Jawaban :
Soal 1
Dalam kacamata ekonomi Islam, setiap transaksi keuangan harus sesuai dengan ketentuan syariah.
Untuk dapat menjamin kepatuhan terhadap ketentuan syariah, ada prinsip-prinsip yang harus
diikuti. Prinsip-prinsip merupakan koridor (batas) jalan yang boleh dilewati. Koridor yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Tauhid
b. Prinsip ‘Adalah (Keadilan)
c. Konsep Halal Dan Haram
Soal 2
Soal 3
Ulama’ yang melarang praktik asuransi diantaranya Sayyid Sabiq, ‘Abd Allâh al-Qalqi (mufti
Yordania), Yusuf Qaradhâwi dan Muhammad Bakhil al-Muth’i (mufti Mesir). Beliau mengatakan
bahwa Asuransi itu haram dalam segala macam bentuknya, temasuk asuransi jiwa. Pendapat
Alasan-alasan yang mereka kemukakan ialah:
1). Asuransi sama dengan judi;
2). Asuransi mengandung unsur-unsur tidak pasti;
3). Asuransi mengandung unsur riba/renten;
4). Asurnsi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis, apabila tidak bisa melanjutkan
pembayaran preminya, akan hilang premi yang sudah dibayar atau dikurangi;
5). Premi-premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktik-praktik riba;
6). Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak tunai.
7). Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya dengan mendahului takdir
Allah.
Sedangkan para ulama’ yang memperbolehkan praktik asuransi dengan alasan bahwa:
1). Tidak ada nas (Al-Qur`an dan Sunnah) yang melarang asuransi;
2). Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak;
3). Saling menguntungkan kedua belah pihak;
4). Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-premi yang terkumpul dapat
di investasikan untuk proyek-proyek yang produktif dan pembangunan;
5). Asuransi termasuk akad mudhârbah (bagi hasil);
6). Asuransi termasuk koperasi (syirkah ta’âwuniyah);
7). Asuransi dianalogikan (qiyas) dengan sistem pensiun seperti taspen.