BELAJAR
BAHASA INDONESIA BAGI
PENUTUR ASING (BIPA)
DENGAN MUDAH DAN CEPAT
UNTUK PEMULA:
KOMUNIKASI AKTIF
Website: pustakarumahc1nta.org
Email: pustakarumahc1nta@gmail.com
Instagram: @pustakarumahc1nta
Komunikasi Aktif | v
memudahkan terutama kepada pembelajar pemula untuk menguasai
materi yang dipelajari. Sehingga dengan diterbitkannya buku ini
diharapkan bisa menjadi penjembatan dalam merealisasikan target
tersebut.
HALAMAN JUDUL......................................................................... i
PRAKATA ....................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................... 7
2.1 Kajian Pustaka ................................................................... 7
2.2 Landasan Teoretis .............................................................. 8
2.2.1 BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) ............ 8
2.2.2 Karakteristik Pembelajar BIPA .................................. 9
2.2.3 Komunikasi Aktif dan Strategi Komunikasi............. 12
2.2.4 Pembelajaran BIPA Berbasis Kebutuhan dan
Kearifan Lokal .......................................................... 16
2.2.5 Materi Ajar................................................................ 18
2.2.5.1 Definisi Materi Ajar ................................................. 21
2.2.5.2 Bentuk-bentuk Materi Ajar ...................................... 23
2.2.5.3 Prinsip-prinsip Penyusunan Materi Ajar .................. 23
2.2.5.4 Penilaian Materi Ajar ................................................ 26
2.2.5.5 Materi Ajar Berbasis Kebutuhan Pembelajar dan
Kearifan Lokal .......................................................... 28
Komunikasi Aktif | 3
diadaptasikan dengan lingkungan dan tuntutan pembelajaran yang
baru. Pemilihan materi dan teknik penyampaian yang sesuai dengan
kondisi yang ada pada pembelajar BIPA dapat mengurangi atau
menghilangkan kesulitan dan kebosanan mereka dalam belajar. Oleh
karena itu harus diperhatikan beberapa fakor yang mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar BIPA, di antaranya metode
pengajaran, pemilihan materi ajar, dan teknik pengajarannya.
Komunikasi Aktif | 5
mempelajari bahasa Indonesia secara aktif dan interaktif sekaligus
mempelajari kegiatan sehari-hari dalam konteks nyata kehidupan di
Indonesia yang menjadi kebiasaan yang dilakukan sehingga dalam
pembelajarannya terjadi integrasi menyeluruh.
Komunikasi Aktif | 7
Berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Belajar”, penelitian ini
menjelaskan tentang pengembangan bahan ajar BIPA berdasarkan
kebutuhan dan tujuan pembelajar dalam mempelajari bahasa
Indonesia, sehingga bahan ajar yang dihasilkan juga bervariasi dan
menyesuaikan dengan kebutuhan atau tingkatan pembelajar.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penulis yaitu meneliti
tentang pengembangan bahan ajar BIPA yang sangat dibutuhkan
bagi penutur asing dan pengajar BIPA. Perbedaannya adalah pada
tingkatan bahan ajar BIPA yang dikembangkan, Suyitno tidak secara
khusus menyebutkan tingkatannya sedangkan untuk penulis hanya
khusus di tingkat pemula dan difokuskan untuk kemampuan
berkomunikasi secara aktif.
Komunikasi Aktif | 9
yang ingin mempelajari mampu dan menguasai bahasa Indonesia.
Sedangkan pelajar BIPA adalah pelajar dari luar negara Indonesia
yang ingin belajar bahasa Indonesia. Pelajar tersebut biasanya terdiri
dari warga negara asing yang belum mengerti dasar dan tata bahasa
Indonesia tetapi tertarik untuk mempelajarinya. Hal tersebut
didukung dengan pernyataan dari Suyitno (2008) bahwa pelajar
BIPA merupakan pelajar berkewarganegaraan asing yang memiliki
latar belakang budaya berbeda dengan budaya bahasa yang diketahui
dan dipelajarinya selama ini. Pembelajar BIPA adalah mereka yang
masih belum mengetahui dan memahami apapun tentanh bahasa
Indonesia dan semua hal yang berkaitan dengan bahasa tersebut. Hal
ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Ulumuddin
dan Wismanto (2014) bahwa Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing
dapat diupamakan sebagai sosok bayi yang baru lahir dan perlu
didewasakan. Proses pendewasaan tersebut harus dilakukan secara
profesional diiringi dengan tanggung jawab keilmuan yang
melibatkan berbagai pihak.
Komunikasi Aktif | 11
menyebabkan pelajar BIPA banyak menghadapi kesulitan terutama
dalam masalah pelafalan dan penulisan (Suyitno 2000).
Komunikasi Aktif | 13
Dalam Pembelajaran BIPA komunikasi menjadi bagian
yang tidak terpisahkan. Hal ini disebabkan karena dalam pengajaran
dan pembelajaran terjadi proses transfer informasi berupa ilmu
pengetahuan dan pengalaman antara pengajar dan pembelajar.
Proses komunikasi dalam pendidikan sebagian besar terjadi secara
tatap muka (face–to–face communication) dan berkelompok (group
communication), walaupun juga sangat memungkinkan terjadi
dengan perantara media (mediated communication) ataupun secara
personal (personal communiaction). Selanjutnya sesudah terjadi
komunikasi secara lancar maka komunikasi tersebut diharapkan
tidak hanya menjadi komunikasi biasa tetapi aktif sesuai dengan
target yang akan dicapai.
Komunikasi Aktif | 15
2.2.4 Pembelajaran BIPA Berbasis Kebutuhan dan Kearifan
Lokal
Pelajar BIPA adalah pelajar asing yang memiliki latar
belakang bahasa dan budaya berbeda dengan budaya dan bahasa
yang dipelajarinya, sehingga memiliki konsekuensi pada pemilihan
materi bahasa Indonesia yang akan diajarkan kepada mereka karena
pemerolehan bahasa kedua. Tingkat kemampuan pembelajar BIPA
berbeda-beda, mulai pelajar dengan tingkat pemula hingga dengan
pelajar tingkat lanjut. Dalam pembelajarannya, pengajar BIPA
mempunyai peranan krusial yang akan menjadi model bagi
pembelajar sekaligus penentu bahan ajar aatu materi yang akan
diberikan. Dengan kata lain, dengan terpahaminya tujuan
pembelajar, maka pengajar akan dapat memetakan kebutuhan
pembelajar. Suatu pembelajaran akan efektif jika taerget
pembelajaran terpenuhi, yang mana indikator tercapainya target
pembelajaran tersebut adalah terpenuhinya kebutuhan pembelajar.
Kebutuhan pembelajar BIPA harus diskemakan sejak awal
pembelajaran, berdasarkan karakteristik, waktu pelaksanaan dan
tujuan pembelajaran BIPA. Hal ini nantinya juga akan bersinergi
dengan materi dan praktik yang akan dilaksanakan.
Komunikasi Aktif | 17
kasih, minta izin, mengajak, mengeluh, memuji, memperkenalkan,
berpamitan, dan sebagainya. Ciri khas bahasa untuk kepentingan ini
adalah lebih sering (1) dipergunakannya bentuk kata yang
nonformal, (2) dipergunakannya kosakata yang tidak baku, (3)
dihilangkannya imbuhan, dan (4) digunakannya susunan kalimat
yang sederhana Adapun ciri bahasa untuk tujuan kedua adalah
penggunaan (1) bentuk kata baku, (2) kosakata teknis, (3) imbuhan
secara lengkap, (4) kaidah penulisan yang benar, dan (5) susunan
kalimat yang baku. Dalam pengajaran BIPA, yang perlu
mendapatkan perhatian adalah para pelajarnya sehingga
pembelajaran berorientasi pada siswa sebagai pusat (learner
centered) (Robinson 1980).
Komunikasi Aktif | 19
tetapi penutur asing tidak bisa menggunakan atau menerapkan
bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu, salah satu pemikiran yang melandasi keberhasilan
pembelajaran BIPA adalah upaya merancang dan melaksanakan
pembelajaran yang mampu mengaitkannya dengan budaya dan juga
dengan dunia nyata.
Komunikasi Aktif | 21
tidak tertulis. Selain itu, Sudrajat juga mendefinisikan materi ajar
adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan atau suasana
yang memungkinkan pembelajar untuk belajar.Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya materi
ajar memang dibutuhkan baik oleh pengajar maupun oleh
pembelajar. Oleh karena itu, materi ajar harus dirancang dan disusun
sedemikian rupa agar dapat digunakan oleh pengajar maupun
pembelajar.
