➢ Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon
terhadap nyeri.
➢ Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap
rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin
juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya

1. KEADAAN/SITUASI UMUM
keadaan umum menunjukkan kondisi secara umum akibat penyakit atau
keadaan yang di rasakan pasien, dilihat secara langsung oleh pemeriksa dan
dilakukan penilaian, yang dapat dilakukan saat kontak pertama, saat wawancara
atau selama melakukan pemeriksaan yang lain.

Hal hal yang perlu dikaji dan dicatat:


• Penampilan umum: tegak baik, lemah, sakit akut/kronis.
• Tanda distress: merintih, berkeringat, gemetar
• Warna kulit: pucat, sianosis, icterus
• Tinggi dan bentuk tubuh: tinggi/pendek, berotot
• Perkembangan seksual: rambut majah, suara, payudara
• BB/TB pengukuran dan penampilan: kurus, gemuk, tinggi kurus
• Postur dan gaya berjalan: ataksia, pincang, paralysis
• Cara berpakaian, berhias dan kebersihan: rapi dan bersih
• Bau badan dan napas: Alkohol, DM, uremia (keton), fetor hepatica
• Ekspresi wajah: Tegang, rileks, takut, cemas
• Bicara: lambat, serak, cepat,

2. Pengukuran Berat Badan


Berat Badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan
normal, di mana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan anatara konsumsi dan
kebutuhan zat gizi terjamin, berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur.
Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan
berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal. Berat
badan harus selalu dimonitor agar memberikan informasi yang memungkinkan intervensi
gizi yang preventif sedini mungkin guna mengatasi kecenderunga n penurunan atau
penambahan berat badan yang tidak dikehendaki. Berat badan harus selalu dievaluasi
dalam konteks riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan
yang terakhir.Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang (Anggraeni,
2012).
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan
berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat ukur
berat badan dengan suatu satuan kilogram.
Dengan mengetahui berat badan seseorang maka kita akan dapat memperkirakan tingkat
kesehatan atau gizi seseorang Berat badan adalah ukuran tubuh manusia yang ditimbang
dalam keadaan berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan harus selalu
dimonitor agar memberikan informasi yang memungkinkan intervensi gizi yang preventif
sedini mungkin guna mengatasi kecenderungan penurunan atau
\penambahan berat badan yang tidak dikehendaki. Berat badan harus selalu dievaluasi
dalam konteks riwayat berat badan yang meliputi gaya hidup maupun status berat badan
yang terakhir. Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang.
PENGUKURAN BERAT BADAN PADA PASIEN NORMAL
pada prinsipnya, ada dua macam timbangan yaitu beam (lever) balance scales
dan spring scales.Contoh beam balance adalah dacin, dan contoh spring scale
adalah timbangan pegas(contohnya, timbangan kamar mandi). Karena pegas mudah melar,
timbangan jenis springscale tidak dianjurkan untuk (terutama) digunakan berulang kali, apalagi
pada lingkunganyang bersuhu panas. Penimbangan dianjurkan dilakukan pada pagi hari setelah
bangun tidur,sebelum makan dan setelah buang air, dan ditimbang oleh petugas yang sama pula.
Selain itu, jika keadaan memungkinkan, maka subjek ditimbang bertelanjang atau berpakaian
seminimal mungkin. Setelah itu, hasil penimbangan harus dikurangi dengan berat pakaian
termasuk aksesoris yang digunakan saat penimbangan.

1. Pengukuran berat badan menggunakan baby scale


Alat ini digunakan untuk pengukuran berat badan bayi dan anak berusia di bawah dua
tahun (Belum Bisa Berdiri). Penimbangan pada bayi yang belum bisa berdiri yaitu
dengan menggunakan alat timbang Baby scale. Berikut ini merupakan langkah-
langkah menimbang dengan baby scale.
a. Letakkkan timbangan di tempat yang datar
b. Pastikan skala ukur tepat diangka nol

2. Pengukuran berat badan menggunakan alat ukur SECA


Alat ini digunakan baik untuk mengukur berat badanorang dewasa, anak yangsudah bisa berdiri
maupun bayi hanya cara pengukurannya saja yang berbeda. Berikutlangkah – langkah
pengukuran berat badan menggunakan alat ukur SECA:

Penyiapan alat ukur :


