Anda di halaman 1dari 4

Kepada para peserta diskusi 5 matakuliah ini, setelah Anda membaca dan memahami Inisiasi ke-

5, diharapkan Anda mampu menjelaskan materi diskusi berikut ini:


1. Jelaskanlah tentang Kemampuan yang harus dimiliki oleh Pengusaha kecil yaitu
kemampuan untuk “Melihat Lebih Dalam”? apa saja jenis kemampuan tersebut!
2. Berikanlah contoh dari tiap jenis kemampuan tersebut yang membuat pengusaha kecil
dapat berhasil!.
JAWABAN :
1. Jelaskanlah tentang Kemampuan yang harus dimiliki oleh Pengusaha kecil yaitu kemampuan
untuk “Melihat Lebih Dalam”? apa saja jenis kemampuan tersebut!

Pengamatan di lapangan, menunjukkan dua ciri menonjol dari pengusaha kecil yang berhasil,
yaitu
(1) memiliki kemampuan "melihat lebih dalam" sehingga mampu menemukan peluang usaha
(2) memiliki keuletan atau konsistensi untuk menjalankan peluang usaha tersebut.
Kedua ciri lapangan tersebut akan diuraikan berikut ini.

A. KEMAMPUAN "MELIHAT LEBIH DALAM"


Pengusaha kecil yang berhasil pada umumnya mampu melihat dan memahami, secara lebih
mendalam, kondisi dan apa yang terjadi, dalam lingkup usaha mereka. Mereka pada umumnya
sangat menghayati kegiatan yang mereka jalankan dan juga situasi yang terjadi di sekeliling
mereka sehingga mereka mampu menemukan peluang usaha, yang kemudian terbukti berhasil,
dari hal-hal yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan oleh orang lain.
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan melihat lebih dalam" terdiri dari jenis
kemampuan berikut:
1. Kemampuan Membaca Peluang Usaha
Kemampuan mengidentifikasikan atau mencium adanya peluang usaha, baik berupa permintaan
yang sudah muncul ataupun yang masih tersembunyi dari peristiwa yang mereka lihat ataupun
yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.Secara lebih lengkap , peluang usaha bisa
muncul dari berikut ini.
a. Kebutuhan menggantikan fungsi
Kebutuhan bisa muncul apabila ada pihak yang terpaksa meninggalkan tugas atau fungsinya
sehingga perlu digantikan.
b. Kebutuhan untuk menghubungkan
Kehidupan manusia modern jauh lebih rumit dibanding kehidupan manusia di jaman dahulu. Di
masa sebelumnya, manusia cenderung harus menyediakan seluruh komponen kebutuhannya
sendiri. Memakan makanan yang ia tanam ataupun hasil perburuannya sendiri, mengenakan
pakaian yang ia buat sendiri, dan seterusnya. Sementara, manusia modern tidak lagi memiliki
kesempatan untuk memenuhi sendiri seluruh jenis kebutuhannya. Manusia modern mengonsumsi
nasi yang berasal dari padi yang ditanam oleh orang lain, memakan daging yang berasal dari
peternakan yang tidak dikelolanya sendiri. Kebutuhan berpakaian juga tidak lagi dipenuhi
sendiri, manusia modern tinggal pergi ke toko dan membeli pakaian yang diproduksi oleh pihak
lain. Kesimpulannya, semakin modern tingkat kehidupan, semakin banyak pula komponen
kebutuhan manusia yang tidak dapat diusahakan sendiri dan perlu disediakan oleh orang lain.

Berbagai jenis komponen yang dibutuhkan tersebut memang dibuat atau disediakan oleh pihak
lain. Tetapi, karena pihak yang membutuhkan ternyata memiliki keterbatasan waktu, tempat
tinggalnya terlalu jauh dari lokasi penyedia, ataupun tidak memiliki pemahaman yang memadai
untuk memilih sendiri, dan juga berbagai alasan lainnya, menyebabkan pihak yang
membutuhkan tidak tepat apabila mencoba mendapatkannya secara langsung dari pihak
penyedia. Kondisi seperti ini mendorong munculnya kebutuhan akan fungsi perantara, yang
menghubungkan pihak yang membutuhkan dengan pihak penyedia, sehingga pihak yang
membutuhkan menjadi terbantu untuk memperoleh komponen- komponen kebutuhannya.

Dengan bantuan fungsi perantara, pihak yang membutuhkan tidak perlu mencari, memeriksa,
memilih sendiri, ataupun mendatangi lokasi yang jauh untuk mendapatkan kebutuhannya. Pihak
yang membutuhkan akan memperoleh kebutuhannya dengan mudah, akan tetapi ia perlu
membayar jasa dari pihak yang menjadi perantara.

Semakin modern kehidupan manusia, maka semakin banyak komponen kehidupannya yang akan
lebih mudah diperoleh melalui perantara.
c. Kebutuhan akan jenis produk/jasa tertentu karena terjadi perubahan atau karena suatu kondisi
khusus.
Berbagai jenis perubahan selalu terjadi dalam kehidupan manusia maupun dalam masyarakat,
baik perubahan yang terjadi karena situasi yang memang bergeser, ataupun karena peraturan
pemerintah. Berbagai perubahan tersebut sering kali disertai dengan munculnya kebutuhan
tertentu yang mungkin bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha.

Beberapa contoh perubahan yang menumbuhkan peluang usaha antara lain sebagai berikut.

1) Perubahan Tegangan Listrik, menyebabkan munculnya kebutuhan akan transformator Step-up


Step-down yang mampu mengubah tegangan listrik, dari 110 volt menjadi 220 volt, dan
sebaliknya.