Komunikasi Aktif | 23
kecukupan. Prinsip relevansi yaitu materi pembelajaran hendaknya
relevan atau memiliki keterkaitan atau hubungan dengan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi yaitu
materi ajar hendaknya konsisten atau ajek. Prinsip kecukupan yaitu
materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
penutur asing menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Komunikasi Aktif | 25
(buku teks, artikel jurnal, internet, dan lain-lain) dalam menyusun
materi ajar. Referensi-referensi tersebut dikumpulkan sesuai dengan
tujuan instruksional dan rencana kegiatan pembelajaran, kemudian
memberikan beberapa perubahan pada materi untuk melengkapi
materi yang sudah ada. Hal ini merupakan bagian dari pengemasan
kembali informasi. Informasi yang sudah dikumpulkan dari berbagai
sumber disusun kembali menggunakan bahasa dan strategi yang
sesuai untuk digunakan sebagai materi ajar, yaitu sederhana dan
dialogis. Materi ajar yang disusun harus tetap mendapatkan
tambahan penjelasan mengenai keterampilan dan pengetahuan atau
kompetensi yang akan diraih oleh penutur asing. Hasil text
transformation adalah seperangkat materi ajar yang telah diubah dari
sumber informasi dan telah berisi beberapa komponen penunjang
materi ajar. Peneliti menghimpun informasi yang berkaitan dengan
materi BIPA tingkat pemula dari berbagai sumber pustaka baik dari
buku maupun internet. Informasi yang berhasil dihimpun kemudian
disusun menjadi satu kesatuan materi ajar utuh yang disesuaikan
dengan konteks kebudayaan Indonesia.
Komunikasi Aktif | 27
2.2.5.5 Materi Ajar Berbasis Kebutuhan Pembelajar dan
Kearifan Lokal
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat (2008: 145)
merupakan hasil pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak
berakar pada nalurinya dan hanya bisa dicetuskan oleh manusia
sesudah suatu proses belajar. Budaya setiap wilayah berbeda-beda,
bahkan budaya di suatu wilayah belum tentu dapat dijumpai di
wilayah lain. Hal tersebutlah yang menjadikan nilai budaya sangat
agung, unik, dan berharga. Jika unsur-unsur budaya dimuatkan
dalam materi ajar BIPA, maka penutur asing semakin tertarik dan
termotivasi untuk mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa
asing. Hal ini dikarenakan budaya yang ada di Indonesia merupakan
sesuatu yang baru dan unik bagi penutur asing. Selain itu, manfaat
lain yang didapat adalah meningkatnya pemahaman penutur asing
terhadap budaya Indonesia. Semakin tinggi pemahaman budaya
Indonesia yang dimiliki oleh penutur asing, maka semakin tinggi
pula toleransi penutur asing terhadap budaya dan bahasa Indonesia.
Jadi, pemahaman budaya yang dibangun dalam pembelajaran BIPA
bermuatan budaya akan sangat membantu penutur asing dalam
meningkatkan kompetensi berbahasa Indonesia.
Komunikasi Aktif | 29
Indonesia Unsur, budaya sistem mata pencaharian penduduk
Indonesia dalam materi ajar BIPA dapat meliputi tenaga pengajar,
penjual, penarik becak, tukang pijat, resepsionis penginapan, petani,
dan perawatan, (7) Sistem Teknologi dan Peralatan Hidup
Masyarakat Indonesia Unsur, budaya sistem teknologi dan peralatan
hidup masyarakat Indonesia dalam materi ajar BIPA dapat meliputi
aspek peralatan (peralatan rumah tangga, peralatan sekolah,
transportasi) dan teknologi (teknologi bangunan). Berdasarkan
penjelasan diatas pengembangan materi ajar BIPA akan mengacu
pada unsur-unsur budaya hasil analisis Nurqolila.
Komunikasi Aktif | 31
Analisis teori Materi Ajar BIPA Analisis Kebutuhan
Pembelajar
Validasi
Revisi
Komunikasi Aktif | 33
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu: observasi,
wawancara, angket, dan melakukan studi pustaka. Untuk data
penelitian ini meliputi (1) data verbal tentang perilaku awal dan ciri
pelajar asing yang bersumber dari (a) catatan hasil observasi dan
hasil wawancara dan angket, (b) catatan observasi dan wawancara
dengan pengajar dan tutor BIPA, dan (c) dokumen yang berisi
informasi pelajar asing, (2) data verbal tentang hasil pemetaan
domain pembelajaran BIPA, yang berupa topik, materi belajar,
pendekatan pembelajaran, teknik pembelajaran, dan pelaksanaan
evaluasi pembelajaran yang bersumber dari bahan-bahan tertulis,
dan (3) data verbal hasil triangulasi dan uji coba produk yang berupa
saran, kritik, komentar dari pengajar dan pembelajar BIPA. Subjek
penelitian ini yaitu subjek yang digunakan untuk penjaringan data
dalam analisis kebutuhan belajar pembelajar BIPA
1. Observasi
Untuk mengetahui kondisi di lapangan dan menentukan
fasilitas yang dibutuhkan dan melakukan analisis kebutuhan
pembelajar dan analisis domain untuk memetakan ranah,
taksonomi, dan materi dalam buku ajar.
