Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL)
DISUSUN OLEH:
ADELIA SRI WARDHANI
18110222
Judul Laporan
EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PELATIHAN DENGAN METODE
PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Pembimbing,
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas limpahan
rahmat dan kasih sayang-Nya. Tidak pula shalawat dan salam senantiasa tercurahkan bagi
Rasulullah Saw. Kegiatan magang dari Politeknik STIA LAN Bandung dilakukan sebagai
sarana untuk mengenalkan mahasiswa pada kondisi nyata di lapangan. Proses magang
sekaligus menjadi syarat bagi mahasiswa untuk bisa menyesuaikan studi di Politeknik STIA
LAN Bandung.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
terkait dengan kegiatan magang. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada:
1. Ir. H. Ruhban Ruzziyatno, MT. selaku Kepala Pusbangkom SDA dan Permukiman
2. Yana Suryana, S.E. selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
3. Djadjat Djatnika, SE., MM. Selaku Kepala Sub Koordinator Bidang Pelaporan dan
Evaluasi serta selaku Pembimbing Lapangan
4. Siti Widharetno Mursalim, S.IP., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing
Susunan Laporan Magang ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya dan semaksimal, tetapi
penulis menyadari masih banyak kekurangan didalamnya. Oleh karenanya, jika ada kritik
maupun saran dimana yang sifatnya membangun bagi penulis, maka dengan senang hati akan
penulis terima.
Penulis,
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................3
1.3 Manfaat......................................................................................................4
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI....................................................5
2.1 Profil Singkat Instansi...............................................................................5
2.2 Struktur Organisasi....................................................................................5
2.3 Profil Bidang Penempatan Magang...........................................................7
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................14
3.1 Ruang Lingkup Magang..........................................................................14
3.2 Kegiatan Magang....................................................................................14
3.3 Kendala yang dihadapi............................................................................18
3.4 Analisis Mengatasi Kendala....................................................................20
BAB IV PENUTUP..............................................................................................23
A. Simpulan.....................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
LAMPIRAN..........................................................................................................26
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR SINGKATAN
JP : Jam Pelajaran
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tersebar diseluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup banyak. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS pasal 203
pada ayat (3) setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempunyai hak dan
kesempatan yang setara untuk mengikuti dalam pengembangan kompetensi
dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaian kompetensi yang
berhubungan, serta pada ayat (4) pengembangan kompetensi bagi setiap PNS
dilaksanakan minimum 20 jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun, oleh karena itu
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia perlu memberikan kesempatan
dalam upaya peningkatan kompetensi setiap PNS untuk mengikuti
pengembangan kompetensi minimum 20 Jam Pelajaran (JP) setiap tahun (Surat
Edaran 04/SE/KM/2020:2). Dengan jumlah sumber daya manusia yang sangat
banyak serta untuk pemenuhan hak PNS berlandaskan peraturan pemerintah
tersebut, pengembangan kompetensi dilaksanakan dengan metode distance
learning perlu dikembangkan. Dengan adanya hal ini pengembangan
kompetensi dapat lebih mudah dilakukan dan mudah diikuti oleh seluruh
sumber daya manusia bidang PUPR.
Pelaksanaan pengembangan pelatihan Pusat Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman dengan pembelajaran jarak jauh
dilaksanakan berdasarkan jadwal masing-masing Balai Pengembangan
Kompetensi (Bapekom) mengadakan pelatihan. Terdapat 9 (sembilan) balai
yang tersebar di wilayah Indonesia antara lain Medan, Palembang, Jakarta,
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, dan Jayapura. Bidang
pelatihan terdiri atas bidang sumber daya air, jasa konstrusi, jalan dan jembatan,
cipta karya/permukiman, perumahan, pengembangan infrastruktur wilayah, dan
manajemen.
