(Staf Pengajar Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran) : Pendahuluan
(Staf Pengajar Administrasi Bisnis Universitas Padjadjaran) : Pendahuluan
119
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 119- 129
tributornya dan pelaku terkait. yang tepat, tempat yang tepat dan kuantitas
Oleh karena itu para pengusaha di dengan biaya yang minimum. (Buklin, 1966,
bidang ritel khususnya Hypermarket be- Adriano Manicoba da Silva, 2008 : 1). Teori
rusaha menyediakan produk yang dapat saluran distribusi mengacu pada pendekatan,
memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat yaitu pendekatan ekonomi dan prilaku.
diharapkan konsumen tersebut dapat setia Pertama analisis tentang efisiensi saluran,
terhadap produk tersebut.Produk tersebut mempelajari isu-isu seperti desain saluran
tersedia setiap diperlukan dan konsumen dan struktur.Selanjutnya orientasi sosiologi,
dapatmemperolehkemudahan untuk men- memfokuskan pada kekuasaan, kerjasama,
dapatkannya. Produk, barang maupun jasa kepuasan dan konflik dalam saluran.
tidak akan berarti apabila berada jauh dari Searah dengan pendapat di atas,
jangkauan konsumen (Arliana Nurbaity Frazier (2009) mengemukakan bahwa
Lubis : 2004 : 1) saluran dalam pemasaran mengacu pada
Untuk dapat menempatkan suatu 2 konsep utama. Pertama , bagaimana sa-
barang dan jasa pada tempat yang tepat, luran yang terorganisir, yang berpusat pada
kualitas yang tepat, jumlah yang tepat, harga tingkatan saluran yang terintegrasi, ke-
yang tepat danwaktu yang tepat dibutuhkan percayaan saluran yang beragam, inten-
saluran distribusi yang tepat pula. Apabila sitas distribusinya dan kebijakan organisasi
perusahaan salah dalam memilih saluran berkaitan dengan sentralisasi, formalisasi,
distribusi maka akan dapat mengganggu standarisasi dan pengawasaan (Dwyer dan
kelancaran arus barang atau juga dari Oh, 1999, John dan Weitz, 1988, Fein dan
perusahaan ke tangan konsumen. Hal ini Arderson, 1997, Shervani, Frazier dan
terjadi karena konsumen tidak mengenal Challagalla, 2007 dalam Frazier, 2009).
produk atau bila sudah mengenalnya tetapi Kedua, bagaimanahubungan saluran yang
tidak melihatnya di pasar, maka konsumen berkelanjutan yang berkordinasi dengan pri-
akan beralih ke barang. Oleh karena itu laku yang masuk akal dan sangat menonjol,
pemilihan saluran distribusi yang tepat perjanjian dengan metode dalam saluran
akan bermanfaat dalam mencapai sasaran pemerintah, termasuk pengaruh daripada
penjualan yang diharapkan. (Arliana Nur- kontrak, pengembangan dan aplikasi ke-
baity Lubis : 2004 : 1) kuasaan antar perusahaan, pendekatan ko-
Selain itu para produsen atau pe- munikasi (Frazier, 1983, Anderson dan
rusahaan kecil dengan sumber keuangan Weitz, 1992, Boyle, Dwyer, Robicheau dan
terbatas tidak mampu mengembangkan or- Simpson, 1992, Morgan dan Hunt, 1994,
ganisasi penjualan langsung. Para distributor Kumar, Scheer dan Steenkamp, 1995, Lusch
nampaknya lebih efektif dalam penjualan dan Brown, 1996, dalam Frazier, 2009).
partai besar karena skala operasi mereka Struktur dalam saluran distribusi
dengan pengecer dan keahlian khususnya. membutuhkan pengambilan keputusan (Ro-
Pengusaha pabrik yang cukup modern le-bih senbloom 1999 dan Lilienet et. al 1992
senang menggunakan dana mereka untuk dalam Frazier, 2009, Adriano Manicoba da
ekspansi daripada untuk melakukan ke- Silva, 2008 : 2). Pertama keputusan yang
giatan promosi. Pengecer menjual dengan mencerminkan tipe perantara yang tepat
volume penjualan yangbesar lebih menyukai seperti pedagang besar, pedagang eceran,
membeli macam-macam barang dari seorang franchise, broker, tenaga penjual. Kedua
grosir daripada membeli langsung dari intensitas saluran (termasuk berapa banyak
masing-masing pabriknya. (Henky Lisan perantara dan tingkatan dalam struktur
Suwarno, 2006 : 79) saluran).
