Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Daya Tarik dan Kandungan Makanan Cepat Saji hingga Penanganan

Terhadap Pola Konsumsi Berlebihan di Kalangan Anak dan Remaja


Oleh :
Lampita Widya Puspalistya
2207026035
Tema : Analisa Penyebab Kebiasaan Konsumsi Junkfood pada Anak dan Remaja

Latar Belakang
Pola hidup masyarakat di era sekarang khususnya pada kalangan anak serta remaja
terhadap pengonsumsian makanan cepat saji atau yang biasa disebut junkfood sedang marak
terjadi hingga produksi penjualan makanan tersebut meningkat. Hal ini menimbulkan banyak
pertanyaan mengenai penyebab makanan cepat saji diminati sebagian besar anak-anak dan
remaja bahkan sampai menjadi kebiasaan. Kebiasaan makan seperti ini perlu diperhatikan
mengingat kebutuhan gizi untuk anak-anak dan remaja sangat diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan mereka. Asupan gizi dari makanan yang tidak sehat seperti makanan
cepat saji dapat menimbulkan kekurangan bahkan ketidakcukupan tubuh untuk memenuhi
nutrisi, hal ini beresiko menimbulkan berbagai macam penyakit dari kandungan makanan
cepat saji yang dikonsumsi. Meskipun kandungan lemak dan kalori yang tinggi diketahui
oleh sebagaian besar masyarakat, tetap tidak menutup fakta bahwa tingkat pengonsu msian
makanan cepat saji makin meningkat tiap harinya.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi anak-anak serta remaja dalam mengonsumsi
makanan cepat saji atau junkfood. Faktor yang mungkin dapat mempengaruhi pola konsumsi
makanan cepat saji ini antara lain, daya tarik dari penampilan, tempat, harga, hingga rasa dari
penyajian makanan cepat saji. Padahal, disamping itu perlu diperhatikan pula kandungan
yang terdapat pada makanan cepat saji yang menyebabkan banyak resiko penyakit, seperti
hipertensi, kolesterol, obesitas, diabetes, hingga kanker. Dengan demikian, diperlukan
pemahaman khusus terhadap pengaruh serta penanganan dari kebiasaan buruk yang
meningkat dalam mengonsumsi makanan cepat saji agar mengonsumsi makanan tersebut
dalam batas normal dan tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu asupan gizi tubuh anak-
anak dan remaja.
Pembahasan
A. Daya Tarik dan Kandungan Makanan Cepat saji sebagai Faktor Kebiasaan Konsumsi
di Kalangan Anak serta Remaja
Makanan cepat saji tentunya menjadi salah satu makanan yang sedang ramai diminati
oleh anak-anak maupun remaja. Namun, banyak alasan yang menyebabkan anak-anak dan
para remaja menyukai makanan cepat saji dibandingkan makanan rumahan atau makanan
tradisional. Makanan cepat saji memang ditujukan untuk orang-orang yang membutuhkan
makanan cepat dan praktis. Terutama di era sekarang ini banyak masyarakat yang
menginginkan segala sesuatu serba cepat dan tepat. Oleh sebab itu sebagian dari masyarakat
terutama para remaja memilih mengonsumsi makanan cepat saji karena dinilai lebih praktis
dan cepat dalam penyajiannya. Pelayanan dan penyajian yang cepat serta efisien menjadi
faktor yang mendasari perilaku mengonsumsi makanan cepat saji bagi kalangan remaja yang
memiliki keterbatasan waktu. Mereka cukup membutuhkan waktu sekejap untuk menunggu
makanan tersebut siap dikonsumsi.
Selain itu, makanan cepat saji banyak memiliki kemasan yang sangat menarik,
sehingga anak-anak dan para remaja akan lebih tertarik mengonsumsi ini dibandingkan
makanan sehat yang disajikan di rumah. Tentu saja rasa dari makanan cepat saji berbeda jika
dibandingkan dengan masakan rumahan, hal ini karena makanan cepat saji memiliki
kandungan sebagai faktor utama pembuat rasa yang menggiurkan. Hal ini dapat disebabkan
karena makanan cepat saji sangat erat kaitannya dengan kandungan minyak, gula, garam
sodium, Monosodium Glutamat (MSG), zat adiktif, serta lemak yang bisa memicu kecanduan
mengonsumsi makanan cepat saji karena rasanya enak dan gurih. Seluruh kandungan tersebut
dapat memicu otak untuk merasakan nyaman dan ketagihan akan makanan tersebut.
Sehingga, membuat anak-anak dan para remaja ingin terus-menerus mengonsumsi makanan
cepat saji yang sama. Selain itu, pada daerah perkotaan, banyak restoran makanan cepat saji
ternama yang memberikan tawaran promo menarik dan paket hemat dengan harga yang
terjangkau bagi konsumennya. Semakin banyak promo yang ditemui, semakin mendorong
pula daya konsumtif pada anak-anak dan remaja untuk mengonsumsi makanan cepat saji.
B. Langkah yang Dilakukan untuk Menangani Pola Konsumtif Makanan Cepat Saji
yang Berlebihan
Pada umumnya, sebagian besar masyarakat terutama remaja sebagai generasi muda
sudah sangat paham bahwa makanan cepat saji memiliki banyak bahaya seperti penyakit
yang dapat menganggu kesehatan. Kebanyakan dari makanan cepat saji tidak memiliki
kandungan nutrisi yang cukup dan justru mengandung zat pengawet yang berbahaya bagi
tubuh. Tak hanya berbahaya bagi tubuh, dilansir dari Pinkvilla, sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Asisten Profesor Studi Kesehatan dan Kesejahteraan di Binghamton, New
York, Lina Begdache menyebut orang dewasa di bawah 30 tahun yang mengonsumsi
makanan cepat saji lebih dari tiga kali dalam seminggu dapat mengganggu kesehatan mental.
Hal ini sangat rentan pula bagi kesehatan mental para remaja terutama remaja yang mulai
menginjak kedewasaan. Bukan hanya para remaja, anak-anak pun juga dapat terkena dampak
negatif dari kandungan berbahaya pada makanan cepat saji yang bisa menyebabkan gangguan
pada tumbuh dan kembang anak untuk memperoleh kesehatan fisik dan mental yang
seharusnya.
Meskipun sudah mengetahui dampak serta bahaya makanan cepat saji bagi tubuh,
masih banyak para remaja dan orangtua yang memberikan anak-anaknya makanan cepat saji
kurang terkontrol bahkan sampai menyebabkan kecanduan. Hal ini perlu dicegah dan
ditangani agar pola konsumtif pada makanan cepat saji dapat terkontrol dengan seharusnya.
Mengurangi makanan cepat saji dapat dilakukan dengan menghindari stress karena bisa saja
pada saat tertentu seseorang cenderung mengonsumsi makanan cepat saji ketika stres. Banyak
orang melakukan emotional eating saat stress dan makanan yang paling sering dicari yaitu
makanan manis dan cepat saji. seseorang mengonsumsi makanan tersebut dengan alasan
untuk mengatasi stres. Padahal, hal tersebut tidak mengatasi stres dan malah berisiko
membawa masalah kesehatan lain. Dengan ini cara terbaik mengurangi makanan cepat saji
yang dapat dilakukan adalah dengan mengalihkan keinginan konsumtif dengan makan sehat
dan waktu istirahat yang teratur serta berolahraga atau melakukan hobi bermanfaat lainnya.
Penutup
Makanan cepat saji dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh di kalangan anak-
anak dan remaja, terlebih lagi jika pola pengonsumsiannya di luar batas wajar. Meningkatnya
pola konsumtif makanan cepat saji di kalangan anak-anak maupun para remaja disebabkan
berbagai faktor seperti penyajian yang cepat dan efisien, kemasan yang menarik, hingga rasa
yang menyebabkan ketagihan. Rasa pada makanan cepat saji tersebut memiliki kandungan
Monosodium Glutamat (MSG) sebagai bahan kimia dan tidak baik bila dikonsumsi secara
terus menerus. Apabila pola komsumtif makanan cepat saji tidak terkontrol maka dapat
menyebabkan kecanduan yang berakibat pada munculnya penyakit fisik dan mental yang
menggangu pola tumbuh kembang anak dan remaja yang optimal. Maka dari itu, banyak hal
yang dilakukan para orangtua untuk mengajarkan pada anak mereka serta para remaja untuk
memberikan sugesti negatif pada makanan cepat saji. Selain itu, penerapan gaya hidup sehat,
menghindari stress, hingga pola makan yang teratur dengan membuat menu makanan sehat
dan menerapkannya secara tetap dapat mengurangi pola komsumtif pada pengonsumsian
makanan cepat saji. Cara-cara menghilangkan kecanduan makanan cepat saji tersebut dapat
dicoba. Awalnya, mungkin sulit untuk menghindari makanan cepat saji jika sudah terbiasa
mengonsumsinya. Namun, dengan niat yang kuat, perlahan mampu mengurangi konsumsi
makanan cepat saji dan beralih ke makanan yang lebih sehat.
Daftar Pustaka