Letakkan alat timbang di bagian yang rata/ datar dan keras
Jika berada di atas rumput yang tebal atau karpet tebal atau permadani,
maka pasang kaki tambahan pada alat timbangan untuk bisa mengatasi daya pegasdari alas yang
tebal,Pastikan alat timbang menunjukkan angka “00.00” sebelum melakukan
penimbangan dengan menekan alat timbang tersebut. Jika alat timbang tidak
menunjukkan angka “00.00” lakukan hal sebagai berikut :
1)Periksa apakah ada baterai pada alat timbang tersebut
2)Periksa apakah posisi positif dan negatif baterai sudah sesuai
3)Ganti baterai baru (pewawancara harus membawa baterai cadangan
selamakegiatan pengukuran dilakukan)
b.Persiapan sebelum melakukan pengukuran :Jelaskan kepada ibu/pengasuh tujuan dari
pengukuran berat badan dan berikankesempatan untuk bertanya
Pastikan bahwa anak tidak menggunakan pakaian tebal, pampers, popok, selimut,dll, agar
mendapatkan berat badan anak seakurat mungkin
Cara pengukuran berat badan :Anak bisa berdiri
1).Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalah anak tersebutuntuk berdiri di
tengah-tengah alat timbang.
2).Pastikan posisi badan anak dalam keadaan berdiri tegak, mata/kepala lurus kearah depan, kaki
tidak menekuk. Pewawancara dapat membantu anak tersebut berdiri dengan baik di
atas timbangan dan untuk mengurangi gerakan anak yangtidak perlu yang dapat mempengaruhi
hasil penimbangan.
3).Setelah anak berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akanmenunjukkan hasil
penimbangan digital. Mintalah anak tersebut untuk turundulu dari timbangan dan pewawancara
harus segera mencatat hasil penimbangan tersebut.

Bayi/Anak belum bisa berdiri:


1).Jika anak belum bisa berdiri, maka minta ibu/pengasuh untuk menggendongtanpa selendang.
Ketika alat timbang sudah menunjukkan angka 00.00 mintalahibu dengan menggendong sang
anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbang.
2).Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki tidak menekuk dankepala tidak
menunduk ke bawah. Sebisa mungkin bayi/anak dalam keadaan tenang ketika ditimbang.
3).Setelah ibu berdiri dengan benar, secara otomatis alat timbang akanmenunjukkan hasil
penimbangan digital. Mintalah ibu tersebut untuk turun duludari timbangan dan pewawancara
harus segera mencatat hasil penimbangantersebut
4).Ulangi proses pengukuran, kali ini hanya ibu saja tanpa menggendong anakCatatan mengenai
timbangan:a.

Karena timbangan digital cukup rentan terhadap guncangan dan beban berat,usahakan agar
timbangan dibawa ke kabin pesawat dan tidak ditaruh di bawah barang-barang yang berat untuk
mencegah kerusakan.

b.Alat timbang, baik ketika sedang maupun tidak digunakan jangan terkena sinarmatahari
langsung karena akan mempengaruhi tampilan digital alat timbang.

c.Tim lapang dapat melakukan kalibrasi sederhana untuk mengecek kondisi alattimbang yaitu
dengan menimbang benda yang diketahui beratnya, misal : sekalengdisinfektan, dumbel dll

3. Pengukuran berat badan dengan Timbangan berat badan digital


merek AND Sasaran Semua anggota rumah tangga
Alat Timbangan berat badan digital merek AND dengan kapasitas 150 kg dan ketelitian 50 gram;
menggunakan baterai alkaline 3A sebanyak 2 buah. Timbangan berat badan digital sangat
sederhana penggunaannya, namun diperlukan pelatihan petugas agar mengerti dan dapat
menggunakannya secara sempurna. Pedoman penggunaan timbangan berat badan ini harus
dipelajari dengan benar untuk hasil yang optimal.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menggunakan timbangan digital merek AND

a. Persiapan alat
• Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus plastiknya
Pasang baterai pada bagian bawah alat timbang (perhatikan posisi baterai)
pasang 4 (empat) kaki timbangan pada bagian bawah alat timbang (kaki timbangan
harus dipasang dan tidak boleh hilang)
Letakan alat timbang pada lantai yang datar
Responden yang akan ditimbang diminta membuka alas kaki dan jaket serta
mengeluarkan isi kantong yang berat seperti kunci.

b. Prosedur penimbangan responden dewasa atau anak yang sudah bisa berdiri
Aktifkan alat timbang dengan cara menekan tombol sebelah kanan (warna BIRU).
Mula-mula akan muncul angka 8,88, dan tunggu sampai muncul angka 0,00. Bila muncul
bulatan (O) pada ujung kiri kaca display, berarti timbangan siap digunakan. Aktifkan
dengan menekan tombol biru (sebelah kanan), muncul angka 888,88 (Belum siap
digunakan), muncul angka 0,00 dengan bulatan di kiri atas (Telah siap digunakan) tombol
biru

Responden diminta naik ke alat timbang dengan posisi kaki tepat di tengah alat
timbang tetapi tidak menutupi jendela baca.

Perhatikan posisi kaki responden tepat di tengah alat timbang, sikap tenang (jangan
bergerak-gerak) dan kepala tidak menunduk (memandang lurus kedepan)

Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu sampai angka tidak
berubah (statis)

Catat angka yang terakhir (ditandai dengan munculnya tanda bulatan O diujung kiri

atas kaca display). Angka hasil penimbangan dibulatkan menjadi satu digit misal 0,51
-0.54 dibulatkan menjadi 0.5 dan 0,55 -0,59 dibulatkan menjadi 0,6

⚫ Minta Responden turun dari alat timbang

Alat timbang akan OFF secara otomatis

Untuk menimbang responden berikutnya, ulangi prosedur di atas. Demikian pula


untuk responden berikutnya.

c. Prosedur penimbangan anak umur 2 tahun atau anak yang belum bisa berdiri:

⚫ Mintalah kepada ibu untuk membuka topi tutup kepala, jaket, sepatu, kaos kaki
atau asesoris yang digunakan anak maupun ibu
Siapkan buku catatan untuk mencatat hasil penimbangan ibu dan penimbangan ibu
dan anak sebelum dipindahkan ke formulir

Aktifkan alat timbang dengan cara menekan tombol sebelah kanan (warna BIRU).
Mula-mula akan muncul angka 8,88, dan tunggu sampai muncul angka 0,00. Bila
muncul bulatan (O) pada ujung kiri kaca display, berarti timbangan siap digunakan.
Timbang ibu dari anak yang akan ditimbang dengan meminta ibu naik ke alat
timbang
Perhatikan posisi kaki ibu tepat di tengah alat timbang, sikap tenang (jangan
bergerak-gerak) dan kepala tidak menunduk (pandangan lurus kedepan)
Angka di kaca jendela alat timbang akan muncul, dan tunggu sampai angka tidak
berubah (statis)
⚫ Catat angka yang terakhir (ditandai dengan munculnya tanda bulatan O diujung
kiri atas kaca display. Hasil penimbangan: 32,70 kg dibulatkan 52,7 kg
⚫ Minta responden turun dari alat timbang dan tunggu sampai alat timbang OFF
secara otomatis
⚫ Aktifkan kembali alat timbang dengan cara menekan tombol sebelah kanan
(warna BIRU), dan tunggu sampai muncul angka 0,00
⚫ Timbang ibu dan anak (digendong) bersama-sama
⚫ Catat angka yang terakhir
⚫ Berat badan anak adalah selisih antara (berat badan ibu dan anak) dengan berat
badan ibu. Pembulatan berat badan anak dilakukan setelah pengurangan (berat badan
ibu dan anak) dengan berat badan ibu.

Catatan:
a. Setelah selesai menimbang, simpan kembali alat timbang kedalam kantong plastik
dan kardusnya
b. Timbangan disimpan dalam tas perlengkapan lapangan, dan JAGA jangan sampai
jatuh atau terbentur
c. Batu baterai harus diganti setiap pindah blok sensus
d. Kaki timbangan jangan sampai hilang
Keuntungan penggunaan timbangan berat badan digital merek AND:
a. Dapat mengukur berat badan dengan mudah, cepat dan akurat, sebab ketelitian
timbangan ini 50 gram
b. Mengurangi risiko penularan infeksi kulit dan cedera pada balita
c. Mengurangi rasa takut pada anak-anak yang tidak senang dengan timbangan
gantung
Keterbatasan:
a. Kurang dapat digunakan pada tempat dengan pencahayaan kurang
b. Penyimpanan harus dengan benar dengan menggunakan karton fiksasi untuk
menjaga agar tidak terguncang. Oleh sebab itu harus disimpan dan diperlakukan
dengan hati- hati
c. Memerlukan tempat dengan permukaan lantai harus datar dan rata.

Pengukuran berat badan dengan menggunakan Dacin


Dacin merupakan alat yang dapat memenuhi persyaratan dan kemudian dipilih dan
dianjurkan untuk digunakan dalam penimbangan anak dan balita. Penggunaan dacin
mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
a. Dacin sudah dikenal umum smapai di pelososk pedesaan
b. Dibuat di Indonesia, bukan impor, dan mudah didapat
c. Ketelitian dan ketepatan cukup baik
Dacin yang digunakan sebaiknya minimum 20 kg dan maksimum 25 kg. Bila
digunakan dacin berkapasitas 50 kg dapat juga, tetapi hasilnya agak kasar, karena
angka ketelitiannya 0.25 kg.
Jenis timbangan lain yang digunakan adalah "Detecto" yang terdapat di puskesmas.
Timbangan kamar mandi (Bath room scale) tidak dapat dipakai menimbang anak
balita. karena menggunakan "per", sehingga hasilnya dapat berubah-ubah menurut
kepekaan "per"nya,
Alat lain yang diperlukan adalah kantong celana timbang atau kain sarung, kotak atau
keranjang yang tidak membahayakan anak terjatuh pada waktu ditimbang. Diperlukan
pula tali atau sejenisnya yang cukup kuat untuk menggantungkan dacin Cara
menimbang/ mengukur berat badan menggunakan dacin yaitu periksalah dacin
dengan seksama, apakah masih dalam kondisi baik atau tidak. Dacin yang baik adalah
apabila bandul geser berada pada posisi skala 0.0 kg. jarum penunjuk berada pada
posisi setimbang Setelah alat timbang lainnya (celana atau sarung timbang) dipasang
pada dacin, lakukan peneraan yaitu dengan cara menambah beban pada ujung tungkai
dacin. misalnya plastik berisi pasar.

Dalam "Buku Kader" (1995), diberikan petunjuk bagaimana menimbang balita


dengan menggunakan docin. Langkah-langkah tersebut dikenal dengan 9 langkah
penimbangan, yaitu:
1. Langkah I
Gantungkan dacin pada:
a. Dahan pohon
b. Palang rumah, atau
c. Penyangga kaki tiga
2. Langkah 2
Periksalah apakah dacin sudah tergantung kuat. Tarik batang dacin ke bawah kuat-
kuat.
3. Langkah 3
Sebelum dipakai letakkan bandul geser pada angka 0 (nol). Batang dacin dikaitkan
dengan tali pengaman
4. Langkah 4
Pasanglah celana timbang, kotak timbang atau sarung timbang yang kosong pada
dacin. Ingat bandul geser pada angka 0 (nol).
Langkah S
Seimbangkan dacin yang sudah diberi celana timbang, sarung timbang atau kotak
timbangan dengan cara memasukkan pasir ke dalam kantong plastik
6. Langkah 6
Anak ditimbang, dan seimbangkan dacin.
7. Langkah 7
Tentukan berat badan anak, dengan membaca angka di ujung bandul geser
8. Langkah 8
Catat hasil timbangan dengan secarik kertas
9. Langkah 9
Geserlah bandul ke angka 0 (nol), letakkan batang dacin dalam tali pengaman, setelah
itu bayi atau anak dapat diturunkan

a. Menimbang bayi menggunakan dacin


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang bayi adalah:
• Pakaian dibuat seminim mungkin, sepatu, baju pakaian yang cukup tebal harus di
tanggalkan
⚫ Kantong celana bayi tidak dapat digunakan
Bayi ditidurkan dalam kain sarung
⚫ Geserlah anak timbang sampai mencapai keadaan setimbang, kedua ujung jarum
terdapat pada satu titik
⚫ Lihatlah angka pada skala batang dacin yang menunjukku berat bayi. Catat berat
badan dengan teliti sampai satu angka desimal. Misalnya 7.5 kg
b. Menimbung anak dengan menggunakan dacin
Dengan cara yang sama tetapi dapat digunakan kantong celana timbang, kain sarung
atau keranjang Harus selalu diingat bahwa sebelum anak ditimbang, jarum
menunjukkan skala 0 (nol) setelah ditambahkan kain sarung atau keranjang. Kesulitan
dalam menimbang
Anak terlalu aktif, sehingga sulit melihat skala.Anak biasanya menangis
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menimbang berat badan anak
⚫ Pemeriksaan alat timbang
Sebelum digunakan, dacin yang baik adalah apabila bandul geser berada pada posisi
skala 0.0 kg. jarum penunjuk berada pada posisi seimbang. Disamping itu keadaan
bandul gesert tidak longgar terhadap tangkai dacin, oleh karena itu perlu pula
dilakukan peneraan terhadap timbangan yang sudah dipakai agak lama. Untuk
penelitian, peneman alat timbang ini sangat penting untuk mendapatkan data
dengan validitas yang tinggi.Anak balita yang ditimbang Pengalaman di lapangan
cukup banyak anak balita yang takut ditimbang, oleh
karena itu dilakukan terlebih dahulu penimbangan pada balita yang tidak merasa
takut. Apabila anak yang ditimbang pertama takut dan menangis, maka akan
mempengaruhi anak yanga kan ditimbang berikutnya. Kadang-kadang anak yang
belum ditimbang sudah menangis terlebih dahulu, karena melihat pengalaman
sebelumnya. Balita yang alam ditimbang sebaiknya memakai pakaian yang seminim
dan seringan mungkin. Sepatu, baju, topi sebanya dilepaskan. Apabila hal ini tidak
memungkinkan, maka hasil penimbangan harus dikoreksi dengan berat kain balita
yang ikut tertimbang. Bila keadaan ini memaksa dimana anak balita mau ditimbang
tanpa ibunya atau orang tua yang menyertainya, maka timbangan dapat dilakukan
dengan timbangan injak.
• Keamanan
Faktor keamanan penimbangan sangat perlu diperhatikan. Tidak jarang petugas di
lapangan kurang memperhatikan keamanan itu. Misalnya tidak melakukan langkah
penimbangan dengan aturan yang semestinya, maka kemungkinan dacin dan anak
yang ditimbang bisa jatuh karena dacin tidak tergantung kuat. Oleh karena itu, segala
sesuatu menyangkut keamanan harus diperhatikan termasuk lantai dimana dilakukan
penimbangan. Lantai tidak boleh terlalu licin, berkerikil atau bertangga. Hal itu dapat
mempengaruhi keamanan baik yang ditimbang maupun petugas.
⚫ Pengetahuan dasar petugas
Untuk memperlancar proses penimbangan, petugas dianjurkan untuk mengetahui
berat badan anak secara umum pada umur-umur tertentu. Hal ini sangat penting
diketahui untuk memperkirakan posisi bandul geser yang mendekati skala berat pada
dacin sesuai dengan umur anak yang ditimbang. Cara ini dapat menghemat waktu,
jika penimbangan dilakukan dengan memindah-mindahkan bandul geser secara tidak
menentu.
5. Menimbang dengan menggunakan timbangan detekto dan timbangan Injak pegas
Timbangan ini untuk anak usia di atas 5 tahun atau dewasa, timbangan yang baik
adalah detekto atau beam balance Berbeda dengan balita, anak di atas 5 tahun dan
dewasa sebelum ditimbang hendaknya mengosongkan alat kemih, penimbangan
dilakukan sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Prinsip alat detekto ialah
pemberat timbangan dapat digeser-geser sampai detekto seimbang. Ada pemberat
pengatur satuan. puluhan, dan ratusan. Timbangan ini umumnya dilengkapi dengan
ukuran tinggi badan yang build in (jadi satu). Namun detekto tidak praktis bila
digunakan di lapangan karena terlalu berat. Alat yang lain yaitu timbangan digital
injak atau timbangan pegas yang biasa digunakan.
Untuk menimbang dengan timbangan pegas
a. Letakkan timbangan pada permukaan yang datar
b. Pastikan jarum menunjukkan angka nol
c. Pastikan anda menggunakan pakaian seminimal mungkin
d. Naiklah ke atas timbangan. Jangan melakukan banyak gerakan dan berdirilah
dengan tegak. Telapak kaki harus berada tepat di tengah-tengah pijakan alat timbang
badan, Berdirilah dengan tenang dan lengan di samping badan.Jangan membuat
gerakan- gerakan yang akan mengacaukan timbangan
e. Baca hasil pengukuran dari timbangan. Bacalah dengan sudut pandang tegak lurus.
4. PENGUKURAN PANJANG BADAN
dikutip oleh Dinda Carissa (2015), tinggi badan didefinisikan sebagai hasil
pengukuran maksimum panjang tulang-tulang tubuh yang membentuk poros tubuh
(The body axist), yang diukur dari titik tertinggi kepala yang disebut vertex (puncak
kepala) ke titik terendah dari tulang kalkaneus (tuberositas calcanei) yang disebut
heel.
Pertumbuhan tinggi badan mengikuti pola pertumbuhan tipe umum. Umur dua tahun
pertama, tinggi badan tumbuh cepat, dengan pertumbuhan 20 cm pada umur satu
tahun dan 10 cm pada umur dua tahun, sehingga tinggi badan anak umur dua tahun
mencapai kira-kira setengah tinggi badan dewasa. Awal masa sekolah, pertambahan
tinggi badan kira-kira 6 cm pertahun, hal ini menunjukkan pertumbuhan yang
melambat, bahkan akan makin lambat sampai menjelang remaja kira-kira umur dua
belas tahun. Masa pubertas, pertumbuhan tinggi badan melonjak kembali sampai
umur kira-kira enam belas tahun, kemudian melambat lagi dan berhenti
pertumbuhannya kira-kira pada umur 18 – 20 tahun (Hanom, 2012). Berhentinya
pertumbuhan ini karena menutupnya lempeng-lempeng epifisis. Penutupan epifisis
terjadi pada umur kira-kira 16 – 18 tahun pada wanita dan umur 18 – 21 tahun pada
pria (Sinclair, 1978). Tinggi badan (TB) merupakan komponen yang fundamental
sebagai indikator status gizi, dengan menghubungkan berat badan terhadap tinggi
badan. Sehingga pengukuran tinggi badan seseorang secara akurat sangatlah penting
untuk menentukan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT)

MEMAHAMI PEMECAHAN MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

kebutuhan Dasar Manusia Adalah Kebutuhan Yang Langsung Mempengaruhi Hidup


Matinya Seseorang, Sehingga Perlu Segera Untuk Dapat Di Penuhi Kebutuhan
Terhadapnya.

Poinnya:
1.Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Kebutuhan Oksigen Merupakan Bagian Dari Kebutuhan Fisiologis Menurut Teori
Hierarki Maslow, Di Butuhkan Untuk Proses Kehidupan Setiap Manusia Dan Sangat
Berperan Dalam Proses Metabolisme Tubuh Setiap Individu.
➢ Mekanisme Pernapasan
Syaifuddin(2006), Menyatakan Bahwa Mekanisme Pernapasan Manusia Terbagi
Menjadi 2 Yaitu Pernapasan Dada Dan Pernapasan Perut, Pernapasan Dada Terlihat
Pada Waktu Individu Bernafas, Rangka Dada Terbesar Bergerak. Pernapasan Perut
Terjadi Ketika Bernafas Diafragma Mengalami Naik Turun, Maka Ini Dinamakan
Pernapasan Perut.

➢ Frekuensi Pernapasan
Banyaknya Udara Keluar Masuk Ke Dalam Paru-Paru Setiap Kali Manusia Bernafas
Setiap Kali Disebut Frekuensi Pernapasan, Pada Umumnya, Frekuensi Pernapasan
Manusia Setiap Menitnya Sebanyak 16-20Kli/menit Bagi Orang Dewasa, Dan
Frekuensi Pernafasan Normal Untuk Bayi Yaitu 30-60Kli/menit.

➢ Masalah Pemenuhan Kebutuhan Oksigen


Beberapa Masalah Pemenuhan Oksigen Yg Sering Terjadi Yaitu:
1.Tachipnea Adalah Kondisi Nafas Cepat Dengan Frekuensi 24x/Menit Atau Lebih Pada Orang
Dewasa, Dan 40-50x/Menit Atau Lebih Pada Anak Balita Dan 50x/Menit Atau Lebih Pada Bayi
Neonatus.
2.Bradipnea Adalah Kondisi Pernapasan Yang Lambat Dengan Frekuensi 1-10x/mnt atau kurang.
3.Apnea(Henti Nafas) Merupakan Kondisi Henti Nafas Pada Seseorang Saat Bernafas.

2.Rasa Aman Dan Nyaman


Didevinisikan Oleh Maslow Dalam Potter Dan Perry(2006)Sebagai Sesuatu
Kebutuhan Yang Mendorong Individu Untuk Memperoleh Ketenteraman, Kepastian
Dan Keteraturan Dari Keadaan Lingkungannya Yang Mereka Tempati.

3.Manajemen Nyeri
Nyeri Disini Adalah Menggambarkan Suatu Keadaan Yang Dimanifestasikan Dengan
Perasaan Yang Tidak Nyaman Secara Subyektif.
➢ Fisiologis Nyeri
Munculnya Nyeri Berkaitan Erat Dengan Reseptor Dan Adanya Rangsangan. Reseptor Nyeri
Tersebar Pada Kulit Dan Mukosa Dimana Reseptor Nyeri Memberikan Respon Jika Adanya
Stimulasi Atau Rangsangan.

Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri


Ada Beberapa Faktor Yang Mengakibatkan Rasa Nyeri Yang Dirasakan Antara Orang Yang Satu
Dengan Yang Lainnya Tidak Sama, Yaitu:

➢ Usia
Usia Anak Belum Bisa Mengucapkan Atau Mengungkapkan Rasa Nyerinya Secara Verbal,
Sedangkan Seseorang Yang Berusia Lebih Dewasa Dapat Menahan Rasa Nyerinya Dengan Tidak
Melaporkan Nya Sebagai Rasa Nyeri Karena Hal Tersebut Memang Sedang Dirasakan.

➢ Jenis Kelamin
Secara Umum Bahwa Jenis Kelamin Laki-laki Dianggap Kuat Dan Tabu Untuk Menangis Jika
Mengalami Suatu Hal Yang Menyebabkan Rasa Nyeri, Sedangkan Seorang Perempuan Dianggap
Wajar Jika Menangis Karena Akibat Rasa Nyeri Yang Dialaminya.

➢ Kebudayaan
Faktor Budaya Juga Mempengaruhi Rasa Nyeri Yang Dirasakan Oleh Seseorang Karena
Di Pengaruhi Oleh Keyakinan Dan Kebudayaan.

4.Pemenuhan Kebutuhan Cairan


Manusia Membutuhkan Cairan Untuk Bertahan Hidup. Kebutuhan Cairan Bagian Dari
Kebutuhan Dasar Manusia Secara Fisiologis Dan Hampir 90%Bagian Tubuh Manusia Berisi
Cairan, Sementara Sisanya Merupakan Bagian Padat Dari Tubuh.

➢ Mekanisme Pergerakan Cairan Dan Elektronik


Mekanisme Pergerakan Cairan Tubuh Terdiri Dari Tiga Proses, Yaitu:Difusi Merupakan Proses
Perpindahan Partikel Cairan Dari Konsentrasi Tinggi Ke Konsentrasi Rendah Sampai Terjadi
Keseimbangan, Osmosis Merupakan Bergeraknya Pelarut Bersih Seperti Air, Melalui Membran
Semi Permeobal Dari Larutan Yang Berkonsentrasi Lebih Rendah Ke Konsentrasi Yang Lebih
Rendah.
5.Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Eliminasi Adalah Proses Pembuangan Sisa Metabolisme Tubuh Baik Berupa Urine Atau
Bowel(Feses). Eliminasi Merupakan Salah Satu kebutuhan Dasar Yang Harus Dipenuhi Oleh
Setiap Manusia.
➢ Eliminasi Urine
Proses Berkemih Akan Terjadi Jika Volume Urine Yang Terbentuk Dalam Kandung Kemih
Sekitar 250-400ml Pada Orang Dewasa Dan Sekitar 50-200Ml Pada Anak-anak.

➢ Faktor Yang Mempengaruhi Eliminasi Urine


Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Eliminasi Urine Adalah Diet Dan Pemasukan Cairan,
BAK, gaya Hidup, Stres Adaptasi, Aktivitas, Tingkat Perkembangan, Keadaan Patologi, Obat-
obatan, Kehamilan.

➢ Masalah Yang Sering Timbul Pada Fungsi Eliminasi Urine


a. Anuria:Produksi Urine Tidak Ada Atau Kurang Dari 100Ml/24Jam Atau Terdapat Sumbatan
Di Sepanjang Saluran Kemih.
b. oligaria:Produksi Urine Yang Rendah, Kurang Dari 100-500ml/24Jam Karena
Intake(Asupan)Cairan Yang Rendah Atau Pengeluaran Cairan Yang Abnormal.
c. Poliuri/Diurisis:Produksi Urine Yang Melebihi Batas Normal, Tanpa Ada Peningkatan Intake.
Biasanya Di Temukan Pada Penderita Diabetes Malitus Dan Penyakit Ginjal Kronis.