Penelitian ini menekankan pada Strategi kedua, adalah saluran, intensitas
konsep saluran distribusi. Konsep saluran saluran, yang merupakan elemen kunci da-
distribusi mempunyai peranan di dalam lam strategi distribusi (Coughlan et. al,
perusahaan dalam menyelenggarakan ke- 2001, Lilien, et. al 1992, Adriano Manicoba
wajiban pengiriman barang dalam waktu da Silva, 2008 : 2) dan kadangkala aturan da-
120
Analisis Saluran Distribusi Hypermarket Di Kota Bandung (Samun Jaja Raharja, Ria Arifianti )
lam struktur saluran distribusi mempunyai contoh bagi Hypermarket lain dalam
pengaruh terhadap tipe perantara, cakupan mengembangkan dan mengukur pelaksanaan
pasar, dan macam dari distribusi (langsung strategi saluran distribusi menggunakan jasa
maupun tidak langsung). supplier.
Selanjutnya saluran dalam pemasaran METODE
berkaitan dengan distribusi fisik dan me- Pendekatan yang dilakukan dalam
rupakan hal yang penting dalam manajemen. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
Topik yang umum yang dapat diterima da- yaitu penelitian yang dilakukan secara induk-
lam berbagai literatur seperti manajemen tif untuk memperoleh data yang bersifat
operasi, logistik, transportasi, pembelian menyeluruh atau holistic dan mendalam.
dan teknologi informasi, dengan focus yang Sesuai dengan tujuan penelitian kualitatif
umum termasuk bagaimana pemesanan ba- yaitu pertama, untuk membangun penjelasan
rang dan pengiriman yang efektif terhadap kausal, desain penelitian yang digunakan
anggota saluran dan pengguna akhir (kon- dalam penelitian. Kedua, berusaha mem-
sumen). Di antaranya hal yang utama berikan penjelasan tentang penurunan per-
berkaitan dengan manajemen persediaan, tumbuhan Hypermarket di Bandung dan
nomor, penempatan, dan desain warehouse mengungkap maknanya dari segi saluran
atau saluran distribusi, penggunaan teknologi distribusi. Selain itu desain penelitian ini
untuk membantu proses pemesanan, atu- bersifat terbuka, artinya dalam kurun waktu
ran pengiriman untuk konsumen, dan me- tertentu dijumpai aspek yang penting yang
tode pembayaran konsumen. (Innis dan harus dicakup dalam penelitian, meskipun
Lalode, 1994 ; Emerson dan Grimm, 1996 tidak terduga sebelumnya.
; Giannakis dan Groom, 2004 ; Giunipero, Penelitian kualitatif ini dilaksanakan
Hooker, Joseph-Matthews, Yoo dan Brudvig, dengan menggunakan pendekatan studi ka-
2008 dalam Frazier, 2009). sus. Studi kasus adalah suatu inquiri empiric
Penelitian ini menitikberatkan peng- yang menyelidiki fenomena di dalam konteks
gabungan 2 pendekatan yaitu pendekatan kehidupan nyata (Yin, 2005 : 18). Penelitian
ekonomi dan prilaku.Pertama analisis tentang ini menyelidiki fenomena turunnya jumlah
efisiensi saluran, mempelajari isu-isu seperti Hypermarket di Bandung dilihat dari sudut
desain saluran dan struktur.Selanjutnya saluran distribusinya.
orientasi sosiologi, memfokuskan pada Sumber data penelitian ini terdiri dari :
konsumen. Hal ini merupakan penelitian
1. Sumber data primer, dilakukan dengan
yang baru dan belum pernah dilakukan oleh
peneliti lain. mewancarai manajer Hypermarket.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti 2. Sumber data sekunder yang dikum-
tertarik untuk mengangkat topik tentang pulkan tentang perkembangan Hyper-
strategi perusahaan berkaitan dengan saluran market berasal dari Pemerintah Kota
distribusi yang dilaksanakan Hypermarket Bandung dan Dinas Perindustrian dan
di Kota Bandung. Perdagangan Kota Bandung, karakter-
Pihak Hypermarket di Kota Bandung istik produk berasal dari Hypermarket.
