Tugas 1 Bahasa Indonesia Membaca Kritis
Tugas 1 Bahasa Indonesia Membaca Kritis
Berita:
Kasus Diabetes Anak di Kota Surabaya Alami
Peningkatan
CNN Indonesia
Jumat, 17 Feb 2023 19:46 WIB
Makanan manis jadi salah satu penyebab utama penyakit diabetes pada anak-anak.
(iStock/gemphotography)
Surabaya, CNN Indonesia -- Sebanyak 184 anak di Kota Surabaya dinyatakan terkena
Diabetes Mellitus (DM) sepanjang 2022. Jumlah itu kini bertambah 4 anak di awal 2023 ini.
Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mencatat pada 2021 sebanyak 176 atau 2,2 persen
anak-anak usia 15-18 tahun terkena diabetes.
Lalu tahun 2022, tercatat naik, sebanyak 184 atau 2,3 persen anak-anak terkena penyakit itu.
Sedangkan pada Januari 2023 ini, sudah terdapat 4 kasus.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pun mengingatkan para orang tua di Surabaya agar
mengawasi pola makan anak-anaknya untuk mencegah diabetes pada anak.
Salah satunya, kata Eri, menghindari konsumsi makanan cepat saji atau junk food secara
berlebihan.
"Pemkot Surabaya menyampaikan agar anak-anak jangan jajan di luar sekolah, harus di
kantin. Karena yang jual adalah UMKM atau warga Surabaya yang masuk (bergabung) di
UMKM. Lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) juga mengontrol apa saja makanan yang ada di
sekolah," kata Eri, dalam keterangannya Jumat (17/2).
Menurut Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak
haruslah makanan higienis dan bergizi.
"Kalau beli di luar ya makanannya sudah tidak lagi sehat dan higienis, serta kandungan-
kandungannya tidak bisa dikontrol. Ini yang penting bagi orang tuanya, karena konsumsi
mereka itu jadi tanggung jawab orang tua juga," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Nanik Sukristina mengatakan peningkatan jumlah kasus
diabetes pada anak di Surabaya ini tak lepas dari skrining kesehatan yang dilakukan
masyarakat.
"Hal ini dikarenakan adanya peningkatan skrining kesehatan pada populasi anak, sehingga
masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya dan secepatnya bisa diketahui lebih awal
adanya diabetes di usia anak," kata Nanik.
Nanik menjelaskan, penyebab Diabetes Mellitus pada anak dikarenakan pola makan yang
tidak sehat atau sering mengonsumsi makanan siap saji, malas beraktivitas, dan faktor genetik
atau keturunan.
"Tanda anak-anak yang terjangkit Diabetes Melitus diantaranya adalah mudah kelelahan,
berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari,
ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," ujarnya.
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230217192420-20-914604/kasus-
diabetes-anak-di-kota-surabaya-alami-peningkatan.
TUGAS: MENGAPLIKASIKAN DALAM MEMBACA KRITIS PADA SEBUAH BERITA
1. MENGINTREPETASI
2. MENGANLISIS
Dari teks berita tersebut terdapat beberapa alasan yang dipaparkan oleh ahli penyebab
meningkatnya jumlah penyakit Diabetes Mellitus pada anak usia remaja. Seperti yang
dikatan Wali Kota, Eri Cahyadi, anak-anak berlebihan dalam mengonsumsi makanan
cepat saji atau junk food. Kemudian Politikus PDI Perjuangan (PDIP) beragumen bahwa
"Kalau beli di luar ya makanannya sudah tidak lagi sehat dan higienis, serta kandungan-
kandungannya tidak bisa dikontrol. Ini yang penting bagi orang tuanya, karena konsumsi
mereka itu jadi tanggung jawab orang tua juga," ujarnya. Serta Kepala Dinas Kesehatan,
Nanik menjelaskan penyebab Diabetes Mellitus pada anak dikarenakan pola makan yang
tidak sehat atau sering mengonsumsi makanan siap saji, malas beraktivitas, dan faktor
genetik.
3. MENGINFERENSI
Dapat disimpulkan dari berita tersebut penyakit Diabetes Mellitus menjangkit anak-
anak usia remaja dimulai pada tahun 2021 hingga sekarang dan pada tiap tahunnya
jumlah terjangkit penyakit Diabetes Mellitus bertambah. Hal ini disampaikan dengan data
Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mencatat pada 2021 sebanyak 176 atau 2,2 persen anak-
anak usia 15-18 tahun terkena diabetes. Tahun 2022 Sebanyak 184 anak di Kota Surabaya
terkena Diabetes Mellitus (DM) serta bertambah 4 anak di awal 2023.
Berbagai orang penting cukup mengkhawatirkan mengenai permasalahan ini sehingga
menghimbau para orangtua untuk waspada serta menjaga pola makan anak agar terhindar
dari diabetes dini. Kepala Dinas Kesehatan, Nanik, menjelaskan penyebab Diabetes
Mellitus pada anak dikarenakan pola makan yang tidak sehat atau sering mengonsumsi
makanan siap saji, malas beraktivitas, dan faktor genetik atau keturunan. Adapun
tanda anak-anak yang terjangkit Diabetes Melitus adalah mudah kelelahan, berat badan
turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada
gangguan penglihatan, dan napas terasa berat.
4. MENGEVALUASI
Kredibilitas informasi: Informasi yang disajikan telah di perkuat dengan fakta yang
kuat seperti jumlah data serta presentase yang dipaparkan berpedoman pada data
dinas Kota Surabaya dan didukung dengan narasumber yang kredibel seperti adanya
ahli bidang kesehatan Kepala Dinas Kesehatan, Nanik Sukristina, sehingga dapat
dikatakan berita tersebut tergolong akurat dan terpercaya.
5. MENGEKSPLANASI
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya tahun 2021 terdapat 176 atau 2,2
persen anak-anak usia 15-18 tahun terkena diabetes. Tahun 2022 sebanyak 184 atau 2,3
persen anak-anak terjangkit Diabetes Mellitus dan bulan januari 2023 terdapat 4 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Nanik Sukristina menjelaskan penyebab Diabetes
Mellitus pada anak akrena pola makan yang tidak sehat atau sering mengonsumsi
makanan siap saji, malas beraktivitas, dan faktor genetik. Pada anak usia dini yang
terjangkit Diabetes Mellitus memiliki tanda-tanda diantaranya adalah mudah kelelahan,
berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam
hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat. Dalam upaya pencegahannya
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi serta Politikus PDIP beragumen, anak-anak tidak
dibiasakan berlebihan dalam mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food, tidak
sembarangan membeli makanan diluar dikarenakan kandungan bahan yang tidak
terkontrol, serta menghimbau para orang tua untuk mengawasi pola makan pada anak.
6. MEREGULASI
Berita tersebut tidak mengandung unsur pornografi, kekerasan, maupun hal-hal yang
merugikan orang lain serta disajikan secara objektif tanpa adanya unsur diskriminasi
terhadap pihak manapun.
Sumber informasi yang digunakan dalam berita tersebut adalah orang yang memang
berpengalaman serta menaungi bidang kesehatan sebagai narasumber untuk
menjelaskan lebih detail mengenai peristiwa peningkatan penyakit Diabetes Mellitus
dini.
Tidak ada informasi yang tidak benar yang disampaikan dalam berita tersebut karena
terdapat fakta yang dipaparkan.