Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FARDINA NINGSIH

NPM : 217310095
KELAS/PRODI : 3E/ILMU PEMERINTAHAN

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Filsafat
Islam yang berjudul “Filsafat Ketuhanan, Filsafat Roh atau Jiwa, dan Filsafat Alam dari Al Kindi dan
Al Razi” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia.Kata tersebut berasal dari kata philein
yang berarti mencintai Dan Sophia yang berarti kebijaksanaan.Dengan demikian philosophia berarti
cinta dan kebijaksanaan,yang dimana dalam bahasa inggris disebut love of wisdom,dalam bahasa
belanda disebut wijsbegeerte sedangkan dalam bahasa arab disebut Muhibbu al;hikmah Filsuf
herokleitos (550-450 SM) sudah memakai kata filsafat untuk menerangkan hanya Tuhan yang
mengetahui hikmah dan pemilik hikmah .Manusia hanya puas dengan tugasnya didunia sebagai
pencari dan pencinta hikmah(clement,1949:7)

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan tugas ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh
sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga tugas ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 23 Oktober 2022

Penulis
FILSAFAT KETUHANAN
1. Menurut Al Kindi
Tuhan menurut Al Kindi, Allah adalah wujud yang sebenarnya, bukan berasal dari
tiada kemudian ada. Ia mustahil tidak ada dan selalu ada dan akan ada selamanya. Allah
adalah wujud yang sempurna dan tidak didahului wujud lain. Wujud-Nya tidak berakhir,
sedangkan wujud lain disebabkan wujud-Nya. Ia adalah maha esa yang tidak dapat dibagi-
bagi dan tidak ada zat lain yang menyamai-Nya dalam segala aspek. Ia tidak melahirkan dan
tidak dilahirkan.
2. Menurut Al Razi
Allah menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta ini beserta isinya. Al Razi
mengatakan bahwa Tuhan adalah mutlak, Maha Sempurna dan berbeda sama sekali dengan
ciptaan Nya. Didalam buku yang menjadi salahsatu karya Al Razi filsafat Lima Yang Kekal,
sifat kekal Nya Allah SWT adalah sebagai pencipta.
3. Dari pendapat Al Kindi dan Al Razi saya berpendapat bahwasannya segala yang tercipta
di dunia ini dan bagaimana alam semesta ini bergerak itu semua bersumber dari allah swt..
kita bisa mencontohkan hal yang sederhana seperti daun yg gugur dari ranting tentu tidak
lepas dari tiupan angin dan apa yg membuat angin bergerak? tentunya ada subjek yang
membuatnya bergerak. Itu lah yg disebut dengan (Ibda’) hingga pada titik tertinggi kita
temukan ada Allah lah yg penggerak awal dari semesta ini.. albert einstin menyebut
penggerak awal dari semesta ini yaitu mr x, kalau kita menyebutnya allah swt.

FILSAFAT ROH ATAU JIWA


1. Menurut Al Kindi
Sebagaimana jiwa dalam filsafat Yunani, Al Kindi juga mengatakan bahwa jiwa adalah
Jauhar basith (tunggal, tidak tersusun, tidak Panjang, dalam, dan lebar). Jiwa memiliki arti
penting, sempurna, dan mulia. Substansi (Jauhar)-nya berasal dari substandi Allah.
Hubungannya dengan Allah sama dengan hubungan cahaya dengan matahari. Jiwa
mempunyai wujud tersendiri, terpisah, dan berbeda dengan jasad atau badan. Jiwa bersifat
rohani dan ilahi. Sementara itu, jisim mempunyai hawa nafsu dan marah.
Argumen tentang bedanya jiwa dengan badan, menurut Al Kindi adalah jiwa
menentang keinginan hawa nafsu. Apabila nafsu marah mendorong manusia melakukan
kejahatan, maka jiwa akan menentangnya. Hal ini dapat dijadikan indikasi bahwa jiwa
sebagai yang melarang tentu tidak sama dengan hawa nafsu sebagai yang dilarang.
Al Kindi dalam tulisannya juga, menjelaskan bahwa pada jiwa manusia terdapat tiga
daya : daya bernafsu (al-quwwat al-syahwaniyyat) yang terdapat diperut, daya marah (al-
quwwat al-ghadabiyyat) yang terdapat di dada, dan daya pikir (al quwwat al-‘aqliyyat) yang
berpusat dikepala.
2. Menurut Al Razi
Jiwa universal merupakan al-Mabda` al-qadim al-sany (sumber kekal yang kedua). Padanya
terdapat gaya hidup dan bergerak, sulit diketahui karena ia tanpa rupa tetapi ia dikuasai
dengan naluri untuk Bersatu dengan al-hayula al-ula (materi pertama), terjadilah pada zatnya
rupa yang dapat menerima fisik. Sementara itu, materi pertama tanpa fisik, allah dating
menolong roh dengan menciptakan alam semesta termasuk tubuh manusia yang ditempati
roh.
Jiwa yang tidak dapat menyucikan dirinya dengan filsafat, ia akan tetap tinggal atau
berkelana di alam materi. Akan tetapi, apabila jika ia sudah bersih ia dapat Kembali kealam
asalnya, saat itu alam hancur dan jiwa serta materi kembali pada keadaan semula.
Perlu dijelaskan bahwa roh menurut Ibnu Manzhur berarti jiwa, badan halus. Alasan
yang ia kemukakan ialah, roh berasal dari kata ra-wa-ha atau ra-ha yang berarti udara atau
wangi. Jadi roh adalah zat yang halus sejenis udara.

3. Dari pendapat Al Kindi dan Al Razi saya berpendapat bahwa definisi tentang jiwa dan
roh ini adalah suatu materi yang Allah ciptakan dan bisa hidup ditubuh manusia. Tetapi jiwa
hanya berlaku didunia,sedangkan roh berlaku di dunia maupun diakhirat.

FILSAFAT ALAM
1. Menurut Al Kindi
Adapun alam, menurut Al Kindi sebagai ciptaan Allah beredar menurut aturan-Nya
(sunatullah) tidak kadim, tetapi mempunyai permulaan. Ia diciptakan Allah dari tiada menjadi
ada (creatio ex nihilo) atau menurut istilah yang digunakannya izh-har al syai’an laisa.
Pengertian kadim, menurut Al Kindi adalah tidak berpermulaan.
Didalam risalahnya yang berjudul al-ibanat ‘an al-‘illat al-fa’ilat al-qaribat fi kawn
wa al-fasad, pendapat Al Kindi sejalan dengan Aristoteles bahwa benda dialam ini dapat
dikatakan wujud yang actual apabila terhimpun empat ‘illat, yakni:
 Al-unshuriyyat (materi benda)
 Al-shuriyyat (bentuk benda)
 Al-fa’ilat (pembuat benda, agent)
 Al-tamamiyyat (manfaat benda)
Selanjutnya, Al Kindi membagi ‘illat al fa’ilat menjadi qaribat (dekat) dan ba’idat (jauh).
Telah dikemukakan bahwa alam, menurut Al Kindi, disebabkan oleh sebab yang
jauh, yakni Allah. Ia menciptakan alam dari tiada (creatio ex nihilo).Tentang baharunya
alam, Al Kindi mengemukakan tiga argument, yakni gerak, zaman, dan benda. Benda
untuk menjadi ada harus ada gerak. Masa gerak menunjukkan adanya zaman. Adanya
gerak tertentu mengharuskan adanya benda. Ketiganya sejalan dan akan berakhir.
2. Menurut Al Razi
Menurut Al Razi Allah maha pencipta dan pengatur seluruh alam ini. Alam diciptakan oleh
Allah bukan dari tidak ada (creatio ex nihilo), tetapi dari bahan yang telah ada. Oleh karena
itu, menurutnya alam semesta tidak kadim, baharu, meskipun materi bahan telah ada.
Penciptaan dari tiada, bagi Al Razi tidak dapat dipertahankan secara logis. Pasalnya, dari satu
sisi bahan alam yang tersusun dari tanah, udara, air, api, dan benda-benda langit berasal dari
materi pertama yang telah ada sejak azali.
Pada sisi lain, jika Allah menciptakan alam dari tiada, tentu terikat pada penciptaan
segala sesuatu dari tiada karena hal merupakan modus perbuatan yang paling sederhana dan
cepat. Namun kenyataannya, penciptaan seperti itu suatu hal yang tidak mungkin.
3. Dari pendapat Al Kindi dan Al Razi saya berpendapat saya lebih setuju dengan pendapat
Al Kindi, karena Allah menciptakan alam dari yang tidak ada menjadi ada sedangkan Al Razi
berpendapat bahwa Allah menciptakan alam dari sesuatu yang sudah ada.

KESIMPULAN
Dapat diambil kesimpulan mengenai Filsafat Ketuhanan, Roh atau Jiwa, dan Alam adalah apa
yang ada didunia ini dan apa yang terjadi di dunia ini tidak akan pernah lepas dari campur tangan
Allah Swt. Karena segala sesuatu tidak bisa dilihat dari pancaindera karena terbatasnya akal dan
pikiran manusia sehingga tidak bisa menjangkau tentang semua hal yang ada di alam semesta baik
yang tampak maupun tidak tampak.

Anda mungkin juga menyukai