Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 11

LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN PENYEBAB


KURANG GIZI

Ketika mewawancarai ibu, kemungkinan ditemukan beberapa penyebab kurang gizi,


sebagai contoh, makanan yang diberikan tidak sesuai dengan anjuran, masalah
sanitasi yang bisa menimbulkan penyakit, faktor sosial dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi pemberian makan serta pola asuh anak. Berikut ini beberapa contoh:

• Jika dalam satu rumah tangga terdapat 3 atau lebih balita, anak akan berisiko
kurang gizi dan terabaikan. Risiko bisa dikurangi jika ada 2 atau lebih orang
dewasa yang bertanggung-jawab dalam pemberian makan dan pengasuhan anak.
• Jika tidak ada ibu atau ayah (misalnya karena perceraian atau kematian), atau jika
salah satu orang tua tidak dilibatkan dalam pengasuhan anak, risiko kurang gizi
dan terabaikan akan meningkat.
• Jika ibu atau ayah tidak sehat, risiko anak menjadi kurang gizi meningkat.
• Jika ibu menyatakan bahwa tidak cukup tersedia makanan dalam keluarga, maka
ibu akan menghadapi masalah yang serius dan membutuhkan bantuan maupun
nasehat.

Jika ada beberapa kemungkinan penyebab kurang gizi, fokuskan pada penyebab
utama yang dapat diubah. Setelah melakukan wawancara, tanyakan pendapat ibu apa
yang dianggapnya sebagai penyebab kurang gizi. Kemudian simpulkan apa yang
menjadi penyebab utama. Pada latihan berikut, diberikan contoh bagaimana
mewawancarai ibu yang anaknya kurang gizi.

1
LATIHAN B

Lanjutan Studi Kasus – Emilia

Dalam latihan ini, 2 peserta akan berperan sesuai naskah dalam wawancara dengan
ibu dari Emilia. Petugas kesehatan mengikuti langkah-langkah yang terdapat pada
lembar kerja dan ini tercantum pada naskah. Waktu memperhatikan permainan peran
ini, bandingkan jawaban ibu tentang pemberian makan dengan anjuran pemberian
makan yang sesuai dengan kelompok umur Emilia agar dapat menentukan
kemungkinan penyebab kurang gizi.

Setelah menyelesaikan permainan peran, fasilitator akan memandu diskusi tentang


penyebab kurang gizi pada Emilia.

Latar belakang
Emilia berumur 6 bulan dan telah mengunjungi Puskesmas 5 kali sejak kelahirannya.
Pertumbuhan telah di catat dalam buku GPA. Berhubung PB/U dan BB/U Emilia
berada di bawah -2 SD, Petugas kesehatan akan memberikan konseling tentang
pertumbuhan dan pemberian makan. Sebelum memberi nasihat, petugas kesehatan
mewawancarai Bu Titis tentang pemberian makan dan situasi rumahnya untuk
menemukan kemungkinan penyebab kurang gizi.

Pada kunjungan yang lalu, petugas kesehatan telah mengetahui bahwa Emilia adalah
satu-satunya anak yang tinggal bersama ibu dan ayahnya. Kedua orang tua sehat.

Langkah 1: Emilia tidak sakit dan tidak mempunyai penyakit kronis.

Naskah – Wawancara dengan ibu Titis (ibu dari Emilia) tentang penyebab
kurang gizi
Petugas kesehatan : Terima kasih telah membawa Emilia kembali. Kita sudah
menimbang dan mengukurnya, dapatkah ibu meluangkan waktu
sebentar untuk berdiskusi?
Bu Titis : Silahkan bu.
Petugas kesehatan : (Menunjukkan grafik pertumbuhan). Grafik ini memperlihatkan
bahwa Emilia masih kurang berat badannya untuk anak berumur
6 bulan. Sedangkan grafik yang kedua menunjukkan lambatnya
pertambahan panjang badan. Berhubung pertambahan berat dan
panjangnya sama lambatnya, anak tidak terlihat kurus. Tetapi
kita ingin Emilia tumbuh lebih panjang dan lebih berat.
Bu Titis : Jadi saya harus bagaimana?

2
Langkah 2
Petugas kesehatan : Baiklah, karena Emilia tidak sakit, mari kita fokuskan pada
pemberian makannya. Apakah ibu keberatan jika saya
mengajukan beberapa pertanyaan sehingga saya bisa mengetahui
mengapa pertumbuhan Emilia lambat?
Bu Titis : Boleh saja

Langkah 3
Petugas kesehatan : Baiklah, apakah Emilia masih menyusu dan mendapat makanan
lebih sedikit dari biasanya?
Bu Titis : Mungkin lebih sedikit, karena saya bekerja. Kadang-kadang saya
harus menitipkannya kepada tetangga.

Langkah 4: Petugas kesehatan membuka halaman 13 buku GPA

Petugas kesehatan : Jadi, ibu masih menyusui?


