Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Latihan Ber-Beban Dengan Metode Set System Terhadap Massa Otot Dada Members

PENGARUH LATIHAN BER-BEBAN DENGAN METODE SET SYSTEM TERHADAP


MASSA OTOT DADA MEMBERS HASIL LAUT SPORT CENTER & GYM

Iqbal Fandy Abdulloh


S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
iqbalabdulloh@mhs.unesa.ac.id

Andun Sudijandoko
S1 Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Surabaya
Andunsudijandoko@yahoo.com

Abstrak
Fitness (Olahraga Kebugaran) adalah salah satu olahraga yang sekarang lebih banyak diminati
dan menjadi trend serta gaya hidup bagi masyarakat memperoleh kesehatan tubuh, Olahraga
latihan beban paling sederhana dijalankan untuk memiliki kebugaran jasmani, apalagi bagi orang
yang harinya sibuk pada kebiasaan dan kegiatan kerjanya hingga susah mengatur waktu antara
pekerjaan dan berolahraga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan
ber-beban dengan metode set system terhadap massa otot dada members Hasil Laut Sport Center
& Gym Gresik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest
design. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota atau members Hasil Laut Sport Center &
Gym Gresik yang berjumlah 55 orang. Teknik sampling penelitian ini dengan cara purposive
sampling dan sampel penelitian ini yaitu members aktif sebanyak 7 orang pria. Analisis data
dengan uji Kolmogorov Smirnov dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan nilai korelasi sebesar
0,959, yang berarti bahwa terdapat hubungan yang kuat antara sampel sebelum dan sesudah
dilakukan treatment. Dan terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan
treatment dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa latihan ber-
beban dengan metode set system berpengaruh terhadap massa otot dada members Hasil Laut
Sport Center & Gym Gresik.
Kata Kunci: Latihan ber-beban, Set system, Massa otot dada

Abstract
Fitness (Fitness Sports) is one of the sports that is now more in demand and become a trend and
lifestyle for people to gain body health. The simplest weight training exercises are run to have
physical fitness, especially for people who are busy in their habits and work activities until it is
difficult to manage the time between work and exercise. The purpose of this study was to effect
of weighted exercise with the set system method on chest muscle mass members of The Sea
Results Sport Center & Gym Gresik. The method used in this research was the one group pretest-
posttest design. The population in this study is members or members of The Sea Products Sport
Center &Gym Gresik which amounts to 55 people. Sampling techniques of this study by
purposive sampling and sampling this study is active members as many as 7 men. Analyze data
with Kolmogorov Smirnov test and t-test. The results showed a correlation value of 0.959, which
means that there is a strong relationship between the sample before and after treatment. And
there is a significant difference between before and after treatment with a significance value of
0.000 < 0.05, so it can be concluded that weight training with set system method affects the chest
muscle mass members of The Sea Results Sport Center & Gym Gresik.
Keywords: Weight training, Set system, Chest muscle mass