2. Peneliti merancang dan mengembangkan buku ajar
Pengembangan materi Ajar BIPA tingkat pemula berbasis
kebutuhan pembelajar dan kearifan lokal dengan
menekankan pada strategi komunikasi aktif dan untuk
rancanganya harus memenuhi prinsip-prinsip dasarnya yaitu
kesesuaian (relevance), keajegan (consistency), kecukupan
(adequacy).
3. Validasi oleh ahli
Untuk kelayakan produk materi ajar BIPA bagi pemula.
4. Revisi dan evaluasi/ fefleksi produk
Komunikasi Aktif | 35
Merevisi materi ajar dan mengevaluasi tentang kefektifan
buku ajar untuk dasar penyusunan dan penyempurnaan
materi ajar BIPA.
Komunikasi Aktif | 39
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengembangan Materi Ajar BIPA untuk Komunikasi
Aktif
Penyusunan pengembangan materi ajar BIPA untuk
komunikasi aktif didasarkan pada hasil analisis kebutuhan penutur
asing dan pengajar BIPA. Prinsip-prinsip tersebut dipaparkan dalam
empat aspek sebagai berikut. Isi materi ajar BIPA tingkat pemula
didasarkan pada prinsip relevansi, kecukupan, adaptif, dan inovatif.
Prinsip relevansi maksudnya adalah materi dalam bahan ajar sesuai
dengan silabus BIPA tingkat pemula yang telah ditentukan. Adapun
muatan materi inti yang dibutuhkan menurut persepsi pengajar BIPA
dan penutur asing meliputi (1) dialog, bacaan, dan monolog (2)
pengayaan, dan (3) tata bahasa. Selain prinsip relevansi,
pengembangan materi ajar juga memperhatikan prinsip kecukupan.
Artinya, materi yang disajikan dapat dijadikan pedoman untuk
menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Materi diberikan
secara proporsional dengan tetap memperhatikan kompetensi BIPA
dan alokasi waktu pembelajaran yang disediakan. Prinsip kecukupan
diwujudkan dengan penyajian contoh serta jabaran materi yang
mudah, guna mendukung pemahaman penutur asing tingkat pemula.
Pengembangan materi BIPA juga memperhatikan prinsip adaptif.
Adaptif terhadap tingkat pengetahuan dan latar belakang pembelajar.
Hal ini bertujuan agar penutur asing lebih mudah untuk mengamati
dan mempelajari hal yang menjadi bagian dari kehidupan dan
kegiatan sehari-hari pembelajar. Materi dalam materi ajar ini
meliputi delapan topik, yaitu: (1) huruf dan angka, (2) perkenalan
Komunikasi Aktif | 41
dan tingkat kesulitan materi. Kearifan lokal disajikan pada bagian
wawasan budaya serta diintegrasikan pada dialog dan bacaan di
setiap babnya. Keseluruhan materi ajar dilengkapi dengan ilustrasi
yang berguna untuk menunjang pemahaman penutur asing.
Pemahaman materi inti setiap bab tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Dialog dan Bacaan Dialog. Dialog disajikan di awal materi inti.
Hal tersebut dimaksudkan supaya penutur asing dapat mengetahui
ujaran secara utuh dalam bahasa Indonesia. Adapun bacaan disajikan
supaya penutur asing dapat terasah kemampuan membacanya.
