Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
laporan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi sehingga laporan
manajemen risiko ini dapat selesai.
Semoga dengan adanya kegiatan manajemen risiko ini dapat menciptakan dan
mengimplementasikan strategi untuk meminimalkan kerugian akibat kecelakaan pada
manusia, sarana prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui identifikasi risiko
dan melakukan mekanisme pengendalian dan pencegahan. Diharapkan kepada seluruh
unit yang ada di Puskesmas dapat melakukan perbaikan alur pelayanan sebagai upaya
pencegahan terhadap pasien.
Karena keterbatasan pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan
dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..…. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… ii
PENDAHULUAN……………………………………………………………...................… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………..………….. 1
B. Tujuan…………………………………………………………………………………… 1
HASIL HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA……………………………………….. 2
A. Kegiatan Penilaian Risiko…………………………………………………………. 2
B. Kegiatan Faillure Modes and Effect Analysis (FMEA)………………………… 5
PENUTUP………………………………………………………………………………….. 8
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….. 8
B. Saran……………………………………………………………………………….. 8
C. RencanaTindak Lanjut…………………………………………………………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan pasien telah menjadi isu global termasuk keselamatan
Puskesmas. Keselamatan pasien harus dikelola secara professional, komprehensif
dan terintegrasi. Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-
bahan, beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih
dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi
yang memberikan pelayanan. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut
apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko menimbulkan insiden. Karena itu
Puskesmas Batu 10 perlu melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen
risiko yang profesional, komprehensif dan terintegrasi agar insiden dapat
diminimalisasi dan dicegah sedini mungkin.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Menciptakan dan mengimplementasikan strategi untuk meminimalkan kerugian
akibat kecelakaan pada manusia, sarana prasarana fasilitas dan keuangan
Puskesmas melalui identifikasi risiko dan analisa serta melakukan mekanisme
pengendalian dan pencegahan.
2. Tujuan Khusus:
a. Untuk mengurangi mortalitas dan morbiditas dengan memperbaiki pelayanan
kepada pasien melalui identifikasi dan analisa untuk mengurangi risiko yang
dapat mencegah pasien dari cedera atau kecacatan terkait keselamatan
pasien.
b. Untuk meningkatkan pelayanan pasien dengan mencegah penyimpangan
hasil, melalui pendekatan sistematis, terkoordinasi dan berkesinambungan
untuk meningkatkan keselamatan pasien.
c. Untuk melindungi orang dan asset serta keuangan Puskesmas akibat
kehilangan karena terjadinya insiden, akibat manajemen yang tidak efektif,
dengan meningkatkan perbaikan berkesinambungan pada proses pelayanan
pasien melalui lingkungan yang diciptakan dengan aman.
1
BAB II
HASIL PENILAIAN RISIKO DAN FMEA
2
18. Petugas mengambil kembali RM di pelayanan poli setelah pemeriksaan
selesai.
19. Petugas mengembalikan RM ke rak penyimpanan RM.
20. Petugas merapikan ruang pendaftaran.
B. Pasien Lama
21. Petugas meminta pasien menunjukkan kartu berobat.
22. Petugas mencari RM sesuai dengan nomor pada kartuberobat.
23. Petugas mencari nomor RM di SIKDA dengan memasukkan nama kepala
keluarga jika pasien tidak membawa kartu berobat.
24. Petugas memasukkan data pasien lama ke komputer.
25. Petugas mengecap tanggal di form RM dan kertas resep.
26. Petugas menulis identitas pasien di kertas resep.
27. Petugas mempersilakan pasien menunggu.
28. Petugas menyerahkan RM pasien ke pelayanan poli tujuan.
29. Petugas mengambil kembali RM di pelayanan poli setelah pemeriksaan
selesai.
30. Petugas mengembalikan RM ke rak penyimpanan RM.
31. Petugas merapikan ruang pendaftaran.
3
No. Identifikasi Resiko Penyebab Akibat Rencana Pencegahan
1. Tidak lengkap dalam menulis Petugas tergesa-gesa karena Salah pemberian obat, jika nama Petugas meminta pasien untuk
identitas pasien di resep dan RM pasien ramai pasien sama mengisi KIUP (Kartu Indeks Utama
Nama pasien sulit/identitas Pasien) yang terdiri dari: nama,
terlalurumit alamat, umur, tempat/tanggal lahir,
kepala keluarga, jenis kelamin,
agama, pekerjaan, status
perkawinan, no telp.