437
PENDAHULUAN latihannya, contoh memanfaatkan Beban luar atau
Kegiatan olahraga lebih sering dilakukan alat contohnya dumbell, barbell, atau mesin beban
secara berkelompok, namun ada juga yang (gym machine), dengan memakai beban luar,
dilakukan perorangan. Beberapa orang merasakan latihan bisa lebih berhasil untuk menambah
banyak manfaat dan dapat termotivasi setelah kekuatan otot, pembentukan otot (hypertrophy),
bergabung ke area pusat kebugaran, mereka lebih dan fleksibilitas karena macam-macamnya lebih
bersemangat olahraga karena memperoleh banyak dan beban dapat disesuaikan dengan
program yang dicitakan serta relasi baru untuk takaran latihan. Latihan beban juga bisa
diskusi pengetahuan dan pengalaman tentang memanfaatkan beban dalam dari berat badan kita
fitness. sendiri yaitu chin-up, phus-up, ataupun back-up.
fitness (Olahraga Kebugaran) adalah Menggunakan beban merupakan bagian yang lebih
salah satu olahraga yang sekarang lebih banyak ampuh untuk menambah kekuatan otot dan
diminati dan sudah jadi mode serta gaya hidup pembentukan otot (hypertrophy) sebab massa otot
untuk seseorang. Bisa dilihat dari banyaknya pusat bisa menambah dengan menjalankan latihan beban
kebugaran yang terdapat di beragam tempat di yang akhirnya bisa meningkatkan kekuatan otot
fitness center atau mall. Menurut Suharjana (2007: 21-24) Latihan
Menjalankan kegiatan sehari-hari dengan beban yang benar seharusnya mempraktikkan
maksimal tidak lengkap jika sekedar prinsip-prinsip dasar latihan beban, sebagai
mengandalkan tubuh yang sehat saja, namun perlu berikut:
mempunyai kondisi fisik yang bugar. Menurut 1) Prinsip Beban Berlebih (overload)
Djoko Pekik (2003 : 2) kebugaran jasmani Prinsip beban berlebih ini termasuk
memiliki istilah physical fitness yang memiliki arti prinsip yang utama dan dibutuhkan. Seseorang
suatu kemampuan fisik seseorang melakukan yang tidak menjalankan prinsip ini dalam latihan,
kegiatan tanpa perlu merasa kelelahan dan tidak akan ada kemajuannya. Prinsip beban
kecapekan (Putra Michael, 2018). berlebih intinya beban kerja yang dilakukan patut
Olahraga mempunyai banyak manfaat, melampaui kapasitas yang dimiliki , latihan yang
diantaranya yaitu manfaat fisik, manfaat psikis, memakai beban yang sama atau lebih rendah dari
dan manfaat sosial. Olahraga adalah cara yang kapasitasnya tidak akan bisa menambah kekuatan,
ampuh dan aman untuk memperoleh kesehatan namun hanya melindungi kekuatan otot tetap
tubuh, Olahraga latihan beban paling sederhana sama. Agar mendorong meningkatnya
dijalankan untuk mendapatkan kebugaran jasmani, kemampuan otot, beban latihan perlu sampai pada
apalagi bagi orang-orang yang setiap hari sibuk ambang rangsang agar bisa membangkitkan
pada kebiasaan dan kegiatan kerjanya hingga adaptasi faal dalam tubuh.
susah mengatur waktu antara pekerjaan dan Menurut pendapat George A. Brooks dan
berolahraga. Thomas D. Fahey yang dikutip oleh Mochammad
Latihan beban diperlukan untuk Sajoto (1988: 114), latihan sebaiknya bisa
menyeimbangkan antara aktivitas yang condong membangkitkan faal tubuh, biar tubuh
tetap sama, melakukan olahraga supaya tubuh mendapatkan rangsangan yang bisa memberikan
selalu kuat dengan melatih otot sambil istirahat efek kekuatan dan kualitas otot.
sementara dari kegiatan dan pekerjaan yang 2) Prinsip Peningkatan Secara Progresif
membosankan. Menurut Mochamad Sajoto (1988: 115),
Menurut Suharjana (2009: 20) latihan Dalam program latihan, prinsip beban progresif
beban ialah latihan buat menaikkan kekuatan otot, dijalankan dengan menambah beban sedikit demi
daya tahan otot, membentuk peningkatan sedikit. Penambahan beban dilihat dari
jaringan atau pengencangan otot dengan memakai penyesuaian pembangkitan Otot yang dilatih
beban menjadi alat. Latihan beban membuat sebelumnya, agar otot bisa terbiasa dan bisa
tubuh beradaptasi memperbesar jaringan otot yang diberikan beban yang lebih berat dari latihan
dilatih. sebelumnya. Kekuatan otot bisa meningkat jika
Menurut Zamroni M.H. (vol 06 no 02, diberikan beban lebih, kalau beban yang diberikan
2016: 489-494), Memakai beban luar sangat ragam tidak ada peningkatan tentunya kekuatan tidak bisa
dan bermacam-macam dilihat dari tujuan
Pengaruh Latihan Ber-Beban Dengan Metode Set System Terhadap Massa Otot Dada Members

bertambah. Suatu repetisi dengan jumlah tertentu kekuatan dan daya tahan otot, bahkan bisa
diberikan penambahan beban secara bertahap. menambah atau bisa menurunkan berat badan.
3) Prinsip Pengaturan Latihan Jika menginginkan program latihan bisa
Menurut Thomas R. Baechle dan Barney sukses sesuai dengan yang ditetapkan , dalam
R. Groves (1997: 179), Program latihan perlu melakukan latihan beban perlu melakukan system.
diatur dengan benar, sebelum mengasah kelompok Macam-macam system ada banyak, salah satunya
otot kecil, latihan lebih dulu diprioritaskan pada ialah set system. Menjalankan system ini yaitu
kelompok otot besar, dan juga perlu diperhatikan dengan melakukan 2 atau 3 set. Dalam tahap awal
biar tidak ada otot yang sama memperoleh set sebelum menuju set kedua dibutuhkan rehat
pengulangan latihan atau latihan dua kali berturut- sejenak sebelum mengulangi latihan seperti awal
turut, karena otot butuh rehat sebelum tujuan set system ini ialah agar bisa memberi
menjalankan tahap latihan selanjutnya. Prinsip ini peningkatan massa otot dada.
rata-rata bergiliran dari otot tubuh bagian bawah Program latihan merupakan aturan pada
dan otot bagian atas. Pengaturan yang benar yaitu saat menjalankan latihan, biar latihan bisa
latihan dengan menyetarakan antara latihan berlangsung secara maksimal, sehingga program
dengan gerakan menarik dan mendorong, agar otot latihan berdampak positif bagi tubuh.
yang sama tidak mengalami pengulangan latihan Prinsip latihan dan komponen latihan
dan agar bisa rehat sejenak. mempengaruhi keberhasilan latihan sesuai dengan
4) Prinsip Kekhususan yang ditetapkan, akan tetapi prinsip dan komponen
Menurut Thomas R. Baechle dan Barney saja tidak cukup. Menurut Djoko Pekik (2002: 70-
R. Groves (1997: 176), Latihan beban yang dipakai 71) ada enam sistem dalam latihan beban yaitu
difokuskan pada perubahan-perubahan yang yang pertama Sistem Set, kedua Sistem Super Set,
dicapai dalam latihan. Sudut khusus pada gerakan ketiga Sistem Split Routine, keempat Sistem Multi
latihan bisa mempengaruhi seberapa besar Poundage, kelima Sistem Piramida, dan yang
pembangkitan otot. terakhir yaitu Sistem Compound Set. Melakukan
5) Prinsip Individu sistem-sistem ini menyesuaikan dari program dan
Mengamati kekhususan individu sesuai tujuan yang diinginkan, jadi setiap orang bisa
dengan kemampuan yang dimiliki perlu dilakukan menggunakan sistem yang berbeda, disesuaikan
dalam menjalankan latihan, karena setiap orang dari tujuan masing-masing.
memiliki kemampuan yang berbeda. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 39)
6) Prinsip Berkebalikan (reversibilitas) metode latihan set system sangat bermanfaat untuk
Menjalankan latihan dengan rutin hypertrophy otot dan meningkatkan kekuatan otot.
memiliki peran utama dalam melindungi Djoko Pekik Irianto, (2003: 32) juga berpendapat
kemampuan otot yang sudah dimiliki. bahwa menjalankan metode set system ini yaitu
Kemampuan otot dan kualitas otot yang dimiliki dengan menjalankan beberapa set dengan urut,
secara perlahan bisa berkurang atau tidak ada sama fokus memberi beban pada sekelompok otot, lalu
sekali jika tidak dilatih dengan rutin. istirahat sejenak kemudian diulangi seperti awal.
7) Prinsip Pulih Asal (recovery) Ini juga sesuai dengan pendapat Suharjana
Program latihan yang benar perlu (2013:86) yaitu parameter latihan beban untuk
memperhitungkan waktu istirahat yang cukup, hypertrophy otot yaitu 70-80% 1RM, dengan
tujuannya dari istirahat yaitu agar bisa menambah jumlah repetisi 8-12 dalam 3-6 set, dan diselingi
energi kembali dan membuang asam laktat yang istirahat set selama 30-90 detik.
menumpuk di otot dan darah, karena jika waktu Menggunakan beban bisa berhasil
istirahat tidak mencukupi maka akan mengalami menambah kekuatan dan daya tahan otot. Menurut
kelelahan ataupun bisa jadi cedera. Ray (2006:23) hal yang harus diperhatikan agar
Penampilan gerak dan kualitas fisik bisa bisa memaksimalkan hypertrofi otot salah satunya
meningkat disebabkan dari latihan yang dijalankan yaitu nutrisi yang masuk ke tubuh dan juga
secara terstruktur. Bahkan latihan beban bisa istirahat yang cukup, istirahat dibutuhkan bagi
memberikan efek manfaat bagi tubuh, contohnya tubuh untuk mengembalikan energi yang telah
adanya peningkatan kualitas otot dan fisik, digunakan saat latihan. Dan agar sistem jaringan
otot lokal dan sistem pusat syaraf tekanannya bisa

439
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 437 - 446

menurun kembali. Hal yang memperkuat belum memahami mengenai program program
kesiagaan syaraf tubuh dan otot untuk mengalami latihan. Sehingga peneliti berinisiatif untuk
pembangkitan pertumbuhan berikutnya salah mengajak para member untuk mendapatkan
satunya ialah kuantitas dan kualitas pemulihan. program, agar tidak menjalani latihan yang terlalu
Nutrisi juga mempunyai fungsi utama untuk monoton dan terus menerus yang mengakibatkan
memulihkan energi yang telah dikeluarkan banyak member menjadi jenuh.
saat latihan serta menyediakan bahan baku untuk Oleh sebab itu, agar tujuan dari program
memperbaiki otot-otot yang rusak akibat latihan dapat tercapai diperlukan latihan yang terprogram
beban. dan terarah dengan harapan bisa mendapatkan
Manfaat hipertrofi otot bagi member hasil yang maksimal. Maka pada kesempatan ini
antara lain yaitu, member akan lebih merasa penulis mengadakan penelitian dengan judul
nyaman dan percaya diri dengan tubuhnya karena “Pengaruh Latihan Ber-Beban dengan Metode Set
memiliki badan yang berbeda dari kebanyakan System Terhadap Massa Otot Dada Members Hasil
orang disekitarnya dan akan terlihat gagah dan Laut Sport Center & Gym.”
cocok menggunakan pakaian apapun karena otot
dada, lengan, dan bahu lebih kelihatan menonjol METODE
dari sebelumnya. Dan salah satu kelebihan lainnya Penelitian ini merupakan penelitian
yaitu jika memerlukan tenaga fisik tidak akan ada deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
masalah karena tubuhnya sudah terbiasa dengan eksperimen semu. Desain penelitian ini adalah
mengangkat beban saat latihan di tempat fitnes. menggunakan one group pretest-posttest design
Prinsip-prinsip latihan adalah faktor Penelitian ini akan membandingkan hasil pretest
utama terhadap aspek fisiologis dan psikologis dan posttest massa otot.
olahragawan jadi latihan yang baik sebaiknya Quasi eksperimen adalah jenis penelitian
mempraktikkan prinsip-prinsip latihan agar yang digunakan dalam penelitian ini. Tempat
mencegah terjadinya cedera pada waktu latihan pelaksanaan penelitian ini adalah di Hasil Laut
dan bisa menambah kualitas latihan dengan Sport Center & Gym Gresik. Waktu penelitian
menjalankan prinsip latihan dengan benar. Tujuan dilakukan sebanyak 16 kali tatap muka, dengan
program yang dijalankan bisa berhasil dan pertemuan satu minggu sebanyak 3- 4 kali latihan
menunjukkan perubahan maksimal. selama 5 minggu.
Member yang bergabung di fitnes center Populasi penelitian ini adalah anggota
ada beberapa yang lebih sering menggunakan cara atau members Hasil Laut Sport Center & Gym
instan yaitu dengan konsumsi suplemen, latihan Gresik yang berjumlah 55 orang. Pengambilan
secara berlebihan, diet, bahkan dengan cara sampling menggunakan Purposive Sampling dan
konsumsi protein yang berlebih dengan tujuan agar didapatkan sampel members aktif sebanyak 7
hasilnya cepat tercapai atau terlihat. Mereka orang.
berfikir jika tidak menggunakan suplemen akan Kriteria sampel yang digunakan yaitu:
lama terlihat hasilnya atau perkembangan ototnya, a. Member yang usianya 20-35 tahun
yang mengakibatkan latihan jadi terasa b. Member berjenis kelamin laki-laki
menjenuhkan, padahal cara instan yang dilakukan c. Selama dua bulan sudah menjadi member yang
tersebut dapat membahayakan diri sendiri aktif
dikemudian hari. Besarnya otot tidak menjamin d. Tidak ada penyakit penyerta: jantung, liver,
kualitas tubuh yang baik, akan tetapi juga dilihat tekanan darah tinggi, dan kanker.
pada muskularitas (kekekaran), komposisi (kadar e. Bersedia menjadi sampel penelitian dan
lemak dalam tubuh), proporsi, dan juga mengikuti treatment selama waktu yang
keseimbangan (simetri). ditentukan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
observasi members Hasil Laut Sport Center & berupa perubahan massa otot dada members
Gym latihan yang dilakukan member tidak Hasil Laut Sport Center & Gym. Teknik
bervariasi, hanya melakukan latihan yang sama mengukur hipertrofi otot yaitu dengan cara
terus menerus yang bisa mengakibatkan kejenuhan mengukur lingkar dada members dengan
dan kebosanan dalam menjalaninya dan juga menggunakan meteran pita ukur atau disubut

440
Pengaruh Latihan Ber-Beban Dengan Metode Set System Terhadap Massa Otot Dada Members

juga dengan metlin. satuan yang digunakan pengukuran massa otot dada sebelum dan sesudah
centimeter (Skripsi, Putra Anggara, 2015). dilakukan treatment.
Metode eksperimen yang dilakukan pada
subjek demi subjek ialah teknik pengumpulan data Tabel 1.1 Komposisi dan Takaran
pada penelitian ini, tujuannya yaitu sebelum Komposisi Takaran
diberikan treatment agar bisa memulai awalan Beban (intensitas) 10-70%
yang sama.
Analisis yang digunakan dalam penelitian Repetisi per set 12-20
ini, agar bisa melihat data berdistribusi normal atau Set 2-3
tidak, setelah itu dilanjutkan dengan uji-t,
Istirahat antar sesi 20-30 detik
tujuannya yaitu melihat perbedaan variabel antara
sebelum dan sesudah diberikan eksperimen dan Istirahat antar set 60-90 detik
melihat ada atau tidaknya pengaruh latihan ber-
beban dengan metode set system terhadap Frekuensi 3-4 kali / minggu
kekuatan otot ekstremitas atas members Hasil Laut Irama Lancar
Sport Center & Gym Gresik.
Lama latihan 4-5 minggu
Penelitian ini dilakukan selama 16 kali
pertemuan setiap hari Senin, Rabu, Jum’at, terbagi
menjadi 2 shift pagi mulai jam 08.30 – 11.30 dan Tabel 1.2 Program latihan Set System (latihan
sore jam 15.00 -17.00 WIB. Subyek dalam otot dada)
penelitian ini adalah 7 orang members Hasil Laut Exercise Beban Rep Set
Sport Center & Gym Gresik. Tempat penelitian
dilaksanakan di Hasil Laut Sport Center & Gym Bench press 10- 12-20 3
Gresik. 70%
Dalam penelitian ini menggunakan analisis Pec Dec Butterfly 10- 12-20 3
uji-t berpasangan untuk mengetahui perbandingan 70%
antara massa otot sebelum dan sesudah dilakukan Dumbbell fly 10- 12-20 3
treatment pada members Hasil Laut Sport Center 70%
& Gym Gresik. Pada uji t berpasangan dapat Incline Dumbell 10- 12-20 3
diketahui seberapa besar korelasi antar sampel press 70%
sebelum dan sesudah dilakukan treatment.
Uji normalitas digunakan untuk menguji
kenormalan sebaran data. Uji normalitas
diperlukan pada uji t berpasangan agar dapat
mengetahui apakah selisih dari kedua data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Alat uji
yang digunakan dalam Kolmogorov-Smirnov.
Menurut Jonathan Sarwono, (2010: 25).
untuk mengetahui normal tidaknya suatu sebaran
adalah apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05
Pretest
(signifikan > 0,05), data berdistribusi normal dan
jika nilai signifikan kurang dari 0,05 (signifikan < Posttest
0,05) data tidak berdistribusi normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Deskripsi data pada penelitian ini
merupakan penilaian terhadap perbandingan
massa otot dada sebelum dan sesudah dilakukan
treatment. Data diperoleh dari pengisian angket Gambar 1.1 Hasil Pretest dan Posttest
responden

441
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 437 - 446

Tabel 1.3 Hasil Pretest dan Posttest responden Dari Tabel 1.5 di atas diketahui bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,136 > 𝛼 (0,05), maka
diperoleh keputusan terima H0. Artinya, selisih
Nama Responden Pretest Posttest
dari kedua data berdistribusi normal.
R.E.W 87 90 Berdasarkan uji korelasi didapatkan hasil
pada Tabel 1.6 sebagai berikut :
GNW 85 89,5
Tabel 1.6 Korelasi
STH 89 94
Nilai korelasi Keterangan
RY 90 94

RZ 90 93 0,959 Terdapat korelasi kuat dan


IS 82 85 positif

HND 84 89

Dari tabel 1.3 dapat diketahui bahwa dari Dari Tabel 1.6 dapat diketahui bahwa
hasil sebelum dan sesudah dilakukan treatment nilai korelasi sebesar 0,959, maka dapat
pada 7 members Hasil Laut Sport Center & Gym disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat
Gresik. Menunjukkan adanya perubahan dari antar sampel sebelum dan sesudah dilakukan
sebelum dan sesudah dilakukan treatment. treatment pada members Hasil Laut Sport Center
Berdasarkan analisis data pre-test dan & Gym Gresik.
post-test massa otot dada 7 members Hasil Laut Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
Sport Center & Gym Gresik diperoleh deskripsi untuk menguji perbandingan antar sampel sebelum
statistik seperti tabel 1.3 berikut. dan sesudah dilakukan treatment pada members
Tabel 1.4 Statistik Deskriptif Hasil Laut Sport Center & Gym Gresik dapat
Variabel Mean N Std. Std. ditunjukkan melalui Tabel 1.7 seperti berikut :
Deviation Error
Mean Tabel 1.7 Uji T Berpasangan

Pretest 86,71 7 3,15 1,19 Nilai Signifikansi Keputusan

Posttest 90,64 7 3,27 1,24 0,000 Tolak H0

Dari Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa Dari Tabel 1.7 dapat diketahui bahwa
dengan banyak data sebesar 7 diperoleh rata-rata nilai signifikansi didapatkan sebesar 0,000 < 𝛼
massa otot dada sebelum dilakukan treatment (0,05), maka diperoleh keputusan tolak H0.
sebesar 86,71 dengan simpangan baku sebesar Artinya, terdapat perbedaan signifikan antara
3,15. Rata-rata massa otot dada sesudah dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan treatment pada
treatment sebesar 90,64 dengan simpangan baku members Hasil Laut Sport Center & Gym Gresik.
sebesar 3,27 Maka dapat disimpulkan bahwa latihan ber-beban
dengan metode set system berpengaruh terhadap
Tabel 1.5 Uji Normalitas massa otot dada members Hasil Laut Sport Center
& Gym Gresik.
Nilai Signifikansi Keputusan Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian secara
0,136 Terima H0 umum yang dilakukan kepada 7 orang members
Hasil Laut Sport Center & Gym diperoleh hasil
perbedaan secara signifikan antara massa otot dada
sebelum melakukan treatment dengan massa otot

