Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan hidayah-Nya, kami tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta
salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah yang berjudul “Nilai-Nilai dan Etika untuk Praktik antar
Profesional” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Keperawatan. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Ns.
Meutia Chaizuran, M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan. Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan kita tentang
hal-hal mengenai Nilai-Nilai dan Etika untuk Praktik antar Profesional.

Kami menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena


kesalahan dan kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, baik terkait penulisan dan lain - lain, kami memohon maaf. Demikian yang
dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

12
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan...............................................................................................

1.Latar Belakang.................................................................................................4

2.Rumusan Masalah............................................................................................5

3.Tujuan..............................................................................................................5

BAB II
Pembahasan.........................................................................................................6

Konsep Nilai Profesional Keperawatan..............................................................6

Prinsip Etik pada Tingkatan Keperawatan..........................................................9

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..........................................................................................................12

Saran....................................................................................................................12

DaftarPustaka....................................................................................................13

13
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Di saat meningkatnya dilema etika, penting bagi perawat untuk
menginternalisasikan nilai-nilai profesional untuk mengembangkan dan
mempertahankan identitas profesional.

Nilai adalah hal yang terkandung dalam diri (hati nurani) manusia yang
lebih memberi dasar pada prinsip akhlak yang merupakan dasar dari keindahan
dan efisiensi atau keutuhan kata hati.

Dalam keperawatan tentunya harus memiliki pelayanan profesional berupa


pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun
sakit yang mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai
derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa
meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan
melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu.

Jadi sebagai perawat harus memiliki nilai-nilai keperawatan profesional yang


akan dibahas pada makalah ini.

12
MASALAH RUMUSAN
1. Apa saja Konsep Nilai Profesional Keperawatan?

2. Jelaskan yang termasuk Prinsip Etik pada Tingkatan Keperawatan !

TUJUAN
1. Mengetahui Konsep Nilai Profesional Keperawatan

2. Mempelajari dan mempraktekkan Prinsip Etik pada Tingkatan Keperawatan

13
BAB II
PEMBAHASAN

KONSEP NILAI PROFESIONAL KEPERAWATAN

1. NILAI

Nilai adalah hal yang terkandung dalam diri (hati nurani) manusia yang lebih
memberi dasar pada prinsip akhlak yang merupakan dasar dari keindahan Nilai
merupakan realita abstrak. Nilai kita rasakan dalam diri kita masing-masing
sebagai daya pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi pedoman dalam hidup.
Oleh sebab itu, nilai menduduki tempat penting dan strategis dalam kehidupan
seseorang, sampai pada suatu tingkat di mana orang lebih siap untuk
mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai (Fitri, 2012: 89).

dan efisiensi atau keutuhan kata hati (Sumantri dalam Gunawan, 2012: 31).

Richard Eyre & Linda (dalam Gunawan, 2012: 31), menyebutkan bahwa
nilai yang benar dan diterima secara universal adalah nilai yang menghasilkan
suatu perilaku dan perilaku itu berdampak positif, baik bagi yang menjalankan
maupun bagi orang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa


nilai adalah hal yang terkandung dalam diri (hati nurani) manusia, menghasilkan
suatu perilaku positif sebagai daya pendorong yang menjadi pedoman dalam
hidup.

2. PROFESIONAL

Profesional dapat diartikan sebagai memberi pelayanan sesuai dengan ilmu


yang dimiliki dan manusiawi serta utuh/penuh tanpa mementingkan kepentingan
pribadi melainkan mementingkan kepentingan klien serta menghargai klien
sebagaimana menghargai diri sendiri (Tawi, 2008).

12
Profesionalisasi merupakan proses dinamis, profesi yang sedang terbentuk
mengalami perubahan karakteristik dan meningkat menjadi profesi. Proses
profesionalisasi pada dasarnya adalah suatu proses pengakuan, dimana pengakuan
terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat (Kustanto, 2004).