Suatu pelaksanaan pengembangan pelatihan dapat dikatakan efektivitas
apabila pendayagunaan kemampuan, prasarana dan fasilitas dalam jumlah
tertentu yang sebelumnya sudah ditentukan untuk mencapai hasil atas pelayanan
yang dijalankan (Sondang, 2008). Efektifitas digunakan untuk melihat
keberhasilan dari sisi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditentukan. Dalam
melaksanakan pelatihan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
mengklasifikasikan pelatihan berdasarkan bidang Sumber Daya Air dan
Permukiman. Apabila hasil kegiatan semakin mendekati tujuan, maka semakin
tinggi tingkat efektivitasnya, begitu juga sebaliknya. Pengembangan pelatihan
2
termasuk kedalam efektivitas program yang merupakan pelaksanaan tujuan
untuk memperlihatkan sejauh mana tujuan dari program yang telah ditentukan
(Julia, 2010).
Proses pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (Distance Learning) yang
diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
ditinjau berupa Pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja, Pengawasan Mutu
Pelaksanaan Pekerjaan Irigasi, Pelatihan Rekomendasi Teknik Perizinan Bidang
Sumber Daya Air, serta Teknis Terinci (DED) Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM). Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan
pelatihan masih terdapat beberapa kendala yang menyebabkan kurang
optimalnya pengembangan pelatihan diantaranya surat pembebasan tugas
peserta pelatihan tidak berlaku untuk mengikuti pelatihan karena dalam faktanya
peserta pelatihan masih dibebani tugas dari instansi terkait, serta pembelajaran
teknis yang seharusnya diikuti peserta pelatihan ke lapangan langsung diubah
menjadi kunjungan lapangan secara live streaming melalui zoom meeting dan
hal ini membuat peserta kurang maksimal dalam meninjau kegiatan di lapangan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis memfokuskan studi dengan
melakukan kegiatan magang pada Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Air dan Permukiman BPSDM, Kementerian PUPR dengan mengangkat
judul “Efektivitas Penyelenggaraan Pelatihan dengan Metode
Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) pada Pusat Pengembangan
Kompetensi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
PUPR”.
1.2 Tujuan
3
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kurang optimalnya Penyelenggaraan
Pelatihan dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) pada
Pusat Pengembangan Kompetensi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian PUPR
3. Untuk mengetahui bagaimana solusi untuk menghadapi permasalahan-
permasalahan dalam Efektivitas Penyelenggaraan Pelatihan dengan Metode
Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) pada Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR
1.3 Manfaat
a. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan magang pada Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan
Permukiman BPSDM, Kementerian PUPR dilaksanakan selama 40 hari kerja
terhitung sejak tanggal 13 September 2021 sampai dengan 8 November 2021.
b. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan magang dilaksanakan pada Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber
Daya Air dan Permukiman BPSDM, Kementerian PUPR, pada Sub Bidang
Koordinator Pelaporan dan Evaluasi yang beralamatkan di Jalan Perumahan dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian PUPR BPSDM. Jl. Abdul
4
Hamid - Cicaheum Bandung. Pelaksanaan magang dilaksanakan secara full
Work From Office (WFO).
5
BAB II
6
13PRT/M/2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR,
maka pada tahun 2020 terdapat perubahan tugas dan fungsi Pusat Pendidikan
dan Pelatihan SDA dan Konstruksi menjadi Pusat Pengembangan Sumber
Daya Air dan Permukiman yang memiliki tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan pengembangan dan sertifikasi kompetensi
bidang sumber daya air dan permukiman. Adapun fungsinya sebagai berikut.
Guna efektivitas pelaksanaan tugas beserta fungsi, diturunkan pada
unit-unit kerja dibawahnya, sebagaimana tergambar dalam gambar berikut:
a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program pengembangan sertifikasi
kompetensi bidang sumber daya air dan permukiman;
b. Koordinasi dan pembinaan teknis substantif pengembangan kompetensi
bidang sumber daya air dan permukiman;
c. Penyusunan dan standarisasi teknis, materi, serta tenaga pengajar dan
pembimbing pengembangan kompetensi bidang sumber daya air dan
permukiman
d. Pelaksanaan pengembangan dan sertifikasi kompetensi bidang sumber daya
air dan permukiman
e. Pelaksanaan kerja sama sertifikasi pengembangan kompetensi bidang sumber
daya air dan permukiman;
f. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengembangan, dan sertifikasi
kompetensi bidang sumber daya air dan permukiman; dan
g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga pusat.
