Ringkasan BAB 9 :
Social Penetration Theory of Irwin Altman & Dalmas Taylor at
Communication Theory Karya Em Griffin
Bab ini membahas tradisi Sosio-psikologis dan secara khusus memusatkan pada
Teori Penetrasi Sosial karya Irwin Altman dan Dalmas Taylor. bab ini dimulai dengan
menelaah peribahasa dan bagaimana mereka sering memberikan nasihat yang
bertentangan tentang hubungan antarpribadi. Kemudian diperkenalkan konsep
penetrasi sosial dan gagasan bahwa hubungan berkembang melalui pengungkapan
diri yang gradual dan teratur. Bab ini menjelaskan konsep struktur kepribadian dan
membandingkannya dengan lapisan-lapisan bawang, dengan lapisan-lapisan luar
mewakili diri publik dan inti dalam mewakili pikiran dan perasaan pribadi. Di Bahaslah
proses pengungkapan diri dan bagaimana hal itu membawa kedalaman dalam
kedekatan.
Bab ini juga memperkenalkan gagasan tentang imbalan dan biaya dalam
hubungan, dan bagaimana individu mengevaluasi manfaat dan kerugian potensial dari
sebuah hubungan. Di Bahaslah konsep tingkat perbandingan dan tingkat
perbandingan alternatif, serta bagaimana individu menggunakan standar ini untuk
mengevaluasi kepuasan dan stabilitas dalam sebuah hubungan. Bab ini juga
mengeksplorasi peran lingkungan dalam penetrasi sosial, dan bagaimana individu
mengelola ruang fisik mereka untuk mencapai tujuan privasi dan pengungkapan.
Diakhiri dengan menyebutkan beberapa kritik terhadap teori penetrasi sosial, termasuk
gagasan bahwa pengungkapan diri tidak selalu mengarah pada kedekatan hubungan
dan bahwa teori mungkin mengabaikan pentingnya belas kasih dan altruisme dalam
hubungan.
Konsep utama dari teori penetrasi sosial adalah bahwa hubungan berkembang
melalui pengungkapan diri yang bertahap dan teratur, yang mengarah pada kedalaman
kedekatan. Teori ini membandingkan individu dengan bawang, dengan lapisan yang
mewakili berbagai tingkatan pengungkapan diri dan kerentanan. Ini menekankan
pentingnya batas psikologis dan teritorial dalam proses penetrasi sosial. Teori ini juga
mempertimbangkan peran imbalan dan biaya dalam hubungan, saat individu
mengevaluasi manfaat potensial dan kerugian dari menjadi lebih rentan. Selain itu,
teori ini menjelajahi pengaruh lingkungan pada penetrasi sosial dan bagaimana
individu mengelola ruang fisik mereka untuk mencapai tujuan privasi dan
pengungkapan diri mereka.
Menurut Teori Penetrasi Sosial, self-disclosure atau pengungkapan diri
didefinisikan sebagai berbagi sukarela mengenai sejarah pribadi, preferensi, sikap,
perasaan, nilai, rahasia, dan informasi intim lainnya dengan orang lain. Ini melibatkan
proses mengungkapkan diri yang sebenarnya dan memungkinkan orang lain untuk
melampaui tingkat interaksi permukaan. Self-disclosure dianggap sebagai aspek
penting dalam mengembangkan kedalaman kedekatan dan keintiman dalam
hubungan. Teori tersebut menyarankan bahwa saat individu secara bertahap dan
teratur mengungkapkan informasi pribadi lebih banyak, mereka menciptakan
kesempatan untuk kerentanan dan koneksi timbal balik dengan orang lain.
Menurut Teori Penetrasi Sosial oleh Altman dan Taylor, terdapat empat
pengamatan tentang proses penetrasi sosial:
● Barang-barang perifer dipertukarkan lebih sering dan lebih cepat
daripada informasi pribadi: Pada tahap awal hubungan, individu
cenderung berbagi informasi yang dangkal dan non-intim tentang diri
mereka lebih mudah daripada detail pribadi dan rahasia.