Anda di halaman 1dari 3

https://yankes.kemkes.go.

id/view_artikel/2214/masalah-gizi-pada-remaja

Selasa, 28 Februari 2023 14:35 WIB

Masalah Gizi pada Remaja


Dian Eka Yuningsih, A.M.G - Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung

Remaja yang sehat merupakan investasi masa depan bangsa. Generasi muda memiliki

peranan penting untuk melanjutkan estafet pembangunan dan perkembangan bangsa

Kesehatan dan status gizi para remaja harus dipersiapkan sejak dini.

Fase remaja merupakan fase dimana pertumbuhan fisik berjalan sangat pesat dan

perkembangan hormonal yang makin matang, sehingga pemenuhan zat-zat gizi menjadi hal

yang sangat mutlak. Kekurangan zat gizi pada saat remaja akan berdampak hingga dewasa.

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014, remaja didefinisikan

sebagai penduduk berusia pada rentang 10 hingga 18 tahun, dimana usia tersebut merupakan

momen penting bagi perkembangan fisik, kemampuan berpikir, moral, dan kreativitas pada

manusia sehingga, perhatian khusus perlu diberikan pada seseorang ketika menginjak usia

remaja.

Masalah gizi yang sering terjadi pada remaja antara lain:

1. Anemia,

Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32 %, artinya 3-4

dari 10 remaja menderita anemia. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan gizi yang

tidak optimal, pemilihan makanan yang kurang tepat dan kurangnya aktifitas fisik. Anemia

ditandai dengan tanda-tanda lemah, letih, lesu, lelah, tidak bergairah dan kemampuan

konsentrasi menurun.
2 . Gizi kurang akibat mengejar body goal dengan diet yang tidak tepat.

Pada masa remaja perubahan fisik yang signifikan terjadi. Hal ini menyebabkan persepsi

mengenai tubuhnya pun akan dinamis seiring dengan pengalaman fisik, dan lingkungan yang

ia rasakan. Hal ini memicu para remaja untuk memodifikasi makanan maupun waktu makan

yang tidak tepat, seperti menunda-nunda makan karena badan yang sudah terlihat gemuk,

atau mengkonsumsi makanan secara berlebih dan tidak seimbang untuk mendapatkan bentuk

badan yang diinginkan.

3. Obesitas

Remaja cenderung memiliki rasa ingin mencoba, gempuran makanan kekinian yang tinggi

akan gula dan garam dengan penampilan yang menarik membuat para remaja lebih memilih

untuk mengonsumsinya dibandingkan makanan yang disiapkan di rumah. Makanan yang

tinggi gula garam dapat memicu obesitas, dan obesitas ini dapat memicu penyakit-penyakit

degeneratif lebih cepat terjadi.

Makanan yang dibutuhkan remaja untuk mencapai kesehatan dan perkembangan maksimal

hendaknya mengikuti panduan isi piringku dan jangan lupa untuk melakukan aktivitas fisik,

jaga kebersihan dan minum air putih yang cukup.

Referensi:

Antara SUMUT (14 April 2022). Kemenkes Ajak Remaja Terapkan Pola Makan Gizi

Seimbang. https://sumut.antaranews.com/berita/472809/kemenkes-ajak-remaja-terapkan-

pola-makan-gizi-seimbang [diakses pada tanggal 12 Desember pukul 9.49 WIB]


Malangtimes (14 Agustus 2019). Remaja Wajib Tahu Nih, Begini Lho Cara Penuhi Asupan

Gizi dengan Jadwal yang Tepat Melalui 'Isi

Piringku' URL https://www.malangtimes.com/baca/42786/20190814/115300/remaja-wajib-

tahu-nih-begini-lho-cara-penuhi-asupan-gizi-dengan-jadwal-yang-tepat-melalui-isi-piringku [

diakses pada tanggal 19 Desember 2022 pukul 10.49 WIB ]

Kompasiana (7 Desember 2022). Masalah Gizi pada Kesehatan Remaja URL

https://www.kompasiana.com/fifiaelzhr9812/639074c74addee77132b2542/masalah-gizi-

pada-kesehatan-remaja?page=3&page_images=1 [diakses pada tanggal 15 Desember 2022

pukul 10.20 WIB]

Sumber Foto: https://www.healthyeating.org/products-and-activities/curriculum/high-

school/lesson-1

Anda mungkin juga menyukai