Anda di halaman 1dari 14

TUGAS LAPORAN REFLEKSI KEGIATAN PEMBELAJARAN

MKWK BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi pelaksanaan tugas individu mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Ida Basaria, M.Hum


NIP : 196211111987022002

Oleh:
Nama : Khalya Rosida Amri
NIM : 230802051
Kelas : 20 Bahasa Indonesia
Fakultas : FMIPA
Program Studi : Kimia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
refleksi ini dapat tersusun sesuai waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa saya mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah mendukung dalam pembuatan refleksi ini,
termasuk berbagai sumber yang telah menjadi referensi, sehingga kelancaran data dan fakta
dalam makalah ini terpenuhi.

Tujuan penulis menyusun laporan refleksi ini yakni untuk memenuhi syarat kelulusan Mata
Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Bahasa Indonesia dan membantu para pembaca menambah
wawasan. Semoga penulisan laporan refleksi ini dapat menjadi informasi pengetahuan bagi para
pembaca untuk nantinya diterapkan menjadi inovasi dalam penulisan dengan topik bersangkutan.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, dengan segala
kerendahan hati, saya menyampaikan permohonan maaf apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan. Terima kasih.

Medan, 29 November 2023

Khalya Rosida Amri

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 5


2.1 Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) ......................................................................... 5
2.2 Bahasa Indonesia ..................................................................................................................6
2.3 Proyek MKWK ................................................................................................................ 7

BAB III HASIL REFLEKSI ............................................................................................... 8


3.1 Pengetahuan ..................................................................................................................... 8
3.2 Cara Pandang ................................................................................................................... 8
3.3 Perubahan Perilaku .......................................................................................................... 9

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 10


4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 10
4.2 Saran................................................................................................................................ 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran MKWK (Mata Kuliah Wajib Kurikulum) adalah pembelajaran yang
dilaksanakan di perguruan tinggi. Mata kuliah ini mencakup: pendidikan agama, bahasa
Indonesia, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan pancasila. Mata kuliah ini sendiri
mengelompokkan beberapa mahasiswa dari jurusan yang berbeda untuk belajar bersama, guna
untuk menciptakan rasa heterogenitas serta kerjasama yang baik didalam perbedaanprodi.

Laporan refleksi ini dibuat untuk penyelesaian tugas individu dalam mata kuliah pendidikan
pancasila, mata kuliah yang sudah dipelajari selama satu semester. Melalui refleksi ini, kita
dapatt mengetahui manfaat projek MKWK serta hubungan nya dengan mata kuliah wajib
Bahasa Indonesia. Laporan refleksi ini juga dibuat sebagai feedback untuk LIDA dalam sistem
pembelajaran MKWK terkhusus Bahasa Indonesia itu sendiri.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan refleksi MKWK ini adalah
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2. Sebagai feedback LIDA dalam sistem pembelajaran MKWK
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan pembelajaran MKWK

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK)


Hakikat MKWK adalah mata kuliah yang memperkuat komitmen spiritual mahasiswa.
Karakteristik dari MKWK sendiri terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa. MKWK sendiri dibentuk
untuk menyiapkan karakter mahasiswa di perguruan tinggi dengan tujuan menciptakan generasi
yang unggul. Sehingga, mahasiswa bisa mengembangkan potensi diri mereka dari pembelajaran
yang fleksibel dan sesuai dengan zaman. Dengan demikian, diharapkan MKWK dapat dilakukan
dengan penguatan pendidikan karakter. Sehingga, MKWK dapat dijadikan alat untuk membentuk
watak dan adab dari mahasiswa. Berikut ini merupakan Mata Kuliah Wajib Kurikulum yang
terbagi atas 4, yaitu:
1. Pendidikan Agama (dipilih sesuai dengan agama yang dianut mahasiswa)
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Pancasila

Seperti dalam keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi No. 84/E/KPT/2020 tentang pedoman
pelaksanaan Mata Kuliah Kurikulum Pendidikan Tinggi, jelas ditegaskan bahwa MKWK bersifat
menunjang dan mendukung serta dilaksanakan secara mandiri dan berfungsi untuk membentuk
watak dan peradaban mahasiswa yang bermatabat sehingga penyelenggaraan MKWK
mengandung muatan yang aktual dan kontekstual.

Pembentukan watak dan komitmen tersebut sesuai dengan fokus yang ada dalam mata kuliah
masing-masing; seperti dalam Pendidikan Agama yang merupakan pendidikan untuk membentuk
mahasiswa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan untuk lebihmemahami pancasila,
UUD NRI 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan implementasinya dalam menjadi
kewarganegaraan serta menjadi pribadi yang cinta tanah air. Mata kuliah Bahasa Indonesia
mengajarkan agar mahasiswa dapat mengungkapkan pikiran mereka secara lisan maupun tidak
lisan dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai
penghela Ilmu pengetahuan dan menjadikannya alat pemersatu bangsa. Serta, pendidikan
pancasila mengajarkan pemahaman dan penghayatan tentang ideology negara kita, nilai-nilai
serta pengimplementasian nilai dalam Pancasila.