6.Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


Nutrisi Merupakan Proses Terbentuknya Dan Tersedianya Suatu Energi Dan Bahan Kimia Dari
Makanan Untuk Proses Pembentukan Pemeliharaan Dan Penggantian Sel-Sel Dalam Tubuh.

a. Struktur Dan Fungsi Nutrient


Nutrisi Yang Di Butuhkan Digolongkan Dalam 6 Kategori Yaitu Karbohidrat,
Protein, Lemak, Vitamin, Mineral, Dan Air, Karbohidrat Merupakan Sumber Utama
Energi Yang Diperlukan Tubuh. Sumber Makanan Yang Mengandung Karbohidrat
Yaitu Seralia, Beras, Gandum, Jagung, Gula Murni, Lemak Atau Lipid, Merupakan
Sumber Kalori Tinggi Karena Satu Gram Lemak Mengandung 9 Kkl.

7.Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene


Perawatan Diri Atau Personal Hygiene Merupakan Salah Satu Kebutuhan Dasar Manusia, Yaitu
Kemampuan Seseorang Dalam Merawat Dirinya Sendiri Untuk Mempertahankan Seseorang
Atau Klien Dinyatakan Terganggu Keperawatan Dirinya Jika Tidak Dapat Melakukan Perawatan
Diri Dengan Baik.
➢ Macam-macam Tipe Personal Hygiene Antara Lain
Macam-macam Tipe Personal Hygiene Atau Perawatan Diri Adalah:
1.Kesehatan Gigi Dan Mulut.Mulut Dan Gigi Merupakan Bagian Dari Alat
Pencernaan Dan Perlu Perawatan Yang Teratur Mulai Sejak Kecil Agar Terjaga
Kebersihan Nya.
2.Kesehatan Rambut Dan Kulit Rambut. Rambut Merupakan Pelindung Kulit Kepala
Dan Paling Banyak Mengandung Minyak. Sehingga Perlu Perawatan Agar Rambut
Sehat.
3.Kesehatan Kulit. Kulit Terletak Di Seluruh Permukaan Luar Tubuh Dan Menjadi
Pelindung Jaringan Di Bawahnya. Perawatan Kulit Dilakukan Dengan Cara Mandi 2
Kali Sehari Yaitu Pagi Dan Sore, Dengan Sabun Dan Air Yang Bersih.

➢ Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene


Perilaku Personal Hygiene Seseorang Di Pengaruhi Oleh Beberapa Faktor Yaitu Nilai
Dan Kebiasaan Yang Dilakukan Oleh Individu, Kebudayaan, Sosial Ekonomi, Norma
Di Dalam Keluarga, Tingkat Pendidikan, Serta Status Kesehatan
5. TTV
Pemeriksaan vital sign atau TTV (tanda-tanda vital) adalah suatu prosedur mendasar
bagi tim tenaga Kesehatan maupun layanan kesehatan yang bertujuan untuk
mendeteksi adanya suatu kelainan, gangguan, perubahan fungsi organ tubuh dan
masalah medis lainnya agar dapat membantu dokter menjadi suatu diagnosa. Terdapat
empat komponen tanda-tanda vital utama yang harus rutin dipantau oleh tim tenaga
Kesehatan, meliputi Tekanan Darah/Tensi Darah, Denyut Nadi, Laju Pernapasan dan
Suhu Tubuh. Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan saat pasien datang ke fasilitas
Kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, tanda-tanda vital juga
dapat dilakukan di rumah, di lokasi darurat medis maupun di tempat lain. Apabila
pasien dicurigai sedang menderita kondisi medis yang serius, maka pemantauan ttv
akan terus diulang dan dilakukan evaluasi secara kontinyu sampai hasil ttv kembali
normal.