7
Gambar 2.1 Struktur Organisasi BPSDM
8
Air dan permukiman, menyusun laporan hasil pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan pengembangan kompetensi bidang Sumber daya Air dan
Permukiman, melaksanakan pengawasan dan manajerial terkait pelaksanaan
bidang tugasnya, serta melaksanakan pembinaan fungsional kepala jabatan
fungsional yang menangani bidang tugasnya
Bidang Evaluasi dan Pelaporan memonitoring 9 (sembilan) Balai
Penyelenggaraan Kompetensi di wilayah Indonesia seperti gambar berikut.
Terdapat 2 (dua) fungsi tersendiri dalam bidang evaluasi dan pelaporan yang
pertama ialah sebagai analis monitoring, evaluasi, dan pelaporan yang
penjabaran tugasnya melaksanakan kegiatan analisis dan penelaahan dalam
rangka penyusunan rekomendasi bidang monitoring, evaluasi dan pelaporan,
sedangkan yang kedua yaitu melaksanakan kegiatan pengolahan dan
penyusunan laporan dari bidang monitoring dan evaluasi. Berkaitan dengan
hal itu bidang evaluasi dan pelaporan melaksanakan tugas dan fungsinya pada
sembilain Balai Pengembangan Kompetensi seperti Bapekom I Medan,
Bapekom II Palembang, Bapekom II Jakarta, Bapekom IV Bandung,
Bapekom V Yogjakarta, Bapekom VI Surabaya, Bapokom VII Banjarmasin,
VIII Makassar, dan Bapekom IX Jayapura.
Pengembangan pelatihan yang diselenggarakan oleh sembilan balai
tersebut terdapat dua macam pelatihan yaitu bidang Sumber Daya Air dan
9
Pemukiman yang masing-masing bidang mempunyai pelatihan tersendiri
untuk menunjang mengembangkan kompetensi peserta pelatihan, sebagai
berikut.
Bidang/Judul Pelatihan
Sumber Daya Air Permukiman
1. Perencanaan Teknis Bendungan 1. Perencanaan Pengolahan Sampah
2. Perencanaan Teknis Irigasi Dengan Konsep Waste To Energy
3. Perencanaan Teknis Sungai 2. Penyusunan FS dan LARP SPAM
4. Perencanaan Teknis Air Tanah Regional
5. Perencanaan Teknis Air Baku 3. Inovasi Teknologi dan Manajemen
6. Perencanaan Teknis Sabo DAM Bidang SPAM
7. Perencanaan Teknis Rawa 4. Pengawasan Konstruksi SPAM
8. Perencanaan Teknis Hidrologi dan 5. Penyelenggaraan SPAM
Alokasi Air 6. Perencanaan Teknis Terinci (DED)
9. Teknis Hidrologi dan Alokasi Air SPAM
10. Pengawasan Mutu Pelaksanaan 7. Penataan dan Pelestarian Kota
Pekerjaan Bendungan Pustaka Tingkat Dasar
11. Pengawasan Mutu Pelaksanaan 8. Pelatihan Pengelolaan Rumah
Pekerjaan Irigasi Negara
12. Pengawsan Mutu Pelaksanaan 9. Pengelolaan Teknis Pembangunan
Pekerjaan Sungai Bangunan Gedung Negara
13. Pengawasan Mutu Pelaksanaan 10. Pengembangan Kota Hijau
Pekerjaan Pantai 11. Penyelenggaraan Bangunan Gedung
14. Pengawsan Mutu Pelaksanaan Tingkat Dasar
Pekerjaan Air Baku 12. Penyelenggaraan Bangunan Gedung
15. Operasi dan Pemeliharaan Tingkat Lanjutan
Bendungan 13. Penyelenggaraan Penataan Bangunan
16. Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dan Lingkungan
17. Operasi dan Pemeliharaan Irigasi 14. Rencana Tata Bangunan dan
Tingkat Juru Lingkungan Tingkat Dasar
18. Operasi dan Pemeliharaan Irigasi 15. Rencana Tata Bangunan dan
10
