0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
103 tayangan7 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas risiko kepatuhan syariah pada bank Islam dan pentingnya kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah di semua tingkatan kebijakan dan proses manajemen bank.
2) Kepatuhan syariah harus melekat pada seluruh aspek operasional bank, termasuk keuangan, pemasaran, SDM dan lainnya.
3) Dewan Pengawas Syariah (DPS) berper
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas risiko kepatuhan syariah pada bank Islam dan pentingnya kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah di semua tingkatan kebijakan dan proses manajemen bank.
2) Kepatuhan syariah harus melekat pada seluruh aspek operasional bank, termasuk keuangan, pemasaran, SDM dan lainnya.
3) Dewan Pengawas Syariah (DPS) berper
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas risiko kepatuhan syariah pada bank Islam dan pentingnya kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah di semua tingkatan kebijakan dan proses manajemen bank.
2) Kepatuhan syariah harus melekat pada seluruh aspek operasional bank, termasuk keuangan, pemasaran, SDM dan lainnya.
3) Dewan Pengawas Syariah (DPS) berper
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI T.A 2017/2018 RESIKO KEPATUHAN 1. Syariahkah Bank Islam Pada saat ini? Perbankan islam didirikan atas dasar prinsip syariah dengan tujuan meniadakan segala bentuk kedhaliman, Terutama transaksi ribawi. Sehingga sangat penting bagi bank islam untuk menunjukan identitasnya dan berkomitmen menjalankannya. Sebuah bukti kongkret perlu ditunjukan untuk menjamin konsistensi kepatuhan terhadap syariah islam. 2. Prinsip Dasar sistem keuangan dan ekonomi islam Menurut Metwally, prinsip-prinsip ekonomi Islam secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Sumber daya dipandang sebagai amanah Allah kepada manusia. b. Kepemilikan pribadi diakui dalam batas-batas tertentu. c. Bekerja adalah kekuatan penggerak utama kegiatan ekonomi Islam. d. Kepemilikan kekayaan tidak boleh hanya dimili oleh segelintir orang-orang kaya e. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya dialokasikan untuk kepentingan orang banyak. f. Seorang muslim harus tunduk kepada Allah dan hari pertanggungjawaban di akhirat. g. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas h. Islam melarang riba atas segala bentuknya. 3. Syariah Sebagai Prinsip Dan Ruh Dalam Berbisnis. a. Makna islam dan konsekuensinya Islam secara bahasa bermakna sebagai ketundukan, ketaatan, kepatuhan, dan penyerahan diri seorang hamba kepada sang pencipta, yaitu Allah azza wa jalla. Konsekuensi logis dari makna islam tersebut adalah sikap penerimaan mutlak atas segala perintah dan larangan Allah Taala. b. Makna dan tujuan syariah islam Secara istilah syariah berarti peraturan, undang-undang dan hukum, serta jalan yang jelas dan terang. tujuan dari diturunkanya syariah adalah demi mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat dan melindungi manusia dari lima hal, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kekayaan. c. Kedudukan harta dalam islam Harta pada dasrnya berhukum mubah, namun terlena terhadap harta dan melupakan akhirat akan menyebabkan manusia terancam neraka. ekonomi kapitalis dan sosialis yang sangat ekstrem dangam mengatur kepemilikan harta, dalam islam, pemilik harta sesungguhnya dalah Allah Swt. d. Muamalah sebagai sarana perpindahan harta Kepemilikan harta oleh individu diperbolehkan dalam syariat islam asalkan diperoleh dengan cara yang halal dan sesuai syariat. Manusia diberikan kelapangan seluas luasnya untuk melakukan transaksi muamalah selama tiidak ada dalil yang melarangnya. 