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan baik berupa ide atau Teknik pengumpulan data menggunakan
pun gagasan pemikiran pada Hypermarket Studi Dokumentasi yaitu peneliti
sehingga dapat mendorong peningkatan melakukan pengumpulan data dengan
pelaksanaan strategi sa-luran distribusi menggunakan literature baik berasal dari
yang tepat di masa yang akan datang yang buku maupun jurnal.
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil Observasi, yaitu teknik pengumpulan
penjualan serta memberikan keuntungan data dengan melakukan pengamatan dan
yang besar bagi pengusaha/Hypermarket. pencatatan secara langsung pada objek
Hypermarket di daerah lain hasil yang diteliti. Observasi dilakukan dengan
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
121
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 119- 129
122
Analisis Saluran Distribusi Hypermarket Di Kota Bandung (Samun Jaja Raharja, Ria Arifianti )
Yaitu dengan cara wawancara, observasi barang yang disimpan tergantung daripada
dan dokumentasi. Triangulasi sumber data penjualan barang yang diberikan pada
dilakukan dengan cara menanyakan hal yang konsumen.
sama melalui sumber yang berbeda. Dalam Prinsip yang dipegang dalam
hal ini sumber datanya manajer Hypermarket pengelolaan inventori adalah kesesuaian
dan konsumen Hypermarket. dengan ke-butuhan. Kesesuaian dengan
kebutuhan dilakukan berdasarkan estimasi
Diskusi dengan tim peneliti
jumlah pemesanan dalam periode waktu
Hasil penelitian ini didiskusikan tertentu. Banyaknya barang tang di pesan
dengan tim peneliti. Melalui diskusi ini hanya didasarkan atas berapa banyak
banyak mendapat masukan, pertanyaan barang yang dibutuhkan dan bukan
berkenaan dengan data yang didapatkan. permintaan produsen/supplier. Hyper-
Dengan demikian datanya akan menjadi market menekankan pada barang-barang
lengkap dan lebih kredibel. kebutuhan sehari-hari se-perti minyak,
HASIL DAN PEMBAHASAN sayuran, dan sebagainya.Hypermarket me-
rupakan salah satu bentuk supermarket
Dalam melakukan saluran distribusi, maka yang memiliki persediaan, yaitu lebih dari
perlu diperhatikan : 25.000 item yang meliputi produk makanan,
Fasilitas perkakas (hardware), peralatan olahraga,
furnitur, perlengkapan rumah tangga, kom-
Fasilitas berkaitan dengan per-
tama, lokasi.Lokasi yang dipilih oleh puter, elektronik, dan sebagainya.
Hypermarket berkaitan dengan pertama, Pertanggung jawaban. Berkaitan de-
kapasitas wilayah. Kapasitas wilayah ngan berapa pun jumlah barang yang di-
berkaitan dengan luas daerah. Hypermarket pesanakan mempengaruhi besarnya nilai
cenderung didirikan di daerah ibukota stok barang. Hal ini biasanya terjadi apabila
propinsi.Hal ini didasarkan pada jumlah barang yang akan kadaluarsa biasanya
penduduk propinsi cenderung lebih besar dilakukan dengan potongan harga yang
dibandingkan dengan daerah kabupaten. sangat besar yaitu sampai dengan 50 persen
Dilihat dari faktor pendapatan penduduk sampai 70 persen. Tetapi apabila barang
pun cenderung lebih tinggi dibandingkan di yang masih baru potongan harganya hanya
kabupaten. Penentuan lokasi pun cenderung 20 persen.
lebih mendekati perkantoran dan perumahan Dalam melakukan persediaan juga,
seperti :Hypermart Metro Indah Mall berada dilaksanakan pengendalian persediaan,
pada lokasi perkantoran dan perumahan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan se-
Carrefour Paris Van java berada dekat tiap transaksi atau titik proses dalam alur
dengan perumahan dan pertokoan.Hal ini proses berlangsung dengan benar. Kegiatan
bertujuan untuk memberikan pelayanan inipun dilakukan di Hypermarket baik
yang prima untuk konsumen. Hypermart, Carrefour maupun Giant.Setiap
Kedua, Kapasitas salesman.Tugas- hari melakukan pengecekan dengan melihat
tugas yg harus dikerjakan oleh seorang sales- data awal dan data penjualan yang terakhir.
man selama 8-10 jam setiap hari kerja. Hal Dengan cara terpilah per kategori barang
ini berkaitan dengan target konsumen yang sesuai ketentuannya. Hal ini dilakukan
dilayani, penanganan keluhan konsumen/ untuk menghindarkan kebocoran atau
pelanggan seperti barang yang dibeli rusak, penyimpangan dari prosedur yang akan
garansi barang, potongan harga yang tidak mengakibatkan selisih antara jumlah dan
sesuai sebagainya nilai inventori.