Tingkat Pengamat Lingkungan Tingkat Lanjutan
19. Operasi dan Pemeliharaan Rawa 16. Penerbitan Sertifikasi Laik Fungsi
20. Operasi dan Pemeliharaan Bangunan Bangunan Gedung
Pantai 17. Penanggulangan Permukiman
21. Sistem Manajemen Operasi dan Kumuh Perkotaan
Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) 18. Pengembangan Permukiman
22. Teknologi Bendungan Modular Perkotaan
23. Teknologi Struktur Revetment Blok 19. Penyelenggaraan Kawasan
3B (Berkait, Berongga, Bertangga) Permukiman
24. Teknologi Geolistrik Untuk 20. Penyelenggaraan Pengembangan
Perencanaan Air Tanah Kawasan Khusus
25. Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) 21. Penyelenggaraan Pengembangan
bidang Sumber Daya Air Kawasan Permukiman Perdesaan
26. Penanggulangan Banjir 22. Perencanaan Penanganan
27. Pengelolaan Sumber Daya Air Permukiman Kumuh Perkotaan
Terpadu (PSDAT) 23. Penyususnan FS dan Land
28. Rekomendasi Teknis Perizinan Acquisition and Resettlement Plan
Bidang SDA SPALD Perkotaan
29. Perencanaan Modernisasi Irigasi 24. Penyelenggaraan Pengelolaan
30. Pengukuran Bidang SDA Tingkat Penyehatan Lingkungan
Dasar Permukiman
25. Rencana Teknis Tereinci (DED)
TPA
26. Penyelenggaraan Bidang
Permukiman
27. PISK Bidang Permukiman
Selain itu juga terdapat ketentuan-ketentuan penyelenggaraan distance learning
secara daring dalam Pelatihan Teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Surat Edaran 04/SE/KM/2020:5), sebagai berikut.
1. Kurikulum
a) Metode pelaksanaan pembelajaran
11
1) Syinchronous, yaitu proses interaksi pembelajaran antara pengajar
(widyaiswara) dengan peserta yang dilaksanakan secara langsung
dalam waktu yang sama (real time) dan satu tujuan waktu
pembelajaran. Contohnya seperti virtual classroom dan gruoup
discussion.
12
c) Jumlah Jam Pelajaran (JP) maksimal dalam 1 (satu) hari adalah 9 JP,
dengan jumlah maksimal untuk metode synchronous adalah 6 JP (1 JP
= 45 menit)
d) Pembekalan atau orientasi peserta dilakukan dalam sesi pengarahan
program yang dilaksanakan maksimal 1 (satu) hari sebelum pelatihan
dimulai.
2. Peserta
a) Jumlah maksimal dalam satu kelas adalah 30 orang atau maksimal 40
orang untuk pelatihan dengan 2 orang pengajar
b) Peserta yang mengikuti iala yang telah terdaftar dan telah
menyelesaikan proses pre-test sebagai awal pembelajaran
c) Presentasi pembelajarn kehadiran peserta dihitung berdasarkan
keikutsertaan selama jam pembelajaran dengan metode synchonous
ditambah dengan metode lainnya selama terdapat media untuk
dokumentasi atau bukti rekaman aktivitas pembelajaran peserta.
d) Peserta wajib pengikuti sesi pembekalan atau pengarahan program
e) Tata tertib peserta selama pembelajaran dengan metode synchronous
(virtual classroom/group discussion):
1) Peserta wajib menggunakan latar belakang layar monitor yang
telah disediaan oleh penyelengara.
2) Peserta login dengan menggunakan format No urut_Nama
Lengkap_Asal instansi.
3) Peserta sudah siap di ruang kelas virtual 30 menit sebelum
proses pembelajaran dimulai.