2. Tidak memberi kartu berobat Petugas lupa memberi kartu Pasien tidak memiliki kartu berobat Dibuat pengingat yang ditempel
Susah menelusuri RM dikemudian dimeja setiap loker pendaftaran
hari
3. Salah memberi rekam medis Nama pasien mirip, Tidak mengetahui riwayat penyakit Pasien memberikan identitias agar
Tulisan di RM jelek pasien tidak terjadi kesalahan pemberian
Memperlambat pelayanan rekam medis
4. Kurang tepat dalam memberi Miskomunikasi antara pendaftaran Pasien menumpuk dan terlantar Petugas lebih teliti dalam mencatat
informasi dalam pelayanan poli dan poli identitas di RM dan di resep
Pasien memberikan identitas agar
tidak terjadi kesalahan
5. Salah penyimpanan rekam medis Nomor registrasi kurang jelas Salah penyimpanan Petugas menulis nomor registrasi
Petugas tergesa-gesa menyimpan RM tidak ditemukan lebih jelas dan lebih teliti dalam
RM Tidak diketahui riwayat terdahulu menyimpan RM
6. Salah menulis status asuransi Petugas tergesa-gesa Kasir salah dalam mengambil Petugas lebih teliti
pasien retribusi
7. Pelayanan kurang ramah Petugas lelah Pasien tersinggung Melaksanakan pelatihan pelayanan
Jumlah pasien terlalu banyak Pasien pulang prima
Pasien melapor kekadinkes kota
4
B. Kegiatan Faillure Modes and Effect Analysis (FMEA)
Unit yang dinilai : Pendaftaran
Kegiatan yang dinilai : Pendaftaran Pasien
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Kemungkina Tingkat Kemudahan Risk Priority Kumulatif Persentase
nterjadinya keparahan dideteksi (D) Number Kumulatif
(O) (S) (RPN)
RPN =
OxSxD
5
Langkah-langkah dalam SOP Pendaftaran Pasien yang baru :
1. Petugas mempersilakan pasien datang untuk mengambil nomor antrian sesuai
poli tujuan (U=Poli Umum, B=Poli BPJS, L=Poli Lansia, M=Poli MTBS, Gigi,
KIA/KB).
2. Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian.
3. Petugas menanyakan maksud kedatangan pasien untuk memastikan tidak
terjadi kesalahan poli tujuan.
4. Petugas menanyakan apakah pasien sudah pernah datang berobat.
B. Pasien Lama
21. Petugas meminta pasien menunjukkan kartu berobat.
22. Petugas mencari RM sesuai dengan nomor pada kartuberobat.
23. Petugas mencari nomor RM di SIKDA dengan memasukkan nama kepala
keluarga jika pasien tidak membawa kartu berobat.
6
24. Petugas memasukkan data pasien lama ke komputer.
25. Petugas mengecap tanggal di form RM dan kertas resep.
26. Petugas menulis identitas pasien di kertas resep.
27. Petugas mempersilakan pasien menunggu.
28. Petugas menyerahkan RM pasien ke pelayanan poli tujuan.
29. Petugas mengambil kembali RM di pelayanan poli setelah pemeriksaan
selesai.
30. Petugas mengembalikan RM ke rak penyimpanan RM.
31. Petugas merapikan ruang pendaftaran.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah tim manajemen risiko melakukan penilaian risiko di unit pendaftaran
pada kegiatan pendaftaran pasien ditemukan modus kegagalan sebagai berikut:
1. Penulisan identitas pasien tidak lengkap di resep dan RM
2. Tidak memberikan kartu berobat
3. Salah memberikan rekam medis
4. Kurang tepat dalam memberikan informasi dalam pelayanan poli
5. Salah penyimpanan rekam medis
6. Salah menulis status asuransi pasien
7. Pelayanan kurang ramah
B. SARAN
Diharapkan kepada seluruh unit yang ada di Puskesmas, khususnya unit
pendaftaran, dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien sesuai SOP sebagai
upaya pencegahan terhadap pasien.
8
Tanjungpinang, 16 Oktober 2018
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Batu 10 Ketua Tim Manajemen Risiko