4. Mengapa Bank Islam Harus Patuh Pada Syariah Islam Dalam Menjalankan Bisnisnya? Syariah islam diturunkan utntuk mewujudkan terciptanya kemaslahatan bagi umat manusia. Ketika syariat islam ditinggalkan, yang terjadi adalah banyaknya kemudharatan, kezaliman dan ketidak adilan ada dimana- mana. Bank islam, institusi perbankan yang melabelkan namanya dengan islam, sudah seharysnya tunduk dan patuh terhadap segala ketentuan syariat islam yang mengatur berbagai transaksi meamalah. Kepatuhan terhadap syariat islam berbeda dengan bank konvensional, ketika bank islam tidak tunduk dan patuh terhadap segala ketentuan syariat islam, saat itulah bank islam kehilangan identitasnya, jika hal tersebut terus terjadi dan dibiarkan terus-menerus masyarakat akan menganggap bank islam sama saja halnya dengan bank konvensional. 5. Kepatuhan Syariah Harus Melekat Pada Berbagai Level Kebijakan Dan Proses Manajemen Bank Syariah Kepatuhan pada Prinsip-Prinsip Syariah a. Meningkatkan Pemahaman atas Konsep Keuangan Syariah b. Mendorong dan Memfasilitasi Penyusunan Norma Keuangan Syariah c. Melakukan Kajian tentang Mekanisme dan Sistem Pengaturan dan Pengawasan yang Terintegrasi Islam meruapakan aturan yang menyeluruh dan terintegrasi. Misalnya dalam jual beli, keyakinan atas kehalalan jual beli dan keharaman riba meruapakan masalah akidah. Seseorang dapat dihukumi kufur ketika meyakini sebaliknya Demikian pula dengan kegiatan operasional bank Islam. Syariat Islam yang menyeluruh dan terintegrasi seharusnya terinternalisasi pada seluruh proses bisnis yang dilakukan oleh bank Islam. Syariat Islam tidak hanya digunakan pada produk-produk perbankan saja, namun juga dalam berbagai proses pengambilan keputusan manajerial di lingkungan bank Islam. Syariat Islam diterapkan tidak hanya terbatas hanya pada masalah akad-akad keuangan namun harus menyentuh setiap lini operasi perbankan Islam. Mulai dari keuangan, pemasaran, SDM, operasi, dan lain sebagainya. 6. Urgensi DSN-MUI dan Keberadaan DPS di Bank Islam a. DPS dan integrasinya dengan DSN-MUI Menurut UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, setiap Bank Islam dii Indonesia, Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS), wajib membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang secara umum bertugas untuk memberikan nasihat serta saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank agar tidak melenceng dari prinsip syaraih. b. DSN-MUI pada Sistem Perbankan Islam di Indonesia Dalam menetapkan fatwa, DSN-MUI minimal satu bulan sekali mengadakan rapat pleno. c. Urgensi DPS sebagai Jembatan Regulasi dan Fatwa Peran DPS ditataran teknik operasional perbankan menjadi sangat penting. Dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang dimilikinya, DPS memiliki akses langsung terhadap berbagai kebijakan operasional yang ada dibank Islam. 7. Proses Identifikasi Risiko Kepatuhan Syariah a. Definisi dan Cakupan RIsiko Kepatuhan Syariah risiko kepatuhan syariah didefinisikan sebagai risiko yang muncul akibat ketidak patuhan bank Islam terhadap aturan dan Prinsip syariah yang ditentikan oleh DPSatau lembaga sejenis dimana bank Islam beroperasi. Penilaian kepatuhan bank Islam terhadap prinsip syariah mencakup seluruh komponen yang terkait dengan kegiatan operasional perbankan Islam.
b. AAOIFI dalam audit Kepatuhan Syariah Bank Islam
AAOIFI mendefinisikan proses audit kepatuhan syariah sebagai proses pemeriksaan. tujuan pelaksanaan audit pada lembaga keuangan Islam adalah untuk memberikan opini bahwa laporan keuangna telah disajikan sesuai dengan prinsip dan aturan syariah tanpa ada kesalahan yang material. c. Berbagai Pendekatan Audit Syariah proses audit syariah dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu, pendekatan halal-haram, pendekatan akad, pendekatan dokumen legal, pendekatan maqashidul al-sharia, dan pendekatan laporan keuangan. TERIMA KASIH
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro