menumbuhkan rasa dari tidak tahun menjadi tahu dan guru memposisikan diri sebagai pelatih dan
fasilitator. Selain itu guru juga harus bisa membangun kemistri terhadap siswa dan mengetahui
karakteristik siswa tersebut agar guru mudah menentukan metode pembelajaran yang membuat
siswa tersebut menjadi nyaman saat belajar. Jadi peran guru dalam pembelajaran yaitu sebagai
fasilitator (Mempermudah peristiwa belajar) yang lebih dicirikan dengan disediakannya peluang
seluas-luasnya bagi anak untuk mengembangkan ide kreatif supaya anak selalu aktif sambil
membangun pengetahuan yang lebih ilmiah. Sejalan dengan itu guru senantiasa melatih anak untuk
memliki keterampilan dan sikap tertentu agar dirinya mampu dan mau belajar dengan nyaman dan
menjadikan pembelajaran itu sebagai kebutuhan. Kebiasaan siswa selama ini masih menganut
budaya konsumtif dinatarnya kebiasaan siswa menerima informasi secara pasif seperti mencacat,
mendengar, meniru yang seharusnya akan diubah pada pola budaya produktif dimana siswa
anakdidiknya. Pembelajaran indi'idual merupakan cara guru untuk membantu siswa belajar
membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang
dimiliki siswa. Pendekatan indi'idual akan melibatkanhubungan yang terbuka antara guru dan
sis"a# yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan
yang harmonis antara guru dengan sis"adalam belajar. !ntuk mencapai hal itu# guru harus
A. mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan
membuat hubungan saling percaya.
B. membantu anak didik dengan pendekatan
C. membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
D. menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan
penuh perhatian.
E. menanggani anak didik dengan memberi rasa aman penuh pengertian bantuan dan mungkin
memberi beberapa alternatif .
2. PENDEKATAN KELOMPOK
Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam
diri mereka masing-masing sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial dikelas. Dengan
pendekatan ini siswa diharapkan mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan tidak ada
makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain langsung atau
tidak langsung disadari atau tidak makhluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk
tertentu. Anak didik dibiasakan hidup bersama bekerja sama dalam kelompok akan menyadari