Ayu Dewi Sartika, Ratu. 2011. “Faktor Risiko Obesitas pada Anak 5-15 Tahun di Indonesia.”
Makara, Kesehatan, Vol. 15, No. 1, 37-43.

Handayani, Wuri dkk. 2021. “Pengaruh Media Sosial Instagram dalam Mengiklankan
Makanan Cepat Saji dan Dampak bagi Kesehatan pada Remaja” dalam Infotech Journal,
Volume 7, No. 1.

Ayuning, Dya. (12 Juni 2022). “Pengaruh Makanan Cepat Saji terhadap Kesehatan dan
Tumbuh Kembang Mahasiswa Perantau.” Diakses pada 20 Oktober 2022 melalui
https://www.kompasiana.com/dyaayuning7099/62a5f2d2fdcdb47f211252a2/pengaruh-
makanan-cepat-saji-terhadap-kesehatan-dan-tumbuh-kembang-mahasiswa-
perantau?page=all#section2

Fauziah, Syifa. (07 Juli 2020). “8 Cara Mengontrol Konsumsi Makanan Cepat Saji agar Tak
Berlebihan.” Diakses pada 20 Oktober 2022 melalui
https://www.briliofood.net/foodpedia/8-cara-mengontrol-konsumsi-makanan-cepat-saji-agar-
tak-berlebihan-200706r.html

Octavia, Nadia. (31 Agustus 2022). “Cara Efektif Menghilangkan Kecanduan Fast Food.”
Diakses pada 20 Oktober 2022 melalui
https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/sehat-bugar/cara-efektif-menghilangkan-kecanduan-
fast-food

Anda mungkin juga menyukai