Dialog dan bacaan disajikan dengan menyesuaikan kemampuan
penutur asing tingkat pemula. Dialog dan bacaan diintegrasikan
dengan unsur kearifan lokal yang disajikan adalah percakapan yang
mengutamakan topik keseharian tentang peristiwa berbahasa nyata
yang diperlukan dan dapat diterapkan oleh penutur asing dalam
komunikasi sehari-hari. Materi pembelajaran berupa dialog ini
sangat bermanfaat untuk meningkatkan dan memperkaya
penguasaan kosakata penutur asing, sekaligus juga bermanfaat untuk
mengenalkan struktur bahasa yang berterima bagi penggunaan
bahasa sehari-hari. Materi percakapan ini dimulai dari dialog yang
sangat sederhana, misalnya dialog tentang perkenalan, menanyakan
kabar, dan lain-lain. Selain bagian dialog, dalam bagian ini juga
disajikan bacaan. Selain itu, dialog, monolog dan bacaan juga
disajikan beriringan dengan latihan empat aspek berbahasa, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Materi berupa
pengayaan memuat ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Ungkapan yang disajikan menyesuaikan
Komunikasi Aktif | 43
percakapan dan instruksi untuk mendeskripsikan kemampuan dalam
berbicara. Hal ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya
diri penutur asing bahwa penutur asing mampu berbicara bahasa
Indonesia. (4) Pengayaan Bagian kedua dari materi disajikan
ungkapan-ungkapan yang sesuai dengan tema pada masing-masing
bab. Bagian pengayaan ini disajikan sebagai upaya untuk
memperkaya materi pada tiap bab. Pengayaan yang disajikan
menyesuaikan dengan ungkapan yang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Materi pengayaan berupa ungkapan juga bertujuan untuk
memudahkan penutur asing dalam mempelajari bahasa Indonesia
secara utuh tanpa terpisah kata perkata. Penutur asing juga dapat
menggunakan ungkapan tersebut dalam kehidupan nyata di dalam
masyarakat. (5) Tata Bahasa Pada bagian ini disajikan materi tentang
tata bahasa baku bahasa Indonesia. Tata bahasa Indonesia yang
disajikan adalah tata bahasa Indonesia dasar, seperti misalnya
imbuhan, tanda baca, pola kalimat dll. Tata bahasa penting dalam
materi ajar BIPA karena pembelajar BIPA akan menemukan
struktur, aturan dan pola pembelajaran bahasa yang berbeda dari
bahasa pertama yang dimiliki. Selain itu pemahaman makna juga
sangat dipengaruhi oleh tata bahasa yang digunakan. (6) Latihan
Untuk memperdalam materi yang diberikan, kemampuan penutur
asing diuji dengan latihan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan dan daya serap materi pada diri penutur asing.
Latihan disajikan dalam empat aspek berbahasa Indonesia, yaitu
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Selain empat aspek
Komunikasi Aktif | 45
No Materi/ Karakteristik Kompetensi Kompeten-
. Tema Pengembang- Dasar si Bahasa
an Materi
Ajar
1. Huruf dan - Huruf - Pelafalan - Jenis
Angka vokal dan huruf huruf
konsonan - Pengejaan
- Pengejaan huru
- Huruf - Menulis
Kapital dan dengan tepat
Kecil
- Penyebuta - Berbicara - Jenis
n angka/ tentang angka
bilangan angka atau
- Penyebuta bilangan
n pecahan, - Berbicara
decimal tentang
- Penghitung
an
Bilangan
dan urutan
- Penyebuta
n mata
uang
Komunikasi Aktif | 47
- tutur kata - dialog - kosakata
untuk umtuk berkaitan
memperke memperke dengan
nalkan diri nalkan diri pengenala
- tutur kata dan orang n diri dan
untuk lain penyebuta
memperke n identitas
nalkan
orang lain
- meminta
dan
memberika
n identitas
3. Waktu - menyebutk - memahami - kosakat
an waktu, text yang tentang
- menyebutk berkaitan waktu,
an hari, dengan hari,
tanggal, waktu tanggal,
bulan, - dialog bulan,
tahun berkaitan tahun
dengan
waktu
4. Petunjuk - menyebutk - berbicara - kosakata
Arah an arah tentang arah berkaitan
dan tempat dengan
Komunikasi Aktif | 49
- nama - menulis yang
kegiatan pengalaman berkaitan
yang tentang
dilakukan profesi
- bertanya
jawab
tentang
profesi
7. Transport - nama alat - bercerita - kosakata
asi transportas monolog yang
i tentang berkaitan
- nama transportasi dengan
orang yang - menyebutka transporta
menggerak n tentang si, orang,
kannya transportasi benda dan
- tempat dalam kegiatan
transportas dialog yang
i - menulis berkaitan
- kegiatan tentang
yang transportasi
berhubung
an dengan
transportas
i
Komunikasi Aktif | 51
fasilitas
umum
Tabel 2. Materi Ajar BIPA untuk Komunikasi Aktif
Dari hasil uji coba materi ajar membaca BIPA tingkat dasar
atau pemula juga ditemukan beberapa kosakata yang dianggap sulit
karena tidak mengetahui arti kata, selain itu juga sulit untuk
menyusun dunia ke dalam kalimat. Ini diterima dengan baik karena
mereka belajar bahasa baru dan perlu waktu untuk membiasakannya.