442
Pengaruh Latihan Ber-Beban Dengan Metode Set System Terhadap Massa Otot Dada Members

dada sesudah melakukan treatment. Dibuktikan Kemudian dilanjutkan latihan kemabli seperti
dari hasil uji t berpasangan dengan nilai semula dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.
signifikansi sebesar 0,000 < nilai 𝛼 (0,05). Dan sebaiknya dalam menjalankan latihan harus
Penelitian ini juga sejalan dengan sesuai dengan set dan repetisi yang sudah
penelitian yang sudah dilakukan oleh (Kalis, ditentukan.
2015), penelitian Kais membuktikan bahwa ada Latihan beban bisa memperlihatkan
pengaruh yang bermakna pada latihan beban uraian mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan metode set system terhadap kekuatan otot dengan spesifik dari kontraksi otot pada tubuh.
pada member fitnes Pesona Merapi Gym. Intinya, otot timbul disebabkan otot itu
Penelitian lain yang sama juga pernah dilakukan memanjang, memendek atau tetap sama sebelum
oleh (Setiawan, 2016 ) membuktikan bahwa ada adanya kontraksi.
pengaruh yang bermakna latihan beban metode set Menurut Fox macam-macam kontraksi
system terhadap kekuatan otot tangan pada 16 otot dibagi sebagai berikut:
members Fitness Center Club Arena Hotel Ibis 1. Isotonik
Malioboro Yogyakarta. Isotonik ialah waktu berlangsungnya
Latihan beban termasuk proses yang peningkatan tegangan otot akan memendek.
terstruktur buat menambah kemampuan faal tubuh. 2. Isometrik
Banyak perubahan yang berguna bagi tubuh jika Berbeda dengan isotonik, isometrik otot akan
menjalankan latihan beban, namun perubahannya menegang namun tidak memanjang, otot akan
tidak bisa dilihat langsung jika hanya melakukan tetap seperti semula.
latihan 2 minggu, tetapi baru bisa dilihat jika sudah 3. Eksentrik
menjalankan latihan 1-2 bulan. Pada penelitian ini Jika pada tipe isotonik waktu berlangsungnya
peneliti melakukan eksperimen kepada member peningkatan tegangan otot menjadi pendek,
selama 16 kali pertemuan setiap hari Senin, Rabu, justru tipe eksentrik otot mengalami perubahan
Jum’at, terbagi menjadi 2 shift pagi dan sore. dengan memanjang.
Bompa menyatakan latihan beban sama 4. Isokinetik
saja dengan angkat beban yaitu dengan tujuan Tidak berbeda jauh dengan tipe isotonik, tipe
untuk melatih kekuatan otot dan menjadikan beban isokinetik waktu adanya peningkatan tegangan
sebagai alat bantu latihan. Secara spesifik latihan otot akan memendek melewati ruang gerak
kekuatan menjadi dasar perubahan faal dan juga dengan kecepatan tetap.
meningkatkan daya letak dan daya tahan otot. Menurut Syahmirza Indra Lesmana
Menurut Setiawan latihan beban yang (2017) terdapat perubahan- perubahan yang terjadi
kerap dipakai yaitu sistem set. Sistem set ialah setelah melakukan latihan diantarannya yaitu
seseorang melakukan satu macam latihan dengan perubahan neurological, struktural dan metabolik.
mengangkat beban secara berulang-ulang, lalu 1. Perubahan neurological yaitu orang yang
rehat sejenak 3-5 menit, kemudian dilanjutkan pertama melakukan latihan atau masih baru
latihan kembali seperti awal. memulai akan merasakan peningkatan
Sajoto mengungkapkan repetisi yaitu kekuatan otot secara kuat atau sensasional, hal
banyaknya pengulangan pengangkatan beban yang ini dirasakan terus menerus selama 8-12
dijalankan, sementara set ialah deretan kegiatan minggu.
dari repetisi. Latihan beban menurut Sajoto jika 2. Perubahan struktural yaitu Perubahan
memakai set system lebih baik menambahkan struktural yang dialami pertama yaitu
istirahat, jadi setelah set pertama selesai diselingi resistance exercise yaitu untuk meningkatkan
istirahat sejenak 1-2 menit, kemudian bisa kekuatan jaringan. Perubahan ini juga untuk
dilanjutkan set kedua. meningkatkan kapasitas otot dalam
Menurut Fox, satu set merupakan menghasilkan tegangan sampai kekuatan otot
banyaknya pengulangan yang dijalanlan terus bisa meningkat.
menerus tanpa ada jeda rehat. Dalam artian satu set 3. Perubahan metabolik yaitu perubahan
ada beberapa repetisi. Jadi menurut Fox sistem set metabolik ini berhubungan dengan energi yang
ialah latihan beban dengan beberapa repetisi dari sudah digunakan selama latihan, terdapat 3
suatu bentuk latihan, lalu istirahat sejenak. enzim kompleks untuk adaptasi resistance