4) Pada saat pengajar menyampaikan materi peserta diwajibkan
secara terus menerus mematikan audionya (audio mute)
5) Selama proses pembelajaran, peserta diwajibkan secara terus
menerus mengaktifkan kamera/video (video on).
f) Ketentuan pakaian peserta yaitu hitam putih (atau mengikuti aturan
sesuai yang dibacakan pada waktu pembukaan pelatihan).
g) Peserta wajib mengisi daftar hadir online yang telah disiapkan oleh
penyelenggara.
13
h) Peserta dilarang meninggalkan ruang kelas virtual, kecuali untuk
kepentingan mendesak, mengalami permasalahan teknis (perangkat
kehabisan baterai, listrik padam, koneksi internet tidak stabil,
permasalahan microphone atau audio, video tidak berfungsi), maka
peserta harus mendapatkan izin dari pengejar atau penyelenggara, yang
disampaiakn melalui online chat.
i) Apabila peserta meninggalkan ruang kelas virtual lebih dari 10% dari
total jumlah jam pelajaran metode synchronous dengan alasan point h,
maka tetap akan dijadikan bahan pertimbangan kelulusan peserta dari
aspek kehadiran.
3. Penyelenggara
Penyelenggaran melakukan konfirmasi kehadiran peserta maksimal 2
(dua) hari sebelum pelaksanaan pelatihan (disertai bukti konfirmasi).
Penyelenggara menyiapkan ruang kelas virtual 45 menit sebelum pelatihan
dimulai.
Penyelenggara bertindak sebagai host pada ruang kelas virtual, dengan
tugas dan kewenangan sebagai berikut;
1) Memastikan hanya peserta yang terdaftar yang dapat tergabung
pada kelas virtual
2) Memandu, mengatur, dan memiliki kewenangan untuk menjaga
ketertiban jalur komunikasi selama virtual classroom berlangsung.
3) Memantau dan menghitung presentase kehadiran peserta pada
virtual classroom.
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
untuk proses pembuatan laporan magang yang dipetakan dengan skema
perencana pembangunan sebagai berikut.
Skema Analis
Waktu Kegiatan
Kebijakan
1. Menyusun Design 13 – 21 Melakukan segala tugas yang
Kajian dan Analis September 2021 diberikan serta melakukan
Kebijakan pengamatan dan menemukan
masalah yang terjadi dalam
suatu kebijakan
2. Membuat 23 – 27 Pemetaan permasalahan untuk
Instrument Kajian September 2021 menganalisis
dan Analis
Kebijakan
3. Melakukan 28 September – Melakmengumpulkan data dan
Pengumpulan Data 13 Oktober 2021 informasi melalui monitoring
dan Informasi untuk pelatihan dan wawancara
Kajian dan Analisis
Kebijakan
4. Menyususn laporan 14-25 Oktober Menganalisis data dan
Kajian & Analisis 2021 menguraikan ke dalam laporan
Kebijakan
5. Menyusun Bahan 26 Oktober – 11 Penyusunan laporan magang
Publikasi November 2021 secara keseluruhan dari mulai
Rekomendasi draft dan merumuskan
kebijakan rekomendasi kebijakan hingga
pada perbaikan laporan
2) Kegiatan Umum Terkait Kegiatan Magang
Berdasarkan ruang lingkupnya, kegiatan magang dibagi menjadi 2 kegiatan,
yakni sebagai berikut.
