Manen dan Lani, ketika mendengar cerita itu, yakin bahwa
Sahat tetap bersikap gentleman, takkan menyentuh Rakhel yang
belum menjadi istri sahnya itu. Ilyas menarik napas panjang. Patrik tersenyum sinis, penuh arti. Philip mengerutkan dahi. Tetapi, seorang pun tak berbicara. Iba melihat Sahat yang duduk di tengah rekan-rekannyadengan wajah pucat pasi, gaya lesu kehilangan seluruh gairah hidup. Hari itu hari Rabu. Biasanya pada hari itu pengurus pusat mengadakanibadah bersama, ditutup dengan doa syafaat. TadiSahatmasuk,ketika rekannya semua sudah berkumpul dalam ruang ibadah itu. Mereka gembira menyambutnya' karena semua sudah mendengar mengenai kejadian Sabtu sore yang begitu romantis. Raumanen
Namun,semua terdiam mendengar kesudahan cerita itu.
Hari Minggu sore, tiba-tiba kedua sejoli di Puncak itu dikejutkanOleh kedatangan beberapa orang saudara Sahat, Yangmengantarkan saudara Rakhel. Kabarnya mereka sudah berundingsemalam, ketika Rakhel kedapatan hilang. Ibu Rakhel mendapat serangan jantung yang dahsyat.
Tetapi,kata beliau kini ia setuju kalau Sahat mempersunting
anaknya itu, asal dilakukan dengan cara terhormat. Dengan
cara yang disetujui adat, negara, dan agama. Jadi, Rakhel
diminta pulang dulu ke rumah ibunya, dengan perjanjian bahwa
pernikahanakan segera diurus.
Memang, pernikahan segera diurus. Ternyata keesokan
harinya, hari Senin, Rakhel dikawinkan di Bogor dengan
seorangpria pilihan ibunya. Entah bagaimana caranya hingga mereka berhasil, sedangkanSahat gagal: mungkin berkat harta ibu Rakhel? Mungkin uang dapat mencari jalan terpendek ke tanda tangan
Yang mengesahkan naskah perkawinan yang kemarin dulu
kabarnya harus sebulan pengurusannya
Tetapi, apakah yang sanggup memaksa mulut Rakhel,
Yang kemarin masih membalas kecupan-kecupan pemuda
idamannya,kini mengucapkan sumpah perkawinan-di hadapan
Tuhan dan manusia—menjanjikan kasih setia seumur hidupnya kepadapria pilihan ibunya? apalagi Siapa Yangdapat menyelami hati seorang manusia, hati seorang gadis kaya manja?