443
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 437 - 446

exercise yaitu yang pertama yaitu ezim phos-


phocreatine ATP kompleks, yang kedua yaitu DAFTAR PUSTAKA
glycolysis atau glycogebolosis kompleks, dan Ade Ray, dkk. 2006. Gaya Hidup Sehat Fitness
yang ketiga yaitu lypolysis kompleks. dan Binaraga. Jakarta: Tabloid BOLA.
Kalis Prima, (2016) Mengungkakan (Online), (Https://goodreas.org, diakses
bahwa menjalani latihan angkat beban, 21 Januari 2020)
memerlukan pemanasan terlebih dahulu dengan Ahmad Nasrulloh. 2012. “Pengaruh Latihan
mengangkat beban dimulai yang ringan terlebih Circuit Weight Training Terhadap
dahulu, kemudian beban bertambah berat namun Kekuatan dan Daya Tahan Otot
diawali dengan perlahan. Manfaat dari gerakan Mahasiswa IKOR A Angkatan 2009”.
yang mengikat sendi yaitu bisa menambah Journal Article Medicora. Vol. 08, no 2.
kelenturan sebab pembesaran dan elastisnya otot (Online), (Https://journal.uny.ac.id,
bisa meningkat, namun kita masih tetap diakses 20 Januari 2020).
memerlukan stretching terlebih dahulu. Stretching Djoko Pekik Irianto. 2002. Dasar Kepelatihan.
dilakukan cukup hanya 30-60 detik karena jika Yogyakarta: FIK UNY. (Online),
lebih dari 60 detik pun hasilnya akan tetap sama. (Https://library.uny.ac.id, diakses 20
Sebelum dan sesudah latihan diharuskan Januari 2020).
melakukan peregangan terlebih dahulu. Djoko Pekik Irianto. 2004. Materi Pelatihan
Instruktur Fitnes Tingkat Dasar.
PENUTUP Yogyakarta: Klinik Kebugaran FIK
Simpulan UNY. (Online), (Https://library.uny.ac.id,
Berdasarkan dari hasil penelitian secara diakses 14 Februari 2020).
umum yang dilakukan kepada 7 orang members Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek
Hasil Laut Sport Center & Gym diperoleh hasil Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: CV.
perbedaan secara signifikan antara massa otot dada Tambak Kusuma. (Online),
sebelum melakukan treatment dengan massa otot (Https://repository.upi.edu, diakses 5
dada sesudah melakukan treatment. Dibuktikan Februari 2020).
dari hasil uji t berpasangan dengan nilai Herawati lilik, Rejeki Purwo Sri, Purwanto
signifikansi sebesar 0,000 < nilai 𝛼 (0,05). Bambang, Argarini Raden, Kinandita
Maka dapat disimpulkan bahwa latihan ber- Hayuris, Jatmiko Tutur, Susanto Indra
beban dengan metode set system berpengaruh Himawan. 2015. Fitness Personal
terhadap massa otot dada members Hasil Laut Trainer Guide. Departemen Ilmu Faal
Sport Center & Gym Gresik. Latihan dengan Fakultas Kedokteran Universitas
metode set system agar bisa memberikan pengaruh Airlangga. (Online),
yang bermakna pada kekuatan otot harus diberikan (Https://aunilo.uum.edu.my, diakses 9
dosis dan takaran latihan yang tepat dan tentunnya Januari 2020).
juga diimbangi istirahat yang cukup, dan juga Lesmana Syahmirza Indra. 2005. “Perbedaan
makan-makanan yang bergizi agar pertumbuhan Pengaruh Metode Latihan Beban
otot bisa lebih maksimal lagi. Terhadap Kekuatan dan Daya Tahan Otot
Saran Biceps Brachialis ditinjau dari Perbedaan
Berdasarkan penelitian yang berjudul Gender ( Studi Komparasi Pemberian
“Pengaruh Latihan Ber-beban Dengan Metode Set Latihan Beban Metode Delorme dan
System Terhadap Massa Otot Dada Members Hasil Metode Oxford pada mahasiswa Fakultas
Laut Sport Center & Gym Gresik”. Peneliti Ilmu Kesehatan dan Fisioterapi
memberikan saran pada pihak-pihak yang terkait Universitas Indonusa Esa Unggul
dalam permasalahan yang terjadi adalah bagi Jakarta”. Jurnal Fisioterapi Indonusa.
penelitian selanjutnya, dapat melanjutkan Vol. 5 no. 1. (Online),
penelitian untuk mengetahui pengaruh latihan (Https://ejurnal.esaunggul.ac.id, diakses
beban menggunakan metode set system dengan 10 Januari 2020).
mengontrol variabel yang lain. Nurhasan, Wibowo Sapto, Hidayat Taufiq,
Hamdani, Arief Ahmad Nur, Fathir