a) Kegiatan Terkait Pembukaan dan Penutupan Pelatihan
16
Dalam hal ini penulis diberi tugas untuk menyaksikan proses pembukaan
dan penutupan pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Penyelenggaraan
Kompetensi melalui aplikasi zoom seperti Pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja,
Pengawasan Mutu Pelaksanaan Pekerjaan Irigasi, Pelatihan Rekomendasi
Teknik Perizinan Bidang Sumber Daya Air, serta Teknis Terinci (DED) Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM). Prosesi pembukaan dihadiri oleh Balai
Pengembangan Kompetensi PUPR yang menyelenggarakan pelatihan, Kepala
Pusat Pengembangan Kompetensi, tim monitoring dan evaluasi, serta seluruh
peserta pelatihan. Pembukaan pelatihan diawali dengan menenyikan lagu
Indonesia Raya dan Mars PUPR, penyampaian laporan penyelenggaraan yang
disampaiakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi mencakup dasar hukum
yang mendasari pelatihan dilaksanakan, tujuan diadakannya pelatihan,
pembacaan metode studi yang digunakan, jumlah peserta yang mengikuti
pelatihan, serta pembacaan nama pengajar (widyaiswara) dalam proses
pelatihan, dilanjutkan dengan arahan dan sambutan dari Kepala Pusbangkom
SDA dan Permukiman serta pembacaan doa. Setelah pembukaan selesai
dilanjutkan peserta mengikuti arahan program dan melaksanakan Pre-Test
Gambar 3.3 Menyanyikan Mars PUPR Gambar 3.4 Hadirin Acara Pembukaan
17
(quiz terkait dengan kemampuan kompetensi peserta) dalam e-Pelatihan.
Berikut gambar mengenai prosesi pembukaan.
Berbeda dengan pembukaan, prosesi penutupan jauh lebih singkat. Hal ini diawali
dengan peserta melakukan Post-Test (quiz kemampuan kompetensi peserta setelah
diadakannya pelatihan). Dilanjutkan dengan memulai prosesi penutupan pelatihan,
hal pertama ialah pelaporan hasil kegiatan pelatihan terkait tujuan diadakannya
pelatihan dan pembacaan peringkat 3 terbaik dalam mengikuti pelatihan yang
dibacakan oleh Ketua Balai. Pengembangan Kompetensi, penyampaian pesan dan
kesan dari peserta pelatihan peringkat terbaik, dilanjutkan dengan sambutan
penutupan dari Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi PUPR, menyanyikan
Lagu Bagimu Negeri, dan pembacaan doa. Berikut gambar prosesi penutupan
pelatihan.
Gambar 3.7 Pejabat Inti Gambar 3.8 Pembacaan Kesan dan Pesan
18
Gambar 3.9 Menyanyikan Lagu Bagimu Negeri
19
proses evaluasi penyelenggaraan pelatihan. Berikut contoh rekap data
monitoring.
Gambar 3.11 Online Chat Peserta Gambar 3.12 Mengikuti Kegiatan Lain
20
mewajibkan seluruh rangkaian pendidikan dilakukan secara jarak jauh
(distance learning) maka pelatihan yang seharusnya terjun ke lapangan
langsung diubah menjadi kunjungan lapangan secara live streaming.
Terjadinya perubahan tersebut mengakibatkan peserta pelatihan kurang dalam
melihat langsung proses pelaksanaan teknis di lapangan. Hal ini bisa di lihat
pada gambar di bawah yang merupakan online chat peserta pada saat
kunjungan lapangan secara live streaming.
21
program, yang didalamnya berisi aspek-aspek efektivitas untuk mengatasi
kendala (Muasaroh, 2010), yaitu sebagai berikut.
1. Aspek tugas dan fungsi, yaitu suatu lembaga bisa dikatakan efektivitas apabila
dalam melaksanakan tugas atau fungsi, begitu juga suatu program
pembelajaran akan efektif apabila tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan
dengan baik dan peserta pelatihan mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dengan adanya hal ini maka diperlukannya komitmen dan konsistensi yang
kuat Kepala Instansi untuk melonggarkan tugas dari instansi atau tidak
membebani tugas kepada pegawainya yang mengikuti pelatihan agar peserta
pelatihan bisa fokus dalam proses pengembangan kompetensi.
2. Aspek rencana, yaitu sebuah rencana pembelajaran yang sudah terprogram
jelas, apabila seluruh rencana dapat dilaksanakan maka rencana dapat
dikatakan efektif. Dengan adanya permasalahan diatas sudah tergambar jelas
apabila rencana pembelajaran teknis dinilai belum efektif dalam
pelaksanaannya, maka dari itu diperlukannya penambahan durasi dalam
kunjungan lapangan secara live streaming, pada saat pengambilan gambar
harus dijelaskan secara rinci dan dimulai dari awal agar sistem penyampaian
materi di lapangan tidak acak dan hal tersebut bisa membuat peserta pelatihan
bisa bertanya langsung terkait hal yang belum dimengerti atau dari pihak
petugas lapangan bertanya langsung kepada peserta pelatihan secara acak hal
ini dilakukan untuk meminimalisir peserta pelatihan kebingungan atau tidak
memperhatikan pada saat pembelajaran berlangsung.