Persediaan Biasanya mereka memeriksa ketika
Hypermarket menganut sistem make toko sudah tutup dan khusus barang yang
to stock. Ciri – cirinya : tidak mempunyai daya tahan yang lama
Digunakan untuk memenuhi permintaan seperti sayuran dan buah-buahan atau ma-
yang tidak pasti dan merencanakan ke- kanan basah, mereka akan memilahnya dari
butuhan kapasitas. Hal ini terjadi karena barang yang akan disajikan besok. Mes-
123
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 119- 129
kipun demikian, sebelum dioperasikan toko komitmen dengan agen yang menjadi
esok harinya, dilakukan pengecekan ulang perantara antara produser dan konsumen.
kembali. Desentralisasi berkaitan dengan konsumen
Permintaan langganan dipenuhi dan agen dalam hal ini perantara dapat
dengan produk – produk standar, seperti membeli langsung dari produsen.
minyak goreng, mie instan, alat kosmetik. Dalam hal Hypermarket, menganut
Intinya produk yangdikomsumsi berulang system sentralisasi, dimana ritel ini lebih
atau dikonsumsi sehari-hari oleh konsumen. sebagai perantara antara produsen dengan
Masalah utama dalam pelaksanaan konsumen. Mereka mempunyai perjanjian
operasi adalah forecasting, manajemen yang tertulis dalam hal menentukan harga
persediaan dan perencanaan kapasitas. Hal produk yang akan di jual kepada konsumen.
ini terjadi karena permintaannya tidak pasti. Produk yang dijual Hypermarket
Biasanya barang yang diminta tergantung merupakan supermarket yang memiliki
persediaan barang yang ada atau tergantung luas antara lebih dari 18.000 meter persegi
penjualannya atau tergantung dari selera dengan kombinasi produk makanan 60-
konsumen yang tidak dapat diprediksi. 70% dan produk-produk umum 30-40.Hal
Transportasi. Tujuan perencanaan yang diunggulkan adalah tampilan besar
transportasi/pengiriman: pertama, men- dan penanganan yang minim oleh pelayan
capai sasaran pengiriman produk yang di- toko, dengan diskon yang diberikan kepada
distribusikan. Kedua, mengurangi kendala pelanggan yang bersedia membawa alat-alat
tidak terfokusnya pada masalah pengiriman rumah tangga dan mebel yang berat keluar
yang akan sangat merugikan pendistribusian dari toko.Hypermarket juga menyediakan
produk. Ketiga, mempersiapkan bagian kafetaria seperti KFC, Mie lapangan tembak,
pengiriman agar benar-benar siap untuk Tongji.Toko sepatu seperti Bata.Toko Baju
mengirim produk dalam keadaan darurat. dan sebagainya.
Biasanya Hypermarket mengintegrasikan Hypermarket melakukan Trading Term.
biaya transportasi sudah termasuk ke dalam Trading term dilakukan antara perusahaan
biaya atau harga barang tersebut. dengan produsen berkaitan dengan harga
Komunikasi berkaitan dengan sistem terutama penentuan harga produk, diskon
pemrosesan pesanan, sistem penagihan dan dan sebagainya,
sistem perkiraan kebutuhan. Hypermarket Pemasaran barang. Barang yang
membuka pengantaran dan penagihan apa- dijual sekitar 25.000 item. Produsen yang
bila barang dibeli dengan kredit.Selain itu bekerjasama sangatlah banyak dan mem-
dalam melayani konsumen, Hypermarket punyai merek yang sudah dikenal. Seperti
bekerjasama dengan Bank dalam menunjang untuk kategori makanan bekerjasam de-
pembayaran barangnya.Bank yang dimaksud ngan GarudaFood, Indomie, Nestle. Untuk
seperti Bank BNI, Bank Mandiri, BCA dan Kategori rumah tangga, produsen yang
sebagainya. terlibat adalah Unilever, P dan G dan
sebagainya. Ini dilakukan karena kebanyakan
Pelaksanaan Saluran Distribusi pada
konsumen sangatlah menyukai merek yang
Hypermarket Kota Bandung
sudah lama. Salah satu cara memasarkan
Saluran yang banyak dipilih produsen barangnya yaitu dengan mengeluarkan
adalah : Produsen – Pedagang Besar – Kon- katalog.