444
Pengaruh Latihan Ber-Beban Dengan Metode Set System Terhadap Massa Otot Dada Members

Widya Lucy. 2017. Fitness. Surabaya: (Online), (Https://uny.ac.id, diakses 13


Unesa University Press. (Online), Februari 2020).
(Https://journal.unesa.ac.id, diakses 24 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan
Januari 2020). Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Pekik, Djoko. 2000. Dasar-dasar Latihan Bandung: CV.Alfabeta (Online),
Kebugaran. Yogyakarta: Lukman Offset (Https://doku.pub, diakses 24 Januari
(Online), (Https://library.uny.ac.id, 2020).
diakses 24 Januari 2020). Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Ponidi. 2018. Perbedaan Pengaruh Latihan Beban Administrasi: Dilengkapi dengan Metode
Metode Sistem Set dan Pyramid R & D. Edisi 17.Bandung: Alfabeta.
Terhadap Hipertrofi Otot pada Members (Online), (Https://doku.pub, diakses 22
Jetset Fitness Palembang (Skripsi). Januari 2020).
Palembang: Universitas Sriwijaya. Suharjana. 2013. Kebugaran Jasmani.
(Online), (Https://repository.unsri.ac.id, Yogyakarta: Jogja Global Media.
diakses 22 Januari 2020). (Online), (Https://staffnew.uny.ac.id,
Putra Anggara. 2014. Pengaruh Latihan Beban diakses 24 Maret 2020).
dengan Metode Pyramid Set Terhadap Suharsimi Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian.
Hipertrofi Otot pada Members Fitnes Jakarta: PT Rineka Cipta. (Online),
Center GOR UNY. (Skripsi). Yogyakarta: (Https://library.fis.uny.ac.id, diakses 24
Universitas Negeri Yogyakarta. Januari 2020).
(Online), (Https://enprints.uny.ac.id, Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian:
diakses 11 Februari 2020). Suatu Pendekatan Praktik, (Edisi Revisi)
Putra Michael. 2018. Kebugaran Jasmani – Jakarta: Rineka Cipta. (Online),
Pengertian, Komponen, Manfaat, dan (Https://library.fis.uny.ac.id, diakses 11
Tes, Januari 2020).
(Online),(https://www.ahlipengertian.co Tri, A. 2014. Perbandingan Hasil Latihan Squat
m/kebugaran-jasmani/, diakses 20 maret dengan Menggunakan Weight Trainning
2018). Metode Pyramide Sistem dan Metode
Putri Maysizar. 2019. Trend gaya hidup sehat di Burnout Sistem terhadap Peningkatan
Fitness Center Empire. (Skripsi). Kekuatan Maksimal Otot Tungkai.
Lampung Universitas Lampung. (Skripsi). Universitas Pendidikan
(Online), (Https://digilib.unila.ac.id, Indonesia, Bandung (Online),
diakses 13 Februari 2020). Https://repository.upi.edu, (diakses 15
Rahina Sothama. 2015. Pengaruh Latihan Beban Februari 2020).
Terhadap Peningkatan Massa Otot Wahyu Sasangka Putra. 2015. Pengaruh Latihan
Pectoralis Mayordan Biceps (Skripsi). Beban Dengan Metode Pyramide system
Bali: Universitas Udayana. (Online), Terhadap Massa Otot Dada Member
(Https://ojs.unud.ac.id, diakses 13 Fitness “Pesona Merapi Gym”. (Skripsi).
Februari 2020). Yogyakarta: Universitas Negeri
Septa Rizwan. 2017. Pengaruh Latihan Beban Yogyakarta. (Online),
Metode Sistem Set dan Pyramid (Https://eprints.uny.ac.id, diakses 20
Terhadap Hipertrofi Otot pada Members Januari 2020).
Anklus Fitness. (Skripsi). Palembang: Wungouw, S. 2015. Pengaruh Latihan Beban
Universitas Sriwijaya. (Online), Terhadap Kekuatan Otot. Jurnal e-
(Https://uny.ac.id, diakses 25 Januari biomedik. Vol. 01: hal 334 (Online),
2020). (Https://ejurnal.unsrat.ac.id, diakses 10
Setiawan. 2016. Pengaruh Latihan Beban dengan Februari 2020).
Metode Set System Terhadap Kekuatan Yudiana Yuyun, Subarjah Herman, Juliantine Tite.
Otot Members Fitnes Center Club Arena 2008. Dasar-dasar Kepelatihan. Jakarta:
Hotel Ibis Mallioboro Yogyakarta. Universitas Terbuka. (Online),
(Skripsi). Universitas Negri Yogyakarta.

445
Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 09. No. 03, September 2021, Hal 437 - 446

(Https://repository.upi.edu, diakses 24
Januari 2020).
Zamroni Muhammad Helmi. 2016. “Pengaruh
Latihan Beban dengan Alat Mekanis dan
Non Mekanis Terhadap Kekuatan Otot
Perut Mahasiswa FIK UNESA
Surabaya”. Jurnal Kesehatan Olahraga.
Vol. 06 (2): hal. 489-494. (Online),
Https://jurnal.unesa.ac.id, (diakses 20
Januari 2020).

446

Anda mungkin juga menyukai