BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha
1
bisnis. Seorang wirausahawan adalh seseorang yang terlibat dalam
kewirausahaan.
B. Rumusan Masalah
Makalah ini merumusakan tentang bagaimana merumuskan solusi masalah
dalam wirausaha.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a) Memahami pengertian masalah
b) Memahami solusi yang harus dilakukan dalam menghadapi
masalah wirausaha
2
c) Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
dalam menghadapai berbagai hambatan
d) Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi para siswa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masalah
Setiap orang hidup di dunia ini dapat di pastikan mempunyai masalah,baik dia
sebagai pribadi atau pun individu maupun dalam kelompok, keluarga, organisasi
atau perkumpulan. Yang membedakan adalah besar kecilnya, berat ringanya atau
sulit dan mudahnya masalah yang di hadapi. Masalah adalah segala sesuatu yang
dapat menghambat tercapainya tujuan yang ingin di capai.
b) Menurut Djarwanto :
• Masalah adalah suatu hambatan dalam pencapaian tujuan.
• Masalah adalah suatu keadaan yang membuat kita ragu-ragu, bingung,
cemas untuk memutuskannya.
• Masalah adalah kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan
kenyataan.
• Masalah adalah tindakan penyimpangan dari norma atau aturan yang
berlaku.
• Masalah adalah kesulitan yang menggerakkan orang untuk
memecahkannya.
c) Menurut Mardiyatmo :
3
pada saat itu juga, dan kemudian pada waktu tertentu akan mampu
memecahkannya karena pengetahuan dan pemikiran tertentu
d) Menurut Robert K. Merton :
4
§ Memenuhi unsur yang menggerakan untuk membahasnya
§ Bersifat penting dan realistis
§ Berguna untuk dipecahkan
Dalam kehidupan masalah itu bermacam-macam. Jenis-Jenis Masalah yang
Dihadapi Wirausaha antara lain:
a. Menurut Asal-Usulnya
1) Masalah dari dalam organisasi
Masalah dari dalam organisasi atau intern disebabkan oleh kondisi dan Situasi
perusahaan yang bersangkutan seperti :
§ Menurunnya omzet penjualan
§ Kurangnya produktivitas tenaga kerja
§ Kurangnya dana
§ Kurangnya komunikasi antara atasan dengan bawahan, dll
Masalah ringan adalah masalah yang mudah dan cepat diatasi oleh wirausaha.
Masalah ringan biasanya dapat diatasi sendiri oleh pihak bersangkutan. Risiko
yang ditimbulkan jika lambat diatasi relatif sangat kecil
2) Masalah Sedang
Masalah sedang adalah masalah yang agak sulit diatasi dan memerlukan
waktu yang agak lama untuk mengatasinya. Masalah sedang memerlukan
bantuan pihak lain dalam mengatasi dan memecahkannya
3) Masalah Berat/Rumit
5
Masalah berat/rumit adalah masalah yang sangat sulit dan rumit untuk diatasi
dan dipecahkan. Masalah berat/rumit membutuhkan tim untuk mengatasi dan
memcahkannya karena pemecahannya cukup lama
c. Menurut Waktu Terjadinya
1) Masalah yang bersifat rutin dan serupa atau sejenis
Masalah rutin dan serupa atau sejenis seringkali muncul, tetapi sangat mudah
diatasi karena wirausahawan sudah berpengalaman dalam menangani
masalah ini
2) Masalah yang datangnya tidak menentu
Masalah tidak menentu adalah masalah yang bersifat masalah baru yang
datangnya tidak menentu atau tidak kita duga. Untuk memecahkan masalah
ini perlu pertimbangan yang masak karena mengandung banyak risiko
Masalah bisnis / berwirausaha menurut sering dijadikan sebagai alasan oleh
pengusaha itu sendiri. Alasannya seperti :
Sedangkan yang menjadi Alasan utama masalah dan kegiatan dalam bidang
usaha, adalah
a. Latar belakang usaha yang kurang memadai
6
Lupa daratan, mabuk kepayang, ikut terjun dalam kegiatan lain yang
tidak ada kaitannya dengan usaha
Makin menuanya umur pemilik perusahaan dan kemempinannya juga
turut menua
Sikap para pemilik perusahaan sangat tertutup dan tidak mau
menerima adanya pembaharuan
Tidak persiapan jauh sebelumnya, sehingga waktu perkembangan
datang membuat para pengusaha kalang kabut.
Dalam berwirausaha seseorang dapat mengidentifikasi faktor-faktor masalah
dalah usaha.
Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
Yang menjadi masalah, bukan hanya dari dalam, tetapi dari pihak luar.
Hambatan sosial masyarakat terhadap usaha.
a. Adanya anggapan yang rendah terhadap bisnis
b. Adanya nepotisme dan feodalisme dalam bisnis
c. Adanya sikap kompromistis dan kurang ambisius dalam mengelola usaha
d. Adanya wirausaha yang tidak berani mengambil risiko dalam bisnis
7
Pemecahan masalah itu merupakan kegiatan yang amat penting di dalam
usaha atau bisnis. Keterampilan yang diperoleh para wirausahawan, akan
menjadi bekal di dalam pemecahan masalah dalam kegiatan usaha atau bisnis.