5
2.2 Bahasa Indonesia

Hakikatnya, pembelajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi ditujukan untuk


menumbuhkan kepedulian mahasiswa, dosen, tata usaha, dan pihak- pihak universitas terhadap
keberadaan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa ini.
Kepedulian itu pada gilirannya diharapkan akan meningkatkan sikap positif terhadap bahasa
Indonesia baik sebagai lambang identitas, kebanggaan bangsa, serta pembangkit rasa solidaritas
kemanusiaan maupun sebagai sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa berkomunikasi dengan
baik, benar, dan tepat secara tertulis maupun lisan. Pembelajaran bahasa Indonesia juga
diharapkan menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra Indonesia. Kriteria bahasa yang
baik dan benar , yaitu baik dan ketepatan memilih kata berdasarkan situasi secara lisan dan tulisan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang merupakan bahasa asli kita sebagai warga negara
Indonesia, dan sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia yang baik
untuk melestarikannya. Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat
tumbuh dan berkembang. Eksistensi Bahasa Indonesia pada era globalisasi sekarang ini, jati diri
bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini
diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai
dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus
dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia.
Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang
berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan
pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa
Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif
asing atas kepribadiannya sendiri. Dengan jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan Bahasa
Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh era globalisasi. Baik pengaruh secara positif maupun
pengaruh negatif.

2.3 Proyek MKWK


Sebuah proyek dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta
sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Proyek MKWK merupakan suatu aktivitas yang dilakukan mahasiswa yang mengikuti kelas
MKWK dengan topik yang berlandaskan SDG’s (Sustainable Development Goals). Aktivitas ini
berupa pengabdian kepada masyarakat yang dituju dengan rentan waktu kurang lebih 4 minggu.
6
Diharapakan proyek ini dapat mengasah kepedulian sosial pada mahasiswa dan dapat bermanfaat
bagi masyarakat.
Topik yang saya ambil adalah “Pendidikan Berkualitas” dengan mengangkat tema
pengaruh teknologi AI dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pada kenyataanya, kondisi
pendidikan Indonesia saat ini masih dalam pertumbuhan yang belum stabil. Pendidikan
Indonesia memerlukan perhatian yang lebih besar terutama di dalam membangun sumber daya
manusia yang berkualitas. Perkembangan teknologi dan informasi telah membawa perubahan
dalam setiap bidang kehidupan, termasuk didalamnya adalah bidang pendidikan. Untuk
mengimbangi perubahan yang diakibatkan oleh arus teknologi dan informasi, maka perlu
adanya upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Kualitas dan mutu Pendidikan
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah media pembelajaran.
Pendidikan digital merupakan era baru dalam dunia pendidikan yang ditandai oleh
integrasi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, dan Internet of
Things (IoT) dalam proses pembelajaran. Pendekatan pendidikan ini memiliki potensi untuk
memenuhi kebutuhan abad ke-21 dengan memberikan siswa keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan dalam dunia digital yang terus berkembang pesat. Intervensi pendidikan
berbasis teknologi juga memiliki peran penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan di Indonesia perlu terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi,
dengan harapan bahwa integrasi teknologi yang cerdas dapat mengurangi kesenjangan
akses pendidikan. Dengan pengelolaan teknologi yang bijaksana, pendidikan di Indonesia dapat
mengalami percepatan yang signifikan, menciptakan generasi yang terampil, berpengetahuan
luas, dan siap bersaing secara global. Oleh karena itu, perlunya sosialasi mengenai teknologi AI
untuk memastikan bahwa perkembangan teknologi dalam pendidikan memberikan manfaat
maksimal bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama untuk pendidikan.

7
BAB III
HASIL REFLEKSI

3.1 Pengetahuan
Pengajaran bahasa Indonesia di perguruan tinggi menempati posisi sebagai mata kuliah
umum (MKU). Sebagaimana peran bahasa Indonesia sehari-hari sebagai alat komunikasi, dalam
proses pengajarannya di perguruan tinggi bahasa Indonesia juga memegang peranan sentral
sebagai sarana untuk aktualisasi diri mahasiswa, salah satunya melalui penulisan karya ilmiah.
Lebih lanjut kompetensi dasar bahasa Indonesia sebagai berikut: menjadi ilmuwan dan
profesional yang memiliki pengetahuan dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara dan bahasa nasional dan mampu menggunakannya secara baik dan benar untuk
mengungkapkan pemahaman, rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk berbagai
keperluan dalam bidang ilmu. teknologi dan seni, serta profesinya masing-masing.

