DISUSUN OLEH :
E051211078
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelolaan audit intern pemerintah di Indonesia diatur oleh Standar Audit Intern
Pemerintah Indonesia (SAIPI) yang ditetapkan oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah
Indonesia (AAIPI). SAIPI berfungsi sebagai standar mutu minimal bagi auditor intern
pemerintah Indonesia. Pelaksanaan audit intern terbagi menjadi kegiatan penjaminan
kualitas dan kegiatan pengawasan lainnya yang tidak memberikan penjaminan kualitas.
1.3. TUJUAN
Penulisan laporan ini bertujuan untuk proses pelaksanaan tindak lanjut atas
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diterbitkan oleh Aparat Pengawas Internal
Pemerintah (APIP) Inspektorat Daerah Sulawesi Selatan sesuai dengan pedoman yang
berlaku.
1.4. MANFAAT
1.4.1. Kegunaan Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGAWASAN
Inspektorat daerah memiliki peran dan posisi yang strategis dalam manajemen
serta mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan oleh pejabat pemerintahan. Tugas
pengawasan yang diemban oleh inspektorat, yang merupakan bentuk audit internal,
telah mengalami pergeseran peran dari awalnya sebagai 'watchdog', yang bertujuan
untuk mendeteksi kesalahan, menjadi peran sebagai konsultan dan katalis,
sebagaimana dijelaskan oleh Nurfa (2017). Konsep ini sejalan dengan definisi audit
internal oleh The Institute of Internal Auditor (2001), di mana audit internal diartikan
sebagai kegiatan independen yang merancang dan menetapkan tujuan, serta
memberikan konsultasi untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan kinerja
organisasi (Susilawati, 2014).
Peran inspektorat ini diperkuat oleh faktor-faktor seperti kompetensi, biaya audit,
dan kewenangan (Khoiro, Marsyad, & K. Hidayati, 2017). Menurut AAIPI (2013),
auditor internal yang bekerja di inspektorat dilengkapi dengan pendidikan, keahlian,
pengetahuan, dan ketrampilan, semuanya didukung oleh pengalaman.
BAB III
GAMBARAN UMUM
Sementara itu, arah kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai strategi tersebut
terfokus pada bidang pengawasan, yang mencakup:
HASIL KEGIATAN
Pemantauan dan evaluasi ini dapat dijalankan secara terjadwal atau disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi tertentu. Tujuannya adalah untuk memastikan
keefektifan dan efisiensi pelaksanaan TLHP serta memberikan dukungan yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan tata kelola pemerintahan yang baik di
tingkat daerah.
Klasifikasi status tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) mengacu pada
pengelompokan berbagai kondisi atau tahapan yang menunjukkan kemajuan
pelaksanaan tindak lanjut terhadap rekomendasi yang terdapat dalam LHP. Berikut
adalah klasifikasi status TLHP yang digunakan oleh Inspektorat Daerah Sulawesi
Selatan:
a) Status 1
Selesai, yaitu Kondisi ini terjadi jika saran/rekomendasi dalam LHP telah
ditindaklanjuti dan mendapatkan persetujuan dari pihak yang menerbitkan
LHP.
b) Status 2
c) Status 3
d) Status 4
Proses ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan gambaran yang akurat
mengenai kemajuan pelaksanaan tindak lanjut, tetapi juga untuk memastikan
kesesuaian implementasi dengan rekomendasi yang terdapat dalam Laporan Hasil
Pengawasan. Hal ini merupakan langkah penting dalam menjaga akuntabilitas dan
kualitas pemerintahan di tingkat daerah.
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Peran Inspektorat tidak hanya terbatas pada manajemen tindak lanjut, tetapi juga
mencakup fungsi krusial dalam melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) dari Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) dan APIP di Perangkat Daerah. Kegiatan ini
melibatkan sejumlah metode, seperti rapat koordinasi, pemutakhiran data, koordinasi
penyelesaian TLHP, surat menyurat, kunjungan langsung, pelantikan mutasi/promosi
jabatan, dan penerapan aplikasi khusus.
5.2. SARAN
Kristiyani, M. (2020). Peran Inspektorat Daerah Sebagai Watch Dog, Konsultan dan
Katalis (Studi pada Pemerintah Kota Salatiga). Jurnal Akuntansi Profesi, 11(1),
92-106.
Nahor, J. L. B., Adriani, A., & Nor, W. (2021). Analisis Penyelesaian Tindak Lanjut
Hasil Pemeriksaan BPK pada Pemeriksaan Kinerja atas Kegiatan APIP
Inspektorat Kabupaten Barito Timur. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(1), 1-
16.
Polidu, I., Tumuhulawa, A., Kasim, R., Kadir, Y., & Moonti, R. M. (2020). Peran
Inspektorat Dalam Sistem Pengawasan Dan Pengendalian Pengelolaan Dana
Desa: Studi Inspektorat Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Akuntansi &
Keuangan, 20(2), 226-45.