2) Perubahan Peraturan Lalu Lintas, yang mewajibkan pengendara sepeda motor mengenakan
helm ataupun pengendara mobil menggunakan sabuk pengaman, menyebabkan munculnya
berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan kedua jenis perangkat tersebut.

3) Pengetatan Penagihan Pajak, sementara aturan dan formulir untuk membayar pajak
pengisiannya relatif menyulitkan bagi pembayar pajak, menyebabkan tumbuhnya kebutuhan
akan konsultan pajak.

4) Meningkatnya minat untuk melanjutkan pendidikan di sekolah ataupun perguruan tinggi yang
dianggap bermutu menyebabkan munculnya usaha bimbingan tes maupun les privat.

2. Kemampuan Membaca atau Memahami Hal Mendasar dari Produk atau Jasa.
Pemahaman akan hal mendasar dari produk atau jasa akan membuat pengusaha memahami
secara lengkap sifat dari produk atau jasa yang diusahakannya, sehingga akan mampu
menonjolkan hal-hal penting maupun melindungi aspek-aspek yang rawan dari usaKegagalan
pengusaha, terutama yang berukuran kecil, sering kali terjadi karena tidak memahami hal-hal
mendasar dari produk atau jasa yang diusahakannya, sehingga saat memasarkan ataupun
menawarkan produk atau jasa tidak tepat ataupun tidak secara lengkap menonjolkan aspek-aspek
yang diinginkan konsumen, ataupun cenderung hanya menonjolkan aspek teknisnya.

3. Kemampuan Membaca Potensi ataupun Keterbatasan Diri


Setelah memiliki pilihan produk atau jasa dengan prospek yang baik dan juga memahami hal
mendasar dari produk atau jasa tersebut, selanjutnya perlu dipahami kesesuaian pilihan tersebut
dengan potensi ataupun keterbatasan diri pengusaha ataupun usaha yang dijalankannya.

Sering kali dikatakan bahwa seseorang sebaiknya menjalankan bidang usaha yang betul-betul ia
pahami dan juga sesuai dengan potensi ataupun keterbatasan dirinya. Menjalankan usaha tanpa
pemahaman akan memaksa pengusaha tersebut mempekerjakan pihak lain dengan keahlian yang
lebih tinggi. Akibatnya sering dijumpai perusahaan tidak terkendalikan dengan baik karena
pengusaha didikte oleh pihak yang lebih ahli.

Selain itu pada umumnya sering terjadi kekeliruan dalam memahami arti potensi diri. Potensi diri
sering kali hanya ditafsirkan sebagai "keahlian teknis", misalnya keahlian menjahit, mengelas,
main musik, dan sebagainya, yang sulit dan perlu waktu panjang untuk dikuasai. Masih banyak
jenis potensi diri lainnya, yang mungkin sudah bertahun-tahun kita miliki tanpa sadar, dan
ternyata ternyata memungkinkan untuk dimanfaatkan dalam mengembangkan perusahaan,
seperti sifat ramah, sifat sebagai perunding (negosiator), memiliki pergaulan dengan network
yang luas ataupun pergaulan di kalangan elite, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memasarkan
suatu jenis produk atau jasa
4. Kemampuan Mengusahakan Kesesuaian
Pemahaman mengenai corak permintaan pasar, corak proses produksi, hal-hal yang mendasar
dari produk atau jasa yang diusahakan, dan juga paham potensi maupun keterbatasan usaha kecil
yang dijalankan, secara keseluruhan berawal dari "kemampuan melihat lebih dalam".
Kesimpulan
Memiliki kemampuan "melihat lebih dalam", sehingga bisa menemukan jenis produk ataupun
jasa yang sesuai untuk ia usahakan, dan juga mampu memahami hal mendasar dari kegiatan
usahanya. Pemahaman ini akhirnya membuat pengusaha menjadi mampu mewujudkan bentuk
pengusahaan yang sesuai dengan karakteristik produk,, ataupun jasa yang ia usahakan maupun
terhadap kondisi-kondisi di luar perusahaan.
Memiliki keuletan atau konsistensi, sehingga mampu tetap bertahan untuk mengantarkan
usahanya, mulai dari tahapan survive, berkembang, akhirnya sukses.
SUMBER : EKMA4370 MODUL 5

2. Berikanlah contoh dari tiap jenis kemampuan tersebut yang membuat pengusaha kecil dapat
berhasil!

1. Kemampuan Membaca Peluang Usaha


Contoh : membuka fotokopi di lingkungan sekitas sekolah
2. Kemampuan Membaca atau Memahami Hal Mendasar dari Produk atau Jasa
Contoh : Seorang pengusaha bernama Amir ingin membuka bisnis jasa cuci mobil. Sebelum
memulai bisnisnya, Amir melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan masyarakat dan
persaingan di bidang jasa cuci mobil. Amir mengetahui bahwa banyak orang yang menginginkan
jasa cuci mobil yang cepat, bersih, dan terjangkau. Amir juga mengetahui bahwa banyak jasa
cuci mobil yang menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Amir memutuskan untuk menggunakan bahan kimia ramah lingkungan dan proses cuci mobil
yang lebih cepat dan efisien
3. Kemampuan Membaca Potensi ataupun Keterbatasan Diri
Contoh: Menggalih ketrampilan dalam suatu keahlian pada diri supaya bisa di terapkan dan
menjadi peluang usaha .Misalnya kita membuat robot yang bisa bicara .
4. Kemampuan Mengusahakan Kesesuaian
Contoh : seorang pengusaha yang memiliki stand minuman berbahan dasar the yang sudah
memasarkan / mengiklankan produk nya di media sosial dengan bantuan promosi dari influencer
agar lebih menarik, akan lebih memilih tempat usaha yang jauh dengan competitor yang lebih
besar.
SUMBER : EKMA4370 MODUL 5

Anda mungkin juga menyukai