sumen, dan dinamakan saluran distribusi Selain daripada itu Hypermarket me-
tradisional. Saluran distribusi merupakan ngeluarkan private label, yaitu produk
karakteristik yang penting dalam suatu yang dikeluarkan dengan nama tokonya
proses untuk mendapatkan produk yang dan bekerjasama dengan supplier lain.
berasal dari konsumen. Saluran distribusi Contohnya Carrefour, Hypermart dan Giant
mempunyai kategori yang saluran yang mengeluarkan private label seperti minyak
sentralisasi dan saluran yang desentralisasi. goreng, tisu, cairan pembersih lantai dan
Saluran yang tersentralisasi mempunyai sebagainya.
124
Analisis Saluran Distribusi Hypermarket Di Kota Bandung (Samun Jaja Raharja, Ria Arifianti )
125
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 119- 129
Rp. 1.000.000 atau 2.500.000 per item atau sabtu). Pemberian potongan harga terbagi
lebih sesuai dengan perjanjian awal dengan menjadi dua bagian menurut pengelola
Hypermarket.Ini biasanya dilakukan secara hypermarket. Pertama berkaitan dengan
bergiliran. potongan harga yang berasal dari kantor
Untuk meningkatkan penjualan, biasa- pusat yang bersifat nasional. Kedua,
nya Hypermarket memberikan rangsangan bergantung toko yang bersangkutan.Khusus
dengan promosi pemberian kupon. Hal gerai berkaitan dengan barang yang jangka
ini berkaitan dengan kerjasama dengan waktunya hampir habis atau kelebihan stok
produsen. Misalnya membeli barang seharga barang.
Rp. 60.000 mendapat point satu, dan dapat Potongan harga yang dilakukan
ditukarkan dengan barang tertentu dengan hypermarket berbentuk voucher belanja di
batas waktu yang telah ditentukan.Kegiatan Hypermart sering memberikan potongan
ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan. harga berbentuk voucher. Voucher diberikan
Sebagai contoh, Dalam memperkenalkan atas kerjasama hypermart dengan supplier.
suatu barang yang baru, biasanya diberikan Sedangkan Carrefour dan Giant jarang
pemberian sampel produk. Sampel biasanya melakukan pemberian voucher. Hypermart
menempel pada produk tersebut seperti pada memberikan voucher ketika akhir pekan
produk sampo, minuman atau sabun. saja atau pada waktu adanya acara special
Menurut pengelola hypermarket pem- seperti ulang tahun atau event tertentu.
berian potongan harga dilakukan apabila Menurut pakar ritel voucher yang dilakukan
produk yang lewat dari 6 bulan sampai hypermarket dilakukan untuk meningkatkan
dengan 12 bulan atau masa retensi barang penjualan.
akan habis seperti makanan dan minuman, Menurut pengelola, pemberian hadiah
potongannya 50 persen sampai 70 persen. biasanya berupa barang yang tersedia atau
Untuk produk yang mempunyai jangka barang yang ditawarkan oleh supplier
waktu 3 bulan sampai 6 bulan ditawarkan seperti membeli pasta gigi mendapat dompet
dengan potongan harga 10 persen sampai cantik atau membeli produk susu kalsium
dengan 20 persen atau adanya harga special mendapat hadiah gelas. Pemberian hadiah
dalam mengenalkan produk baru. dilakukan oleh hypermarket tergantung dari
Hypermarket menekan harga jual suppliernya.
pada tingkat dibawah harga pasar / rata- Konsumen merupakan objek dari
rata. Meski demikian, margin penjualan Hypermarket. Kepuasan yang ditunjukkan
berada pada tingkat yang memadai karena oleh konsumen akan memberikan keuntungan
hypermarket mendapatkan regular purchase atau kerugian bagi perusahaan. Keuntungan
discount yang umumnya sekitar 1 – 2 persen apabila konsumen puas dan loyal terhadap
lebih besar dari supermarket biasa karena barang-barang yang disajikan oleh toko.