Mark
No Tema
Michiko Subatsa Danica Voline
1 Huruf dan Angka 80 85 85 80
Komunikasi Aktif | 55
56 | Belajar BIPA dengan Mudah dan Cepat untuk Pemula
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembelajaran BIPA yang terjadi saat ini menimbulkan
berbagai masalah yang layak diteliti dan dikembangkan. Salah
satunya adalah minimnya materi ajar yang digunakan oleh pengajar
dan penutur asing dalam pembelajaran BIPA. Akan tetapi, kenyataan
ini belum sepenuhnya disadari secara penuh oleh semua pihak, baik
kalangan akademisi maupun praktisi BIPA sekalipun. Hal ini terlihat
dari masih minimnya kajian atau penelitian yang membahas upaya
peningkatan maupun pengembangan materi ajar dalam pembelajaran
BIPA. Ketersediaan materi ajar BIPA yang masih terbatas menjadi
kendala utama dalam pembelajaran. Seiring dengan tuntutan
pembelajar maka perlu adanya pembaharuan materi ajar yang lebih
praktis dan komunikatif. Sehingga perlu adanya refleksi, inovasi,
dan pembaharuan dari materi pembelajaran sebelumnya dengan
konteks yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar dan
berdasar pada kearifan lokal sehingga pembelajar mendapat
pengalaman secara langsung dan nyata dalam pembelajaran secara
komprehensif dan integratif.
Komunikasi Aktif | 57
1. Hasil analisis kebutuhan pada pengembangan materi ajar
BIPA hendaknya memuat contoh budaya lokal yang
beragam, pada aspek bahasa dan keterbacaan, memiliki
ragam bahasa dan pilihan diksi yang mudah dipahami dan
sesuai dengan keterbacaan penutur asing tingkat pemula
2. Pada aspek isi atau materi didasarkan pada prinsip relevansi,
kecukupan, adaptif, dan inovatif. Pada aspek penyajian
didasarkan pada prinsip self instructional dan sistematis.
Pada aspek bahasa dan keterbacaan menggunakan prinsip
adaptif, konsistensi, dan relevansi. Pada aspek kegrafikaan
menggunakan prinsip konsistensi dan relevansi.
5.2 Saran
Pembelajar dan pengajar BIPA hendaknya menggunakan
materi ajar yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar. Semua
materi untuk pembelajar BIPA tingkat pemula, isi materi
disesuaikan dengan tema yang telah ditentukan. Dalam menyusun
materi, kosakata, tata bahasa, pola kalimat dan instruksi harus sesuai
dengan karakteristik materi ajar dan tingkat atau level pembelajar
BIPA. Selain itu dalam pemilihan materi harus didasarkan pada
situasi dan kebiasaan Indonesia, sehingga materi ajar tidak hanya
mencerminkan bahasa tetapi juga budaya Indonesia. Selain itu
dendan adanya budaya lokal yang disinergikan ke dalam materi,
diharaplkan pembelajaran mampu mencapai tujuan dan indikator
yang ditetapkan. Selain itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut untuk
menguji keefektifan materi ajar BIPA sehingga materi ajar yang
Komunikasi Aktif | 59
60 | Belajar BIPA dengan Mudah dan Cepat untuk Pemula
DAFTAR PUSTAKA
Abdul H, F. 1988. Keterpelajaran dalam Konteks Pemerolehan
Bahasa. Makalah Pertemuan Linguistik Lembaga Bahasa
II Unika Atmajaya, Jakarta, 23-24 Agustus.
Komunikasi Aktif | 61
junaidi.blogspot.com/2010/02/pembelajaran-bahasa-
indonesia-bagi.html [Accessed 22/9/2020]
Komunikasi Aktif | 63
64 | Belajar BIPA dengan Mudah dan Cepat untuk Pemula
PROFIL PENULIS
Komunikasi Aktif | 65
DATE DUE SLIP