TEMA:
“MEMBENTUK PRIBADI TENAGA KEPENDIDIKAN YANG
MENGINSPIRASI”
B. PENDAHULUAN
Tenaga kependidikan yang menjadi perhatian UU Sisdiknas dan PP No. 19 Tahun 2005
adalah: Kepala Sekolah, Tenaga Perpustakaan, Tenaga Pengawas Sekolah, Tenaga
Laboratorium, dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). Salah satu upaya meningkatkan
kompetensi manajerial kepala sekolah sesuai Permendiknas No. 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah antara lain adalah melalui bimbingan teknis. Salah satu
kompetensi manajerial kepala sekolah adalah mengelola ketetausahan sekolah/madrasah
dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah/madrasah. Kompetensi tersebut menentukan
terhadap kualitas Kompetensi Tenaga Admnistrasi Sekolah.
Sebagaimana telah disampaikan di atas bahwa rekrutmen dan seleksi serta penempatan
tenaga administrasi di SD/MI merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk
dilaksanakan pemerintah dalam rangka memenuhi tuntutan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 35, ayat (1),
butir b. Yang berbunyi, ”b. SD/MI atau bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri
atas kepala sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga
kebersihan sekolah/madrasah.” Maknanya adalah setiap SD/MI harus memiliki TAS/M.
Pada tingkat sekolah masih banyak yang memperkerjakan TAS hanya sebagai tenaga pesuruh
dan tidak mensyaratkan komptersi yang memadai atau paling tidak yang ada sekarang adalah
lulusan SMA.
Dengan menyadari bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor kunci dalam
mewujudkan kualitas pendidikan, maka hal ini menjadi landasan filosofis dalam pelaksanaan
pelatihan ini
Dengan demikian, berdasarkan pada dasar hukum yang telah dibahas di atas, landasan
pemikiran bahwa TAS memiliki peran yang strategis dalam menentukan kulaitas pendidikan
serta permasalahan pada tingkat makro dan mikro mengenai Tenaga Kependidikan khususnya
TAS, maka pelatihan ini disusun lebih kepada kepentingan profesionalisme TAS itu sendiri.
Sehingga metode yang digunakanpun lebih kepada bimbingan praktis dengan system yang
dapat dengan mudah diakses sesuai dengan kondisi sekolah.
C. TUJUAN PELATIHAN
1. Meningkatkan kemampuan, wawasan Tata Usaha dalam Merencanakan dan Membuat
Program Kerja
2. Meningkatkan kemampuan peserta dalam mengorganisasikan tugas dan wewenang
dalam Organisasi Sekolah
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai Ruang Lingkup Tata Usaha
Sekolah terutama dalam pengembangan profesionalisme sebagai Tata Usaha
Adapun hasil yang diharapkan setelah selesainya program pelatihan ini adalaha sebagai
berikut
E. SASARAN PELATIHAN
Kepala sekolah, Kepala Urusan Tata Usaha dan Staf Tata Usaha Sekolah (Tenaga
Administrasi Sekolah) di Lingkungan SMK PGRI 1 Jakarta.
F. MATERI PELATIHAN
G. FASILITATOR
1. Pemateri Utama Bapak Nur Fajri, S.Pd
2. Pendampingan Peserta Bp. Sihtono S.Pd
Sebagaimana yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan bahwa kebutuhan akan
pelatihan ini dimulai dari bagaimana adanya sebuah fenomena-fenomena makro dan mikro
yang mengarah pada tuntutan profesonalisme Tenaga Administrasi Pendidikan (TAS)
khususnya di Kabupaten Bandung. Yang akan menjadi pijakan dalam pelatihan ini adalah
pengembangan kompetensi TAS dalam melaksanakan Adminitrasi Sekolah dengan yang di
antaranya
Berpijak dari ruang linkup kompetensi tersebut disusunlah sebuah tujuan pelatihan yang
meliputi empat komponen inti dapat dilihat pada bagan 1 dan kemudian disusunlah
kurikulum pelatihan. Setelah itu dilaksanakannya pelatihan dan kemudian dilakukan evaluasi
pelatihan untuk melihat seberapa besar tingkat kertercapaian dari tujuan pelatihan tersebut.
I. KURIKULUM PELATIHAN
Pokok
Materi Tujuan Pembelajaran Metode Media Waktu
Materi
1. Peserta Mampu
Membuat Rencana
Kerja TAS
2. Peserta Memahami
Proker TAS sebagai
Pedoman Kerja dan
Indikator
Ketercapaian Kinerja
3. Pengantar
Perencanaan Perencanaan Program
Program Kerja 90”
Kerja TAS 4. Bimbingan Teknis
Pembuatan Program
Kerja TAS
5. Ceramah dan Diskusi
6. Curah Pendapat dan
Diskusi
7. Komputer
8. Infocus
9. Format Program
Kerja atau Contoh
Pengorganisas 1. Peserta Memahami 1. Komputer
ian TAS Struktur Kerja TAS 2. Infocus 90”
2. Peserta dapat 3. Format
Mengorganisasikan Struktur
Pekerjaan TAS Kerja dan
3. Pengantar
Pengorganisasian
TAS
4. Bimbingan Teknis
Mengorganisasikan
Tugas Pokok dan
Fungsi TAS Organisasi
5. Curahan Pendapat TU atau
dan Diskusi Contoh
1. Peserta Memahami
Ruang Lingkup TAS
2. Peserta Memahami
Kompetensi,
Kualifikasi dan
Prinsip-prinsi TAS
3. Peserta Memahami
Pola Pembinaan/
Profesionalisasi oleh
Kepala Sekolah
4. Pengantar
Pembinaan/Profesion
alisasi TAS oleh
Kepala Sekolah
5. Standar
Koompetensi,
Kualifikasi dan
Pembinaan
Prinsip-prinsip Dasar 90”
TAS
TAS
6. Supervisi Manajerial
Kepala Sekolah
terhadap TAS
7. Diskusi Kelompok
(Kelompok terdiri
dari Kepala Sekolah
dan TAS)
8. Diskusi Instrumen
Supervisi Manajerial
Kepala Sekolah
9. Komputer
10. Infocus
11. Format Instrumen
Supervisi Manajerial
12. Permendiknas No 24
Tahun 2008
J. RENCANA ANGGARAN BIAYA PELATIHAN
Harga Jumlah Jumlah
Aspek Uraian Hari
(Rp) Unit Biaya (Rp)
Personil 2 1 700.000
Honor Fasilitator 350.000
2 1 500.000
Akomodasi Falisitator 250.000
120.000
(3xMakan
+
Snack)
1. Konsumsi Peserta
2 13 3.120.000
(snack dan makan
120.000
Konsumsi siang) (3xMakan
+
Snack)
2. Konsumsi Pemateri
(Snack dan Makan 2 1 240.000
Siang)
250.000 250.000
– Pembagian Kelompok
– Absensi
Villa ......................
09.00-10.30 .
10.30-11.00 Rehat kopi Break
– Bimbingan Teknis Pelaksanaan Administrasi
Bidang Keuangan
– Sambutan