volume pembelian rata-rata yang relatif Tetapi kerugian, bila konsumen sangat
besar sehingga disamakan dengan grosiran. kecewa dengan pelayanan, barang yang
Selain itu, mereka juga mendapat total nilai tidak sesuai dengan keinginannya. Sehingga
potongan harga tambahan yang lebih besar mereka tidak akan datang kembali untuk
dari aktifitas promosi yang diagendakan.
berbelanja. Oleh karena itu Hypermarket
Pemberian potongan harga secara langsung
sangat memperhatikan keberadaan daripada
mempengaruhi penentuan harga jual. Se-
konsumen tersebut.
hingga harga jual hypermarket rata-rata
Karakteristik konsumen/pelanggan dapat
dapat jauh lebih rendah dibandingkan yang
mempengaruhi dalam menentukan saluran
lain.
distribusi.Dalam segmen konsumen, dapat
Kurun waktu pemberian potongan
dilihat dari berbagai sudut, yaitu pertama,
harga biasanya adanya peristiwa spesial
segmen geografik, berkaitan dengan negara,
seperti ulang tahun, atau tahun baru atau
kota dan sebagainya. Kedua dilihat dari
istilah lainnya berkaitan dengan hari-hari
segmen demografi (usia, keluarga, gaya
biasa (senin dan selasa atau kamis, jumat,
126
Analisis Saluran Distribusi Hypermarket Di Kota Bandung (Samun Jaja Raharja, Ria Arifianti )
127
Sosiohumaniora, Volume 15 no. 2 Juli 2013: 119- 129
toko dalam per hari adalah lebih didominasi sesuatu produk yang ditawarkan oleh
pada akhir pekan sekitar 2500 pengunjung Hypermarket tanpa berfikir panjang apakah
dibandingkan di hari kerja berkisar 1500 barang tersebut diperlukan atau tidak.
sampai 2000 orang. Dengan katalain lebih di dasarkan pada
Selain daripada itu tipe konsumen faktor emosional. Menurut Dittmar, Beattie
melakukan kunjungan ke pusat pem- and Friese 1995, dalam Tremblay (2005 : 4),
belanjaan khususnya Hypermarket yang kegiatan impulse buying dilakukan sekitar
ada di Bandung di dasarkan beberapa ala- 50 persen, yang dihabiskan konsumen di
san. Pertama, lebih cenderung dilakukan dalam toko. Kegiatan impulse buying yang
di akhir pekan. Kedua, adanya barang yang dilakukan konsumen di Hypermarket Kota
dibutuhkan.Ketiga, setelah menerima gaji/ Bandung berkisar 40 persen pada hari biasa
upah. Keempat, dilakukan sepulang kantor. dan 55 persen pada hari libur/weekend.
Kelima, bertemu dengan teman. Selanjutnya Prilaku impulse buying lebih cen-
dapat dijelaskan sebagai berikut derung dilakukan oleh para remaja dan para
ibu rumah tangga.Dan lebih didominasi
Dilakukan oleh kaum wanita, Mereka melakukan itu
10 diakhir karena melihat tata letak yang menarik
15 35 pekan dan menyukai kegiatan berbelanja.Mereka
banyak menghabiskan kegiatan berbelanja di
Adanya Hypermarket dan memakan waktu lebih dari
25 barang 30 menit atau 45 menit. Sedangkan kebaikan
25
yang dari impulse buying yaitu planned buying
dibutuhkan dilakukan oleh para pekerja, pedagang
dan cenderung dilakukan oleh kaum pria
dibandingkan oleh kaum wanita. Hal ini
Selanjutnya konsumen lebih menyukai
disebabkan mereka tidak begitu menyukai
kegiatan sekitar pukul 12 sampai dengan
kegiatan berbelanja yang memakan waktu
pukul 6 sore.Kegiatan ini dilakukan setelah
yang lama.
mereka melakukan aktivitas baik dalam
urusan pekerjaan rumah, kantor, sekolah SIMPULAN
maupun kegiatan lain. Hal ini dapat dilihat Saluran distribusi merupakan hal yang
sebagai berikut : penting dalam kegiatan Ritel khususnya
Hypermarket. Saluran distribusi merupakan
20 suatu struktur yang menggambarkan
alternatif saluran yang dipilih dan juga
15 menggambarkan situasi pemasaran pada
perusahaan.Dalam hal ini Hypermarket
10 Waktu melakukan saluran distribusi dengan
mengacu pada konsep produsen, pedagang
kunjungan
5 besar dan konsumen.