Pada proyek MKWK, saya memilih topik “Pendidikan Berkualitas”. Saya rasa topik ini
sangat menarik untuk disosialisasikan karena pada kenyataanya, kondisi pendidikan Indonesia
saat ini masih dalam pertumbuhan yang belum stabil. Pendidikan Indonesia memerlukan
perhatian yang lebih besar terutama di dalam membangun sumber daya manusia yang
berkualitas. Dengan terlaksanannya proyek MKWK ini, diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan mahasiswa dan masyarakat luas mengenai aspek pemanfaatan penggunaan
teknologi AI dalam dunia akademik dan pendidikan, rekomendasi dan pedoman untuk
memastikan penggunaan teknologi AI yang etis dan bertanggung jawab di dalam lingkungan
akademik dan pendidikan.

8
3.2 Cara Pandang
Merubah cara pandang seseorang tentang pentingnya bahwa bahasa Indonesia bukan hanya
sebagai bahasa negara tetapi juga merupakan indentitas nasional yang harus kita jaga. Setiap
bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturnya, begitu pula halnya dengan Bahasa
Indonesia juga merupakan simbol jati diri bangsa. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia harus
senantiasa kita jaga, kita lestarikan, dan secara terus menerus harus kita bina dan kita kembangkan
agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern yang mampu
membedakan bangsa kita dari bangsa bangsa lain di dunia. Lebih lebih dalam era global seperti
sekarang ini, jati diri suatu bangsa menjadi suatu hal yang amat penting untuk dipertahankan agar
bangsa kita tetap dapat menunjukkan keberadaannya di antara bangsa lain di dunia.

Dengan terlaksananya pembelajaran Bahasa Indonesia dan proyek MKWK, saya mulai
terbiasa untuk merubah cara pandang dan sikap saya berubah untuk bisa lebih menjaga bahasa
Indonesia dengan terus menggunakan bahasa yang baku, baik dan benar di kehidupan sehari
hari serta saya juga menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung kegiatan
akademik.

9
3.3 Perubahan Perilaku
Setelah melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia, saya perlahan mulai merubah
perilaku dengan menggunakan bahasa yang baku dan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
mengurangi penggunaan bahasa asing yang dapat menggantikan peranan bahasa Indonesia, melestarikan
bahasa daerah sebagai pemasok kosa kata di dalam Bahasa Indonesia yang belum ada padanannya,
menggunakan aturan EYD dalam penulisan tugas ataupun laporan praktikum dan banyak lagi. Setelah
melaksanakan proyek MKWK dengan tema pendidikan berkualitas dengan judul “Peranan Teknologi
Kecerdasan Buatan (AI) dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan” mengubah perilaku saya agar
menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk hal - hal yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan saya
dengan bantuan AI yang memudahkan pekerjaan manusia.

Dengan terlaksananya pembelajaran Bahasa Indonesia dan proyek MKWK,


diharapkan dapat merubah perilaku mahasiswa lainnya agar tetap mempertahankan eksistansi
bahasa Indonesia yang juga memiliki peran sebagai bahasa Nasional sebagai usaha dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pihak Universitas
Sumatera Utara untuk menuntut mahasiswa/i agar lebih memahami tentang pentingnya bahasa
Indonesia sebagai Indentitas Nasional dan cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar baik secara penulisan maupun perkataan. Kelebihan dari terlaksananya pembelajaran
MKWK adalah mahasiswa/i mendapatkan pedoman dalam menuliskan karya ilmiah nya yaitu
dengan EYD, mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dapat
menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari hari, dan peranan
bahasa daerah sebagai pendukung bahasa Indonesia.

Di samping itu, pada pembelajaran MKWK masih memiliki beberapa kekurangan seperti
kurangnya koordinasi antara pihak LIDA dan dosen pengajar sehingga sering kali terjadi
perbedaan informasi yang disampaikan pada mahasiswa/i, perbedaan cara dosen mengajar
dengan mahasiswa/I yang dapat membuat sulitnya pemahaman mahasiswa/i, pencampuran
berbagai program studi membuat mahasiswa/i sulit berkomunikasi dan berinteraksi.

4.2 Saran
Sebaiknya, pihak LIDA dan para dosen pengajar dapat meningkatkan komunikasi dalam
penyampaian informasi yang akan disampaikan kepada mahasiswa/i agar tidak terjadi miss
comunicatiton dalam pengerjaan tugas. Selain itu sebaiknya pihak LIDA tidak mencampurkan
berbagai program studi dari fakultas yang berbeda agar pelaksaaan tugas lebih efisien dan
efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, B., Triyono, T., & Suparman, S. (2019). Pengaruh Teknologi Pendidikan Pada Era
Revolusi Industri. Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Kependidikan, 6(2),
96 – 144.