Bu Titis : Ya, jika saya bisa.
Petugas kesehatan : Itu baik. Berapa kali selama sehari semalam?
Bu Titis : Jika saya membawa Emilia ke tempat kerja, saya bisa menyusui
sekitar 4-5 kali dari pagi sampai malam. Jika dia bersama
tetangga, saya hanya bisa menyusui 2 kali, sekali pada pagi dan
sekali pada malam hari.

Petugas kesehatan : Apakah ibu mempunyai kesulitan dalam menyusui? Apakah


Emilia melekat dengan baik saat menyusu dan disusui sampai
payudara kosong?

Bu Titis : Wah itu tidak pernah saya pikirkan. Memang saya pernah
diberitahu untuk menyusui dari kedua payudara secara
bergantian.

Petugas kesehatan : Sebaiknya kita cek bersama cara ibu menyusui apakah sudah
benar.
Apakah ibu memberikan Emilia minuman lain selain ASI?
Bu Titis : Kadang-kadang saya beri air dan saya sediakan susu ketika dia
bersama tetangga.
Petugas kesehatan : Susu apa itu?
Bu Titis : Susu bubuk dalam kaleng yang saya beli di toko.
Petugas kesehatan : Bagaimana cara ibu menyiapkan susu tersebut ?
Bu Titis : Saya ambil 1 sendok takar dan beri air sampai botolnya penuh.
Petugas kesehatan : Berapa kali Emilia diberikan susu tersebut?
Bu Titis : Dua kali.

3
Petugas kesehatan : Dan bagaimana cara memberikan susu tersebut pada Emilia?
Bu Titis : Memakai cangkir
Petugas kesehatan : Itu baik. Apakah ibu atau tetangga juga memberi Emilia
makanan lunak atau padat?
Bu Titis : Tetangga saya memberinya bubur jika dia nampak lapar setelah
minum susu
Petugas kesehatan : Berapa kali diberikan?
Bu Titis : Tidak lebih dari sekali sehari
Petugas kesehatan : Bagaimana cara tetangga memberikan bubur tersebut?
Bu Titis : Memakai sendok
Petugas kesehatan : Apakah ibu juga memberi Emilia bubur di rumah?
Bu Titis : Tidak

Langkah 5
Petugas kesehatan : Saya akan bertanya lagi tentang keadaan kesehatan Emilia dan
lingkungan rumah. Apakah Emilia sering lesu, atau sakit seperti
mencret, batuk, atau demam?
Bu Titis : Emilia tidak begitu sehat. Kadang-kadang dia pilek dan dia
selalu ingin digendong. Dia tidak banyak bergerak, hanya
tiduran saja.

Langkah 6
Petugas kesehatan : Ceritakan tentang rumah Ibu. Apakah Ibu mempunyai kamar
mandi atau WC?
Bu Titis : Tidak, kita tinggal di daerah miskin. Hanya ada satu kamar
mandi dan WC untuk umum.
Petugas kesehatan : Darimana Ibu mendapat air untuk kebutuhan rumah tangga?
Bu Titis : Kita dapat air dari keran di halaman, dan sekali seminggu saya
membeli air dalam kaleng besar.
Petugas kesehatan : Apakah air selalu dimasak?
Bu Titis : Saya memasak air untuk minum, tetapi tidak untuk air yang
digunakan untuk mencuci.
Petugas kesehatan : Bagus sekali ibu memasak air untuk minum. Bagaimana air
disimpan dalam rumah Ibu?
Bu Titis : Saya menyimpannya dalam kaleng yang sama ketika membeli
air. Petugas kesehatan : Berapa banyak orang yang tinggal di rumah Ibu sekarang?
Bu Titis : Hanya saya, suami saya dan Emilia.
Petugas kesehatan : Bagaimana kesehatan Ibu sendiri?
Bu Titis : Kita semua baik, walaupun saya akui saya sangat kelelahan.
Petugas kesehatan : Apakah suami Ibu membantu mengasuh Emilia?

4
Bu Titis : Seharian dia mencari pekerjaan di bidang konstruksi, tetapi
sedikit-sedikit masih membantu.
Petugas kesehatan : Apakah Ibu mempunyai makanan yang cukup untuk keluarga?
Bu Titis : Saya rasa cukup.

Langkah 7

Petugas kesehatan : Menurut Ibu mengapa Emilia kurus dan lesu?


Bu Titis : Ya, saya cuma berpikir dia kecil tetapi saya tidak tahu kenapa.
Mungkin dia memerlukan lebih banyak makanan. Saya
berharap bisa tinggal di rumah dan lebih sering menyusuinya

Petugas kesehatan : Ya, itu baik jika ibu dapat melakukannya. Dari apa yang ibu
ceritakan, kelihatannya Emilia mungkin tumbuh lambat karena
beberapa alasan, tetapi paling besar kemungkinannya karena dia
tidak mendapat cukup makanan. Sekarang cobalah ibu untuk
menyusui, sehingga dapat kita lihat apakah Emilia dapat melekat
dengan baik dan akan kita bahas tentang cara mengosongkan
payudara.

Anda mungkin juga menyukai