Profesionalisme dapat didefinisikan sebagai suatu pelaksanaan secara


konsisten didalam nilai-nilai utama dapat dilaksanakan dengan pelaksanaan kerja
perawat dengan profesional kesehatan lain untuk mencapai kesehatan secara
optimal dan kesejahteraan bagi pasien, keluarga, dan komunitas dengan
menerapkan prinsip alttruisme, keunggulan, kepedulian, etik, rasa hormat,
komunikasi, dan akuntabilitas AANC (2008). Fisher (2014), mengatakan bahwa
suatu nilai profesional dapat dibuktikan dari sikap yang dapat mempengaruhi
suatu perilaku atau tindakan.

Schein dalam Pidarta (2005), profesional adalah seseorang yang memiliki


ciri antara lain:

(1) Bekerja dengen sepenuhnya disaat jam kerja.

(2) Pilihan kerja dimulai dengan dasar motivasi yang kuat.

(3) Memiliki banyak pengetahuan ilmu dan ketrampilan yang didapat melalui
pendidikan dan pelatihan.

(4) Membuat wewenang secara mandiri dalam menyelesaikan tugas untuk


melayani klien.

(5) Bekerja berdasarkan orientasi bukan kepentingan individualis.

(6) Pelayanan asuhan bersadarkan standar pada kebutuhan klien.

(7) Memiliki kewenangan untuk menyelesaikan masalah secara mandiri.

(8) Menjadi suatu organisasi profesional sesudah memenuhi syarat dan kriteria.

(9) Memiliki kekuatan dan status untuk menjadi peneliti ekspert dalam
spesialisasinya.

(10) Keahlian dalam profesinya dapat dikembangkan untuk mencari klien.

13
3. KEPERAWATAN

Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan


keperawatan yang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan praktik
keperawatan sesuai peraturan perundang- undangan (PPNI, 2005). Perawat adalah
seseorang yang telahmenyelesaikan pendidikan formalnya yang memiliki tugas
untuk melaksanakan peran dan fungsinya (Sumijatun, 2010).

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan


kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang
mengalamí gangguan fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat
kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa
meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah, memperbaiki, dan
melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan sakit oleh individu
(Nursalam, 2008).

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan


bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial spriritual yang komprehensif,
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Kusnanto, 2004).

Roy (dalam Nursalam, 2008), mendefinísikan bahwa tujuan keperawatan


adalah meningkatkan respons adaptasi yang berhubungan dengan empat model
respons adaptasi. Perubahan internal, eksternal, dan stimulus input bergantung
dari kondisi koping individu. Kondisi koping menggambarkan tingkat adaptasi
seseorang. Tingkat adaptasi ditentukan oleh stimulus fokal kontekstual, dan
residual. Stimulus fokal adalah suatu respons yang diberikan secara langsung
terhadap input yang masuk. Penggunaan fokal pada umumnya bergantung pada
tingkat perubahan yang berdampak terhadap seseorang. Stimulus kontekstual
adalah semua stimulus lain yang merangsang seseorang baik internal maupun
eksternal serta mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur, dan secara
subjektif disampaikan oleh individu. Stimulus residual adalah karakteristik atau
riwayat seseorang dan timbul secara relevan sesuai dengan situasi yang dihadapi
tetapi sulit diukur secara objektif.

12
PRINSIP ETIK PADA TINGKAT KEPERAWATAN
Etik adalah sistem nilai pribadi yang digunakan untuk memutuskan apa yang
benar atau apa yang paling tepat, memutuskan apa yang konsisten dengan sistem
nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi. Etik merupakan prinsip yang
menyangkut benar atau salah dan tindakan apa yang akan dilakukan. Penerapan
prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi
pasien yang dapat menyebabkan injury atau bahaya fisik, bahaya emosional
seperti perasaan ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian dan akhirnya tujuan
pelayanan yang berupa patient safety tidak akan pernah terwujud.

Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping pasien dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan harus memberikan asuhan keperawatan
dengan baik dan senantiasa menjunjung kode etik keperawatan serta menerapkan
prinsip-prinsip etik keperawatan selama memberikan pelayanan

PRINSIP ETIK YANG HARUS DIMILIKI PERAWAT

a. Otonomi (Autonomy)

Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang


sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Praktek
profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

b. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan


pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan
dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain.

c. Keadilan (Justice)

Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

d. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

13
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis.

e. Kejujuran (Veracity)

Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan


kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang
sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan.

f. Menepati janji (Fidelity)

Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya


terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat
terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

g. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali
jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar
area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan lain harus dihindari.

h. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional


dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

Seorang Manajer keperawatan, dalam mewujudkan etik keperawatan dapat


berpedoman pada 4 (empat) pilar dalam keperawatan yang dapat
diimplementasikan pada asuhan dan juga pengelolaan keperawatan.

4 PILAR DALAM KEPERAWATAN

12
1. Respect others

Dapat diwujudkan oleh manajer keperawatan dengan menghargai kebutuhan


perawat, misalnya dengan menyapa pada pergantian dinas, menanyakan kondisi
pada hari ini, mengenal keluarga perawat, memahami kebutuhan (misalnya
napping/lelap sejenak di dinas malam).

2. Compassion

Manajer perawat hendaklah merasa iba pada kondisi yang dirasakan perawat,
dimana harus berdinas malam dan meninggalkan keluarga di rumah untuk
meraawt pasien. Jika ada compassion ini maka manajer akan sepenuh hati
mengupayakan penghargaan dan perlindungan perawat.

3. Advocacy dan emphaty

Manajer keperawatan akan memberikan advocacy apabila ada perawat yang


belum mendapatkan haknya maupun mendapat tindakan yang tidak sesuai standar
dan etika yang berlaku.

4.Intimacy
Bila ketiga pilar etik terdahulu dilaksanakan maka berarti pengelola keperawatan
sangat dekat dengan anggotanya. Kedekatan ini dapat menghindari permasalahan–
permasalahan yang terjadi terjadi. Bila sudah dekat, maka akan terjadi mufakat
dan mufakat dalam penyelesaian masalah.

BAB III

13
PENUTUP

KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa perawat mempunyai nilai-nilai
profesional dan etika yang tinggi, meskipun mereka menganggap bahwa nilai-
nilai yang paling penting adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan perawatan
pasien secara langsung. Program pendidikan berkelanjutan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga perawat memahami bahwa nilai-nilai profesional
nonklinis juga sama pentingnya dalam memajukan profesi keperawatan.

Penerapan etik keperawatan memang tidak lepas dari pribadi perawat itu
sendiri dan faktor lain yang bisa berpengaruh antara lain perilaku caring dari
seorang perawat. Caring adalah sikap peduli pada pasien dengan sepenuh hati
ingin membantu pasien untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dengan
menerapkan perilaku caring diharapkan penerapan prinsip etik akan meningkat
dan perawat terhindar dari tindakan malpraktik.

SARAN
Agar menjadi perawat yang baik, perawat harus memiliki nilai etik keperawatan.
Dengan demikian klien atau pasien akan senang dirawat oleh perawat, sehingga
mempercepat dalam proses pemulihan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kode Etik (nd).Dalam kamus gratis oleh FARLEX Diperoleh dari


http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/ code+of+ethics

Hukum kode etik dan definisi hukum (nd). Dalam definisi hukum Diperoleh dari
http://definitions.uslegal.com/c/code-of-ethics/

Universitas Minnesota, Pusat Kesehatan Akademik, Kantor Pendidikan, (2009).


Studi perbandingan standar akreditasi profesi kesehatan Minneapolis, MN:
Penulis. Diperoleh dari http://www.interprofessionaleducation.umn

Memajukan kurikulum pendidikan interprofesional 2009. Tinjauan Kurikulum.


Kerangka kompetensi.Toronto: Universitas Toronto, Kantor Pendidikan
Interprofesional Diperoleh dari
http://www.interprofessionaleducation.utoronto.ca/std/docs/Core%20Competenci
es%20 Diagram%202010.pdf

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (2010). Kerangka tindakan pada pendidikan


interprofesional & praktik kolaboratif. Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia.
Diperole dari http://whqlibdoc.who.int/hq/2010/WHO_HRH_HPN_10.3_eng.
pdf

13

Anda mungkin juga menyukai