Anda di halaman 1dari 1

Nama : Mur Hadiyanto Santoso

NIM : 19310122
Kelas : Masrohiyah C
PERKEMBNGAN DRAMA DI INDONESIA
Dilihat dari masanya, drama dapat dibedakan menjadi drama tradisional dan drama modern.
Drama tradisional atau drama rakyat (drama rakyat) adalah drama yang lahir dan diciptakan oleh
masyarakat tradisional. Drama tradisional juga bisa disebut sebagai drama tanpa naskah,
karakter, garis, dan gerakan karakter sepenuhnya terserah pemain. Proses kemunculan atau
kemunculan drama tradisional di Indonesia sangat bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya.
Hal ini karena unsur-unsur pembentuk teater tradisional berbeda-beda sesuai dengan situasi
masyarakat, sikap budaya, sumber informasi, dan bagaimana teater tradisional itu lahir.
Fungsi teater tradisional adalah untuk kegiatan sosial dan keagamaan seperti menerima tamu,
menyambut panen, melakukan ritual, atau mengungkapkan rasa syukur kepada para dewa.
Sebagai contoh drama tradisional di Indonesia antara lain Wayang Orang, Rudruk, Ketoprak,
Wayang Kulit, Ronggen Gunung, Gambu, Kandidat Tan, Tari Topeng, dan Lennon. Cerita
drama klasik didasarkan pada cerita standar.
Drama modern adalah drama yang lahir pada masyarakat industri. Drama modern di Indonesia
ini muncul akibat pengaruh dari drama barat. Drama modern menggunakan naskah. Naskah yang
berisi dialog dan perbuatan para pemain itu benar-benar diterapkan. Cerita dalam drama modern
selalu berkembang dan tidak selalu terfokus pada satu permasalahan cerita ataupun satu pokok
cerita tertentu.
Ciri-ciri dari drama modern biasanya dilakukan di tempat khusus, penonton harus membayar jika
ingin menonton. Fungsi dari drama modern yakni hiburan dalam segala gradasinya, mulai
hiburan yang sifatnya populer sampai dengan hiburan yang canggih.

Anda mungkin juga menyukai