Diantama, S., 2023 Pemanfaatan Artificial Intelegent (AI) Dalam Dunia Pendidikan.
Jurnal Teknologi Pendidikan, 1(1), 8–14.

Kamhar, M.Y dan Erma, L., 2019. Pemanfaat Sosial Media Youtube Sebagai Media
Pembelajaran Bahasa Indonesia DI Perguruan Tinggi. Jurnal Stilistika 8 (1), 1 – 2.

12
TUGAS

- Mencari 3 paragraf deduksi dan induksi yang digunakan dalam proposal proyek MKWK

Jawab :

Deduksi

1. Pendidikan 4.0 merupakan era baru dalam dunia pendidikan yang ditandai oleh integrasi
teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin, dan Internet of Things
(IoT) dalam proses pembelajaran. Pendekatan pendidikan ini memiliki potensi untuk
memenuhi kebutuhan abad ke-21 dengan memberikan siswa keterampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan dalam dunia digital yang terus berkembang pesat. Pendidikan berbasis
teknologi juga memiliki peran penting dalam mencapai tujuan Pendidikan 4.0, karena
melibatkan desain, pengembangan, dan implementasi produk, layanan, dan proses dengan
menerapkan pengetahuan ilmiah untuk memenuhi kebutuhan, mencari solusi baru, atau
menambah nilai. Melalui intervensi ini, siswa dapat dihadapkan pada teknologi canggih dan
alat digital yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar, mendorong
kolaborasi dan kreativitas, serta meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Salah satu kekuatan utama AI adalah kemampuannya untuk melakukan personalisasi


pembelajaran. Melalui mesin algoritma pembelajaran, AI dapat menganalisis data
siswa dan mengenali preferensi belajar, gaya pembelajaran, tingkat pemahaman, dan
kebutuhan individu mereka. Dengan menggunakan informasi tersebut, AI dapat
menyediakan konten pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat
setiap siswa. AI dapat menyesuaikan tingkat kesulitan, metode pengajaran, dan gaya
mengajar, menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan menarik bagi
siswa. Personalisasi pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi siswa,
mempercepat kemajuan belajarnya, dan membantu mereka mencapai hasil yang lebih
baik.

3. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman
secara mendalam terhadap suatu masalah. Menurut Maleong, Metode Kualitatif adalah
sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam kontak
sosial secara alami dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam
antara peneliti dengan fenomena yang ingin dibahas. Perhatian pendekatan ini lebih tertuju
pada elemen manusia, objek, dan institusi, serta hubungan atau interaksi di antara elemen-
elemen tersebut dalam upaya memahami suatu peristiwa, perilaku atau fenomena

13
Induksi
1. Pada kenyataanya, kondisi pendidikan Indonesia saat ini masih dalam
pertumbuhan yang belum stabil. Pendidikan Indonesia memerlukan perhatian yang
lebih besar terutama di dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Menurut Edward de Bono dalam bukunya yang berjudul Revolusi Berfikir, bahwa
pendidikan sejatinya persiapan untuk hidup. Jadi, pendidikan bukan sekedar nilai
tinggi, akademik bersinar dan memenangkan kompetisi, tetapi lebih daripada
sekedar itu. Pendidikan sebagai upaya persiapan untuk bertahan dari berbagai
ujian dan cobaan hidup.

2. Artificial intelligence (AI) menurut Sunarya dkk. dalam Roihan adalah salah satu
bidang dalam ilmu komputer yang berfungsi sebagai sesuatu yang dapat berpikir
seperti manusia. Dalam era digital dan perkembangan teknologi yang semakin
pesat, penggunaan Artificial Intelligence (AI) menjadi semakin luas dan tidak
terkecuali di dunia pendidikan (Feng, 2018). AI dapat dimanfaatkan untuk membantu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan potensi siswa
(Gulamhussein, 2013). Oleh karena itu, perlu diketahui apa saja peranan AI dalam
proses peningkatandan pengembangan tersebut.

3. Dalam era pendidikan yang semakin terpengaruh oleh teknologi, pengembangan


konten edukatif telah mengalami pertumbuhan yang signifikan. Teknologi canggih
seperti kecerdasan buatan (AI) telah membuka peluang yang luar biasa dalam
menciptakan konten edukatif yang lebih adaptif dan personal. Ini mengartikan bahwa
materi pembelajaran dapat disesuaikan secara akurat dengan kebutuhan dan tingkat
pemahaman setiap siswa, yang pada gilirannya meningkatkan efektivitas proses
pembelajaran.

- Mana yang lebih banyak digunakan Deduksi atau Induksi?

Jawab : Deduksi, karena paragaraf deduksi lebih mudah dipahami dan dikenali.

14

Anda mungkin juga menyukai