Jenis pemeriksaan TTV


1. Tekanan Darah
Merupakan tekanan yang di alami darah pada pembuluh darah arteri ketika darah di
pompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan
dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop melalui nilai sistolik dan diastolik.
Tekanan sistolik merupakan tekanan darah arteri pada saat jantung berkontraksi dan
memompa darah ke seluruh tubuh. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan darah
arteri menunjukkan saat jantung beristirahat untuk mengisi darah dari seluruh tubuh.
Tekanan darah normal pada dewasa yaitu 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukan
angka sistolik sedangkan angka 80 merupakan angka diastolik. Sementara pada bayi
dan anak-anak tekanan darah normal lebih rendah dari nilai dewasa. Tekanan darah
normal di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu aktivitas fisik, diet dan usia. Maka
untuk dapat hasil yang tepat, sebelum pengukuran sebaiknya beristirahatlah sekitar 15
menit dari aktivitas agar tubuh menjadi relax.
2. Denyut Nadi
Pengukuran denyut nadi dilakukan untuk mengetahui jumlah detak jantung, ritme
jantung dan kekuatan detak jantung per menit. Nilai denyut nadi normal pada dewasa
yaitu kisaran 60-100 x/menit, sementara pada bayi dan anak-anak lebih tinggi dari
dewasa. Namun, denyut nadi dapat lebih rendah maupun tinggi dari nilai normal
tergantung dari kondisi tubuh yang habis berolahraga, kondisi emosi ataupun
psikologis yang tidak stabil, sedang cedera dan sakit. Pengukuran denyut nadi dapat
dilakukan pada :
•Arteri Radialis.
Terletak di sepanjang tulang radialis. Sering dipakai secara rutin dan lebih mudah
teraba di area pergelangan tangan dan searah dengan ibu jari.
•Arteri Brachialis.
Terletak di medial lipatan siku tangan bagian dalam. Digunakan menggunakan
stetoskop untuk mengukur tekanan darah.
•Arteri Karotis.
Termasuk salah satu arteri besar yang terletak pada leher di lobus telinga.
3. Pernafasan
Saat mengukur tanda-tanda vital, dokter/perawat akan mengukur intensitas bernafas
dalam satuan waktu/menit, yaitu intensitas dada naik saat inspirasi (mengambil nafas)
ataupun ekspirasi (menghembuskan nafas). Metode ini bertujuan untuk menilai ada
kesulitan atau tidak dalam bernafas. Laju pernafasan normal untuk orang dewasa
yaitu 12-20 x/menit, sementara pada bayi dan anak-anak lebih tinggi dari nilai normal
dewasa. Adapun faktor yang mempengaruhi laju pernafasan, yaitu usia, peningkatan
suhu tubuh, beraktivitas/olahraga, posisi tubuh dan jenis kelamin.
4. Suhu Tubuh
Temperature/suhu adalah suatu ukuran derajat panas dengan menggunakan alat yang
disebut thermometer dan suhu yang dihasilkan tergantung dari aktivitas yang
dilakukan, cuaca, metabolisme tambahan karena pengaruh hormon, konsumsi cairan
maupun jenis kelamin. Temperature tubuh normal yaitu antara 36,5 sampai dengan
37,2 derajat celcius. Metode mengukur suhu tubuh antara lain dengan cara oral atau
melalui mulut (tidak dianjurkan pada bayi/anak), melalui rectal atau anus, melalui
ketiak/axilla, melalui kulit di dahi, dan melalui telinga.
•Melalui mulut, thermometer di letakkan di bawah lidah, bisa menggunakan
thermometer kaca/air raksa atau thermometer digital. Pada bayi/anak tidak dianjurkan
menggunakan thermometer kaca karena beresiko pecah akibat digigit dan juga
menggunakan bahan merkuri yang bersifat racun bagi tubuh dan berbahaya bagi
bayi/anak.
•Melalui rectal/anus. Tidak dianjurkan untuk pemeriksaan suhu melalui rectal jika
mengalami diare, setelah pembedahan rectal ataupun sedang mengalami
ambeien/hemorroids.
•Melalui axilla/ketiak ini yang paling sering digunakan karena dirasa mudah dan
nyaman. Namun ada beberapa kontraindikasi bagi pasien untuk dilakukan
pemeriksaan suhu melalui axilla, yaitu pasien kurus, adanya inflamasi lokal di daerah
ketiak, pasien tidak sadar/shock dan konstriksi pembuluh darah perifer.
•Melalui telinga, merupakan thermometer khusus (biasanya memakai digital) yang
dengan cepat mengukur suhu gendang telinga yang merupakan suhu inti tubuh (suhu
organ internal)
•Melalui kulit, merupakan thermometer khusus (biasanya memakai digital) yang
dengan cepat mengukur suhu di kulit dahi.
6. HEAD TO TOE
Pemeriksaan fisik head to toe adalah tes rutin yang sebenarnya semua orang
butuhkan. Lewat pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa kondisimu secara
keseluruhan dari ujung kaki hingga ujung kepala (head to toe). Mengingat ini adalah
pemeriksaan rutin, kamu tidak harus menunggu sakit terlebih dahulu untuk
melakukan tes ini.

Ada beberapa tes yang harus kamu jalani selama melakukan pemeriksaan fisik. Ini
bergantung pada usia atau riwayat medis yang kamu miliki. Dokter mungkin
menyarankan kamu untuk menjalani pengujian tambahan jika kamu mengidap atau
punya riwayat kesehatan tertentu.

Tujuan Pemeriksaan Fisik Secara Rutin


Pemeriksaan fisik keseluruhan membantu dokter untuk menentukan status kesehatan
kamu secara keseluruhan. Pemeriksaan fisik secara keseluruhan disarankan
setidaknya setahun sekali, terutama pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk:

•Mendeteksi kemungkinan penyakit agar bisa diobati sejak dini.


•Mengidentifikasi masalah apa pun yang mungkin menjadi masalah medis di masa
mendatang.
•Memperbarui imunisasi yang diperlukan.
•Memastikan pasien untuk menjaga pola makan yang sehat dan rutinitas olahraga.

Pemeriksaan fisik tahunan ini juga merupakan cara yang baik untuk memeriksa kadar
kolesterol, tekanan darah, dan gula darah. Pasalnya, kadar kolesterol, tekanan darah,
dan gula darah yang tinggi terkadang tidak menunjukkan tanda atau gejala apa pun
sampai benar-benar menimbulkan masalah serius. Dokter juga dapat melakukan
pemeriksaan fisik sebelum kamu melakukan operasi atau sebelum memulai
perawatan untuk suatu kondisi medis.

Adapun teknik teknik dalam pemeriksaan fisik yang digunakan:

Anda mungkin juga menyukai