Dalam melakukan kegiatan saluran
0 distribusi, Hypermarket melakukan Trading
20 30 60 60 40 30 Term, yaitu kesepakatan yang dilakukan
hypermarket dengan produsen/supplier.
Karakteristik konsumen dilihat dari Kerjasama ini berkaitan dengan pemasaran
perilaku konsumen dapat mempengaruhi produk penentuan harga dan promosi barang
rancangan saluran distribusi.Hal ini ber- yang dikeluarkan.
kaitan dengan kebiasaan kebiasaan ber- DAFTAR PUSTAKA
belanja.Perilaku konsumen lebih mengarah A.J., Madugu, A. Edward . 2011. Marketing
pada keputusan impulsif.Impulse buying and Distribution Channel of Processed
menekankan pada minat seseorang akan Fish in Adamawa State. Global Journal
128
Analisis Saluran Distribusi Hypermarket Di Kota Bandung (Samun Jaja Raharja, Ria Arifianti )
of Management and Business Research. Imam Fauzie, Satria, Firman Adhie. 2010.
Nigeria. -------------Marsindonesia, Jakarta.
Andriano Manicoba da Silva. 2008. Kotler, Philip. Gary Armstrong. 2006.
Distribution Channel Structure Principles of Marketing .Pearson
Overview Of Determinants.Revela Prentice Hall. America. Pg. 442-445.
Journal. Pg. 1-3
Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. 2012.
Arlina Nurbaity Lubis. 2004. Peranan Marketing Management. Pearson
SaluranDistribusi Dalam Pemasaran Prentice Hall. America. Pg. 442-445
Produk dan Jasa.Sumatera Utara. Hal
Lilien, G, Kotler, P, Morthy, K. 1992.
1-2
Marketing Models. New Jersey :
Asep ST. Sujana. 2012. Manajemen Prentice-Hall.
Minimarket. RaihAsaSukses. Jakarta.
M. Taufik Amir. 2004. Manajemen Retail.
Hal 224.
Penerbit PPM. Jakarta. hal1-10, 10-27
----------------------. 2009. Retail Negotiator
Rangan.VK.Menezes, MA dan Maier, EP,
Guidance, Menyingkap Rahasia
1992. Channel Selection for New
Sukses Global Retailer. Gramedia.
Industrial Products ; A Framework,
Jakarta. Hal 37.
Method and Application. Journal of
Bucklin.LP. 1962.Retail Strategy and the Marketing. Pg. 69-82.
Classification of Consumer Goods.
Sapu Jagat, 2010. Menelisik Geliat Bisnis
Journal of Marketing. Pg. 50-55
Ritel Modern.Jakarta.Hal.1-2.
Bucklin.LP. 1966.Theory of Distribution
Stern, Louis W. Torger Reve. 1980.
Channel Structure, Berkeley. CA.,
Distribution Channels as Political
IBER. Special Publications.
Economies ; A Framework for
Coughlan A. Anderson. E. Stern, L. El- Comparative. Journal of Marketing.
Ansary. 2001. A Marketing Channels. Pg. 52-64.
New York. Prentice Hall.
Sugiono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Fraizer, Gary L. 2009.Physical Distribution Kualitatif dan R & D.Penerbit
And Channel Management : A Alfabeta. Bandung. hal 151-153.
Knowledge And Capabilities Syntia Atas .Sari. 2012. Pemasaran
Perspective------------------ Internasional.-------------Bandung
Fraizer GL. Lassar, WM. 1996.Determinants Tremblay, Amelie J. 2005. Impulse Buying
of Distribution Intensity.Journal of Behavior : Impulse Buying Behavior
Marketing. Pg 39-51 Among College Student In The
Borderlands. The University of Texas
Henki Lisan Suwarno. 2006. Sembilan at ElPaso. USA. Pg. 4
Fungsi Saluran Distribusi : Kunci
Yin, Robert K. 2005.Studi Kasus : Desain
Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Yang
dan Metode.PT. Raja Grafindo
Efektif.Jurnal Manajemen. Hal 79
Persada. Jakarta.
129