Meskipun banyak persoalan tidak mempunyai pemecahan masalah yang
benar, namun keputusan terakhir untuk menentukan pemecahan masalah
yang paling baik terserah kepada para wirausahawan sendiri.
Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis,
sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang wirausahawan sudah banyak
pengalaman di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-
persoalan sudah ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah
sudah dikumpulkan, seorang wirausahawan harus mengidentifikasi semua
cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan. Seorang wirausahawan
harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai sudut dan mencari cara
baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan perusahaan
mengurangi jumlah pilihan masalahnya, di sini wirausahawan harus
mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika
seorang wirausahawan di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua
pemecahan masalah yang mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa
pemecahan itu dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah yang
lainnya dapat dikesampingkan.
2. Kriteria Dalam Mengevaluasi Pemecahan Masalah
a) Kesederhanaan (Simplicity)
c) Keluwesan
f) Keistimewaan model
8
Langkah langkah Pemecahan masalah berdasarkan analisis adalah sebagai
berikut.
1) Kenali masalahnya secara umum
2) Rumuskan persoalannya dengan tepat
3) Identifikasi masalah masalah utama yang ingin dipecahkan secara
4) terkait
5) Tentukan fakta dan data penting yang berkaitan dengan masalah
6) Carilah masalah masalah tersebut
7) Pertimbangkanlah berbagai kemungkinan jalan keluar dari masalah
8) tersebut
9) Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik
10)Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat
9
§ Mencari data dan fakta maupun informasi yang memperkuat pemecahan
masalah
§ Konsultasi dengan orang tua atau lembaga yang kopeten dalam
memecahkan masalah
§ Mengambil keputusan dalam pemecahan masalah
10
C. Memanfaatkan Berbagai Informasi Untuk Memecahkan Masalah Dan
Mengambil Keputusan
Berisi masukan nilai yang dapat dihitung seperti masalah berat, jumlah, tekanan
dan temperatur.
b) Informasi Kualitatif
Berisi masukan nilai yang dapat dirasa seperti bentuk, mutu produk, kecepatan,
panas dan dingin.
c) Informasi Kontrol
Misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis, seperti kardus yang diberi tanda
payung (artinya tidak boleh kena air) tanda gelas retak (artinya barang mudah
retak).
Contoh : konstruksi pabrik, gudang dan pemasaran.
Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para wirausaha, antara lain meliputi
informasi mengenai daya beli dan selera konsumen, permintaan dan penawaran,
persaingan, advertensi, produk bersaing, pengembangan produk, desain dan
perilaku konsumen.
Sumber-sumber bisnis yang dikumpulkan dan diperlukan wirausaha mempunyai
persyaratan sebagai berikut :
§ Data-datanya terpercaya
§ Data-datanya harus lengkap
§ Data-datanya masih berlaku
§ Data-datanya dapat digunakan
11
Kunci keberhasilan seorang wirausahawan terletak pada cara mengelola
informasi dan bukan terletak pada banyaknya informasi yang diperoleh. Sumber-
sumber informasi yang dibutuhkan dalam rangka menunjang kebijakan usaha
atau bisnis terdiri dari sumber informasi data primer dan informasi data
sekunder.
Meski data sekunder secara fisik sudah tersedia namun dalam mencari data
tersebut kita tidak melakukannya secara sembarangan. Untuk mendapatkan data
yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian, kita perlu menggunakan beberapa
pertimbangan yang lebih mendalam, diantaranya sebagai berikut:
12
§ Jenis data harus sesuai dengan penelitian yang sudah kita tentukan
sebelumnya.
§ Data sekunder yang dibutuhkan tidak menekankan pada jumlah tetapi pada
kualitas dan kesesuaian.
§ Data sekunder biasanya digunakan sebagai pendukung data primer. Oleh
karena itu kadang-kadang kita tidak dapat hanya menggunakan data sekunder
sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah.
2. Memilih dan membuat produk yang bermutu, laku dijual dan harga bersaing
3. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan
4. Memilih dan membuat kombinasi dan desain baru
5. Memilih dan membuat produk lebih baik dan harga murah
13
BAB III
KESIMPULAN
Masalah sering diartikan sebagai suatu kenyataan yang tidak sesuai harapan
dan keinginan. Wirausaha dituntut selalu mempersiapkan diri menghadapi resiko
apapun dalam usahanya dengan senantiasa mengukur kemampuan diri, lingkungan
dan sumber daya lainnya, dan senantiasa meningkatkan berbagai kemampuan
dibidang usahanya.
Preseptinya adalah apakah masalah-masalah itu akan menjadi lebih baik atau
lebih tidak baik, yang keseluruhannya dapat diukur dari hasil akhir sebuah
penyelesaian masalah tersebut. Seorang wirausahawan yang kreatif adalah yang
pandai mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam dunia usahanya.
14