3. Aspek ketentuan dan peraturan, suatu efektitivitas program dapat dilihat dari
berjalan atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga
berlangsungnya proses kegiatan. Pada aspek ini mencakup aturan-aturan yang
berhubungan dengan stakeholders terkait pelatihan. Pada penyelenggaraan
pelatihan ini belum terdapatnya aturan tertulis yang tercantum dalam Surat
Edaran Nomor: 04/SE/KM/2020 tentang Pedoman Teknik Penyelenggaraan
Pengembangan Kompetensi dengan Metode Pembelajaran Jarak Jauh
(Distance Learning) dan Seminar Secara Daring di Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, yang dikeluarkan oleh Kepala BPSDM terkait surat
pernyataan pembebasan tugas. Berdasarkan hal ini maka permasalahan terkait
22
pembebasan tugas peserta pelatihan agar dibuatnya surat pernyataan untuk
instansi apabila peserta yang mengikuti pelatihan dari pihak dinas tidak boleh
membebani tugas kepada pegawai yang mengikuti pelatihan dan disertakan
dengan tanda tangan Kepala Instansi agar surat pernyataan tersebut mempunyai
nilai atau legalitas.
4. Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan dikatakan efektif dari
hasil apabila tujuan atau kondisi ideal program dapat dicapai. Dalam
penyelenggaraan pelatihan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
peserta yang nantinya setelah mengikuti pelatihan mendapat ilmu baru di
digunakan atau aplikasikan ke tempat peserta pelatihan bekerja. Selama peserta
pelatihan masih dibebani tugas dan program pembelajaran teknis belum
berjalan secara optimal maka hal ini belum termasuk ke dalam kondisi ideal,
maka dari ini diperlukannya peraturan tertulis yang mengatur hal itu dan
membuat proses pembelajaran teknis dibuat menarik agar peserta antusias atau
semangat dalam mengikuti pelatihan, serta bisa dengan menambahkan blended
learning untuk pelatihan teknis dengan cara menghadirkan peserta yang
mengikuti pelatihan teknis di lokasi yang sudah di tentukan oleh penyelenggara
dengan catatan kondisi kesehatan kesehatan peserta dalam kondisi yang sehat,
aturan protokol kesehatan dijaga dengan sangat ketat, serta diperlukannya
satpam yang tegas untuk memantau peserta di asrama selama 24 jam.
23
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
24
pelatihan agar peningkatan kompetensi peserta tetap meningkat walaupun
pelatihan dilaksanakan dengan metode jarak jauh (Distance Learning).
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
Kowaas, Agrio Scivo, Novie Pioh & Neni Kumayas. (2017). Efektivitas
Pelaksanaan Tomojon Internasional Flower Festival di Kota Tomohon.
Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan. Vol.2 No.2. ISSN: 2337-5736.
Diakses pada 4 November 2021
Widodo Liliek. (2020). Solusi Majalah Pengawasan Kementerian Perindustrian;
Adaptasi Pengawasan DI Masa Pandemi. Vol .10 No.2 . ISSN: 2088-
0073. Diakses pada 30 Desember 2021
Tanjung, Fernando Tri, (2017). ”Perbandingan Efektivitas Penggunaan Media
Trainer dan Perangkat Lunak Festo Fluidsim pada Pembelajaran Sistem
Pneumatik Di SMKN I Cimahi”. Skripsi. Bandung. Universitas
Pendidikan Indonesia. Diakses pada 10 November 2021
Surat Edaran Nomor: 04/SE/KM/2020 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dengan Metode
Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Learning) dan Seminar Secara Daring
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Surat Edaran Nomor: 02/SE/KM/2019 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
26
LAMPIRAN
27